a. Ada Petugas.
Persiapan :
Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan perawatan pasien.
Prosedur
Pelakasana Administrasi/ FO
SOP/ PROTAP
PEMERIKSAAN FISIK
No Dokumen No Revisi Halaman
KLINIK PRATAMA
P2P .... .... 1/1
Tanggal Terbit
Disetujui oleh,
PROTAP
Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap
Pengertian perlu
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik
Kebijakan
Prosedur BAGIAN TUBUH YANG DIPERIKSA :
Selain pemeriksaan di atas perlu diperhatikan juga gejala-gejala objektif pasien, misalnya :
SiSIkap pasien : ketakutan, apatis dan sejenisnya.
SiSIkap tubuh : biasa, lordosa atau kyposa
CARA PEMERIKSAAN :
MMelihat (inspeksi) - Meraba (palpasi)
MMengetuk (perkusi - Mendengar (Auskultasi)
PERSIAPAN :
AlAlat :
Lampu baterey Stetoskop
Spatel lidah Bengkok
Sarung tangan dan vaselin Kom berisi larutan desinfektan
Refleks hammer Tensi meter
Termometer Catatan medik
Buku catatan perawat Blangko resep dan blangko pemeriksaan lanjutan
p Pasien :
P pasien diberi tahu
P posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
PELAKSANAAN :
L *Melakukan anamnesa lanjutan pemeriksaan daerah kepala.
P *Pasien dibantu membuka baju, kemudian dilakukan pemeriksaan daerah dada setelah selesai
baju dipasang kembali.
*Pakaian pasien bagian bawah diturunkan, kemudian dilakukan pemeriksaan bagian perut
dan sekitarnya, setelah selesai pakain bawah dipasang kembali.
* Selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap tungkai pasien dengan menggunakan refleks
hammer.
T *Tekanan darah diukur bila perlu.
* *Setelah pemeriksaan selesai pasien dirapikan.
*Peralatan dibereskan kembali dan dikembalikan ke tempat semula.
Pelaksana Dokter dan Perawat
SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Menjahit Luka
Pengertian Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh
karena trauma.
Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut.
15. H2O2 3 %
16. Cairan NaCl
17. Termometer axilla
18. Timer / Jam
20. Spuit 3 cc
21. Spuit 5 cc
22. Pisau cukur
Penatalaksanaan :
1. Persiapan Pasien
a. Jika luka ringan, / ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak perlu tindakan jahit, luka
cukup dibersihkan dengan desinfektan kemudian ditutup dengan kassa steril dan
dibalut dengan ferban. Pasien diberitahu bahwa luka akan diobati tanpa
dilakukan penjahitan.
Menjelaskan pada pasien tntang tindakan yang akan dil;akukan dibersihkan dan
akan dilakukan.
c. Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam dengan perdarahan
banyak, prinsip penangananya adalah dengan :
2. Persiapan Lingkungan
c. Pemasangan sketsel.
3. Persiapan Petugas
4. Penatalaksanaan Luka
c. Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan cara menggunting
jaringan yang rusak/mati tergantung pada factor bagaimana terjadinya cedera,
umur luka dan adanya potensi infeksi.
d. Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami perdarahan atau melakukan
hemostasis dengan jahitan dengan cara mengambil klem steril dengan tangan
kanan yang sudah memakai handscoen steril, menjepitkan klaim pada pembuluh
darah yang terputus dan meminta tolong paramedis lain untuk membantu
memegangi, kemudian mengikat pembuluh darah di bagian atas klaim dengan
menggunakan kedua tangan dan mengikat dengan memakai benang serap
(catgut). Pengikatan dilakukan dengan menggunakan simpul bedah (surgeon’s
knot).
f. Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara meletakkan duk di atas luka
sehingga yang tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
g. Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril (duk lobang) di atas luka
dengan cara meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya luka dan
daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
i. Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan menyuntikkan lidokain pada
sekitar luka dengan cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum dewasa :
dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum 500mg, tanpa epinefrin : 4,5 mg/kgBB
maksimum 300 mg) dipinggir luka diarahkan ke samping kanan dan kiri luka
sampai merata.
j. Menunggu kurang lebih 5 menit.
2).Lemak subkutan disatukan dengan lemak sub cutan yang terpisah dengan
menggunakan pinset cirurgi .Sedikit jahitan untuk menutup ruang mati. Lihat SOP
HECTING dilembar lampiran.
4). Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di samping tepi luka dan tepi kulit
diratakan / dirapikan dengan hati-hati untuk meningkatkan penyembuhan
optimal. Lihat SOP HEACTING.
5). Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan pinset lalu membasahinya
dengan betadin, kemudian dioleskan di atas luka.
4). Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan (sepertiga lengan atas bagian
dalam) menyingsingkan lengan baju ke atas sampai sendi bahu.
5). Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intra cutan.
6). Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan dengan aqua bidest menjadi 1cc lalu
siapkan pada bak steril.
8). Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
meregangkan kulit sepertiga lengan atas sebagai daerah tempat penyuntikan.
12). Melingkari daerah sekitar gelembung dengan spidol dengan diameter 2,5 cm ambil
spidol untuk menandai daerah suntikan dengan diameter 2,5 cm.
14). Amati daerah lingkaran bila positif tandanya adanya kemerahan atau bengkak.
Observasi adanya reaksi alergi sistemik (misalnya : sulit bernafas, sulit bernafas,
keringat dingin, pingsan, mual dan muntah).
15). Kembalikan posisi klien mengatur lengan baju pada posisi semula (diturunkan).
16). Buang peralatan yang tidak digunakan ditempat sampah medis dan mengambili
barang-barang yang sudah kotor atau tidak dipakai dan dimasukkan ketempat
sampah medis.
19). Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (sesuai SOP). Semua kegiatan yang
telah dilakukan dicatat di rekam medis pasien.
1. Spuit
2. Kapas alcohol
3. Torniquet
4. Botol darah
5. Perlak dan pengalas
Penatalaksanaan :
a. Nama pasien
b. Umur
Menyiapkan pasien dan alat tindakan
Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil yang optimal
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara per oral
Kebijakan Tersedianya obat-obatan yang diperlukan pasien
PERSIAPAN ALAT :
1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul,)
2. Sendok
3. Gelas dengan air minum
4. Lap bersih/tisu
PENATALAKSANAAN :
1. *Memberitahu pasien
2. *Menyiapkan obat
3. *Perawat cuci tangan
4. *Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokkan dengan nama pasien
5. *Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat tersebut betul-betul
ditelan habis oleh pasien
6. *Observasi respon pasien
7. *Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. *Perawat cuci tangan
Prosedur
Pelaksana Perawat
SOP PEMELIHARAAN ALKES/KEPERAWATAN
Kebijakan
a. Peralatan :
- Alat kotor
- Air mengalir
b. Prosedur :
a. Peralatan :
- Alat-alat logam
- Sterilisator
- Panas kering
b. Prosedur :
B. Pemeliharaan Tensi Meter
00 1/2
Plat elektrode
Jelly
bengkok
Tissue
Kertas EKG
KLINIK NEBULAIZER
PRATAMA P2P
........ …. 1/1
1. Tabung O2
3. Masker oksigen
4. Nebulizer 1 set.
6. Stetoskop.
7. Tissue.
8. Nierbeken/bengkok.
9.
Persiapan Pasien :
Pelaksanaan :
Menyalakan
mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow
apakah timbul uap atau embun.
Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu
ekspirasi.
Setelah
selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan
melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur.
10. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret.
11. Perhatian :
Pelaksana Perawat
SOP / PROTAP
PEMBERIAN OBAT PER INJEKSI
No Dokumen No Revisi Halaman
KLINIK PRATAMA
P2P ... .... 1/1
Tatacara pemberian obat per injeksi
Pengertian Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC.
Tujuan Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi.
1. Ada petugas ruangan yang terampil.
2. Tersedia alat injeksi yang cukup.
Kebijakan 3. Tersedia obat-obatan yang diperlukan
P PERSIAPAN ALAT :
1. Bak spuit 6. Pembendung/stuing
2. Spuit sesuai dengan kebutuhan 7. Bengkok
3. Obat suntik (siap pakai) 8. Bad side/plester
4. Kapas desinfektan
5. Alas/perlak 10
PENATALAKSANAAN
1. Membaca daftar obat klien.
2. Perawat cuci tangan.
3. Mengambil spuit.
4. Melarutkan lebih dahulu obat yang perlu dilarutkan (mempersiapkn obat ).
5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan desinfektan dengan kapas alkohol :
- Leher botol/ ampul sebelum digergaji
- Karet penutup flakon ( botol obat )
6. Spuit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan
7. Mengatur posisi klien.
8. Permukaan kulit yang disuntik didesinfektan dengan alkohol.
9. Menenangkan kulit
10 . Memasukan jarum tegak lurus (25 -90O) pada permukaan kulit.
11 . Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah, obat dimasukkan perlahan-
1ahan sedangkan IV kalau ada darah harus dimasukan secara perlahan.
12 . Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas
alkohol.
Prosedur 13 . cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat di status
Pelaksana Dokter dan Perawat
PROTAP PENATALAKSANAAN LUKA
RUANG ………
TINDAKAN
Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan tepat
Kebijakan Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan perawatan luka, tetapi tidak
pada luka putus tendon
Streril
1. Bak instrumen
a. Spuit irigasi 50 cc
b. Pinset anatomis
c. Pinset chirrugis
d. Gunting jaringan
e. Arteri klem
f. Container untuk cairan irigasi
2. Kassa dan depres dalam tromol
3. Handschone / gloves steril
4. Neerbeken (bengkok)
5. Kom kecil/ sedang
6. Heacting set
7. Spuit 3 cc
8. Pembalut sesuai kebutuhan
a. Kasa
b. Kasa gulung
c. Sufratul
9. Topical terapi
a. Gentamicin salep 0,3 %
b. Lidokain ampul
10. Cairan pencuci luka dan disinfektan
a. Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C
b. Betadine
Persiapan Alat :
Non Streril
1. Schort / Gown
2. Perlak + Alas Perlak / Underpad
3. Gunting Verband
4. Neerbeken / Bengkok
5. Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone
6. Tempat Sampah
Penatalaksaan Luka Kll.
2. Pemeriksaan Ttv
Persiapan Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa Didekatkan Cairan Ns Dan Betadine
Pembersihan Dengan Ns
Bersihkan Peralatan
Observasi
Konseling
Diplester / Hipafix
11) Bereskan Peralatan
12) Observasi
Konseling
RUANG ………
TINDAKAN
Pengertian Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh
karena trauma.
Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut.
B Betadine solution
H H2O2 3 %
1 Cairan NaCl
1 Termometer axilla
Timer / Jam
Spuit 3 cc
Spuit 5 cc
Pisau cukur
Penatalaksanaan :
1. Persiapan Pasien
a. Jika luka ringan, / ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak perlu tindakan jahit, luka
cukup dibersihkan dengan desinfektan kemudian ditutup dengan kassa steril dan
dibalut dengan ferban. Pasien diberitahu bahwa luka akan diobati tanpa
dilakukan penjahitan.
Menjelaskan pada pasien tntang tindakan yang akan dil;akukan dibersihkan dan
akan dilakukan.
c. Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam dengan perdarahan
banyak, prinsip penangananya adalah dengan :
2. Persiapan Lingkungan
c. Pemasangan sketsel.
3. Persiapan Petugas
4.
Penatalaksanaan Luka
C c. Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan cara menggunting
jaringan yang rusak/mati tergantung pada factor bagaimana terjadinya cedera,
umur luka dan adanya potensi infeksi.
d. Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami perdarahan atau melakukan
hemostasis dengan jahitan dengan cara mengambil klem steril dengan tangan
kanan yang sudah memakai handscoen steril, menjepitkan klaim pada pembuluh
darah yang terputus dan meminta tolong paramedis lain untuk membantu
memegangi, kemudian mengikat pembuluh darah di bagian atas klaim dengan
menggunakan kedua tangan dan mengikat dengan memakai benang serap
(catgut). Pengikatan dilakukan dengan menggunakan simpul bedah (surgeon’s
knot).
f. Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara meletakkan duk di atas luka
sehingga yang tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
Gg. Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril (duk lobang) di atas luka
dengan cara meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya luka dan
daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
i. Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan menyuntikkan lidokain
pada sekitar luka dengan cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum dewasa :
dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum 500mg, tanpa epinefrin : 4,5 mg/kgBB
maksimum 300 mg) dipinggir luka diarahkan ke samping kanan dan kiri luka
sampai merata.
2).Lemak subkutan disatukan dengan lemak sub cutan yang terpisah dengan
menggunakan pinset cirurgi .Sedikit jahitan untuk menutup ruang mati. Lihat SOP
HECTING dilembar lampiran.
4) 4). Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di samping tepi luka dan tepi
kulit diratakan / dirapikan dengan hati-hati untuk meningkatkan penyembuhan
optimal.
4). Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan (sepertiga lengan atas bagian
dalam) menyingsingkan lengan baju ke atas sampai sendi bahu.
5). Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intra cutan.
6). Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan dengan aqua bidest menjadi 1cc lalu
siapkan pada bak steril.
8). Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
meregangkan kulit sepertiga lengan atas sebagai daerah tempat penyuntikan.
11). Tarik spuit dengan pelan-pelan.
12) . Melingkari daerah sekitar gelembung dengan spidol dengan diameter 2,5 cm
ambil spidol untuk menandai daerah suntikan dengan diameter 2,5 cm.
14). Amati daerah lingkaran bila positif tandanya adanya kemerahan atau bengkak.
Observasi adanya reaksi alergi sistemik (misalnya : sulit bernafas, sulit bernafas,
keringat dingin, pingsan, mual dan muntah).
15). Kembalikan posisi klien mengatur lengan baju pada posisi semula (diturunkan).
16). Buang peralatan yang tidak digunakan ditempat sampah medis dan mengambili
barang-barang yang sudah kotor atau tidak dipakai dan dimasukkan ketempat
sampah medis.
19). Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (sesuai SOP). Semua kegiatan yang
telah dilakukan dicatat di rekam medis pasien.
Kebijakan
Sopir
menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas
klinik bahwa ambulan sudah siap)
Setelah
selasai mengantarkan dan kembali Petugas klinik menulis laporan k
egiatan pada buku kegiatan
Pelaksana perawat