Diabetes Melitus
Juvenile
Disusun oleh :
Fuad Hasanudin
210102033
A. Definisi
Menurut Weinziner SA, Magge S. 2005
03 Faktor Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu
proses otoimun yang menimbulkan destruksi
sel beta.
C. Tanda/Gejala (Manifestasi Klinis)
Sering kencing :kemungkinan diagnosisnya adalah infeksi
saluran kemih atau terlalu banyak minum (selain DM).
1. Hipoglikemia
Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa,
dengan tanda-tanda rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing, dan sebagainya.
Hipoglikemia yaitu kadar glukosa darah kurang dari 80 mg/dl. Hipoglikemi sering
membuat anak emosional, mudah marah, lelah, keringat dingin, pingsan, dan
kerusakan sel permanen sehingga mengganggu fungsi organ dan proses tumbuh
kembang anak.
2. Koma Diabetik
Koma diabetik ini timbul karena kadar darah dalam tubuh terlalu tinggi, dan biasanya
lebih dari 600 mg/dl. Gejala koma diabetik yang sering timbul yaitu
- Nafsu makan menurun
- Minum banyak, kencing banyak
- Muncul rasa mual, muntah, napas menjadi cepat, berbau aseton
- Disertai panas badan
F. Penatalaksanaan Medis
1. inssulin
Insulin merupakan terapi yang mutlak harus 2. Diet: Pada anak DM tipe 1 asupan kalori
diberikan pada penderita DM Tipe 1. Dalam perhari harus dipantau ketat karena terkait
pemberian insulin perlu diperhatikan jenis dengan dosis insulin yang diberikan selain
insulin, dosis insulin, regimen yang digunakan, monitoring pertumbuhannya.
cara menyuntik serta penyesuaian dosis yang
diperlukan.
3. Aktivitas fisik/exercise
Olahraga akan membantu menurunkan kadar
gula darah serta meningkatkan sensitivitas
tubuh terhadap insulin. Namun perlu diketahui
pula bahwa olahraga dapat meningkatkan
risiko hipoglikemia maupun hiperglikemia
(bahkan ketoasidosis).
F. Penatalaksanaan Medis
4. Edukasi
Keluarga perlu diedukasi tentang penyakitnya,
patofisiologi, apa yang boleh dan tidak boleh
pada penderita DM, insulin(regimen, dosis, cara
menyuntik, lokasi menyuntik serta efek samping 5. Monitoring kontrol glikemik
penyuntikan), monitor gula darah dan juga target Kontrol glikemik yang baik akan memperbaiki
gula darah ataupun HbA1c yang diinginkan. kualitas hidup pasien, termasuk mencegah
komplikasi baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Pasien harus melakukan
pemeriksaan gula darah berkala dalam
sehari. Setiap 3 bulan memeriksa HbA1c.
Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan pada
Pasien Penyakit
Diabetes Melitus
Tipe 1
A. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin
diabetesmellitus dilakukan mulai dari pengumpulan data yang
meliputi : biodata, keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, riwayat
kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, Riwayat kesehatan
masalalu, pemeriksaan fisik,pola kegiatan sehari-hari.
Hal-hal yangbiasanya didapat dari pengkajian pada klien dengan diabetes mellitus:
1. aktivitas/istirahat
Letih, lemah, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot menurun
2. sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang
tinggi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara memeriksa luka
Kolaborasi pemberian imunisasi jika perlu
Kesimpulan
Penderita terbanyak diabetes mellitus tipe 1 adalah
usia anak dan remaja.Perlu kewaspadaan pada
tenaga medis mengenai penyakit ini maupun
komplikasi yang mungkin terjadi yang seringkali salah
diagnosis. Keterlambatan dalam diagnosis akan
berakibat fatal bagi keselamatan jiwa penderita DM
tipe 1
Saran
Untuk mencapai hasil keperawatan yang diharapkan,
diperlukan hubungan baik dan keterlibatan pasien, keluarga
dan tim kesehatan sehingga timbul rasa saling percaya yang
akan menimbulkan kerjasama dalam pemberian asuhan
keperawatan.
Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya
mempunyai pengetahuan, keterampilan yang cukup serta
dapat bekerjasama dengan tim kesehatan yang lain dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien ( DM juvenile)
karena pada klien tersebut memerlukan penanganan yang
cepat dan tepat..
Terima kasih!