Anda di halaman 1dari 2

BRONKITIS AKUT

No. Dokumen
SOP No. Revisi
Tanggal terbit

PUSKESMAS dr. Ivonne F. Kalele. M.Kes


Ttd Kepala Puskesmas :
SANGGENG NIP. 197802122010042001

1. Pengertian Bronkitis akut adalah peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru)
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan penatalaksanaan
apendisitis akut.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.--- Tahun 2019 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer edisi 1

5. Alat dan bahan 1. Sarana Non Medis: Meja, kursi, jam dengan jarum detik, cairan antiseptik, tempat
tidur, status pasien, blanko resep.
2. Sarana Medis: stetoskop, thermometer, alat pengukur tinggi badan,timbangan,
tensimeter.
6. Langkah Tindakan 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan rekam medis.
2. Petugas mengukur tanda-tanda vital pasien( nafas, nadi, tekanan darah, suhu tubuh,
berat badan dan tinggi badan).
3. Petugas melakukan anamnesis terkait keluhan berupa batuk (berdahak maupun
tidak berdahak) selama 2-3 minggu, dahak warna jernih, putih, kekuningan atau
kehijauan, demam ringan, rasa berat dan tidak nyaman didada, sesak nafas, bunyi
megi “ngik” setelah batuk, dapat terjadi batuk darah karena iritasi saluran.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
 Inspeksi : tampak kurus dengan barrel shaped chest (diameter anteroposterior
dada meningkat)
 Palpasi: fremitus taktil dada normal
 Perkusi: sonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih rendah
 Auskultasi: suara nafas vesikuler/bronkovesikuler, dengan ekspirasi panjang,
ronki basah kasar tidak tetap, wheezing dan krepitasi
5. Petugas memberikan rujukan internal ke unit laboratorium untuk pemeriksaan
darah lengkap dan ke poli P2P untuk pemeriksaan dahak. Rujuk untuk foto rontgen
dada bila sesuai indikasi.
6. Petugas menentukan diagnosis bronkitis akut.
7. Petugas melakukan tatalaksana
 Antitusif: kodein 3x10 mg
 Eksperktoran: GG, Ambroxole
 Antipiretik: Paracetamol 3-4 x 500 mg/hari (10-15 mg/kgBB); atau
ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/kg (5-10 mg/kgBB)
 Bronkodilator: Salbutamol 3x2 mg
 Antibiotik: amoksisilin 3x500 mg selama 6-10 hari atau eritromisin 4x500
mg (dewasa); amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3x/hari
8. Petugas memberikan konseling motivasi penderita untuk hindari merokok,
iritan lainnya yang dapat terhirup, kontrol suhu dan kelembapan lingkungan,
nutrisi baik, cairan adekuat dan identifikasi efek samping obat (bronkodilator
dapat sebabkan debar, lemas, gementar, keringat dingin).
9. Menulis di rekam medis.
10. Petugas mencuci tangan.
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA-KB, Poli Lansia, Poli P2P
9. Dokumen terkait -

10. Riwayat Perubahan Dokumen

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai