FAKTOR RESIKO
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
Gejala klasik DM + Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL (7,0 mmol/L),
Puasa diartikan pasien tak medapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam
Atau
Kadar gula plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200 mg/dL ( 11,1 mmol/L) TTGO
yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan bahan glukosa yang
setara dengan 75 gr glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air
PENATALAKSANAAN DM
1.Edukasi
2. Terapi Farmakologi
3.Terapi gizi
a.Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi.Terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
b. Lemak
Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori, dan tidak diperkenankan melebihi 30%.
c. Protein
Kebutuhan protein sebesar 10 –20% total asupan energi
d. Serat
Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat dari kacang-kacangan, buah dan sayuran serta sumber
karbohidrat yang tinggi serat.
4. social support
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL (OHO)
PEMICU SEKRESI INSULIN (INSULIN SECRETAGOGUE)
• Sulfoniurea • Glinid
Obat golongan ini mempunyai efek utama Glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama
meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta dengan sulfonilurea, dengan penekanan pada
pankreas. peningkatan sekresi insulin fase pertama.
Efek samping utama adalah hipoglikemia dan Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu
peningkatan berat badan. Click icon to add picture
Repag linid (derivat asam benzoat) dan Nateglinid
(derivat fenilalanin).
PENINGKAT SENSITIVITAS INSULIN
• Metformin • Tiazolidindion
• Metformin mempunyai efek utama • Golongan ini mempunyai efek
mengurangi produksi glukosa hati menurunkan resistensi insulin
(glukoneogenesis), dan dengan meningkatkan jumlah
memperbaiki ambilan glukosa di
jaringan perifer. protein pengangkut glukosa,
sehingga meningkatkan
• Metformin tidak boleh diberikan ambilan glukosa
pada beberapa keadaan sperti:
GFR<30 mL/menit/1,73 m2, dijaringanperifer.
adanya gangguan hati berat, serta • Tiazolidindion meningkatkan
pasien-pasien dengan retensi cairan tubuh sehingga
kecenderungan hipoksemia
(misalnya penyakit serebro
dikontraindikasikan pada
vaskular, sepsis, renjatan, pasien dengan gagal jantung
PPOK,gagal jantung
• Obat ini bekerja dengan memperlambat absorbsi
glukosa dalam usus halus, sehingga mempunyai efek
Pengham menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan.
bat
absorbsi • Penghambat glukosidase alfa tidak digunakan pada
glukosa keadaan: GFR≤30ml/min/1,73 m2, gangguan faal hati
yang berat, irritable bowel syndrome.
Penentuan Sampel
Pengunjung Puskesmas
Lamno
Inklusi Eksklusi
Pengisian kuisioner
kepatuhan minum obat
Masukkan ke SPSS
Pengolahan Data
HASIL PENELITIAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Dewasa Akhir (36-45 Tahun) 4 10.8 10.8 10.8