Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN PERNAFASAN

SIKLUS KDP
RUANGAN ANAK RSUD MAYJEN H.A THALIB

DISUSUN OLEH :
LISA MARYATI, S.Kep

PEMBIMBING AKADEMIK:
Ns. SRI BURHANI M.Kep

PEMBIMBING KLINIK :
Ns. YEFI AFRINAL, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
TAHUN AJARAN 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
PEMERIKSAAN PERNAFASAN

1. PENGERTIAN

Pernafasan adalah peristiwa mengambil oksigen (menarik


nafas/inspirasi) dan mengeluarkan karbon dioksida.
Pengukuran pernapasan adalah tindakan perhitungan pernapasan
pasien yang dilakukan selama satu menit
Pemeriksaan sistem respirasi merupakan satu dari sistem-sistem yang
ada pada tubuh manusia. Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan data objektif
yang dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau
hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk nmemepertoleh data yang
sistematid dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan merencanakan tindakann keperawatan yang tepat bagi
klien (Dewi Sartika,2010)
Tabel frekuensi pernafasan normal berdasarkan usia
Usia Frekuensi / menit
Neonatus 30-60
1-6 bulan 30-50
6-12 bulan 24-46
1-4 tahun 20-30
4-6 tahun 20-25
6-12 tahun 16-20
>12 tahun 12-20

2. TUJUAN
a. Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah petugas untuk
melakukan pengukuran pernafasan
b. Mengetahui frekuensi, irama,dan kedalaman pernafasan untuk
membuat langkah diagnostik selanjutnya

3. INDIKASI
pemeriksaan Fisik sistem pernapasan diindikasikan pada pasien :
1. Klien ARDS
2. Emfisema
3. Infeksi saluran pernapasan atas
4. Infeksi saluran pernapasan bawah

4. KONTRAINDIKASI
Pemeriksaan fisik sistem permapasan di kontraindikasikan pada pasien :
1. Klien mengalami fraktur
2. Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir`
3. Adanya lesi atau luka di daerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
4. Tingkat kesadaran klien yang rendah
5. PERSIAPAN

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan fisik sistem pernapasan


adalah sebagai berikut.
1. Baju periksa, Selimut, Stetoskop, Senter, Pena, Penggaris, Sarung Tangan,
Masker, dan Jam
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur kepada klien
4. Anjurkan klien menanggalkan baju sampai ke pinggang.
5. Pastikan ruangan periksa memiliki cukup penerangan dan hangat,
serta bebas dari gangguan lingkungan.

6. SOP PEMERIKSAAN PERNAFASAN


a. Pengkajian Awal
1. Salam Terapeutik
2. Jelaskan prosedur kepada klien
3. Cuci tangan
4. Atur posisi klien Semi fowler
5. Mulai pemeriksaan dengan klien pada posisi duduk serta semua pakaian
dibuka sampai pinggang.
6. Lakukan pengkajian cepat tentang klien untuk menetukan kemampuan
bernafas
7. Inspeksi penampilan umum secara keseluruhan dan posisi klien. Beri
perhatian khusus terhadap usaha bernapas,warna kulit wajah,
ekspresinya, bibir, oto-otot yang digunakan, serta pergerakan dada
dalam tiga bagian torak (anterior, posterior, dan lateral)

b. Langkah langkah
a) Pemeriksaan inspeksi
1. Petugas menjalin komunikasi dengan baik dengan pasien
2. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Petugas mengatur posisi pasien {posisi baring telentang)
4. Petugas menempatkan alat di dekat pasien

5. Petugas menghitung dan mengamati gerakan/naik turun


dinding dada atau perut pasien selama satu menit
6. Petugas menilai hasil pengukuran : frekuensi, volume
( dangkal/ cukup/ dalam )

7. Petugas merapikan pasien dan alat


8. Petugas mencatat hasil pengukuran di lembar rekam
medis

b) Pemeriksaan Palpasi
1. Petugas menjalin komunikasi dengan baik dengan pasien
2. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Petugas mengatur posisi pasien {posisi baring telentang)
4. Petugas meletakkan telapak tangan untuk merasakan naik
turunnya gerakan dinding dada pasien
5. Petugas sambil melihat jam tangan sambil merasakan
gerakan naik turunnya dinding dada/perut pasien selama
satu menit
6. Petugas menilai hasil pengukuran : frekuensi, volume
( dangkal/ cukup/ dalam )
7. Petugas merapikan pasien dan alat

8. Petugas mencatat hasil pengukuran di lembar rekam


medis

c) Pemeriksaan auskultasi
1. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
2. Petugas mengatur posisi pasien {posisi baring telentang)
3. Petugas meletakkan stetoscop untuk mendengarkan naik
turunnya bunyi nafas pasien
4. Petugas sambil melihat jam tangan selama satu menit
5. Petugas menilai hasil pengukuran : frekuensi, volume
(dangkal/ cukup/ dalam ) dan bunyi nafas pasien

6. Petugas merapikan pasien dan alat

7. Petugas mencatat hasil pengukuran di lembar rekam


medis
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep dasar keperawatn. Jakarta : EGC


Dahlan, Z.2014.Buku ajar ilmu penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 6. Jakarta : Fakultas
Kedikteran Universitas Indonesia
Evania Nadia. 2013. Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Cetakan
Peertama. Yogyakarta : D-Medika
Hidayat, A.A. 2012.Pengantar Kebutuhan dasar Manusia: Aplikasi Konsep Dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai