Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 3

JULIANTI
MEITA NINDYA
DIABETES MELITUS
PENGERTIAN
• Suatu gangguan metabolik yang ditandai
dengan intoleransi glukosa
• Suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh
ketidak seimbangan antara suplai insulin
dengan kebutuhan insulin
• Suatu kumpulan gangguan heterogen yang
berkarakteristik elevasi gangguan glukosa
dalam darah
ETIOLOGI
• DM TIPE 1
Faktor herediter berupa antibody sel islet,tingginya insiden HLA tipe DR3 dan DR4
Faktor lingkungan berupa infeksi virus (Virus Coxsackie, enterovirus, retrovirus,
mumps) , defisiensi vitamin D, toxic lingkungan

• DM TIPE 2
akibat resistensi insulin perifer,defek progresif sekresi insulin,peningkatan
gluconeogenesis
Diabetes mellitus Tipe 2 dipengaruhi factor lingkunagan berupa obesitas,gaya
hidup tidak sehat,diet tinggi karbohidrat
KLASIFIKASI DM
• DM TIPE I Diabetes ketergantungan insulin,disebabkan dekstruksi sel beta
pulau langerhans akibat proses imun dan idiopatik
• DM TIPE II Tidak tergantung insullin
• Disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.Resistensi
insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan periferdan untuk menghambat
produksi glukosa oleh hati .Sel beta tidak mampu menimbangi resistensi
insulin sepenuhnya,artinya terjadi defisiensi insulin ,ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa
bersamaan bahan perangsang sekresi insulin lain berarti sel beta pankreas
mengalami desentisiasi terhadap glukosa
• DM GESTASIONAL
• DM TIPE LAIN Sindrom hormonal yang dapat mengganggu sekresi dan
menghambat kerja insulin yaitu sindrom chusing, akromegali dan sindrom
genetik
PANKREAS
Fungsi Pankreas dilakukan pulau pulau langerhans(alfa ,beta,gama)

 Sel alfa → manifestasi glukagon,hiperglikemi


agent,meningkatkan kadar GD dgn cara meningkatkan konversi
glikogen menjadi glikosa dalam sirkulasi

 SelBeta→ manifestasi insulin,hipoglikemi agent,menurunkan


kadar GD dg cara mengkonversi glukosa ke bentuk glikogen

 Sel gamma→ gastrin :untuk metabolisme


makanan,somatotatin
PATOFISIOLOGI

TERLAMPIR
MANIFESTASI
• Poliuri
• Polydipsia
• Polipagia
• Berat badan menurun
• Peradangan kauur berulang
• Pruritus infeksi kulit ,vaginitis
• Keton uria
• Lemah,letih,pusing
• Sering asimtomatik
KOMPLIKASI
Komplikasi Akut
a.Hipoglikemia
b.Hiperosmolar
c.ketoasidosis

Komplikasi Kronis
a.Mikrovaskular
b.Makrovaskular
c.Penyakit Neuropati
d.Rentan infeksi
e.Ulkus/gangren/kaki diabetc
ASUHAN KEPERWATAN
• TAHAPAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
Pengkajian
 Data pasien
Anamnese
• Identitas penderita →nama ,umur ,jenis
kelamin ,pekerja,alamat,diagnosa medis
Data: Ny S ,55 th
• Keluhan utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki /tungkai
bawah rasa rabayang menurun ,adanya luka yang
tidak sembuh dan berbau adanya nyeri pada luka
Data : pusing,keleyengan sampai jatuh
• Riwayat kesehatan sekarang →berisi tentang kapan terjadinya
luka serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk
mengatasi

Data: klien mengatakan mengkomsumsi makan


manis selama libur,mata kabur ,kesemutan pada
kaki,ada luka pada jempol kaki

• Riwayat kesehatan dahulu → adanya riwayat DM,dan penyakit


lain yg dikaitkan dengan
defisiensi insulin,obat obat yg sering digunakan

Data: pasien riwayat DM 3th sejak 3 th yang lalu


dengan terapi metformin 2x500mg ,minum tidak
teratur
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : meliputi keadaan penderita ,kesadarn ,bicara
,tinggi badan berat badan
Data: kesadaran ,cm ,BB 65kg TB 156kg
• Sistem integumen :turgor kulit menurun ,adanya
luka,kelembapan suhu kulit didaerah ulkus ,kemerahan
disekitar ulkus
• Data : ada ulkus dijempol
• Sistem pernafasan
• Sistem Kardiovaskular
• Sistem gastrointenstinal
• Sistem urinaria
• Sistem musculoskeletal :penyebaran
lemak,otot,cepat lelah ,adanya nyeri ,gangren
Data: lelah ,luka dijempol kaki

• Sistem neurologis :Terjadi penurunan


sensori,parasthesia,letargi,mengantuk,disorie
ntasi
• Data : kesemutan,mata kabur
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan


3. Kurang pengetahuan
INTERVENSI

TERLAMPIR
IMPLEMENTASI
• Pelaksanaan adalah tahap pelaksanaan terhadap rencana
tindakan keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat
bersama pasien

• Implemantasi dilaksanakan sesuai dgn rencana setelah dilakukan


validasi ,disamping itu juga dibutuhkan keterampilan
interpersonal ,intelektual tehnikal yg dilakukan dg cermat dan
efisien pada situasi yg tepat dg selalu memperhatikan keamanan
fisik dan psikologis

• Setelah selesai implementasi ,dilaukan dokumentasi yg meliputi


intervensi yg sudah dilakukan dan bagaimana respon pasien.
EVALUASI
• Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses
keperawatan.Kegiatan evaluasi ini adalah
membandingkan hasil yang telah dicapai setelah
implementasi keperawatan dengan tujuan yang
diharapkan dalam perencanaan
• Perawat mempunyai tiga alternatif menentukan sejauh
mana tujuan tercapai :
 Berhasil
 Tercapai sebagian
 Belum tercapai
KESIMPULAN
•Diabetes Melitus adalah penyakit yang menyerang pada pancreas sehingga
insulin (homon yang mengendalikan glukosa) yang dihasilkan kurang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
•Gejala dari DM tipe 2 yaitu poliuri, polidipsi, poliphagia, berat badan
menurun, lemah,letih, pusing. Penatalaksanaan dan pengobatan DM meliputi
edukasi kepada pasien dan keluarga pengertian dari DM dan tanda gejala nya,
program diet dan pola makan pasien dengan DM, serta pengobatan secara rutin
dan terpantau.
DAFTAR PUSTAKA
Burnner and Suddarth . (2013). Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 12, EGC, Jakarta
Carpenito, L. J. (2009) Diagnosis Keperawtan Aplikasi Pada
Praktek Klinis Edisi 9, EGC, Jakarta.
International Diabetes Federation.IDF Diabetes Atlas Sixth
Edition.(2015)Diakses dari: www.idf.org/diabetesatlasTanggal 08
Juli 2018.
Padila, (2012) Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah,Nuha
Medika, Yogyakarta.
Subekti, Imam. (2009). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Terpadu,34 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai