(DASAR BIOMEDIK 1)
Disusun Oleh:
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan
pembaca untuk penyempurnaan pada tugas makalah-makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Aamiin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………… ……
Daftar Isi………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….
3.2 Saran………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. MULUT
a. GIGI
Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri
berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris
dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang
berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan
gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk,
berfungsi untuk mengunyah. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung
dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di
dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa),
merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan
pembuluh_pembuluh darah. Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6
bulan. Gigi pertama yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6
tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi
geraham.
b. LIDAH
c. KELENJAR LUDAH
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
2. KERONGKONGAN
3. LAMBUNG
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah
yang membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus
terdapat klep ( sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke
dalam dari lambung.
Dinaling lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya
kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan
bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan
didalam lambung berbentuk seperti bubur.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan
ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam—garam empedu dan zat
pewarna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak,
zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara
perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.
Dinding halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-
enzim sebagai berikut:
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan
mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus
halus.
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili.
Vili berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-
sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak
mengandung kapiler darah atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus).
Agar dapat mencapai darah. Sari-sari makanan harus menembus sel dinding
usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe,
Glukosa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus
melalui kapiler darah akan dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta
hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh
tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang
disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan
asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh
kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu
yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali.
Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus
diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut
masuk kesistem peredaran darah.
5. USUS BESAR
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh
otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di
pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar)
dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan
mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya
fares dapat terdorong keluar anus.
1. GINJAL
Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri
dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan
bagian rongga ginjal (pelvis renalis).
2. Fungsi Ginjal
2. URETER
4. URETRA
- Uretra Prostaria
- Uretra membranosa
- Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan
lapisan submukosa.
Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan
spongeosa merupakan pleksus dari vena – vena, dan lapisan mukosa (lapisan
sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan
vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
Sifat-sifat Urine:
Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air. Zat – zat sisa nitrogen dari hasil
metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin. Elektrolit, natrium,
kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat.Pigmen (bilirubin,
urobilin),Toksin,dan Hormon.
Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 120 –
125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat
terbentuk 150 – 180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L)
yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.
a. Proses filtrasi
b. Proses reabsorpsi
c. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-,
dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul,
urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine
dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat
penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine
dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
d. Mikturisi
Mikturisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan
oleh pusat – pusat persyarafan yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya oleh
kontraksi otot abdominal yang menekan kandung kemih membantu
mengosongkannya.
Rata – rata dalam satu hari 1 – 2 liter, tapi berbeda – beda sesuai dengan
jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan,
baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata – rata
6.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi sistem perkemihan juga merupakan salah satu sistem terpenting dalam
tubuh manusia, yang jika kita pelajari bisa mencegah kita untuk mendapatkat
gejala penyakit apabila salah satu dari sistem perkemihan kita mengalami
keradangan atau penyakit perkemihan yang lain. Dan kita juga tahu anatomi
dan fungsi dari sistem perkemihan yang ada di tubuh kita.
3.2 SARAN