Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

LOGBOOK ASKEP III DM

ASUHAN KEPERAWATAN
DIABETES MELITUS KOMPLIKASI AKUT (HIPOGLIKEMI)

OLEH :
LEGIANTI
PO714201171026

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN D.IV KEPERAWATAN
TAHUN 2021
PERTEMUAN II

Aktifitas 1

Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri

Diagnosa keperawatan :

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d obat glikemik oral d/d KU lemah, konsumsi
glibenklamid, makan sedikit, GDS 50 mg/dL
2. Deficit pengetahuan b/d tentang manajemen glukosa darah d/d menderita DM 1 bulan
yang lalu, makan sedikit, konsumsi glibenklamid
3. Resiko deficit nutrisi b/d keengganan untuk makan d/d makan jumlahnya sedikit karena
takut kadar gulanya naik
4. Resiko hipovolemia d/d kegagalan mekanisme regulasi

Aktifitas 2

Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok

Diagnosa keperawatan :

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d obat glikemik oral d/d KU lemah, konsumsi
glibenklamid, makan sedikit, GDS 50 mg/dL
2. Deficit pengetahuan b/d tentang manajemen glukosa darah d/d menderita DM 1 bulan
yang lalu, makan sedikit, konsumsi glibenklamid
3. Resiko deficit nutrisi b/d keengganan untuk makan d/d makan jumlahnya sedikit karena
takut kadar gulanya naik
4. Resiko hipovolemia d/d kegagalan mekanisme regulasi

Aktifitas 3

Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe I tanpa komplikasi secara mandiri

Materi belajarnya yaitu :

1. Pengertian diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 adalah jenis diabetes yang terjadi karena pancreas tidak mampu
menghasilkan insulin. Diabetes mellitus tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak, meskipun
dapat dialami juga oleh berbagai kalangan usia. Diabetes mellitus tipe 1 tidak bias
disembuhkan. Namun, penyakit ini dapat dikendalikan melalui pengelolaan kadar gula
darah dengan insulin, diet dan gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi.

2. Tanda dan gejala diabetes tipe 1

 Sering haus
 Sering lapar (terutama setelah makan)
 Sering buang air kecil (terlebih pada malam hari)
 Mulut kering
 Penurunan berat badan tanpa jelas
 Pandangan kabur
 Lemas dan lelah
 Luka sulit sembuh
 Mual dan muntah
 Infeksi berulang pada kulit, saluran kemih, mulut dan alat kelamin

3. Penyebab diabetes mellitus tipe 1

Kelainan system imun dianggap sebagai penyebab diabetes mellitus tipe 1. Pada kondisi
normal, sel imun menyerang virus dan bakteri. Namun, kelainan imun membuat sel imun
menyerang sel pancreas yang menghasilkan insulin.
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkaan risiko terjadinya diabetes mellitus tipe 1
antara lain :
 Riwayat keluarga
Jika sesorang memiliki keluarga dengan riwayat diabetes mellitus tipe 1 maka
orang tersebut memiliki risiko untuk mengalami kondisi yang sama.
 Faktor genetika
Kehadiran gen tertentu menunjukkan peningkatan risiko terhadap diabetes
mellitus tipe 1.
 Geografi
Kasus diabetes mellitus tipe 1 cenderung meningkat saat seseorang melakukan
perjalanan ke wilayah tertentu yang menjauhi garis khatulistiwa.
 Usia
Meskipun dapat terjadi pada berbagai golongan usia. Namun, diabetes mellitus
tipe 1 banyak dialami anak-anak berusia 4-7 tahun dan remaja berumur 10-14
tahun.

4. Cara mencegah diabetes mellitus tipe 1

 Memeriksa gula darah secara teratur


 Memeriksa kesehatan jantung minimal sekali setahun
 Memeriksa kesehatan saraf jika terdapat gejala seperti kesemutan, nyeri, sembelit,
diare, dan gejala kerusakan saraf lainnya
 Menjaga kesehatan kaki seperti memakai alas kaki, kaus kaki, serta menjaga kaki
tetap bersih untuk menghindari luka dan infeksi
 Memeriksakan mata secara berkala

5. Cara mengobati diabetes mellitus tipe 1

a) Pemberian insulin
Terapi insulin adalah pengobatan wajib bagi diabetes mellitus tipe 1. Pemberian
dilakukan dengan injeksi atau pompa insulin. Insulin tidak dapat dikonsumsi
sebagai obat minum karena akan rusak oleh enzim dilambung.berbagai jenis
insulin yang dapat diberikan yaitu :
 Insulin kerja cepat (rapid-acting insulin)
 Insulin regular atau kerja pendek (regular or short-acting insulin)
 Insulin kerja menengah (intermediate-acting insulin)
 Insulin kerja panjang (long-acting insulin)insulin kerja lama atau insulin
basal
b) Control gula darah teratur
Control gula darah harian sebaiknya dilakukan minimal empat kali sehari, yaitu
setiap sebelum makan dan sebelum tidur malam. Selain itu, penting juga untuk
memeriksa kadar gula darah sebelum berolahraga dan melakukan aktifitas penting
seperti mengemudi, untuk menghindari gipoglikemia atau gula darah rendah.
c) Melakukan aktifitas fisik
Aktifitas tubuh dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan
mempertahankan berat badan normal. Aktivitas fisik membutuhkan glukosa,
sehingga kadr gula darah akan berkurang. Oleh karena itu, penting untuk
mengecek kadar gula darah sebelum berolahraga, juga untuk mengatur porsi
makan secara khusus sebelum berolahraga. Hal ini bertujuan untuk mencegah
hipoglikemia saat atau setelah berolahraga.
d) Menjalani pola makan teratur
Tidak ada diet khusus untuk penderita diabetes mellitus tipe 1. Hal ini yang paling
penting diperhatikan adalah jadwal makan teratur dengan jumlah karbohidrat
yang sama. Untuk mengatur menu makanan, anda dapat berkonsultasi dengan ahli
gizi.

Anda mungkin juga menyukai