Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS

DIABETES MELITUS

Disusun Oleh :
Fadhilah Maisyara Nasution
Januar Iskandar Sormin
Idil Amanda Kurniawan

DOKTER PEMBIMBING :
dr. Hariyani Adin, Sp.PD, FINASIM
• DEFENISI
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik yang
ditandai dengan adanya hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, ataupun keduanya
DM dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2.
• EPIDEMIOLOGI
Diabetes melitus tipe 1 adalah penyakit metabolik yang disebabkan
oleh kerusakan sel B pankreas baik oleh proses autoimun, maupun
idiopatik sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti
Komplikasi yang paling sering pada DM tipe 1 adalah ketoasidosis
diabetikum (KAD)
• PATOFISIOLOGI
Resistensi insulin pada sel otot dan hati, serta kegagalan sel beta
pankreas merupakan patofisiologi kerusakan sentral dari DM Tipe-2.
Organ lain yang juga terlibat pada DM Tipe 2 adalah jaringan lemak
(meningkatnya liposis), gastrointestinal (defisiensi inkretin), sel alfa
pankreas (hiperglukagonemia), ginjal (peningkatan absorbsi glukosa), dan
otak (resistensi insulin), yang ikut berperan menyebabkan gangguan
toleransi glukosa.
Secara garis besar patogenesis hiperglikemia disebabkan oleh sebelas hal yaitu:

Kegagalan sel beta pankreas


1. Disfungsi sel alfa pankreas
2. Sel lemak
3. Otot
4. Hepar
5. Otak
6. Kolon/Mikrobiota
7. Usus halus
8. Ginjal
9. Lambung
10. Sistem imun
• KLASIFIKASI ETIOLOGI DM
• DIAGNOSIS
Diabetes Melitus type 2 dapat di tegakkan berdasarkan
anamnesis,pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas.
KADAR TES LABORATORIUM DARAH
UNTUK DIAGNOSA DIABETES DAN
PREDIABETES
TANDA DAN GEJALA
Penyakit diabetes yang menyerang seseorang akan menimbulkan berbagai
keluhan yaitu keluhan umum atau klasik yang meliputi:
1. poliuria (banyak buang air kecil)
2. polidipsia (banyak minum)
3. polifagia (banyak makan)
4. penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
5. mata kabur
6. kesemutan
7. lemah
8. gatal
9. disfungsi ereksi pada pria
10. pruritus vulva pada wanita
FAKTOR RESIKO

• Diabetes melitus tipe 1 lebih berisiko dibandingkan diabetes melitus tipe 2


• Usia muda
• Kesalahan diagnostik
• Tingkat sosioekonomi rendah
• BMI rendah
• Diagnosis dan penanganan yang terlambat
• Kurangnya pendidikan pada orangtua anak.
KOMPLIKASI DM

Makroangiopati:
• Pembuluh darah jantung: pjk
• Pembuluh darah tepi: penyakit arteri perifer yang sering terjadi pada
penyandang DM. Gejala tipikal yang biasa muncul pertama kali adalh nyeri
pada saat beraktifitas dan berkurang saat istirahat (claudicatio intermittent),
namun sering juga tanpa diserta gejala. Ulkus sistemik pada kaki merupakan
kelainan yang dapat ditemukan pada penyandang.
• Pembuluh darah otak: stroke iskemik atau stroke hemoragik
Mikroangiopati
• Retinopati diabetik:Kendaliglukosa dan tekanan darah yang baik
akan mengurangi resiko atau memperlambat progresi
retinopati. Terapi aspirin tidak mencegah timbulnya retinopati

• Nefropati diabetik:kendali
glukosa dan tekanan darah yang baik
akan mengurangi resiko atau memperlambat progresi nefropati.

• Neuropati:Pada neuropati perifer, hilangnya sensasi digital


merupakan faktor penting yang beresiko tinggi untuk terjadinya
ulkus kaki yang meningkatkan resiko amputasi. Pemberian
terapi antidepresan trisiklik, gabapentin atau pregabalin dapat
mengurangi rasa sakit
• Kardiomiopati: Pasien diabetes memiliki resiko 2x lipat lebih tinggi
untuk terjadinya gagal jantung dibandingkan pada non-diabetes. Pada
pasien diabetes disertai dengan gagal jantung, pilihan terapi yang
disarankan adalah golongan penghambat SGLT-2 atau agonis resptor
GLP-1
PENATALAKSANAAN

Terapi farmakologi untuk mengobati diabetes melitus dapat dilakukan


dengan berbagai obat antihiperglikemi yaitu menggunakan insulin atau
antihiperglikemi oral ataupun kombinasi keduanya.
1. Insulin
Insulin yang digunakan sebagai pengobatan diabetes melitus terbagi
menjadi beberapa kelas dan tipe yaitu:
• Insulin kerja cepat (Rapid onset-fast acting insulin), contoh :
diantaranya insulin aspart (NovoRapid), insulin lispro (Humalog),
dan insulin glulisin (Apidra)
• Insulin kerja pendek (Short acting insulin), contoh : Actrapid,
Humulin R, Hypurin
• Insulin kerja menengah (Intermediate acting insulin), contoh :
Protaphane, Humulin NPH, Hypurin Isophane
• Insulin kerja panjang (Long acting insulin), contoh : Lantus
(insulin glargine), Lavemir (insulin detemir).
• Insulin digunakan pada keadaan:
• HbA1c saat diperiksa >7,5% dan sudah menggunakan satu atau dua obat
antidiabetes
• HbA1c saat diperiksa > 9%
• Penurunan BB yang cepat
• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
• Krisis Hiperglikemia
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
• Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut, stroke)
• Kehamilian dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali
dengan perencanaan makan
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
• Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi
2. Antiheperglikemi oral
Antihiperglikemi oral dibedakan menjadi beberapa golongan :
• Sulfonilurea, contoh : tolazamid, tolbutamid, klorpropamid, asetoheksamid
(generasi pertama), gliburid/glibenklamid, glipizid, glikazid, glimepirid,
dan glikuidon (generasi kedua)
• Meglitinid dan turunan fenilalanin, contoh : repaglinid dan nateglinid
• Biguanid, contoh : metformin
• Tiazolidindion, contoh: rosiglitazone, pioglitazone, troglitazone
• Inhibitor α-glukosidase, contoh:akarbose dan miglitol
STATUS ORANG SAKIT
Nomor Rekam Medis : 01.11.50.15
Dokter Penanggung Jawab Pasien : dr. Hariyani Adin, Sp.PD

ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Herman Lubis
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan: Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bersama GG Jawa 1, Medan
Tembung, Sumatera Utara
KESIMPULAN

Pasien Laki-Laki usia 57 tahun, atas nama Herman Lubis didiagnosa


dengan Diabetes Melitus dengan pemeriksaan KGD adrandom 333,00
mg/dL. Diberikan tatalaksana berupa tirah baring, diet makanan biasa,
IVFD RL 20 gtt/I, Novorapid pen 3x20 IU, Levemir 1x18 IU (malam),
Condesartan 8 mg 1x1 (sore), Amlodipine 10 mg 1x1 (pagi), Concor 5
mg 1x1 tab, Nitrokaf Retarol 2x1 cap, Aspilet 1x1 tab, Furosemid 2x2
tab, Spironolactone 50mg 1x1
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai