Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN

Dosen Pengampu :

Drs. Bejo Basuki, M.Pd

Riri Fahrina, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 4
Amarta Sakay Yohana Sitanggang (203020209022)

Anissa Situmorang (203010209016)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah “Anatomi Fisiologi Manusia”
yang telah memberikan tugas terhadap kami dan Terima kasih juga kepada pihak-
pihak yang telah membantu menyelesaikan pembuatan Makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat menjadi wawasan ataupun


pengetahuan bagi para pembaca. Terlepas dari kata sempurna makalah ini masih
ada kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik ddan saran yang dapat
membangun dan menciptakan makalah yang lebih baik lagi, akhir kata penulis
mengucapkan Terima Kasih.

ii
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi ...........................................................................................................iii

Pembahasan

A. Pengertian Sistem Pencernaan ................................................................ 1


B. Macam-macam Sistem Pencernaan ........................................................ 1
C. Organ Sistem Pencernaan Makanan........................................................ 3
D. Proses Pencernaan makanan ................................................................... 6
E. Enzim Pada Sistem Pencernaan ............................................................ 10
F. Gangguan Sistem Pencernaan ............................................................... 12

Kesimpulan ...................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ................................................................................................. 16

iii
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan manusia adalah suatu sistem dalam tubuh yang


berperan sebagai penerima makanan dari luar, yang kemudian diproses di dalam
organ-organ pencernaan manusia,dimulai dari menerima makanan dari
luar,mencerna, menyerap bahan yang dapat diserap,serta mengeluarkan sisa-sisa
pencernaan. Proses mengubah makanan dari besar menjadi lebih kecil dan lebih
halus disebut sistem pencernaan dan membuka molekul makanan kompleks
menjadi molekul sederhana menggunakan enzim dan organ pencernaan (Sudomo,
2013). Proses pencernaan makanan terjadi secara fisik dan kimiawi, sehingga
pencernaan terbagi menjadi pencernaan mekanik dan kimiawi. Pencernaan
mekanis adalah proses di mana makanan dipecah secara fisik dan dipecah menjadi
potongan-potongan kecil.Proses di mana tubuh menyerap partikel makanan
dengan bantuan enzim pencernaan disebut pencernaan kimiawi (Sabila Nur
Amanila, 2013).
Hasil pencernaan kemudian diserap sedangkan sisa pencernaan
dikeluarkan oleh eliminator khusus.
B. MACAM-MACAM SISTEM PENCERNAAN
Macam-macam Proses Pencernaan Manusia Makanan yang dimakan tidak
dapat langsung diserap oleh tubuh melainkan melalui dua Macam proses
pencernaan (Handajani,n.d.) yaitu:
1. Pencernaan adalah proses pencernaan dimana partikel makanan yang besar
terlebih dahulu dipecah menjadi partikel yang lebih kecil. Proses
pencernaan ini dilakukan dengan proses fisik atau mekanis. Pada perut dan
tenggorokan.
2. Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang menggunakan bahan
kimia dalam tubuh untuk mengubah atau mengubah bentuk makanan
semula yang besar menjadi bentuk partikel yang lebih kecil.(Febrianto et
al., 2021)

1
a. Ingesti proses masuknya makanan dan cairan ke dalam tubuh dari
lingkungan melalui tindakan menelan, atau melalui koordinasi
mengunyah.
b. Mastikasi adalah memotong dan menggiling makanan dengan gigi
c. Peristaltis adalah gelombang sukarela kontraksi otot polos yang
menggerakkan makanan untuk ditelan melalui saluran pencernaan..
d. Digesti adalah serangkaian efek fisik dan kimia pada makanan yang
diangkut ke lambung dan usus kecil.
e. Absorbsi adalah proses dimana nutrisi diserap dari usus ke hati melalui
darah dan kelenjar getah bening.
f. Metabolisme adalah proses akhir penggunaan zat gizi dalam tubuh,
termasuk semua perubahan kimiawi yang dialami oleh bahan makanan
ketika dikonsumsi oleh tubuh sebagai limbah.
g. Egesti adalah proses menghilangkan limbah yang tidak tercerna dan
bakteri dalam bentuk feses.
h. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat metabolik dari tubuh untuk
mempertahankan homeostasis, caranya adalah buang air besar, buang air
kecil, berkeringat dan buang napas.

2
C. ORGAN SISTEM PENCERNAAN
Organ-organ sistem pencernaan terdiri dari rongga mulut (mulut),
faring,esofagus, lambung (ventrikel), usus buntu, usus besar (kolon) dan
rektum.
1. Mulut
Pada rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi
memotong dan menghaluskan makanan menjadi bagian kecil sehingga
mudah ditelan. Gigi manusia tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan
geraham.
Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi
untuk memotong makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan
geraham., berbentuk runcing dan berfungsi untuk merobek atau mengoyak
makanan. Geraham terletak di belakang taring dan berfungsi untuk
mengunyah atau menghaluskan makanan. Geraham mempunyai
permukaan agak lebar dan bergelombang seperti papan penggilas. Selain
gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air liur.
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi

3
mencampur dan menempatkan makanan, serta membantu menelan dan
mendorong makanan masuk ke dalam kerongkongan.
Gambar 2. Rongga Mulut

2. Kerongkongan
Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan.
Di pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring
berhubungan dengan tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan
dengan kerongkongan. Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut
dengan lambung. Organ ini berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 25 cm.
Kerongkongan terletak di belakang saluran pernapasan.

Gambar 3. Kerongkongan Manusia

3. Lambung
Lambung atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri.
Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di ujung lambung terdapat otot lingkar
yang mengatur masuk atau keluarnya makanan di lambung. Otot lingkar itu

4
cenderung tertutup dan membuka hanya pada saat ada makanan masuk ke
lambung atau saat muntah. Otot lingkar lainnya terdapat di ujung lambung yang
berbatasan dengan usus halus, yaitu otot lingkar pilorus.
Pada dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat
menghasilkan 400 – 800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir,
asam lambung, enzim pepsinogen, dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot
yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung
menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah lambung.

Gambar 4. Lambung

4. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih
5 m, serta banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Bagian pertama dari
usus halus adalah usus dua belas jari (duodenum). Ke dalam usus dua belas jari
bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu. Selain
menghasilkan enzim, pankreas juga menghasilkan zat yang dapat menetralkan
keasaman makanan yang keluar dari lambung.
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di
kantong empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran
empedu. Cairan empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna
kecoklatan karena merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini
memberi warna khas pada feses.
Bagian kedua usus halus adalah usus tengah (jejenum). Usus tengah
merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap. Bagian
terakhir usus halus adalah usus penyerapan (ileum). Untuk mempercepat
penyerapan sari makanan, permukaan dalam dinding usus halus berjonjot
(bervilus). Jonjot membuat permukaan usus halus bertambah luas, sehingga sari
makanan cepat terserap.

Gambar 5. Usus Halus

5
5. Usus Besar
Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus
(rectum). Usus tebal terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan
bagian yang turun. Bagian akhir dari usus besar adalah poros usus
(rectum). Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar
air pada sisa makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap
kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air,
dinding usus tebal mengeluarkan air ke sisa makanan tersebut. Di dalam
usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli) yang membantu proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Bakteri koli juga membantu
pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Gambar 6. Usus Besar

D. PROSES PENCERNAAN MAKANAN


Proses pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan. Makanan
yang kita makan ketika masuk ke mulut dipotong dan dihaluskan oleh gigi
yang ada dalam mulut. Proses pencernaan semacam ini disebut pencernaan
secara mekanik.
Di dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur yang dikeluarkan oleh tiga
pasang kelenjar air liur. Ekskresi air liur dapat terjadi karena rangsangan
penglihatan, bau, rasa, atau pikiran tentang makanan. Air liur merupakan cairan
agak pekat dan licin karena mengandung musin (lendir). Air liur membantu
menelan makanan.

6
Selain mengandung musin, air liur juga mengandung enzim ptyalin yang
disebut juga amilase. Enzim ini mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana
(maltosa atau glukosa) yang dapat larut sehingga mudah dicerna. Oleh karena
itu, kita merasakan rasa manis di mulut pada saat mengunyah makanan yang
mengandung karbohidrat misalnya nasi. Pencernaan dengan bantuan enzim
disebut pencernaan secara kimiawi.
Makanan dari mulut masuk ke dalam kerongkongan melalui hulu
kerongkongan (faring). Pada saat menelan makanan, epiglotis (katup pangkal
tenggorok) menutup tenggorokan. Dengan demikian makanan tidak masuk ke
dalam saluran pernapasan melainkan ke dalam kerongkongan. Makanan dari
mulut masuk ke dalam kerongkongan dalam bentuk gumpalan-gumpalan yang
disebut bolus.
Dinding kerongkongan mengandung kelenjar yang mengeluarkan musin
untuk membasahi jalan makanan. Bergeraknya makanan di dalam
kerongkongan dikendalikan oleh otot di kerongkongan. Otot yang melingkari
kerongkongan mengerut dan mengendur bergantian menimbulkan gerakan
meremas dan mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Caranya, di
dalam saluran kerongkongan bagian tepat di depan bolus mengendur,
sedangkan tepat di belakang bolus mengerut sehingga bolus didorong ke
bawah. Gerak seperti pada kerongkongan itu disebut gerak peristaltik.
Makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung. Saat makanan
masuk, otot lingkar membuka dan menutup kembali agar makanan tetap di
dalam lambung. Saat makanan masuk, lambung akan menghasilkan getah
lambung yang bersifat asam karena banyak mengandung HCl.Asam lambung
akan mematikan bakteri yang terbawa makanan yang tertelan dan mengubah
sifat protein dalam makanan sehingga mudah dicerna. Asam lambung juga
berfungsi untuk mengaktifkan pepsin yang berasal dari pepsinogen. Di dalam
lambung, makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan
dinding lambung, yaitu pepsin dan renin.
Makanan berada di lambung sekitar 4 jam, tergantung pada jenis
makanannya. Cairan lebih singkat berada di lambung, sedangkan makanan

7
padat dan kaya protein tinggal lebih lama. Protein yang ada dalam makanan
diubah menjadi pepton oleh enzim pepsin. Jika makanan mengandung protein
susu (kasein) maka oleh enzim renin akan digumpalkan.
Makanan dari lambung masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. Di
usus halus terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim yang terdapat pada usus
halus. Enzim pencernaan tersebut dihasilkan oleh pankreas yang terletak di
bawah lambung. Enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas antara lain
tripsin, amilopsin, dan lipase. Sehingga pada usus 12 jari, pepton akan diubah
menjadi asam amino oleh enzim tripsin. Amilopsin akan mengubah pati yang
telah tercerna sebagian atau seluruhnya sejak dari mulut menjadi gula
sederhana. Pada usus 12 jari, pencernaan lemak dimulai oleh enzin lipase
sehingga lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Lemak akan diemulsi oleh
cairan empedu yang dihasilkan oleh empedu.
Dalam usus halus bagian jejenum pepton diubah menjadi asam amino oleh
enzim tripsin. Karbohidrat berbentuk amilum akan diubah menjadi maltosa
oleh enzim amilase, sedangkan yang berbentuk sukrosa diubah menjadi
fruktosa oleh enzim sukrase. Jika kita memakan karbohidrat yang mengandung
laktosa maka akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase.
Akhir pencernaan menghasilkan disakarida dan monosakarida dari
karbohidrat; asam amino dari protein dan asam lemak serta gliserol dari lemak.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap
oleh usus halus. Di dalam jonjot usus halus terdapat pembuluh kapiler darah
dan pembuluh kil. Pembuluh darah berfungsi menyerap dan mengangkut sari-
sari makanan berupa glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral ke seluruh
tubuh. Pembuluh kil bertugas menyerap dan mengangkut asam lemak dan
gliserol menuju ke pembuluh balik besar di bawah tulang selangka. Di ujung
usus halus, semua sari makanan, vitamin, dan mineral yang berguna bagi tubuh
telah diserap. Sisanya berupa ampas makanan yang akan masuk ke dalam usus
besar.

