KEPERAWATAN ANAK
NAMA KELOMPOK:
• A.A.YOGA MAHENDRA PUTRA 17C10162
• I MADE AGUS SURYAWAN PUTRA 17C10192
• I GEDE KAMA BUADIANTARA DITHA 17C10194
DEFINISI
• Diabetes Melitus (DM) menurut American Diabetes
Association (ADA) adalah suatu penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.
Etiologi Diabetes Juvenile
• Faktor Genetik : Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri;
tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I.
• Faktor-faktor Imunologi : Adanya respons autotoimun yang merupakan respons
abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara
bereaksi terhadap jaringan tersebut
• Faktor lingkungan : Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun
yang menimbulkan destruksi sel beta pancreas penghasil insulin yang berfungsi
untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Patofisiologi Diabetes Juvenile
• Periode honey-moon: Periode ini disebut juga fase remisi parsial atau
sementara. Pada periode ini sisa-sisa sel pankreas akan bekerja optimal
sehingga akan diproduksi insulin dari dalam tubuh sendiri
• -- Dosis selama fase remisi parsial, total dosis harian insulin <0,5 IU/
• kg/ hari.
• IU/kg/hari.
• IU/kg/hari.
B. Penyesuaian Dosis Insulin
• Penyesuaian dosis insulin bolus dapat dilakukan dengan memperhitungkan rasio
insulin bolus-karbohidrat, yaitu dengan cara memperhitungkan rasio dosis insulin
bolus harian dengan total karbohidrat harian.
• Penyesuaian dosis insulin juga dapat dilakukan dengan jalan memperhitungkan
rasio insulin-karbohidrat (menggunakan rumus 500).
• Koreksi hiperglikemia: dapat dilakukan dengan rumus 1800 bila menggunakan
insulin kerja cepat, dan rumus 1500 bila menggunakan insulin kerja pendek.
• Penyesuaian dosis insulin murni merupakan tanggung jawab dokter dan dokter
spesialis anak.
C. Pengaturan Makan
Tujuan perencanaan makanan dan dalam pengelolaan diabetes juvenile adalah
sebagai berikut
• Mempertahankan kadar glukosa darah dan lipid dalam batas-batas normal
• Menjamin nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan anak dan remaja,
• Mencapai dan mempertahankan berat badan ideal (Simatupang, 2017).
D. Olahraga
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh anak dan remaja DMT1 saat melakukan
olahraga:
• Diskusikan jumlah pengurangan dosis insulin sebelum olahraga
dengan dokter.
• Jika olahraga akan dilakukan pada saat puncak kerja insulin maka
dosis insulin harus diturunkan secara bermakna.
• Pompa insulin harus dilepas atau insulin basal terakhir paling tidak
diberikan 90 menit sebelum mulai latihan.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS DIABETES JUVENILE
• PENGKAJIAN
• Identritas pasien
• Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya
perkawinan dan alamat.
• Riwayat kesehatan
Ds yg mungkin timbul :
• Klien mengeluh sering kesemutan.
• Keluhan utama yang didapatkan dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat
• Riwayat penyakit pasien dari sebelum dirawat di rumah sakit ( keluhan awal) sampai
dengan pengkajian.
• Riwayat penyakit sebelumnya
• Riwayat pasien apakah sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit
yang sama / tidak
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat pasien apakah di dalam keluarganya ada yang pernah dirawat dengan
penyakit yang sama/tidak
• Genogram
• Pola kebiasan
• Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
• Eliminasi
• Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
• Rasa nyaman
• Rasa aman
• Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
• Eliminasi
• Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
• Rasa nyaman
• Rasa aman
• Keadaan umum
• Inspeksi : kulit dan membrane mukosa tampak kering, tampak adanya atropi otot, adanya luka
ganggren, tampak pernapasan cepat dan dalam, tampak adanya retinopati, kekaburan pandangan.
• Palpasi : kulit teraba kering, tonus otot menuru.
• Gejala Kardinal :
• Tekanan darah: sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji tekanan nadi, dan kondisi
patologis. Biasanya pada DM type 1, klien cenderung memiliki TD yang meningkat/ tinggi/
hipertensi. Auskultasi : adanya peningkatan tekanan darah.
• Pulse rate
• Respiratory rate
• Suhu
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
• Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang
mencerminkan control DM yang kurang selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM)
dan karenanaya sangat bermanfaat untuk membedakan DKA dengan control tidak
adekuat versus DKA yang berhubungan dengan insiden ( mis, ISK baru)
• Gas Darah Arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3
(asidosis metabolic) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
• Trombosit darah : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi) ; leukositosis :
hemokonsentrasi ;merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
• Ureum / kreatinin : mungkin meningkat atau normal ( dehidrasi/ penurunan fungsi
ginjal)
• Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pancreatitis akut
sebagai penyebab dari DKA.
• Insulin darah : mungkin menurun / atau bahka sampai tidak ada ( pada tipe 1) atau
normal sampai tinggi ( pada tipe II) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/
gangguan dalam penggunaannya (endogen/eksogen). Resisten insulin dapat
berkembang sekunder terhadap pembentukan antibody .( autoantibody)
• Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormone tiroid dapat
meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
• Urine : gula dan aseton positif : berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat.
• Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi
pernafasan dan infeksi pada luka.
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Syok Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
• Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan
gangguan mekanisme regulasi (diabetes)
• Defisit Nutrisi
• Nyeri Akut
• Gangguan Integritas Kulit
Add a Slide Title - 5