Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan

pada Pasien Penyakit

Diabetes Melitus

Juvenile
Disusun oleh :
Fuad Hasanudin
210102033
A. Definisi
Menurut Weinziner SA, Magge S. 2005

Diabetes melitus secara definisi adalah


keadaan hiperglikemia kronik.
Hiperglikemia ini dapat disebabkan oleh
beberapa keadaan, di antaranya adalah
gangguan sekresi hormon insulin,
gangguan aksi/kerja dari hormon insulin
atau gangguan kedua-duanya.
01 Faktor Genetik
Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA
(Human Leucosite Antigen).

02 Faktor - Faktor Imunologi


B. Etiologi / Adanya respons autotoimun yang merupakan
respons abnormal dimana antibodi terarah pada

Faktor Resiko jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi


terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing, yaitu
autoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.

03 Faktor Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu
proses otoimun yang menimbulkan destruksi
sel beta.
C. Tanda/Gejala (Manifestasi Klinis)
Sering kencing :kemungkinan diagnosisnya adalah infeksi
saluran kemih atau terlalu banyak minum (selain DM).

Berat badan turun atau tidak mau naik kemungkinan


diagnosis adalah asupan nutrisi yang kurang atau adanya
penyebab organik lain.

Nyeri perut kemungkinan diagnosisya adalah


bronkopnemonia. Apabila disertai gejala lemas, kadang juga
didiagnosis sebagai malaria.

Sesak nafas sering kali dikira sebagai peri tonitis atau


apendisitis. Pada penderita DM tipe 1, nyeri perut ditemui pada
keadaan ketoasidosis.
D. Patofisiologi

01 Periode Pra-Diabetes 03 Periode Honey-Moon

Pada periode ini gejala-gejala


Periode ini disebut juga fase remisi parsial atau

klinis diabetes belum nampak


sementara. Pada periode ini sisa-sisa sel β-

karena baru ada proses destruksi


pankreas akan bekerja optimal sehingga akan

sel β-pankreas. diproduksi insulin dari dalam tubuh sendiri.

Periode Manifestasi Klinis Periode Ketergantungan Insulin


02 04
Pada periode ini, gejala klinis DM
Periode ini merupakan periode terakhir dari

mulai muncul. Pada periode ini sudah


penderita DM. Pada periode ini penderita akan

terjadi sekitar 90% kerusakan sel β-


membutuhkan insulin kembali dari luar tubuh

pankreas. Karena sekresi insulin


seumur hidupnya.
sangat kurang, maka kadar gula

darah akan tinggi/meningkat.


E. Komplikasi
Komplikasi metabolik akut yang sering terjadi :

1. Hipoglikemia
Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa,
dengan tanda-tanda rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing, dan sebagainya.
Hipoglikemia yaitu kadar glukosa darah kurang dari 80 mg/dl. Hipoglikemi sering
membuat anak emosional, mudah marah, lelah, keringat dingin, pingsan, dan
kerusakan sel permanen sehingga mengganggu fungsi organ dan proses tumbuh
kembang anak.

2. Koma Diabetik
Koma diabetik ini timbul karena kadar darah dalam tubuh terlalu tinggi, dan biasanya
lebih dari 600 mg/dl. Gejala koma diabetik yang sering timbul yaitu
- Nafsu makan menurun
- Minum banyak, kencing banyak
- Muncul rasa mual, muntah, napas menjadi cepat, berbau aseton
- Disertai panas badan
F. Penatalaksanaan Medis
1. inssulin
Insulin merupakan terapi yang mutlak harus 2. Diet: Pada anak DM tipe 1 asupan kalori
diberikan pada penderita DM Tipe 1. Dalam perhari harus dipantau ketat karena terkait
pemberian insulin perlu diperhatikan jenis dengan dosis insulin yang diberikan selain
insulin, dosis insulin, regimen yang digunakan, monitoring pertumbuhannya.
cara menyuntik serta penyesuaian dosis yang
diperlukan.

3. Aktivitas fisik/exercise
Olahraga akan membantu menurunkan kadar
gula darah serta meningkatkan sensitivitas
tubuh terhadap insulin. Namun perlu diketahui
pula bahwa olahraga dapat meningkatkan
risiko hipoglikemia maupun hiperglikemia
(bahkan ketoasidosis).
F. Penatalaksanaan Medis
4. Edukasi
Keluarga perlu diedukasi tentang penyakitnya,
patofisiologi, apa yang boleh dan tidak boleh
pada penderita DM, insulin(regimen, dosis, cara
menyuntik, lokasi menyuntik serta efek samping 5. Monitoring kontrol glikemik
penyuntikan), monitor gula darah dan juga target Kontrol glikemik yang baik akan memperbaiki
gula darah ataupun HbA1c yang diinginkan. kualitas hidup pasien, termasuk mencegah
komplikasi baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Pasien harus melakukan
pemeriksaan gula darah berkala dalam
sehari. Setiap 3 bulan memeriksa HbA1c.
Konsep Dasar Asuhan

Keperawatan pada

Pasien Penyakit

Diabetes Melitus
Tipe 1
A. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin
diabetesmellitus dilakukan mulai dari pengumpulan data yang
meliputi : biodata, keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, riwayat
kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, Riwayat kesehatan
masalalu, pemeriksaan fisik,pola kegiatan sehari-hari.
Hal-hal yangbiasanya didapat dari pengkajian pada klien dengan diabetes mellitus:

1. aktivitas/istirahat
Letih, lemah, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot menurun
2. sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang

penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah


3. Integritas ego
stress, ansietas
4. Eliminasi
Perubahan pola berkemih (poliuria, nokturia, anuria), diare Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
5. Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
6. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,parestesia,gangguan penglihatan.
7. Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
8. Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung

adanya infeksi / tidak) tidak)


9. Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
B. Diagnosis Keperawatan
1) K
 etidakstabilan kadar gula darah b.d disfungsi pangkreas /

resistensi insulin (D.0027)


Luaran: kesetabilan kadar glukosa meningkat ( L.03022)
· Mengantuk, pusing, lesu menurun
· Gemetar dan berkeringat menurun
· Mulut kering dan rasa haus menurun
· Kadar glukosa dan darah membaik
· Kadar glukosa dan urin membaik
· Jumlah urin membaik
Intervensi Keprawatan:
Manajemen hiperglikemia ( I.03115 )

Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia


Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat
Monitorn kadar gula darah
Monitor tanda dan gejala hipergilkemia seperti poliuri, polidipsia,

polifagia, kelemahan, malaisme, pandangan kabur, sakit kepala


Monitor intake dan output cairan
Berikan asupan cairan oral
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap

muncul dan memburuk


Anjurkan berolahraga saat kadar glukosa darah lebih dati 250 mg/dl
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan iv, jika perlu
2. Resiko Infeksi b.d Penyakit kronis ( DM) ( D.0142)
Luaran: tingkat infeksi menurun ( L.14137)
• Kebersihan tangan dan badan meningkat
• Demam, kemerahan, nyeri menurun
• Periode malaise menurun
• Periode menggigil, letargi, gangguan kognitif menurun
• Kadar sel darah membaik
Intervensi keprawatan: pencegahan infeksi ( I.14539)

Monitor tanda dan gejala infrksi local dan sistemik


Berikan perawatan kulit pada daerah edema
Pertahankan Teknik aseptic pada pasien beresiko

tinggi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara memeriksa luka
Kolaborasi pemberian imunisasi jika perlu
Kesimpulan
Penderita terbanyak diabetes mellitus tipe 1 adalah
usia anak dan remaja.Perlu kewaspadaan pada
tenaga medis mengenai penyakit ini maupun
komplikasi yang mungkin terjadi yang seringkali salah
diagnosis. Keterlambatan dalam diagnosis akan
berakibat fatal bagi keselamatan jiwa penderita DM
tipe 1
Saran
Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan,
diperlukan hubungan baik dan keterlibatan pasien, keluarga
dan tim kesehatan sehingga timbul rasa saling percaya yang
akan menimbulkan kerjasama dalam pemberian asuhan
keperawatan.
Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya
mempunyai pengetahuan, keterampilan yang cukup serta
dapat bekerjasama dengan tim kesehatan yang lain dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien ( DM juvenile)
karena pada klien tersebut memerlukan penanganan yang
cepat dan tepat..
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai