Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN DM


JUVENILE

Ns. Miniharianti, M.kep


DEFINISI DM JUVENILE
Diabetes Melitus Tipe-1 merupakan kelainan sistematik akibat
gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik. Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan
sel-β pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik
sehingga produksi insulin berkurang atau berhenti.

Diabetes mellitus tipe 1 (Diabetes Juvenile), dahulu disebut


insulin-dependent diabetes (IDDM, diabetes yang bergantung
pada insulin), dicirikan dengan rusaknya sel-β penghasil insulin
pada pulau-pulau Langerhans sehingga terjadi kekurangan
insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-
BEST FOR You
anak maupun orang dewasa.
O R G A N I C S C O M PA N Y
2
MANIFESTASI KLINIS DM Insert or Drag & Drop your photo

JUVENIL

Manifestasi klinis DM tipe 1 sama dengan manifestasi pada DM tahap awal,


yang sering ditemukan :

• Poliuri (banyak kencing)

• Polidipsi (banyak minum)

• Polifagia (banyak makan)

• Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.

• Mata kabur

• Ketoasidosis.
ETIOLOGI DM
JUVENILE

Faktor Genetik Faktor-faktor Imunologi


Penderita diabetes tidak Adanya respons autotoimun Faktor lingkungan
mewarisi diabetes tipe I yang merupakan respons
Virus atau toksin tertentu
itu sendiri; tetapi abnormal dimana antibodi
terarah pada jaringan normal dapat memicu proses
mewarisi suatu
tubuh dengan cara bereaksi otoimun yang
predisposisi atau
terhadap jaringan tersebut menimbulkan destruksi
kecenderungan genetik
yang dianggapnya seolah- sel beta.
ke arah terjadinya DM olah sebagai jaringan asing
tipe I.

BEST FOR You 4


O R G A N I C S C O M PA N Y
PATOFISIOLOGI DM JUVENILE
Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta di pulau langerhans. Insulin diproduksi terus menerus sesuai
tingkat kadar glukosa dalam darah. Pada penderita DM produksi insulin terganggu atau tidak diproduksi. Defisiensi insulin
mengakibatkan glukosa tidak dapat masuk sel melalui siklus krebs dan akan mengakibatkan sel mengakomodasi protein dan
lemak dari jaringan adipose untuk dipakai sebagai sumber energi. Pemecahan ini akan menghasilkan zat sisa berupa urea dan
keton sehingga menimbulkan ketoasidosis.

Pada DM Tipe I (IDDM) adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik dan gejala yang pada akhirnya menuju
pada proses tahap kerusakan imunologik sel-sel yang memproduksi insulin, yaitu kerusakan pada sel langerhans sehingga terjadi
penurunan sekresi atau defisiensi insulin sehingga metabolisme insulin menjadi terganggu. Bila sekresi insulin berkurang atau
tidak ada, maka konsentrasi glukosa dalam darah akan meningkat (hiperglikemia), keadaan hiperglikemia menyebabkan tekanan
extra sel meningkat, karena peningkatan tekanan ini sehingga cairan dari ekstrasel ditarik ke dalam darah sehingga terjadi
gangguan reabsorbsi pada ginjal, sehingga kemampuan reabsorbsi melebihi batas ambang ginjal dan akan tampak glukosuria
akibat dari ginjal tidak dapat menyaring semua glukosa yang keluar, ketika glukosa yang berlebihan diekskresikan ke dalam urin.
Ekskresi ini akan disertai dengan pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotik) sebagai akibat dari
kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia).
KOMPLIKASI DM JUVENIL
Komplikasi DM baik pada DM tipe 1 maupun 2, dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu komplikasi akut dan komplikasi
menahun.
1. Komplikasi Metabolik Akut
Ketoasidosis Diabetik (khusus pada DM tipe 1)
Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemi dan glukosuria berat, penurunan glikogenesis,
peningkatan glikolisis, dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai penumpukkan benda keton, peningkatan keton
dalam plasma mengakibatkan ketosis, peningkatan ion hidrogen dan asidosis metabolik.
Hipoglikemi
Seseorang yang memiliki Diabetes Mellitus dikatakan mengalami hipoglikemia jika kadar glukosa darah kurang dari 50
mg/dl.
2. Komplikasi Vaskular Jangka Panjang (pada DM tipe 1 biasanya terjadi memasuki tahun ke 5)
Mikroangiopaty
Merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina (retinopaty diabetik), glomerulus ginjal
(nefropatik diabetic/dijumpai pada 1 diantara 3 penderita DM tipe-1), syaraf-syaraf perifer (neuropaty diabetik), otot- otot dan
kulit.
Makroangiopaty
makroangiopaty diabetik akan mengakibatkan penyumbatan
BEST FORvaskular
You jika mengenai arteria-arteria perifer maka dapat
6
menyebabkan insufisiensi vaskular perifer yang disertai Klaudikasio intermiten dan gangren pada ekstremitas.
O R G A N I C S C O M PA N Y
PENATALAKSANAAN DM JUVENILE
Terdapat 5 pilar manajemen DM tipe 1, yaitu:

• INSULIN

Insulin merupakan terapi yang mutlak harus diberikan pada penderita DM Tipe 1

• DIET

Secara umum diet pada anak DM tipe 1 tetap mengacu pada upaya untuk mengoptimalkan proses pertumbuhan. Untuk
itu pemberian diet terdiri dari 50-55% karbohidrat, 15-20% protein dan 30% lemak. Pada anak DM tipe 1 asupan kalori
perhari harus dipantau ketat karena terkait dengan dosis insulin yang diberikan selain monitoring pertumbuhannya.

• AKTIVITAS FISIK/EXERCISE

Anak DM harus olahraga, dengan berolahraga akan membantu mempertahankan berat badan ideal, menurunkan berat
badanapabila menjadi obes serta meningkatkan percaya diri. Olahraga akan membantu menurunkan kadar gula darah serta
meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
BEST FOR You 7
O R G A N I C S C O M PA N Y
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DM Insert or Drag & Drop your photo

JUVENILE
• Identitas

Merupakan identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit,
nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. Identitas ini digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain.
Jenis kelamin, umur dan alamat dan lingkungan kotor dapat mempercepat atau memperberat keadaan penyakit infeksi

• Keluhan utama

Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk RS.

• Keadaan Umum

Meliputi kondisi seperti tingkat ketegangan/kelelahan, tingkat kesadaran kualitatif atau GCS dan respon verbal klien.

• Tanda-Tanda Vital

(TD, nadi, respiratori, suhu)


LANJUTAN Insert or Drag & Drop your photo

• Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Penunjang

Glukosa darah, Aseton plasma (keton), Asam lemak bebas, Osmolalitas serum, Elektrolit,
Hemoglobin glikosilat, Gas Darah Arteri, Trombosit darah, Ureum/kreatinin, Amilase darah,
Insulin darah, Pemeriksaan fungsi tiroid, Urine, Kultur dan sensitivitas.

• Riwayat Kesehatan

Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien?, Riwayat Kesehatan Pasien dan
Pengobatan Sebelumnya, Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya,
mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa
BEST FOR You 9
O R G A N I C S C O M PA N Y
LANJUTAN

Hal-hal yang biasanya didapat dari pengkajian pada klien dengan diabetes mellitus
Insert or Drag : photo
& Drop your

» Aktivitas/Istirahat
» Sirkulasi
» Integritas Ego
» Eliminasi
» Makanan/Cairan
» Neurosensori
» Nyeri/Kenyamanan
» Pernapasan
» Keamanan

BEST FOR You 10


O R G A N I C S C O M PA N Y
DIAGNOSA DAN INTERVENSI
NO DIAGNOSA Tujuan/Kriteria Hasil INTERVENSI RASIONAL
1
Hipoglikemi dan Tujuan: 1. Kaji intake makanan pasien. 1. Untuk melihat atau indikasi
hiperglikemi Setelah dilakukan asuhan 2. Beri makan sesuai diet. terjadinya hipoglikemi bila
berhubungan dengan keperawatan pasien tidak 3. Amati dan kaji tanda dan makanan yang dihidangkan tidak
tidak adekuatnya mengalami hipo/hiperglikemi gejala hipo/hiperglikem: habis.
faktor insulin dan Kriteria Hasil: pucat,keringat dingin, sakit 2. Mencegah terjadinya
insulin yang resisten. Kadar gula darah dalam batas kepala, gemetaran, cenderung hipoglikemi/hiperglikemi.
normal : GDS < 140 mg/dl, Gula tidur. 3. Reaksi insulin dapat terjadi
darah 2 jam PP < 200 mg/dl. 4. Monitor dan catat kadar gula secara tiba-tiba yaitu hipo/
darah perifer, glukosuria. hiperglikemi yang dapat
berakibat fatal.
4. Menentukan diagnosa dan
perencanaan keperawatan
selanjutnya.

BEST FOR You 11


O R G A N I C S C O M PA N Y
NO DIAGNOSA Tujuan/Kriteria Hasil INTERVENSI RASIONAL

1
Ketidakseimbang Tujuan: 1. Monitor berat badan tiap 1. Mengkaji masukan makanan yang adekuat.
an nutrisi: kurang Setelah dilakukan hari. 2. Pemberian makanan melalui oral lebih baik
dari kebutuhan asuhan keperawatan 2. Berikan makanan cair yang jika pasien sadar dan fungsi gastrointestinal
tubuh kebutuhan nutrisi mengandung zat makanan baik.
berhubungan dapat terpenuhi dan dengan 3. Analisa ditempat tidur terhadap gula darah
elektrolit
dengan tidak Kriteria Hasil: segera jika pasien dapat lebih akurat, gula darah akan menurun
mampu dalam Nafsu makan mentoleransinya perlahan dengan pergantian cairan dan
mengabsorbsi meningkat 3. Kolaborasi pemeriksaan terapiinsulin terkontrol, dengan pemberian

makanan Pasien menghabiskan glukosa tes, glukosa insulin dosis optimal glukosa kemudian

porsi makanannya. serum, aseton, pH dan masuk ke dalam sel sebagai sumber kalori.
HCO3, kelola pemberian 4. Insulin regular memiliki awitan cepat dan
insulin, konsul dengan ahli karenanya dengan cepatpula dapat
gizi. membantu memindahkan glukosa ke dalam
4. Berikan terapi insulin sel.
 
sesuai dengan program

BEST FOR You 12


O R G A N I C S C O M PA N Y
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI
Insert or Drag & Drop your photo
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah dibuat untuk mencapai
hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, penguasaan keterampilan dan pengetahuan harus
dimiliki oleh setiap perawat sehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana
yang telah ditentukan dapat tercapai (Wong. D.L.2004:hal.331).

EVALUASI

Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610). Hasil yang diharapkan pada pasien DM Juvenile adalah:

» Kadar gula darah dalam batas normal : GDS < 140 mg/dl, Gula darah 2 jam PP < 200 mg/dl.

» Nafsu makan meningkat sehingga nutrisi terpenuhi

» Pasien mampu mengenali perubahan persepsi sensori


BEST FOR You 13
O R G A N I C S C O M PA N Y
KESIMPULAN
Diabetes mellitus tipe 1 (Juvenile) dahulu disebut insulin-dependent diabetes
(IDDM, diabetes yang bergantung pada insulin), dicirikan dengan rusaknya sel beta
penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans sehingga terjadi kekurangan insulin
pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan
reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas
tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.

Anda mungkin juga menyukai