Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

FISIK DASAR
PADA DEWASA
Kelompok 2
Kasus 1

1. FADILLAH LIANDA PUTRI (2312101010035)


2. AZKYA NANDA HUMAIRA M (2312101010070)
3. ELFIANUR (2312101010005)
4. ⁠RAIHANUL PUTRI (2312101010081)
KASUS 1

Tn. Andi usia 40 tahun memiliki riwayat Gerd (Gastroesophageal Reflux


Disease) mengunjungi balai asuhan keperawatan untuk melakukan
pemeriksaan ulang. Keluhan yang dirasakan oleh Tn. Andi saat ini adalah
adanya mual, perut terasa kembung dan sakit ulu hati. Pengkajian
pemeriksaan fisik Tn. A dilakukan oleh perawat, hasil inpeksi didapatkan aroma
mulut tidak sedap (bau), adannya tanda-tanda kerusakan gigi. Hasil palpasi
dan perkusi pada area abdomen meggunakan jari tangan didapatkan hasil
didapatkan tidak ada massa dan terdengar suara timpani. Hasil auskultasi
dengan menggunakan stetoskop pada area badomen didapatkan peristaltic
usus 23 x/menit. Tn. Andi menanyakan kepada perawat bagaimanakah hasil
kesimpulan dari pemeriksaannya saat ini?
Apa itu
pemeriksaan
fisik?
Pemeriksaan fisik merupakan tindakan berkelanjutan
yang dapat mengidentifikasi berbagai macam data
yang di butuhkan perawat sebagai data dasar klien.
Pengumpulan data dapat berupa data subjektif
/pernyataan klien, keluarga, tim medis yang kemudian
dipersepsikan oleh perawat saat proses anamnesa
berlangsung.
Alat dan Bahan
Pemeriksaan Fisik :
Adapun alat dan bahan untuk pemeriksaan fisik
antara lain :
Sarung Tangan
Masker
Sudip LIdah
Penggaris
Timbangan
Penlight
Stestokop
Spignomanometer
Termometer
Bengkok
Sendel medis
Tensimeter
Sphygmomanometer
Kasa
Handscoon
Teknik Pemeriksaan Fisik

01 INSPEKSI

02 PALPASI

03 PERKUSI

04 AUSKULTASI
1.Teknik Inspeksi
Inspeksi merupakan teknik pemeriksaan
fisik yang mengutamakan kemampuan
pengamatan pemeriksa.
Data didapatkan atas hasil pengamatan
dengan meihat kesimmetrisan satu area
tubuh.
Prosedur Inspeksi :
1. Perawat mencuci tangan
2. meletakan alat di dekat pasien
3. memakai handscoon jika di perlukan
4. Atur Posisi pasien sehingga bagian
tubuhnya dapat di amati secara detail
5. Berikan pencahayaan yang cukup
6. Lakukan inspeksi pada area tubuh
tertentu untuk ukuran, bemtuk, warna,
kesimetrisan, posisis, dan abnormalitas
7. Jangan melakukan inspeksi secara
terburu buru
8. Catat hasil yang sudah di dapatkan
2. Teknik Palpasi
(Cara Meraba)

Palpasi merupakan teknik pemeriksaan fisik yang


mengandalkan kepekaan tangan pemeriksa
terhadap daerah pemriksaan.
Prosedur Palpasi :
1. Mencuci tangan
2. Pasien Harus rileks dan di posisikan dengan
nyaman
3. Meminta pasien menarik nafas secara
perlahan akan meningkat reaksi otot
4. Perawat memberikan tekanan taktil secara
perlahan dan lembut
5. Tangan perawat di letakan di atas bagian
yang akan di periksa dan di tekan secara
lembut dan hati hati
6. Perawat mengkaji turgor (elastis kulit), suhu
(menggunakan bagian belakang tangan),
Tekstur (menggunakan buku buku jari),ukuran
dan bentuk dari area yang diperiksa
7. Catat hasil pemeriksaan.
3. Teknik Perkusi
(Cara mengetuk)
perkusi merupakan tindkan pemeriksaan fisik
yang mengutamakan kemampuan
keterampilan membedakan suara hasil
ketukan tangan pemeriksan pada daerah
pemeriksaan.
Suara suara yang di
jumpai pada perkusi :
Sonor : Suara perkusi jaringan yang normal.
Redup : Suara perkusi jaringan yang lebih padat
atau konsolidasi paru paru,seperti pneumonia.
Pekak : Suara perkusi jaringan yang padat
seperti pada ; adanya cairan di rongga
pleura,perkusi daerah jatung, dan perkusi
daerah hepar.
Hipersonor atau Timpani : Suara perkusi pada
daerah yang lebih berongga kosong , seperti ;
daerah caverna caverna paru.
Prosedur Perkusi :
1. Mencuci tangan
2. Pasien harus rileks dan di posisikan
dengan nyaman
3. Perawat melakukan sentuhan atau
ketukan pada area tubuh yang akan di
perkusi dengan ujung jari
4. Untuk Hasil yang terbaik,hanya jari (
bukan tangan) yang harus di kontak
denganarea yang sedang diperkusi.
5. Catat hasil pemeriksaan
4. Teknik
Auskultasi (Cara
Mendengar)
Auskultasi merupakan teknik pemeriksaan
fisik dengan mengandalkan kepekaan
mendengar bunyi yang di hasilkan organ
dalam melalui bantuan alat pemeriksaan
fisik stetoskop.
Prosedur Auskultasi :
1. Mencuci tangan
2. Pasien harus rileks dan di posisikan
dengan nyaman
3. Pastikan lingkungan yang tenang dan
nyaman
4. Mengetahui bagaimana menggunakan
stetoskop yang tepat
5. Mendengarkan kualitas suara,
kekerasan, frekuensi, dan durasi pada
area abdomen yang di auskultasi.
6. Catat Hasil Pemeriksaan.
Dokumentasi Keperawatan :
Keluhan :
1. Mual
2. Perut terasa Kembung
3. Sakit ulu hati

Hasil pemeriksaan :
1. Hasil inspeksi : Aroma mulut tidak sedap (bau), adanya tanda tanda
kerusakan gigi.
2. Hasil palpasi dan perkusi : tidak ada massa, terdengar suara timpani.
3. Hasil auskultasi : Menggunakan stetoskop pada area abdomen di
dapatkan peristaltik usus 23x/menit
Refrensi :
Hidayati, R. (2019). Teknik Pemeriksaan Fisik. Surabaya : Jakad publishing.
Rehatta, M. (2015). Pedoman Keterampilan Medik. Surabaya.
Rajab, W. dkk. (2018). Konsep Dasar Keterampilan Kebidanan. Malang : wineka media.
Nursalam. (2001). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
Terima
Kasih Atas
Perhatiannya
APAKAH ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai