Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

ANALISIS KASUS
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa Ny. RD menderita CHF dengan
Hipertiroid.
Pada anamnesis pasien ini didapatkan : 2 hari sebelum
masuk rumah sakit os mengeluh nyeri dada hebat di sebelah kiri dan
menjalar ke ulu hati. Nyeri tidak menjalar ke lengan kiri, punggung kiri atau leher.
Nyeri dada tergolong nyeri tipikal. Nyeri dada os seperti ditusuk-tusuk dengan durasi
>30 menit. Os mengaku nyeri dada kiri muncul saat os menguras bak mandi. Nyeri
tidak hilang dengan istirahat. Nyeri bertambah berat dengan adanya aktivitas. Os
mengaku keluhan tidak muncul karena emosi, udara dingin atau karena makanan.
Demam, mual, nyeri di ulu hati juga disangkal oleh os. Os mengaku muncul keringat
dingin ketika nyeri dada. Os juga mengeluh sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Sesak tidak dipengaruhi cuaca maupun emosi. Sesak dirasakan terusmenerus tanpa adanya suara mengi. Sesak bertambah apabila os melakukan aktivitas
fisik berat. Dalam beberapa bulan terakhir os tidur dengan 2 bantal. Os lebih nyaman
duduk dibandingkan berbaring.
Pada EKG, ditemukan gambaran elevasi segmen ST pada segmen V3-V5.
Hal ini menunjukkan bahwa elevasi segmen T terjadi pada anteroseptal jantung yang
berarti bahwa kemungkinan besar yang mengalami oklusi adalah LAD arteri korener
dan LCx arteri koroner. Pada pemeriksaan biomarker jantung didapatkan kenaikan
troponin T dan CK-MB. Hal ini menunjukkan bahwa sudah terjadi infark miokard
pada pasien ini.Pada hasil foto thoraks didapatkan kesan kardiomegali, edema paru
dan efusi pleura. Menurut kategori Killip, adanya edema paru menunjukkan Killip III.
Berdasarkan hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien ini
didagnosis dengan STEMI anterolateral Killip III.

50

51

Diagnosis CHF ditegakkan berdasarkan pada pemeriksaan pada leher


didapatkan JVP yang meningkat, pemeriksaan paru didapatkan adanya suara nafas
ronkhi basah halus di bagian basal yang menunjukkan adanya efusi pleura, pemeriksaan

jantung didapatkan pembesaran jantung bagian kiri bawah ke latero-kaudal dan saat
di auskultasi didapatkan suara murmur sistolik grade 3/6.
Penegakkan diagnosis hipertiroid ditegakkan berdasarkan pada indeks Wayne
yang terdiri dari gejala yang pasien alami yaitu sesak nafas, jantung berdebar-debar,
kelelahan, sering berkeringat, sering merasa gugup, nafsu makan meningkat namun
berat badan dirasa semakin menurun. Selain itu didapatkan tanda pembesaran tiroid
yang dipastikan dengan pasien meminta untuk menelan dan pembesaran itu ikut
bergerak. Selain itu pada pemeriksaan juga didapatkan seluruh badan Ny. RD penuh
dengan keringat dan kedua tangan basah. Index Wayne pada pasien ini adalah 24
yang berarti Ny, RD menderita hipertiroid.
CHF (Chronic Heart Failure) merupakan suatu ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan tubuh,
walaupun aliran balik vena cukup untuk merangsang sistem neurohormonal dan
sistem renin angiotensin aldosteron (SRAA). CHF dapat disebabkan oleh 2 hal
sebagai berikut :
1. Intra-kardia :
a. Endokard : endokarditis, penyakit katup jantung, prolaps katup mitral
b. Miokard : penyakit jantung iskemi, miokarditis, aritmia kordis
c. Perikardium : perikarditis konstriktiva, efusi perikardium
2. Ekstra-kardia
a. hipertensi
b. hipertiroid
c. anemia
Pada CHF terdapat gagal jantung kanan dan dan gagal jantung kiri. Gagal jantung
kanan ditandai oleh adanya pulsasi parasternal dan pulsasi epigastrium, terdapat
bising jantung gallop, terdapat pembesaran pada ventrikel dextra (RVH) pada pasien

52

kronik. Selain itu, gejala dan tanda yang dapat diakibatkan oleh adanya decomp.
kanan adalah sebagai berikut :
1. Anoreksia, cepat merasa kenyang, mual
2. Venektasi temporal (+), mata kodok, JVP meningkat, HJR (+)
3. Hepatomegali dengan atau tanpa splenomegali
4. Ascites
5. Ikterus pada pasien kronis
6. Oedem perifer sampai oedem anasarka
Pada gagal jantung kiri, gejala dan tanda yang sering muncul adalah sebagai berikut :
1. Dyspneu on effort
2. Orthopneu
3. Paroxysmal nocturnal dyspneu
4. Hemoptisis warna merah jambu
5. Ronchi basah halus dengan atau tanpa wheezing
6. Bunyi jantung II mengeras bila ada hipertensi pulmonal
Hipertiroid merupakan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid itu
sendiri. Terdapat oftalmopathy pada penyakit ini, antara lain :
1. Mortius sign : akomodasi lemah
2. Von graeff sign : kelopak mata terlambat turun dibanding bola mata
3. Goffroys sign : dahi tidak dapat mengerut saat kepala sedikit menunduk dan
mata melihat ke objek statis
4. Stelwag sign : mata jarang berkedip
5. Rosenbach sign : tremor, kelopak mata saat menutup
6. Exophtalmus
7. Lidlag : kelambatan kelopak mata mengikuti gerak mata
8. Fisura palpebra melebar

53

Untuk menentukan hipertiroid, dapat dilakukan dengan anamnesis dan dihitung


nilainya berdasarkan index wayne, seperti sebagai berikut :
Gejala yang baru timbul dan atau Nilai
tambah memberat
Sesak saat bekerja
Berdebar
Kelelahan
Suka udara panas
Suka udara dingin
Keringat berlebihan
Gugup
Nafsu makan meningkat
Nafsu makan turun
Berat badan meningkat

Berat badan menurun

+1
+2
+2
-5
+5
+3
+2
+3
-3
-3

Tanda

Ada

Tiroid teraba
Bising tiroid
Exophtalmus
Van graeff
Hiperkinetik
Tremor jari
Tangan panas
Tangan basah
Atrial fibrilasi
Nadi teratur <80

+3
+2
-2
+1
+4
+1
+2
+1
+4

>90

+3

80-90

Tidak
-3
-2
-2
-2
-1
-3
0

+3

Jika skor index wayne 20 hipertiroid


Jika skor index wayne < 10 tidak ada hipertiroid klinis
Jika skor index wayne 10-19 meragukan
Diagnosis hipertiroid ditandai dengan rendahnya kadar TSH dengan akibat
peningkatan hormon tiroid darah. Manifestasi kardiovaskuler, khususnya fibrilasi
atrium dan atau gagal jantung kongestif. Terapi hipertiroid adalah dengan operasi
pengangkatan kelenjar tiroid atau radiasi dengan yodium radioaktif.
Pada penyakit jantung tirotoksik, tirotoksikosis dengan fibrilasi atrial, harus
dibuat menjadi eutiroid dimana dapat mengurangi fibrilasi atrial. Antikoagulan
diperlukan untuk mencegah terjadinya tromboemboli disertai gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai