Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ANATOMI TUBUH MANUSIA


DOSEN PENGAMPU :
Drs. Athar, M, Kes., AIFO.

Disusun Oleh :
Muhammad Naafi’ Fadillah
2310122210033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Makalah Anatomi Tubuh Manusia"
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi Manusia.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang tubuh manusia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

BanjarBaru, 04 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG....................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................2
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN...............................................................................................24
DAFTAR PUSAKA........................................................................................25

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh (Sloane, 2003:1). Pada anatomi tubuh
manusia, akan terlihat bahwa manusia memiliki banyak sekali elemen-elemen yang
menyusun satu tubuh manusia. Elemen tersebut adalah organ tubuh yang terdiri atas jaringan
dan tersusun lagi dari sel.
Pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia sangatlah penting, terutama di usia dini.
Kita dapat mengetahui proses normal dan mengetahui kondisi yang buruk jika ada penyakit
menyerang anatomi tubuh sehingga dapat melakukan antisipasi berupa pencegahan demi
kesehatan tubuh. Karena itulah pembelajaran anatomi tubuh manusia menjadi materi penting
yang harus dimengerti sejak di Sekolah Menengah Pertama pada mata pembelajaran Biologi.
Materi pembelajaran yang tersedia pada buku dan boneka anatomi belum cukup memadai
untuk membantu siswa memahami anatomi tubuh

iv
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk mencerna serta
mengolah makanan. Anatomi sistem pencernaan ini terdiri dari beberapa organ tubuh, di
antaranya mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga rektum dan anus.
Setiap organ pencernaan tersebut akan bekerja dengan menghaluskan, menyerap nutrisi,
serta membuang limbah dari sisa proses pengolahan makanan.

Apa itu Sistem Pencernaan?


Sistem pencernaan merupakan sekumpulan jaringan organ yang berfungsi mencerna
dan mengolah makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Sistem pencernaan ini
berupa saluran yang memanjang mulai dari mulut hingga anus.
Dalam menjalankan fungsinya, sistem pencernaan akan dikendalikan oleh sistem saraf,
aliran darah, serta berbagai macam hormon di dalam tubuh. Bagian tubuh ini juga dibantu
oleh enzim untuk mengoptimalkan proses penguraian makanan menjadi molekul yang lebih
kecil.
Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya
Urutan sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, esofagus,
lambung, usus halus beserta pankreas dan hati, usus besar, rektum, serta anus. Setiap bagian
tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam mengolah dan mencerna makanan.
Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Mulut

v
Mulut adalah bagian awal dari anatomi sistem pencernaan manusia yang berfungsi
untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah dicerna oleh organ pencernaan lainnya. Di
dalam mulut, proses pengolahan makanan juga dibantu oleh air liur yang mengandung
enzim amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.
2. Kerongkongan dan Esofagus
Kerongkongan dan esofagus merupakan saluran yang terdiri dari otot untuk
menciptakan gerakan peristaltik agar mampu membawa makanan yang telah dihaluskan dari
mulut menuju lambung. Saluran ini memiliki panjang 20 sentimeter dan dilapisi oleh
mukosa.
3. Lambung
Lambung merupakan anatomi sistem pencernaan manusia yang berbentuk menyerupai
huruf “J” dan terletak di perut bagian kiri atas. Fungsi lambung dalam sistem pencernaan
adalah untuk mengolah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan berbentuk
setengah padat (kimus).
4. Usus Halus
Usus halus adalah saluran pencernaan yang bertugas menyerap berbagai macam nutrisi
dari makanan, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, serta mineral. Saluran ini
memiliki panjang hingga 7 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), serta usus penyerapan (ileum).
5. Pankreas
Meski tidak dilewati oleh makanan, pankreas memiliki peran yang penting dalam
sistem pencernaan, yaitu untuk menghasilkan enzim pencernaan guna memecah berbagai
macam nutrisi dalam makanan. Pankreas juga bertanggung jawab untuk memproduksi
hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah normal dalam tubuh.
6. Hati
Serupa dengan pankreas, hati juga menjadi salah satu anatomi sistem pencernaan yang
tidak dilewati oleh makanan. Organ ini berfungsi memproduksi cairan empedu untuk
melarutkan lemak di dalam usus halus agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, hati
juga bertugas menyimpan glikogen yang digunakan sebagai energi cadangan di dalam
tubuh.
7. Kantong Empedu
Kantong empedu adalah anatomi sistem pencernaan yang bertanggung jawab untuk
menyimpan serta mengentalkan cairan empedu yang telah disekresikan oleh hati.
8. Usus Besar
Usus besar adalah saluran yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari tiga
bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum. Saluran ini bekerja dengan menyerap vitamin, air,
serta elektrolit dari sisa makanan sebelum membentuk feses.
9. Rektum dan Anus

vi
Anatomi sistem pencernaan manusia yang terakhir adalah rektum dan anus. Rektum
merupakan bagian terakhir dari usus besar yang berfungsi menyimpan feses sebelum
dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika sudah penuh, otot-otot di sekitar rektum akan
berkontraksi untuk mengeluarkan feses melalui anus.

2. Sistem Pernapasan

Pengertian Sistem Pernapasan Manusia

Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai


sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi yang
ada di dalam tubuh. Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya
oksigen ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara
oksigen dan karbondioksida tersebut terjadi di dalam darah manusia. Manusia yang
memiliki pernapasan yang normal ditandai dengan bernapas sebanyak 12-20 kali dalam satu
menit. Dalam bernapas, umumnya manusia membutuhkan 300 liter oksigen dalam sehari.
Jika seseorang tersebut sedang mengerjakan pekerjaan berat seperti olahraga maka
kebutuhan oksigennya menjadi bertambah berkali kali lipat. Jumlah oksigen yang diambil
ini tergantung dari jenis aktivitas yang dilakukan, ukuran tubuh dan jenis makanan yang
dikonsumsi. Umumnya, orang-orang yang melakukan aktivitas berat akan mengambil
oksigen lebih banyak dibanding orang yang melakukan aktivitas ringan. Orang yang
memiliki tubuh yang lebih besar juga membutuhkan oksigen yang lebih banyak. Selain itu
orang yang sering mengkonsumsi daging-dagingan akan membutuhkan lebih banyak
oksigen dibanding orang yang lebih sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian.
Manusia bisa melakukan dua cara pernapasan yaitu menggunakan pernapasan dada dan
pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan alat atau organ-organ pernapasan yang
terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus dan paru-paru.Pada paru-paru yang
normal, volume udara bisa mencapai 4500 cc. Kapasitas ini biasa dikenal dengan kapasitas
total. ketika proses pernapasan berlangsung, kapasitas vital udara yang digunakan hanya
sampai 3500 cc. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimal yang bisa dikeluarkan
manusia setelah paru-parunya terisi. Lalu ke mana sisa yang 1000 cc nya? 1000 cc yang
tersisa adalah sisa udara yang tidak bisa digunakan. Sisa udara tersebut akan mengisi bagian
paru-paru sebagai residu.

vii
Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis di dalam tubuh manusia.
Bahkan ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan
luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah di mana terjadinya pertukaran udara di
dalam alveolus dengan darah yang berada di dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam
adalah di mana terjadinya pernapasan antara darah yang ada di dalam kapiler dengan semua
sel-sel yang ada di dalam tubuh. Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh
setiap bernapas disebut dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan
aktivitas yang dilakukan. Semakin bertambahnya usia, frekuensi pernapasannya akan
semakin rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh oksigen dan produksi karbondioksida pada
tubuh laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada tubuh perempuan.

Berikut adalah organ dan bagian sistem pernapasan manusia :

1. Rongga hidung

Udara yang berasal dari luar akan memasuki rongga hidung. Di dalam rongga hidung
yang berselaput, ada kelenjar minyak dan juga kelenjar keringat. Selaput itu berfungsi untuk
menangkap benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Di dalam rongga
hidung juga ada rambut-rambut kecil dan tebal. Rambut-rambut itu memiliki fungsi untuk
menyaring partikel kotoran-kotoran yang masuk ke dalam hidung bersama udara. Selain itu
ada juga konka yang memiliki fungsi untuk menghangatkan udara dingin yang masuk ke
dalam rongga hidung.

2. Faring atau Tenggorokan

Udara yang masuk dari rongga hidung akan melewati tenggorokan. Tenggorokan
memiliki dua cabang saluran yaitu saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang terletak
di bagian belakang. Fungsi utama tenggorokan adalah menyediakan saluran untuk udara
yang masuk dan juga keluar. Di tenggorokan juga ada pita suara yang berguna untuk
menghasilkan suara. Jika ada udara yang masuk, maka pita suara akan bergetar dan
menghasilkan suara. seseorang makan sambil berbicara hal itu bisa membahayakan karena
makanan bisa masuk ke saluran pernapasan yang sedang terbuka. Meski begitu, saraf
manusia bisa mengatur supaya menelan, bernapas dan berbicara tidak terjadi dalam waktu
yang bersamaan. Jika hal ini sering dilakukan bisa menimbulkan gangguan kesehatan.

3. Trakea atau batang tenggorokan

Tenggorokan adalah organ yang berbentuk pipa dan terletak di sebagian leher sampai
ke rongga dada. Dinding tenggorokan sangat tipis dan kaku dan ada di dalam rongga
bersilia. Silia ini memiliki fungsi untuk menyaring benda-benda asing yang masuk melalui
saluran pernapasan. Batang tenggorokan ada di depan kerongkongan. Batang tenggorokan
memiliki dua cabang. cabang dari tenggorokan itu akan bercabang-cabang lagi di dalam
paru-paru dan menjadi saluran kecil yang disebut bronkiolus. Pada bronkiolus ada
gelembung-gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru atau alveolus.

4. Laring atau pangkal tenggorokan

viii
Pangkal tenggorokan adalah organ pernapasan yang berbentuk seperti saluran dan
dikelilingi oleh tulang rawan. Pangkal tenggorokan memiliki tulang rawan yang disebut
dengan epiglotis. Tulang rawan ini ada di bagian pangkal laring. Pangkal tenggorokan juga
diselimuti oleh membran yang bernama mukosa. Membran tersebut memiliki epitel-epitel
berlapis yang cukup tebal untuk menahan getaran-getaran suara yang sampai pada pangkal
tenggorokan. Fungsi utama dari pangkal tenggorokan adalah sebagai tempat keluarnya
masuk udara dan juga tempat menghasilkan suara. Di sinilah jantuk terbentuk yang disusun
oleh beberapa tulang rawan pangkal tenggorokan. Di dalam pangkal tenggorokan juga
terdapat katup. Ketika manusia sedang menelan makanan, katup pada pangkal tenggorokan
akan menutup dan akan terbuka jika manusia sedang bernafas.

5. Bronkus atau cabang batang tenggorokan

Fungsi dari cabang batang tenggorokan adalah menyediakan jalan untuk udara yang
ingin masuk dan keluar dari dan menuju paru-paru. Struktur dari batang tenggorokan mirip
dengan struktur batang tenggorokan. Yang membedakan hanya tulang rawan di cabang
batang tenggorokan memiliki bentuk yang tidak teratur. pada cabang tenggorokan juga ada
cincin tulang rawan yang melingkari dengan baik. Cabang batang tenggorokan memiliki
cabang-cabang lagi yang disebut dengan bronkiolus. Batang tenggorokan memiliki dua
cabang yaitu cabang di sebelah kiri dan kanan. Kedua cabang itu mengarah kepada paru-
paru dan bercabang lagi. Cabang-cabang kecil yang masuk ke dalam paru-paru disebut
alveolus. Alveolus memiliki kapiler darah. Melalui kapiler-kapiler tersebut oksigen dan
udara menuju ke dalam darah.

6. Pulmo atau paru-paru

Paru-paru berada di dalam rongga dada bagian atas. Di samping paru-paru ada tulang
rusuk dan di bawahnya ada diafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian
kanan dan kiri. Paru-paru bagian kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri
memiliki dua lobus saja. Paru-paru diselimuti oleh selaput yang tipis. Di dalam paru-paru
terdapat cabang dari bronkus, alveolus dan pembuluh darah. Bronkiolus memiliki cabang-
cabang lagi yang disebut dengan bronkiolus respirasi. Paru-paru menjadi tempat pertukaran
oksigen dan karbon dioksida.

3. Aliran Darah
Darah yang mengalir dalam tubuh diatur oleh sebuah sistem bernama sistem
kardiovaskular atau lebih akrab dikenal sebagai sistem peredaran darah.

ix
Komponen utama sistem peredaran darah manusia
Darah memiliki peran untuk mengalirkan oksigen, zat gizi, hormon, dan berbagai
komponen penting lainnya untuk menjaga kelangsungan tubuh Anda. Sistem peredaran
darah atau kardiovaskular terdiri atas tiga komponen penting, yakni jantung, pembuluh
darah, dan darah yang saling berkaitan satu sama lain.
1. Jantung
Jantung menjadi organ paling vital dalam sistem peredaran darah manusia. Organ ini
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan menerima aliran darah kembali. Letak
jantung berada di antara paru-paru, tepatnya di tengah dada dan bagian belakang kiri tulang
dada. Ukuran jantung berkisar 200–425 gram atau kira-kira sedikit lebih besar dari kepalan
tangan Anda. Jantung terdiri atas empat ruang, yakni serambi (atrium) kiri dan kanan, serta
bilik (ventrikel) kiri dan kanan. Ada pula empat katup jantung yang memisahkan keempat
ruang tersebut. Katup jantung berfungsi menjaga aliran darah mengalir ke arah yang benar.
Bagian ini terdiri atas katup trikuspid, mitral, paru, dan aorta. Setiap katup memiliki bagian
penutup (flaps) yang disebut leaflet atau cusp. Bagian ini akan membuka dan menutup
sekali setiap jantung berdetak.
2. Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan saluran elastis yang berfungsi untuk membawa darah dari
jantung ke bagian tubuh lain atau sebaliknya pada sistem peredaran darah manusia.Ada tiga
pembuluh darah utama yang terdapat pada jantung, yakni arteri, vena, dan kapiler.
1. Arteri
Pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke bagian tubuh
lainnya. Arteri punya dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan
darah tetap konsisten.
2. Vena
Pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen atau penuh karbon dioksida
dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Vena punya dinding pembuluh yang
lebih tipis dibandingkan arteri.
3. Kapiler
Pembuluh darah yang bertugas menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil.
Kapiler punya dinding yang sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah

x
untuk bertukar senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti karbon dioksida, air,
oksigen, limbah, dan zat gizi.
3. Darah
Komponen utama dari sistem sirkulasi darah manusia selanjutnya ialah darah. Rata-
rata, tubuh manusia menampung sekitar 4–5 liter darah. Darah berfungsi mengangkut zat
gizi, oksigen, hormon, dan zat lainnya dari dan ke seluruh tubuh. Tanpa darah, oksigen dan
zat gizi akan sulit mencapai seluruh bagian tubuh. Selain itu, komponen darah lainnya juga
memiliki peranan penting dalam melawan penyakit serta membantu proses penyembuhan
luka.
Dikutip dari American Red Cross, darah terdiri atas berbagai komponen sebagai berikut.
Plasma darah. Cairan yang bertugas mengangkut sel-sel darah untuk diedarkan ke
seluruh tubuh bersama dengan zat gizi, antibodi, protein pembekuan darah, dan bahan
kimia, seperti hormon. Sel darah merah (eritrosit). Komponen darah yang bertugas
membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sel darah putih
(leukosit). Komponen darah yang bertanggung jawab melawan infeksi virus, bakteri, dan
jamur yang memicu perkembangan penyakit. Keping darah (trombosit). Komponen darah
yang memiliki peran penting pada proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka.
Mekanisme sistem peredaran darah manusia
Secara umum, sistem peredaran darah manusia terbagi atas dua macam, yaitu sistem
peredaran darah besar (sistemik) dan sistem peredaran darah kecil (pulmonal).
1. Peredaran darah sistemik
Peredaran darah sistemik berfungsi membawa darah dari jantung ke seluruh bagian
tubuh dan kembali lagi. Karena itulah, ia juga disebut peredaran darah besar. Sirkulasi
dimulai ketika darah yang mengandung oksigen dipompa dari bilik kiri jantung menuju
seluruh tubuh sampai akhirnya kembali lagi ke serambi kanan jantung. Secara sederhana,
peredaran darah besar (sistemik) bisa digambarkan sebagai aliran darah dari jantung-seluruh
tubuh-jantung.
2. Peredaran darah pulmonal
Peredaran darah pulmonal lebih sering disebut dengan peredaran darah kecil. Hal ini
karena sirkulasinya pendek, yakni dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi. Sirkulasi
dimulai saat darah yang mengandung karbon dioksida (CO2) dipompa dari bilik kanan
jantung menuju paru-paru. Kemudian, terjadi proses pertukaran gas yang mengubah karbon
dioksida jadi oksigen (O2) di dalam darah. Darah kaya oksigen ini akan keluar dan kembali
ke serambi kiri jantung. Secara sederhana, sistem peredaran darah kecil (pulmonal)
merupakan peredaran darah dari jantung-paru-paru-jantung.

4. Jantung
Apa itu Jantung?

xi
Tubuh manusia memiliki sistem kardiovaskular yang terdiri dari darah, pembuluh
darah (arteri, vena, dan kapiler), serta jantung. Organ jantung terletak di sisi kiri tubuh,
tepatnya di bagian rongga tengah dada. Organ ini berperan penting dalam proses
pengedaran darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Jantung memiliki empat ruang
utama yang masing-masing tersusun dari otot-otot yang memiliki ketebalan berbeda-beda
serta sistem konduksi jantung yang mengirimkan impuls atau sinyal listrik. Otot-otot
jantung bekerja memompa darah secara tidak sadar (involuntary) dan berirama. Bahkan,
otot-otot tersebut tetap bekerja keras memompa darah ketika tubuh sedang dalam kondisi
istirahat atau tidur.
Fungsi dan Cara Kerja Jantung
Sebagai bagian dari sistem kardiovaskular (peredaran darah), fungsi jantung adalah
memompa darah yang kaya oksigen dan nutrisi, kemudian mengedarkannya ke seluruh
tubuh, termasuk sel-sel, organ, dan jaringan tubuh. Namun tak hanya itu, jantung juga
berfungsi memompa produk hasil metabolisme tubuh (limbah) dan karbondioksida ke paru-
paru untuk melakukan pertukaran dengan oksigen. Dalam menjalankan tugasnya, jantung
melibatkan empat ruang utama di dalam mekanisme kerjanya. Keempat ruang jantung
tersebut adalah atrium kanan (serambi kanan), atrium kiri (serambi kiri), ventrikel kanan
(bilik kanan), dan ventrikel kiri (bilik kiri). Serambi kanan berperan sebagai penerima darah
kotor kemudian dialirkan ke bilik kanan. Selanjutnya, bilik kanan akan memompa darah
kotor tersebut (darah yang mengandung sedikit oksigen) ke paru-paru untuk melakukan
pertukaran gas di alveolus dan mengisi pembuluh darah kapiler dengan darah yang
mengandung oksigen. Kemudian, darah yang kaya oksigen tersebut akan dialirkan ke
serambi kiri. Setelah melewati serambi kiri, darah akan menuju bilik kiri jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah aorta (pembuluh darah besar arteri).
Itulah urutan cara kerja sistem peredaran darah manusia yang berulang setiap harinya.
Fungsi ini yang membuat jantung menjadi organ vital dalam tubuh.
Mengenal Anatomi Jantung Manusia

xii
Setelah mengetahui fungsi jantung dan cara kerjanya, kini saatnya memahami bagian-
bagian dalam anatomi jantung. Di mulai dari dinding jantung, berikut adalah penjelasan
mengenai anatomi jantung selengkapnya.
1. Dinding Jantung
Dinding jantung adalah bagian yang tersusun dari otot jantung yang akan berkontraksi
dan rileks ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Rongga jantung terbagi
menjadi dua, yaitu sisi kiri dan kanan, yang dipisahkan oleh lapisan penyekat dinding
jantung (septum). Masing-masing rongga terdiri dari dua kamar jantung (serambi dan bilik)
Dinding jantung sendiri memiliki tiga lapisan, yaitu endokardium (lapisan dalam),
miokardium (lapisan tengah berotot), dan epikardium (lapisan luar/pelindung). Perlu
diketahui bahwa epikardium merupakan bagian dari lapisan perikardium (lapisan selaput
atau kantung yang membungkus dan melindungi jantung).
2. Ruang Jantung
Terdapat empat ruang utama dalam anatomi jantung, yakni serambi kanan, serambi kiri,
bilik kanan, dan bilik kiri. Serambi jantung berada di bagian atas, sedangkan bilik jantung
terletak di bagian bawah jantung. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing
fungsinya:
1. Serambi kanan: Menerima darah dengan sedikit oksigen dari pembuluh darah vena
cava, lalu memompanya ke bilik kanan.
2. Bilik kanan: Memompa darah yang minim oksigen untuk melakukan pertukaran
dengan darah kaya oksigen di paru-paru melalui arteri pulmonalis.
3. Serambi kiri: Menampung darah kaya oksigen dari paru-paru sebelum diteruskan ke
bilik kiri.
4. Bilik kiri: Mengalirkan darah melalui katup aorta untuk diedarkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah aorta.
3. Katup Jantung
Anatomi jantung berikutnya adalah katup jantung. Katup ini berfungsi untuk membuka
dan menutup pintu di antara ruang jantung agar darah bisa mengalir secara normal. Katup
jantung terbagi menjadi beberapa jenis, yakni: Katup mitral: Katup terbuka yang menjadi
pintu bagi aliran darah yang kaya oksigen dari serambi kiri ke bilik kiri. Katup trikuspid:
Katup terbuka yang membantu mengontrol aliran darah dari serambi kanan ke bilik kanan.
Katup pulmonalis: Katup tertutup yang membantu mengatur aliran darah dari bilik kanan ke
paru-paru melalui pembuluh darah arteri pulmonalis. Katup aorta: Katup tertutup yang
mengatur aliran darah yang kaya oksigen dari bilik kiri menuju pembuluh darah aorta untuk
kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.

