No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPT
PUSKESMAS MUJIMIN, S.KEP
NIP. 196506081987031004
PARDASUKA
A. Pengertian Sirkumsisi adalah suatu tindakan pengangkatan jaringan kulit yang
menutupi gland penis
D. Referensi 1. Sjamsuhidajat, R., De Jong, W. (editor) 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah
Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. KEMENKES RI No. 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan
Tindakan Dokter
E. Alat dan Bahan Alat:
1. Bak instrumen
2. Benang dan jarum catgut
3. APD
Bahan
1. Kassa steril
2. Betadin
3. Nacl
F. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis secara singkat pada pasien (identitas,
riwayat penyakit, riwayat luka, perdarahan dan penyembuhan luka,
kelainan epispadia, dan hipospadia ,
2. Petugas memberikan inform concent pada pasien/keluarga,
3. Petugas menyiapkan lalat dan menempatkan pada tempat yang
mudah dijangkau,
4. Petugas dengan sopan meminta pasien untuk membuka sarung atau
celana yang dipakai,
5. Petugas melakukan cuci tangan dan memakai sarung tangan,
6. Petugas mendisinfeksi daerah oeparasi mulai preputium sampai
pubis,
7. Petugas melakukan anastesi menggunakan injeksi lidokain,
8. Petugas melakukan konfirmasi apakah anastesi sudah bekerja,
9. Petugas membersihkan preputium secara perlahan menggunakan
kassa betadin samapai korona gland terlihat,
10. Kembalikan preputium pada posisi semula,
11. Petugas melakukan tindakan sirkumsisi sesuai teknik,
12. Petugas melakukan monitoring tindakan dan pemberian anastesi
selama tindakan berlangsung,
13. Petugas melakukan observasi perdarahan,
14. Membersihkan luka dan sekitar dengan kassa cairan NaCl, dan kassa
betadin,
15. Petugas mengontrol luka dan jahitan, oleskan salep antibiotik
disekitar jahitan,
16. Petugas membalut luka jahitan dengan kassa steril,
17. Petugas membereskan peralatan, melepas sarung tangan, dan cuci
tangan,
18. Petugas memberikan obat,
19. Petugas memberikan edukasi, perawatan luka selama dirumah,
kapan kontrol ulang, dan edukasi tentang obat,
20. Petugas melengkapi form monitoring selama pemberian anastesi,
dan melengkapi form tindakan operatif,
21. Petugas mendokumentasikan pada rekam medis,
G. Diagram Alir -
H. Hal-hal yang Awasi kondisi pasien selama dalam tindakan apabila terjadi syok
Perlu anafilaktik
diperhatikan
I. Unit Terkait UGD
J. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Form inform consent
2/3
K. Rekaman Histori Perubahan
No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
3/3
TINDAKAN PEMBEDAHAN
No. Dokumen : 440/ /SOP/PDSK/2016
No. Revisi :
SA
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Mujimin, S.Kep
UPT Puskesmas NIP. 196506081987031004
Pardasuka
Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………
4/3
2 Apakah Petugas menjelaskan kepada pasien kalau tindakan √
akan dimulai
3 Apakah Petugas mendesinfektan daerah yang akan di incisi √
dengan larutan betadin
4 Apakah Petugas memasangkan duk steril di daerah yang √
akan di incisi
5 Apakah Petugas menganestesi bagian yang akan di incise √
dengan memberikan injeksi lidokain sesuai kebutuhan
6 Apakah Petugas memastikan bahwa daerah yang dianestesi √
sudah tidak terasa sakit
7 Apakah Jika pasien masih terasa sakit, Petugas menunggu √
beberapa saat sampai daerah tersebut tidak terasa sakit
8 Apakah Petugas mulai menyayat bagian yang sudah √
ditentukan dengan prinsip steril
9 Apakah Petugas selalu memperhatikan respon pasien selama √
tindakan pembedahan berlangsung
10 Apakah Petugas melakukan pembedahan sesuai kebutuhan √
pasien
11 Apakah Petugas mencatat ke dalam rekam medis √
Jumlah
……………………………………….
NIP: ……………….......................
5/3