8
Garbar 7. Kerja Enzim Pencernaan

9
Ampas makanan terdiri dari makanan yang tidak dapat dicerna (terutama
selulosa), bakteri, sel saluran pencernaan yang mati, dan air. Ampas makanan
yang masuk ke dalam usus besar berbentuk cairan. Hal itu disebabkan selama
pencernaan berlangsung, banyak terjadi penambahan air untuk membantu
pencernaan makanan. Air tersebut berasal dari sekresi kelenjar di mulut,
lambung, dan usus halus. Di usus besar, kelebihan air akan diserap oleh
dinding usus besar sehingga ampas makanan menjadi berbentuk padat yang
disebut feses (tinja). Feses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui anus.
Lamanya sisa makanan berada di usus besar tergantung keadaan feses dan
jumlah air yang diserap. Umumnya feses berada di usus besar selama 12- 14
jam. Jika terjadi gangguan usus besar karena virus atau bakteri, makanan akan
cepat lewat usus besar dan penyerapan air sangat sedikit, sehingga feses
berbentuk cair. Keadaan ini disebut diare. Bila diare terjadi dalam waktu yang
lama, penderita dapat mengalami kekurangan cairan tubuh yang disebut
dehidrasi. Sebaliknya, usus besar dapat menahan feses untuk waktu yang lama.
Akibatnya feses menjadi sangat kering karena terlalu banyak air yang diserap.
Keadaan ini disebut sembelit (konstipasi).

E. MACAM-MACAM ENZIM PENCERNAAN


Sebagian besar enzim pencernaan diproduksi oleh beberapa organ dalam
tubuh, seperti kelenjar ludah, lambung, usus halus, dan pankreas. Adapun
beberapa jenis enzim pencernaan yang diproduksi oleh tubuh di antaranya:
1. Amilase
Amilase adalah jenis enzim yang memiliki tugas utama untuk mencerna
karbohidrat kompleks (pati) menjadi karbohidrat sederhana (glukosa).
Berdasarkan bagian tubuh yang memproduksinya, enzim amilase dibedakan
menjadi dua jenis, yakni amilase ptialin dan amilase pankreas. Enzim amilase
ptialin, yaitu enzim amilase yang diproduksi oleh kelenjar ludah dan bertugas
memecah karbohidrat atau pati menjadi gula sederhana di dalam mulut. Enzim
amilase pankreas, yaitu enzim amilase yang diproduksi oleh pankreas. Enzim

10
ini berfungsi untuk melanjutkan kerja amilase ptialin dalam mencerna gula
yang masuk ke usus halus.
2. Protease
Protease merupakan enzim yang disekresikan oleh lambung, pankreas,
dan usus halus. Fungsi enzim pencernaan ini adalah untuk memecah protein
menjadi asam amino di dalam saluran cerna. Beberapa jenis enzim protease
yang kerap ditemukan dalam saluran cerna di antaranya pepsin, chymotrypsin,
carboxypeptidase A, carboxypeptidase B, dan tripsin. Enzim protease ini juga
berperan dalam proses pembekuan darah, pembelahan sel, dan daya tahan
tubuh. Namun, bila kadar enzim protease di dalam tubuh melebihi batas
normal, kondisi tersebut berisiko menimbulkan alergi, masalah usus, dan tukak
lambung.
3. Lipase
Lipase adalah salah satu enzim pencernaan manusia yang diproduksi oleh
pankreas, mulut, dan lambung. Enzim ini berperan dalam memecah lemak
menjadi asam lemak dan gula alkohol (gliserol). Selain itu, enzim lipase juga
dapat ditemukan di dalam ASI yang berfungsi untuk memudahkan bayi dalam
mencerna lemak yang terdapat dalam ASI.
4. Laktase
Laktase adalah enzim yang bertanggung jawab untuk mencerna gula susu
(laktosa) menjadi glukosa dan galaktosa. Enzim ini diproduksi oleh enterosit
atau sel-sel epitel pada usus halus. Bagi seseorang yang mengalami intoleransi
laktosa, produksi enzim laktase ini cenderung menurun secara signifikan.
Akibatnya, laktosa tidak dapat dicerna dengan sempurna sehingga akan
difermentasi oleh bakteri dalam saluran cerna yang berisiko menimbulkan
gangguan pencernaan, seperti mual, perut kembung, dan diare.
5. Maltase
Jenis enzim pencernaan manusia berikutnya adalah enzim maltase, yaitu
senyawa yang diproduksi oleh usus halus dan bertanggung jawab untuk
mencerna gula malt (maltosa) menjadi gula sederhana atau glukosa. Nantinya,
glukosa tersebut akan digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi. Namun,

11
jika tidak digunakan, glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen di dalam
hati untuk dijadikan sebagai energi cadangan.
Selain diproduksi oleh usus halus, enzim maltase juga dapat ditemukan
pada bahan pangan nabati, seperti biji-bijian, ubi jalar, dan gandum.
6. Sukrase
Sukrase merupakan salah satu jenis enzim yang diproduksi oleh usus
halus. Enzim ini bertugas mencerna sukrosa (gula yang kerap ditemukan pada
sayuran dan buah-buahan) menjadi glukosa dan fruktosa agar mempermudah
sistem metabolisme tubuh dalam mengolah gula untuk menghasilkan energi.

7. Enzim Pencernaan Lainnya


Selain enzim utama seperti ulasan di atas, terdapat beberapa jenis enzim
pencernaan lain yang juga diproduksi oleh pankreas, di antaranya:
 Enzim elastase, yaitu enzim yang berfungsi memecah protein elastin.
 Enzim nuklease, yatu enzim yang bertanggung jawab untuk mencerna asam
nukleat menjadi nukleotida serta nukleosida.
 Enzim fosfolipase, yaitu enzim yang berperan dalam menghidrolisis atau
mengurai ikatan fosfolipid menjadi asam lemak dan fosfat.
 Enzim karboksipeptidase, yaitu enzim yang bertanggung jawab memecah
protein menjadi asam amino

F. GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN


1. Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
Penyakit refluks asam lambung (GERD) adalah kondisi ketika asam
lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Adapun penyebab utama dari
kondisi ini adalah melemahnya cincin otot kerongkongan. Cincin otot
kerongkongan tersebut berfungsi mencegah makanan kembali ke
kerongkongan setelah masuk ke lambung.
2. Irritable Bowel Syndrome (IBS/sindrom iritasi usus)

12
Sampai saat ini para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti dari IBS.
Namun, para ahli menduga kalau sejumlah faktor berikut tampaknya
berperan dalam memicunya:

 Kontraksi otot di usus.


Dinding usus dilapisi dengan lapisan otot yang berkontraksi saat mereka
memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. Kontraksi yang lebih
kuat dan bertahan lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan gas,
kembung, dan diare.
 Sistem saraf.
Masalah dengan saraf pada sistem pencernaan dapat menyebabkan
ketidaknyamanan. Khususnya saat perut meregang karena gas atau feses.
Sinyal yang terkoordinasi dengan buruk antara otak dan usus dapat
menyebabkan tubuh bereaksi berlebihan terhadap perubahan yang
biasanya terjadi dalam proses pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan
rasa sakit, diare atau sembelit.
 Infeksi parah.
IBS dapat berkembang setelah serangan diare parah akibat infeksi bakteri
atau virus. Kondisi ini memiliki istilah medis gastroenteritis. Selain itu,
IBS juga mungkin berkaitan dengan kelebihan bakteri usus (pertumbuhan
bakteri yang berlebihan).
 Stres.
Orang yang terpapar peristiwa stres, terutama saat masa kanak-kanak,
cenderung memiliki lebih banyak gejala IBS.
3. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Sampai saat ini para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti dari IBD
atau penyakit peradangan usus. Tetapi para ahli mengklaim kalau IBD
adalah hasil dari sistem kekebalan tubuh yang melemah. Kemungkinan
penyebabnya adalah:

13
 Sistem kekebalan yang tidak dapat merespons kuman dengan optimal.
Misalnya seperti virus atau bakteri, yang menyebabkan peradangan pada
saluran pencernaan.
 Dapat terpicu pengaruh komponen genetik. Sebagai contoh, seseorang
dengan riwayat keluarga IBD lebih mungkin mengembangkan kondisi ini.
4. Batu Empedu
Para ahli berpikiran kalau batu empedu dapat terjadi ketika:

 Empedu mengandung kolesterol berlebih. Biasanya, empedu


mengandung cukup bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang hati
keluarkan. Tetapi jika hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol daripada
yang dapat empedu larutkan, kelebihan kolesterol dapat terbentuk menjadi
kristal dan akhirnya menjadi batu.
 Empedu mengandung terlalu banyak bilirubin. Bilirubin adalah bahan
kimia yang tubuh produksi saat memecah sel darah merah. Kondisi tertentu
dapat menyebabkan hati (liver) membuat terlalu banyak bilirubin. Misalnya
seperti sirosis hati, infeksi saluran empedu, dan kelainan darah tertentu.
Kelebihan bilirubin berkontribusi pada pembentukan batu empedu.
5. Penyakit Celiac
Penyakit Celiac adalah masalah pencernaan yang melukai usus kecil.
Kondisi ini dapat membuat proses penyerapan nutrisi dari makanan pada
tubuh terhambat. Seseorang dapat terserang penyakit celiac jika sensitif
terhadap gluten. Gluten adalah sejenis protein yang terkandung dalam
gandum, jelai, dan terkadang dalam jumlah kecil dalam oat campuran.
6. Tukak Lambung
Tukak lambung atau peptic ulcer adalah luka terbuka yang terbentuk
pada lapisan lambung atau usus 12 jari (ulkus duodenum). Adapun salah
satu penyebab dari kondisi ini adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Selain itu, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka
panjang juga dapat meningkatkan risikonya.

14
KESIMPULAN
Digesti adalah proses pemecahan makanan menjadi molekul- molekul
kecil untuk diabsorpsi oleh tubuh. Saluran pencernaan manusia berupa mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Saliva (ludah)
dikeluarkan dari tiga pasang kelenjar ke dalam mulut dibawah kontrol sistem
saraf. Saliva adalah cairan pekat dan licin karena mengandung molekul-molekul
karbohidrat-protein yang disebut musin sehingga memungkinkan saliva mengikat
partikel-partikel kecil makanan menjadi sebuah massa lunak yang dengan mudah
dapat ditelan. Kandungan getah lambung yaitu HCL, enzim pepsin, dan renin.
Getah intestinum mengandung enzim sukrase, maltase, laktase, lipase, peptidase.
Alat penghasil getah cerna adalah kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar hati,
kelenjar pankreas, dan kelenjar usus.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sinapoy, Ismi Wulandari, et al. “Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian


Gastritis Pada Bagian Perlengkapan Rumah Dan Protokoler Pemerintah
Daerah Kabupaten Konawe Utara.” Ilmiah Karya Kesehatan , vol. 2, no. 1,
2021, pp. 42–48.

Syofyan, Harlinda. Modul Biologi Dasar: Sistem Pencernaan Makanan. no. Psd
113, 2018, pp. 1–23.

richard oliver ( dalam Zeithml., dkk 2018 ). “Modul Sistem Pencernaan Manusia.”
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2021, pp. 2013–
15.

Crystallography, X-ray Diffraction. 済無No Title No Title No Title. 2016, pp. 1–


23.

16

Anda mungkin juga menyukai