4. Pembuluh Darah
Terdapat tiga jenis pembuluh darah dalam anatomi jantung, di antaranya:
1. Pembuluh darah arteri: Membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh
tubuh, kecuali arteri pulmonalis yang membawa darah minim oksigen dari bilik kanan
jantung menuju ke paru-paru.
xiii
2. Pembuluh darah vena: Membawa darah dari seluruh tubuh yang minim oksigen
menuju jantung, kecuali vena pulmonalis yang membawa darah kaya oksigen dari
paru-paru menuju serambi kiri jantung.
3. Pembuluh darah kapiler: Menjadi penghubung pembuluh darah arteri dan vena selama
proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
5. Sistem Konduksi Listrik
Fungsi sistem konduksi listrik dalam anatomi jantung adalah mengatur ritme dan
kecepatan detak jantung. Bagian ini terdiri dari sinoatrial (SA) node (menghasilkan sinyal
listrik yang menyebabkan atrium jantung berkontraksi) dan nodus atrioventricular (AV)
(menghantarkan sinyal listrik dari atrium menuju ventrikel jantung).

5. Tulang

Fungsi utama tulang adalah menopang dan menggerakkan tubuh. Selain itu, tulang juga
mampu melindungi organ dalam dari kerusakan, menyimpan nutrisi penting, seperti kalsium
dan fosfor, serta membentuk sel darah. Anatomi tulang manusia dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu anatomi tulang aksial dan apendikular.
Anatomi Tulang Aksial
Tulang aksial adalah kelompok tulang yang membentuk sumbu utama atau garis tengah
tubuh. Berikut adalah beberapa bagian tulang yang termasuk ke dalam anatomi tulang
aksial:
1. Tulang tengkorak
Tulang tengkorang orang dewasa terdiri dari 22 tulang, yaitu 8 tulang kepala yang
mampu melindungi otak dan 14 tulang wajah yang berperan besar dalam membentuk
struktur wajah. Kondisi tengkorak manusia saat masih bayi berbeda ketika sudah tumbuh
dewasa. Ketika dilahirkan, tulang tengkorak belum menyatu guna memudahkan bayi

xiv
melewati jalan lahir. Namun, seiring bertambahnya usia, celah antar tulang tengkorak akan
menutup dan menjadi semakin kokoh untuk melindungi struktur otak yang lembut.

2. Tulang rusuk dan tulang dada


Pada bagian badan terdapat tulang dada dan tulang rusuk. Tulang-tulang ini berbentuk
seperti sangkar yang dapat melindungi organ-organ penting di tubuh bagian atas, meliputi
jantung, paru-paru, dan hati. Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang, yaitu 7 pasang tulang
rusuk pertama menempel ke tulang belakang dan tulang dada, 3 pasang tulang rusuk
berikutnya terhubung ke tulang dada melalui tulang rawan, serta 2 pasang tulang rusuk
terakhir mengambang tidak terhubung ke tulang dada maupun tulang rusuk di atasnya.
3. Tulang belakang
Anda bisa memiliki tubuh tegak karena ditopang oleh tulang belakang yang menyangga
bagian leher hingga bokong. Tak hanya itu, tulang belakang juga berfungsi untuk
melindungi sumsum tulang belakang dan saraf. Pada tubuh manusia, tulang belakang terdiri
atas 33 ruas tulang yang terbagi menjadi 5 bagian, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang
punggung atas, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang yang menjadi satu, dan 4
ruas tulang ekor yang juga menjadi satu.
4. Anatomi Tulang Apendikular
Tulang apendikular adalah kelompok tulang yang membentuk anggota gerak tubuh,
yaitu lengan dan tungkai, serta tulang yang menyambung anggota gerak dengan tulang pada
garis tengah tubuh, yaitu bahu dan panggul. Berikut adalah beberapa bagian tulang yang
termasuk ke dalam anatomi tulang apendikular:
5. Tulang tangan
Anatomi tulang pada tangan terdiri dari tulang lengan, pergelangan tangan, telapak
tangan, dan jari-jari. Tulang pada lengan atas, tepatnya di atas siku, bernama humerus. Lalu,
di bawah siku terdapat dua tulang, yaitu radius dan ulna. Masing-masing berbentuk lebar
pada bagian ujung dan tipis pada bagian tengah, sehingga mampu memberikan kekuatan
ketika bertemu tulang lain. Sementara itu, pergelangan tangan tersusun atas 8 tulang kecil
dan 5 tulang yang membentuk telapak tangan. Setiap jari tangan terdiri dari 3 ruas tulang,
kecuali jempol yang hanya terdiri dari 2 ruang tulang.
6. Tulang kaki
Kaki memiliki anatomi tulang fleksibel yang memungkinkan Anda untuk berdiri tegak
dan bergerak, seperti berlari, berjalan, atau melompat. Tulang pada kaki sangat besar dan
kuat guna menopang bobot tubuh. Tulang pada kaki dimulai dari panggul hingga lutut.
Tulang tersebut dinamakan tulang paha atau femur. Ini adalah tulang terbesar yang ada di
tubuh manusia. Tulang paha ini menempel pada tulang panggul. Pada lutut terdapat tulang
berbentuk segitiga yang bernama tempurung atau patella yang berguna untuk melindungi
sendi lutut. Di bagian betis, terdapat tulang tibia dan fibula. Kedua tulang ini berbentuk
pipih di bagian tengah dan melebar di bagian ujung. Pada bagian pergelangan kaki terdapat
tulang talus. Tulang ini melekat pada tulang tibia dan fibula untuk membentuk pergelangan
kaki. Di bawahnya terdapat tulang tumit yang tersambung dengan 6 tulang kecil lainnya.
xv
Pada bagian telapak kaki terdapat 5 tulang panjang yang berhubungan dengan jari-jari kaki.
Tiap jari memiliki tiga tulang kecil, kecuali jempol kaki hanya 2 tulang. Jika ditotal, satu
kaki dan pergelangan kaki memiliki 26 tulang.
7. Tulang panggul
Kaki melekat pada sekelompok tulang melingkar yang disebut dengan panggul. Tulang
panggul berbentuk seperti mangkuk yang mampu menopang tulang belakang. Tulang
panggul tersusun dari 2 tulang pinggul besar di depan serta sakrum dan tulang ekor di
belakang. Tulang ini berfungsi sebagai cincin pelindung yang kuat di sekitar bagian sistem
pencernaan, sistem kemih, dan sistem reproduksi manusia.

6. Sistem Penglihatan

Proses penglihatan dimulai dari terpantulnya cahaya dari suatu objek atau lingkungan di
sekitar kita. Cahaya ini akan ditangkap oleh mata dan masuk ke mata melalui kornea di
bagian depan mata, kemudian melewati mata bagian tengah dan akhirnya diterima oleh
retina (bagian belakang mata). Retina memiliki jutaan sel saraf yang peka terhadap cahaya.
Sel-sel ini berfungsi untuk mengubah cahaya yang terpantul dari objek di lingkungan sekitar
menjadi sinyal listrik yang kemudian dikirim ke otak untuk diproses sebagai gambar.
Dengan demikian, kita bisa melihat berbagai benda dan warna di sekitar kita. Secara umum,
anatomi mata terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian depan, bagian tengah, dan bagian
belakang. Setiap bagian terdiri dari beberapa organ dengan fungsinya masing-masing.
Anatomi Mata Bagian Depan

xvi
Anatomi mata bagian depan merupakan area terluar mata yang dapat kita lihat secara
langsung. Mata bagian depan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Kornea
Kornea adalah kubah pelindung transparan yang berada di bagian depan bola mata.
Kornea berfungsi memfokuskan cahaya sebelum diterima oleh lensa mata. Kornea tidak
memiliki pembuluh darah dan sangat sensitif terhadap rasa nyeri.
2 . Iris
Ini adalah bagian yang menentukan warna mata Anda. Warna iris mata ditentukan oleh
pigmen melanin, yakni zat warna alami yang juga menentukan warna kulit dan rambut. Iris
bertugas mengatur cahaya yang masuk ke mata Anda dengan mengubah ukuran pupil mata.

3. Pupil
Di bagian tengah iris, Anda akan melihat sebuah lubang kecil berwarna hitam yang
disebut pupil. Bagian inilah yang menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata.
Pupil mata bisa melebar dan mengecil ketika mendapatkan terlalu banyak atau sedikit
cahaya.
4. Sklera
Bagian putih mata pada bola mata dinamakan sklera. Bagian ini berfungsi sebagai
dinding keras yang melindungi jaringan di dalam bola mata. Sklera dikelilingi oleh 6 otot
mata yang bertugas untuk menggerakkan bola mata.
5. Konjungtiva
Struktur ini adalah lapisan bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan
sebagian bagian depan mata. Konjungtiva terdiri dari 2 macam, yaitu konjungtiva bulbar
yang menutupi bagian sklera dan konjungtiva palpebra yang melapisi bagian dalam kelopak
mata.
Anatomi Mata Bagian Tengah
Setelah menelusuri bagian yang tampak dari depan, mari kita lihat ke bagian tengah
mata. Bagian ini terdiri dari:
1. Lensa
Bagian ini berada tepat di belakang iris dan pupil. Lensa yang normal akan tampak
bening atau transparan dan berbentuk lonjong. Lensa berfungsi membiaskan cahaya yang
masuk dan memfokuskannya ke retina.
2. Rongga vitreous

xvii
Bagian tengah mata ini dinamakan juga sebagai badan bening. Rongga ini membentang
dari bagian belakang lensa hingga dinding belakang bola mata. Di dalam rongga vitreus
terdapat cairan bening mirip jel yang disebut cairan vitreous.
Anatomi Mata Bagian Belakang
Bagian belakang mata tersusun dari tiga bagian, yaitu:

1. Retina
Ini adalah lapisan peka cahaya yang melapisi bagian dalam mata. Retina terdiri dari
jutaan sel yang mampu menangkap cahaya yang melewati kornea dan lensa. Sel-sel khusus
ini terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Sel batang pada retina berfungsi untuk melihat
cahaya yang redup, sedangkan sel kerucut berperan dalam melihat cahaya terang dan warna.
Cara kerja retina hampir menyerupai roll film pada kamera.
2. Makula
Makula merupakan bagian yang terdapat di tengah retina. Jika dilihat menggunakan
oftalmoskop, bagian ini akan tampak berwarna kuning cerah. Bagian ini sangat berperan
dalam penglihatan Anda dan memungkinkan Anda untuk melihat objek dengan baik.
3. Saraf optik
Bagian ini berfungsi membawa semua informasi visual yang dikumpulkan oleh retina
ke otak. Selain mengenali bagian mata, Anda juga ketahui bahwa mata dapat berfungsi
secara optimal berkat adanya organ pendukung, yaitu kelopak dan bulu mata. Ketika
berkedip, kelopak mata membantu melumasi permukaan mata dengan air mata. Sementara
itu, bulu mata bertugas untuk menyaring dan mencegah masuknya benda asing, termasuk
debu dan kotoran.

8. Sistem Pendengaran

Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar (outer ear), telinga tengah
(middle ear), dan yang terakhir telinga bagian dalam (inner ear). Perhatikan ilustrasi
anatomi telinga berdasarkan ketiga bagiannya berikut ini.
1. luar (outer ear)

xviii
Struktur telinga ini terbentuk dari auricula (daun telinga) dan kanal pendengaran
eksternal (liang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk oleh tulang rawan elastis yang
melekat erat pada kulit yang miring. Ini berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi
suara. Auricula membentuk cekungan yang disebut concha dan bagian pinggirannya
dinamakan heliks. Adapun struktur daun telinganya terdiri dari:
1. heliks,
2. antiheliks,
3. fossa segitiga,
4. fossa skapoid,
5. scapha,
6. tragus,
7. antitragus
8. lobule.
Liang telinga (ear canal) dibentuk oleh tulang rawan dan tulang temporal. Ukurannya
sekitar 4 cm dari telinga terluar ke membran timpani atau yang disebut sebagai gendang
telinga. Lengkungan tersebut berguna untuk mencegah benda asing mencapai gendang
telinga Anda. Selain struktur tersebut, ada beberapa saraf sensorik di bagian telinga luar,
seperti saraf aurikular, saraf oksipital, saraf trigeminal, facial, dan vagus. Saraf trigeminal,
facial, dan vagus merupakan bagian dari saraf kranial yang langsung terhubung ke otak,
sedangkan saraf aurikular dan oksipital adalah komponen dari saraf tulang belakang. Bila
ada masalah pada bagian telinga luar ini, gangguan telinga bisa terjadi. Ambil contohnya,
otitis eksterna atau yang juga disebut dengan swimmer’s ear.
2. Telinga tengah (middle ear)
Fungsi telinga bagian tengah adalah mengirimkan suara yang telah dikumpulkan
auricula ke telinga dalam. Sebelum dikirimkan, menurut Kids Health, bagian ini mengubah
gelombang suara menjadi getaran. Bagian telinga tengah memanjang dari batas telinga luar
ke membran timpani. Pada bagian ini, terdapat tiga tulang yang terhubung dan mengirimkan
gelombang suara ke bagian dalam. Ketiga tulang ini disebut juga dengan ossicles dan yang
terdiri dari:
1. malleus (palu),
2. incus (landasan), dan
3. stapes (sanggurdi).
Selain tiga tulang tersebut, anatomi telinga tengah terdiri dari dua struktur utama, yaitu
membran timpani dan saluran eustachius.
1. Membran timpani
Membran timpani atau gendang telinga berbentuk seperti kerucut datar dan semi
transparan yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah. Bagian ini menempel pada
cincin tulang yang ada di liang telinga. Di bagian tengah kerucut atau titik cekungannya
disebut dengan umbo. Sementara pada membran di sekeliling umbo ini terdiri dari dua
bagian yang berbeda yang disebut pars flaccida dan pars tensa. Ada tiga saraf sensorik pada
membran timpani, yaitu:
1. saraf auriculotemporal,

xix
2. saraf intermedius, dan
3. cabang aurikularis dari saraf vagus.
2. Saluran eustachius
Saluran eustachius adalah bagian telinga yang menghubungkan telinga tengah dengan
hulu kerongkongan dan hidung (nasofaring). Fungsinya untuk menyamakan tekanan di
telinga tengah. Tekanan yang seimbang diperlukan untuk transfer gelombang suara yang
tepat. Di sisi lain, beberapa kondisi medis bisa terjadi bila terdapat masalah pada telinga
tengah. Berikut adalah beberapa gangguan telinga yang memengaruhi telinga tengah.
3 . Telinga bagian dalam (inner ear)
Sesuai namanya, telinga bagian dalam berada di bagian terdalam dari anatomi telinga.
Fungsinya untuk membantu keseimbangan tubuh dan menjadi bagian dalam pendengaran.
Di telinga dalam terdapat tiga bagian utama, yaitu koklea, saluran semisirkular, dan
vestibular. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Koklea
Koklea (cochlea) adalah bagian telinga dalam yang berbentuk seperti cangkang siput
dan berperan penting dalam proses pendengaran. Bagian ini mengubah getaran suara
menjadi sinyal saraf dan menyalurkannya ke dalam otak melalui saraf koklea. Koklea dibagi
menjadi dua ruang oleh membran. Masing-masing ruang dalam koklea berisi penuh dengan
cairan yang bergetar ketika suara masuk. Ini menyebabkan rambut-rambut kecil yang
melapisi membran bergetar dan mengimkan sinyal saraf ke otak.

2. Saluran semisirkular
Saluran semisirkular (labirin) terdiri dari tiga saluran atau tabung kecil yang terhubung.
Ini merupakan bagian telinga dalam yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Masing-
masing saluran dalam semisirkular berisi cairan yang dilapisi dengan rambut-rambut kecil.
Saat kepala bergerak, cairan di saluran mengalir dan menggerakkan rambut. Rambut ini
mengirimkan sinyal ke otak melalui saraf vestibular. Otak kemudian mengirimkan pesan ke
otot-otot tubuh untuk membantu Anda tetap seimbang.
3. Vestibular
Vestibular merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular.
Bersama saluran semisirkular, bagian ini juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh
Anda. Pada bagian telinga dalam, kondisi medis juga bisa muncul. Salah satunya adalah
labirinitis, yaitu ketika labirin mengalami peradangan. Selain itu, gangguan pendengaran
sensorineural juga bisa terjadi ketika telinga bagian dalam, tepatnya koklea dan/atau saraf
koklea, mengalami gangguan.

9. Sistem Saraf

xx
Sistem saraf adalah jaringan kompleks yang terdiri dari serabut-serabut saraf untuk
mengatur serta mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh, seperti melihat, bergerak, hingga
mengendalikan kerja dari berbagai organ tubuh. Dalam menjalankan fungsinya, sistem saraf
manusia terdiri dari beberapa bagian, di antaranya adalah otak, sumsum tulang belakang,
serta neuron atau sel-sel saraf.
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menerima dan
menerjemahkan informasi atau rangsangan dari sel-sel saraf tepi yang tersebar di seluruh
bagian tubuh. Adapun bagian tubuh manusia yang termasuk dalam sistem saraf pusat adalah
sebagai berikut:
Otak, yaitu organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol tubuh. Organ vital ini bekerja
dengan mengendalikan pikiran, sensasi, gerakan, kesadaran, serta daya ingat atau memori
manusia. Otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), batang otak (brain
stem), dan bagian-bagian kecil lainnya yang dilindungi oleh tulang tengkorak dan selaput
otak (meninges). Selain itu, terdapat cairan serebrospinal yang mengalir mengelilingi otak
dan sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang belakang, yaitu bagian tubuh yang terdiri dari sekumpulan serabut saraf
dan berfungsi untuk menghubungkan otak dengan bagian tubuh lain melalui batang otak.
Sumsum tulang belakang berperan dalam mengirimkan sinyal dari otak ke bagian tubuh
lainnya dan juga sebaliknya.
Neuron, yaitu bagian unit kerja dari sistem saraf pusat manusia yang saling berkomunikasi
dalam menghantarkan impuls saraf dan menghasilkan respons. Setiap neuron terdiri dari
tiga bagian dasar, yaitu badan sel, dendrit, dan akson.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi (saraf perifer) adalah bagian dari sistem saraf manusia yang terdiri
dari saraf-saraf yang bercabang keluar dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi berfungsi

xxi
untuk mengirimkan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh organ
tubuh.
Berdasarkan cara kerjanya, sistem saraf tepi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Sistem saraf somatik: Sistem saraf yang bertugas menyampaikan informasi dari saraf
motorik dan sensorik pada mata, telinga, kulit, dan otot menuju sistem saraf pusat dan
membawa instruksi dari otak untuk menghasilkan suatu respons. Sistem saraf ini
mengontrol semua gerakan yang disadari. Sistem saraf otonom: Sistem saraf yang
mengendalikan kerja kelenjar atau organ dalam tubuh secara tidak sadar. Sistem saraf
otonom terdiri dari dua cabang, yaitu sistem simpatik untuk mengatur respons tubuh saat
terjadi ancaman atau stres (flight or fight) dan sistem parasimpatik untuk mengatur organ
dalam tubuh agar dapat bekerja secara optimal dan rileks (rest and digest). Selain itu,
berdasarkan asal percabangannya, sistem saraf tepi juga dapat dibedakan menjadi:
Saraf kranial, yaitu 12 pasang saraf yang berasal dari otak untuk mengumpulkan informasi
antara otak dan bagian tubuh lainnya. Tugas dari saraf kranial adalah untuk mengontrol
fungsi motorik dan sensorik tubuh.
Saraf spinal, yaitu 31 pasang saraf yang berasal dari medula spinalis (sumsum tulang
belakang) dan berfungsi sebagai penghantar impuls dari dan ke otak serta sebagai pengatur
gerak refleks.

Fungsi Sistem Saraf Manusia


Fungsi utama sistem saraf adalah untuk mengatur dan mengendalikan semua aktivitas
tubuh agar dapat bekerja secara optimal. Dengan kata lain, sistem saraf manusia ini
berperan sebagai pusat kendali tubuh untuk menerima dan menerjemahkan informasi dari
seluruh bagian tubuh dan mengirimkan sinyal atau pesan ke seluruh tubuh untuk merespons
rangsangan. Adapun sejumlah fungsi organ tubuh yang memerlukan peran dari sistem saraf
adalah sebagai berikut:
1. Fungsi kognitif untuk mengontrol pikiran, daya ingat, dan perasaan.
2. Fungsi motorik untuk mengendalikan gerakan tubuh, seperti koordinasi dan
keseimbangan tubuh.
3. Sensoris panca indra, seperti melihat, menyentuh, mendengar, dan merasakan.
4. Fungsi sistem kardiovaskular dan pernapasan, seperti detak jantung dan laju pernapasan.
5. Respons terhadap ancaman, stres, dan rasa nyeri.
6. Menjalankan fungsi pencernaan.
7. Memengaruhi produksi hormon pada sistem endokrin.
8. Memengaruhi proses neurobiologis tubuh seperti tidur, proses penyembuhan, dan
penuaan.

xxii
9 .Memengaruhi proses reproduktif tubuh seperti pubertas.

10. Kulit

kulit merupakan organ terbesar di tubuh dan memiliki anatomi yang kompleks. Lapisan
kulit terdiri dari epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Setiap lapisan kulit memiliki
fungsi yang berbeda. Kulit terluar memiliki siklus yang akan luruh dan berganti dengan
lapisan baru. Lapisan kulit selalu berubah dan mengandung banyak sel dan struktur khusus.
Fungsi utama kulit adalah melindungi tubuh bagian dalam. Seperti otot, tulang, sendi, saraf,
hingga jaringan ikat tubuh. Penting juga untuk selalu melakukan perawatan kulit agar
fungsinya selalu berjalan dengan baik. Organ kulit juga membantu mengatur suhu tubuh,
mengumpulkan informasi sensorik dari lingkungan sekitar, dan berperang aktif dalam
sistem kekebalan untuk melindungi tubuh dari penyakit.
Lapisan Kulit dan Fungsinya
Kulit memiliki ketebalan, warna, dan tekstur yang berbeda di seluruh tubuh. Misalnya,
kulit kepala mengandung lebih banyak folikel rambut dibandingkan kulit di bagian tubuh
lainnya. Sementara itu, telapak kaki dan tangan tidak memiliki folikel rambut. Selain itu,
telapak kaki dan telapak tangan jauh lebih tebal daripada kulit di area tubuh lain. Berikut ini
lapisan kulit dan fungsinya bagi tubuh:
1. Epidermis
Epidermis merupakan yang terluar dari ketiga lapisan kulit. Ketebalannya tergantung di
mana ia berada di tubuh. Misalnya, lapisan tipis di kelopak mata (0,5 milimeter). Lapisan
Ini paling tebal di telapak tangan dan telapak kaki (1,5 milimeter).
Ada lima lapisan epidermis, yaitu:
1. Stratum basale: Dikenal juga sebagai lapisan sel basal, yang memiliki sel-sel basal
berbentuk kolom yang membelah dan mendorong sel-sel tua ke permukaan kulit.
Sel-sel tua menjadi rata dan akhirnya mati dan luruh. Begitulah siklus seterusnya.

xxiii
2. Stratum spinosum: Disebut juga sel skuamosa, merupakan lapisan kulit yang paling
tebal. Lapisan ini juga mengandung sel langerhans yang dapat mencegah infeksi.
3. Stratum granulosum: Lapisan ini mengandung lebih banyak keratinosit yang
bergerak ke permukaan.
4. Stratum lucidum: Lapisan ini hanya ada di telapak tangan dan telapak kaki.
5. Stratum korneum: Merupakan lapisan terluar yang akan luruh setiap dua minggu.
Epidermis juga mengandung tiga sel khusus, yaitu:
1. Melanosit yang menghasilkan pigmen (melanin).
2. Sel Langerhans yang bertindak sebagai garis pertahanan pertama dalams istem
kekebalan kulit.
3. Sel Merkel yang memiliki fungsi yang belum sepenuhnya dipahami.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan tengah yang terletak di antara epidermis dan jaringan subkutan.
Lapisan kulit ini berisi jaringan ikat, kapiler darah, kelenjar minyak dan keringat, ujung
saraf, serta folikel rambut. Lapisan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
dermis papiler, yang merupakan lapisan atas yang tipis.
dermis retikuler, yang merupakan lapisan bawah yang tebal.
Ketebalan dermis bervariasi tergantung pada lokasinya di tubuh. Di kelopak mata, tebalnya
0,6 milimeter. Di bagian belakang, telapak tangan, dan telapak kaki setebal 3 milimeter.
Dermis adalah rumah bagi tiga jenis jaringan berbeda yang ada di seluruh:
1. kolagen.
2. jaringan elastis.
3. serat retikuler.
Dermis juga mengandung beberapa sel dan struktur khusus, termasuk:
1. Folikel rambut.
2. Kelenjar sebaceous.
3. Kelenjar apokrin dan endokrin.
4. Pembuluh darah dan ujung saraf.
5. Sel-sel Meissner dan sel-sel pipih yang mentransmisikan sensasi sentuhan dan
tekanan.
3. Jaringan Subkutan
Lapisan terdalam dari kulit adalah jaringan subkutan, hipodermis, dan subkutis. Secara
teknis ini bukan bagian dari kulit, tapi membantu menempelkan kulit ke tulang dan otot.
Jaringan subkutan juga menyediakan kulit dengan saraf dan suplai darah. Hipodermis
mengandung sebagian besar lemak, jaringan ikat, dan elastin, yang merupakan protein
elastis yang membantu jaringan kembali ke bentuk normal setelah peregangan. Tingginya
kadar lemak membantu melindungi tubuh dan mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak
panas. Lapisan lemak juga bertindak sebagai pelindung, bantalan tulang dan otot.

xxiv
11. Hati

Hati terletak pada rongga perut kanan atas. Organ ini tepat berada di bawah diafragma
dan memenuhi sebagian besar ruang di bawah tulang rusuk. Lantaran ukurannya yang besar,
hati juga menempati sebagian kecil ruang di perut kiri atas. Pada bagian bawah hati,
terdapat organ kecil berwarna hijau yang tidak lain adalah kantong empedu. Salah satu
fungsi hati adalah membentuk cairan empedu. Kantong inilah yang akan menampung
empedu sebelum digunakan dalam proses pencernaan. Untuk memahami anatomi hati,
Anda perlu mengenal bagian-bagiannya terlebih dulu. Hati terdiri dari belahan-belahan yang
disebut lobus, beberapa jaringan ikat, dan jalur pembuluh .Dengan mengenal anatomi hati
dengan baik, Anda bisa memulai langkah-langkah untuk menjaga kesehatan hati dari
sekarang. Merawat hati berarti mengantisipasi terjadinya beragam penyakit pada organ hati.
Berikut berbagai komponen yang menyusun hati.
1. Lobus (belahan)
Hati terbagi atas dua lobus utama. Namun, sebenarnya jika dilihat dari sisi sebaliknya,
hati dapat dibagi kembali menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Namun, secara garis
besar berikut adalah bagian-bagian dari hati yang perlu untuk Anda diketahui.
1. Lobus kanan (right lobe of liver): bagian lobus kanan adalah bagian terbesar di hati
dengan ukuran 5 – 6 kali lebih besar daripada lobus kiri.
2. Lobus kiri (left lobe of liver): berbeda dengan lobus kanan, bagian hati yang satu ini
berbentuk lebih runcing dan kecil. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen
falciform.
3. Lobus kaudatus: ukuran lobus kaudatus memang lebih kecil dibanding dua lobus
sebelumnya. Letak lobus ini memanjang dari sisi belakan lobus kanan dan
membungkus pembuluh darah balik utama (vena cava inferiori).
4. Lobus kuadrat: dibandingkan dengan lobus kaudatus, lobus kuadrat berada lebih
rendah dan berada di sisi belakang lobus kanan hingga membungkus kantong
empedu. Lobus kuadrat dan kaudatus juga jarang terlihat pada gambar anatomi

xxv
karena letaknya berada di belakang lobus kiri dan kanan. Setelah mengenal lobus
hati, ada bagian hati lainnya yang juga termasuk dalam organ pencernaan, mulai dari
saluran empedu hingga lobulus hati.

2. Jaringan ikat pemisah (ligamen)


Hati terbungkus oleh lapisan jaringan ikat yang disebut kapsul Glisson. Jaringan ikat
pada hati kemudian berkembang menjadi beberapa jenis ligamen dengan fungsi sebagai
pembatas antara satu lobus dengan lainnya. Berikut berbagai jaringan ikat atau ligamen
yang terdapat pada organ hati.
1. Falciform ligament. Jaringan berbentuk sabit ini menempel pada bagian depan hati
dan secara alamiah memisahkan lobus kanan dan kiri.
2. Coronary ligament. Jaringan ini menempel pada bagian atas hingga bawah hati yang
berbatasan dengan diafragma hingga membentuk segitiga.
3. Triangular ligament. Jaringan ini terbagi menjadi ligamen kanan yang membelah
lobus kanan hati, serta ligamen kiri yang membelah lobus kiri hati.
4. Lesser omentum. Jaringan ini menempel pada bagian bawah hati yang berbatasan
dengan lambung dan usus besar.
3. Saluran empedu
Saluran empedu merupakan saluran penghubung hati dan kantong empedu, yaitu
tempat penyimpanan empedu. Empedu adalah zat yang diproduksi tubuh untuk membantu
mencerna lemak dan akan disimpan di dalam kantong empedu. Selanjutnya, saluran empedu
bertemu dengan saluran hepatik kiri dan kanan yang lebih besar. Kedua saluran ini
berfungsi membawa empedu dari lobus hati bagian kiri dan kanan. Kemudian, kedua
saluran hepatik akan bergabung sehingga membentuk satu saluran untuk mengalirkan
semua empedu dari hati. Sebagian besar empedu yang dihasilkan dari hati dialirkan ke
kantong empedu, untuk kemudian digunakan dalam proses pencernaan dengan dialirkan
menuju usus.
4. Pembuluh darah
Berbeda dengan organ tubuh lainnya, suplai darah dari hati memiliki sistem vena portal
hepatik. Hati menyimpan sekitar 473 ml darah setiap waktu. Jumlah ini kira-kira setara
dengan 13% persediaan darah dalam tubuh Anda.
Ada dua sumber darah yang mengalir menuju hati, yaitu:
1. darah kaya oksigen dari pembuluh arteri hati.
2. darah kaya zat gizi dari pembuluh vena hati.
Selain itu, darah yang berasal dari organ lain seperti limpa, pankreas, kantong empedu,
dan usus akan berkumpul di dalam vena portal hepatik. Bagian hati yang satu ini menjadi
tempat berkumpulnya darah dari hati. Darah yang dikirim ke organ hati akan melalui
pemrosesan terlebih dahulu sebelum diteruskan. Selanjutnya, darah yang telah diproses
akan mengarah ke vena kava atau pembuluh balik yang membawa darah mengandung
karbondioksida kembali ke jantung. Sama seperti organ tubuh lainnya, hati manusia

xxvi
mempunyai arteri dan arteriol. Dua jenis pembuluh darah ini berfungsi untuk mengangkut
darah beroksigen ke jaringan organ.
5. Lobulus
Sel hati merupakan bagian hati yang berbentuk heksagonal dan dikenal dengan nama
lobulus. Setiap lobulus hati terdiri dari pembuluh darah pusat yang dikelilingi oleh enam
pembuluh darah vena hepatik dan enam arteri hepatik. Pembuluh darah ini dihubungkan
oleh banyak saluran pembuluh darah kecil yang berliku-liku atau biasa disebut sinusoid.
Setiap sinusoid memiliki dua jenis sel utama, yaitu sel kupffer dan sel hepatosit. Berikut ini
penjabaran dari kedua sel tersebut.
1. Sel Kupffer: sel yang berasal dari jaringan sel darah putih. Fungsi sel hati ini
menghancurkan zat asing atau sel-sela mata. Pada anatomi hati, sel kupffer berperan
menangkap dan memecah sel darah merah yang sudah tua dan meneruskannya ke sel
hepatosit.
2. Sel hepatosit: sel yang melapisi sinusoid dan membentuk sebagian besar sel di hati.
Hepatosit memiliki fungsi penting karena melakukan sebagian besar fungsi hati,
yakni pencernaan, metabolisme, dan penyimpanan serta produksi empedu.

12. Sistem Pembuangan/BAB

Buang air besar (disingkat BAB) atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran
atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk
hidup. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari atau satu

xxvii
kali dalam beberapa hari. Tetapi bahkan dapat mengalami gangguan yaitu hingga hanya
beberapa kali saja dalam satu minggu atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya
gangguan-gangguan tersebut diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak benar dan jika
dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar.

Mekanisme usus saat buang air besar


Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan tinja dari saluran
pencernaan menuju ke rektum. Pada rektum terdapat bagian yang membesar (disebut
ampulla) yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Otot-otot pada dinding
rektum yang dipengaruhi oleh sistem saraf sekitarnya dapat membuat suatu rangsangan
untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau
dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali
diserap, dan tinja menjadi sangat padat. Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk
masa yang agak lama dan tinja terus mengeras, konstipasi dapat terjadi. Sementara, bila ada
infeksi bakteri atau virus di usus maka secara refleks usus akan mempercepat laju tinja
sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer sehingga perut terasa
mulas dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa diduga. Keadaan demikian disebut
dengan diare. Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat
dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke
saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan
tinja. Selama buang air besar, otot dada, diafragma, otot dinding abdomen, dan diafragma
pelvis menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru
menekan diafragma dada ke bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan
darah yang dipompa menuju jantung meninggi.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan di atas, bisa didapatkan beberapa kesimpulan,
diantaranya :

1. Manusia memiliki banyak sistem di tubuhnya.


2. Sistem yang ada di tubuh manusia memiliki fungsi fugsinya masing masing.
3. Sistem yang di tubuh manusia punya cara kerjanya masing-masing.
4. Setiap sistem memiliki perannya masing-masing buat tubuh manusia.
5. Sistem tubuh pada manusia saling mendukung dan bekerja sama agar tubuh tetap
berfungsi sebagaimana semestinya.

xxviii
DAFTAR PUSAKA
PT SILOAM INTERNASIONAL, 2023, ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/anatomi-sistem-
pencernaanhttps://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/anatomi-sistem-
pencernaan
GRAMEDIA, 2021, SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pernapasan-manusia/
HELLO HEALTH GROUP Pte. Ltd. 2023, ANATOMI TUBUH MANUSIA
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/anatomi-tubuh-manusia/
PT SILOAM INTERNASIONAL, 2023, ANATOMI SISTEM JANTUNG
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-anatomi-jantung
ALO DOKTE, 2023, ANATOMI TULANG MANUSIA
https://www.alodokter.com/anatomi-tulang-manusia-dari-kepala-hingga-kaki
ALO DOKTE, 2023, ANATOMI MATA MANUSIA
https://www.alodokter.com/melihat-lebih-dalam-anatomi-mata-anda
PT SILOAM INTERNASIONAL, 2023, ANATOMI SISTEM SARAF

xxix
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/sistem-saraf-manusia
HELLO HEALTH GROUP Pte. Ltd. 2023, ANATOMI TELINGA DAN FUNGSINYA
https://hellosehat.com/tht/telinga/anatomi-telinga-dan-fungsinya/
HALODOC, 2023, ANATOMI LAPISAN KULIT DAN FUNGSINYA
https://www.halodoc.com/artikel/anatomi-lapisan-kulit-dan-fungsinya-bagi-tubuh-manusia
HELLO HEALTH GROUP Pte. Ltd. 2023, ANATOMI HATI
https://hellosehat.com/pencernaan/hati/anatomi-hati/
WIKIPEDIA, BUANG AIR BESAR
https://id.wikipedia.org/wiki/Buang_air_besar

xxx

Anda mungkin juga menyukai