Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN

DOSEN PENGAMPU :
APT. WA ODE SYAFRIAH, S. Farm.,M.Si

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


JEFRIKA SADDAM PAMUNGKAS (PBC230100)
RAHMA (PBC230099)
UKIA (PBC230076)
ASTI SIATA (PBC230098)
TIARA RAHMADANI (PBC230089)
CAHYANI (PBC230080)

PROGRASM STUDI DIPLOMA III


FARMASI
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang
telahmemberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalahyang berjudul “Sistem pencernaan”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugasdari mata kuliah Sistem Pencernaan dan untuk menambah wawasan kami
untuk mengetahui porses system pencernaan . Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
orang tua teman-teman yang telah memberikan kami semangat dalam penyusunan makalah
ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini dirasakan masih banyak kekurangan, baik
secara sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata, karena itu kami mengharapkan
dengan kerendahan hati memberikan kritik dan saran yang membangunagar penusuan
makalah selanjutnya lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaatkhususnya bagi kami,
dan umumnya bagi para pembaca. Demikianlah makalah ini kami buat, kami ucapkan banyak
terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecahan zat makanan
dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan mengunakan ezim
dan organorgan pencernaan. Sistem pencernaan ini di bedakan menajdi tiga yaitu :

1. Pencernaan makanan yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk


kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan
maupun melumatkan.
2. Pencernaan kimiwai atau enzimatis yaitu pengubahan zat makanan dengan
bantuan enzim pencernaan.
3. Pencernaan biologis yaitu pencernaan yaitu memanfaatkan kerja sama yang
menguntungkan dengan mikroba.

Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel


2. Pencernan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sela tau melalui saluran
pencernaan

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas kami merumuskan item masalah yang akan dibahas
pada penulisan makalah ini yaitu :

1. Sistem pencernaan pada manusia


2. Proses penelaan makanan

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari sistem pencernaan


2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
4. Untuk mengetahui manfaat dari organ-organ sistem pencernaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem pencernaan makanan
Pencernaan makanan adalah aktivitas saluran makanan (tractus digectivis) dan kelenjar-
kelenjarnya dalam suatau proses mempersiapkan makanan untuk dapat diserap oleh usus.
Suatu kehidupan yang dihayati oleh organisme akan dapat dipertahankan bila makanan dalam
jumlah cukup dapat dipasok dan dapat dipertahankan bila makanan dalam jumlah cukup dapat
dipasok dan dapat digunakan bagi berlangsungnya suatu reaksi aksidatif yang dapat
menghasilkan energi dan juga bagi keperluan tubuh atau bagian tubuh guna perbaikan,
pertumbuhan dan reproduksi.
Sebagian besar makanan yang digunakan primata dan vertebrata lainnya ( baik yang
menyusi maupun yang tidak menyusi ) mempunyai bentuk kompleks dan tidak larut, sehingga
tidak mungkin untuk dapat di serap oleh saluran pencernaan makanan begitu saja tanpa
berlebihan dahulu mengalami perubahan melewati aktivitas pencrnaan. Pada organisme
peringkat rendah, seperti protozoa, dapat memperoleh makanan nya melalui proses difusi atau
fagosita dan dilanjutkan Dengan proses pencernaan di dalam selnya titik pada vertebrata
terdapat sebuah sistem dengan kekuasaan untuk merubah makanan yang masuk ke dalam alat
pencernaan menjadi bentuk-bentuk kimia yang secara langsung dapat dicerna oleh usus dan
limfe. Beberapa makanan yang telah mempunyai bentuk sederhana tidak memerlukan lagi
proses penguraian dan dapat secara langsung bisa diserap oleh saluran pencernaan makanan
seperti glukosa garam-garam yang dapat larut, air, dan beberapa macam makanan lainnya.
Rongga mulut dengan dibantu kelenjar yang terdapat di sekitarnya dan struktur gigi dan
lidah merupakan tempat untuk merubah bentuk makanan yang masuk ke dalam bentuk kimia
dan fisik untuk memudahkan proses pencernaan selanjutnya. Penghayatan akan adanya
makanan dan keinginan untuk mengonsumsinya dipengaruhi oleh rangsangan sensoris yang
sampai ke susunan syaraf pusat melalui beberapa jalur diantaranya yang berkaitan dengan
penglihatan, pembauan dan cita rasa. Lambung dapat berfungsi sebagai penggumpalan
makanan untuk sementara sampai makanan yang dikonsumsi diubah dalam bentuk yang
memungkinkan untuk proses pencernaan yang akan berlangsung di dalam duodenum titik
usus halus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan beragam proses pencernaan dengan
bantuan peragaan enzim sebagai katalisator yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan zat-zat
lainnya yang dihasilkan oleh sel-sel usus itu sendiri titik di dalam usus halus juga terdapat
proses emulsifikasi lemak sehingga bahan ini mudah dicerna oleh enzim tertentu dan lebih
mudah diserap oleh usus. Usus besar mempunyai kemampuan untuk melakukan konservasi
air, berfungsi sebagai pengumpul sementara hasil pencernaan dan dapat menyerap makanan
dari usus sebagai sangat berbatas titik usus besar juga berfungsi sebagai inkubator bagi
beragam bakteri yang berkemampuan untuk mensintesis faktor-faktor nutrisi tertentu yang
pada akhirnya memegang peranan dalam status gizi individu yang bersangkutan. Jadi, sistem
pencernaan merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan titik pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui enam tahap yaitu
:
1. Inting Desti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mas dikasih: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglotisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui
anus.

B. Organ pencernaan manusia

A. Mulut/cavum Oris
Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu:
gigi, lidah dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam rongga mulut makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi,

1. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus
titik gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu, gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan dan gigi geraham belakang titik secara umum bagi manusia terdiri dari tiga
bagian, yaitu: mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (madiks).
Setiap gigi miliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda titik gigi seri berbentuk
seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agar silindris dengan permukaan
lebar dan datar berkelok dan gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing
berfungsi untuk merobek makanan titik sedangkan gigi geraham dengan permukaan
yang lebar dan datar berlekuk lekuk berfungsi untuk mengunyah.

Leher gigi merupakan bagian gigi yang berlindung dalam gusi, sedangkan akar
gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang titik tulang gigi tersusun
atas zat dentin titik sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya
terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah.

Pada bayi, Gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan titik gigi pertama yang
tumbuh disebut Gigi susu titik gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang
terdiri dari 8 gigi seri 4 gigi taring, 8 gigi geraham.

2. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.

3. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur. Kelenjar ludah dalam rongga
mulut ada tiga pasang, yaitu:
Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. kelenjar sembelit bulavis, terletak di
rahang bawah. kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan titik selain itu, lidah
juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.

Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi


mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi
gula sederhana (maltosa). Baltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya
dengan baik pada pH antara 6,8-7 dan suhu 37°C.

B. Faring

Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan rongkongan


atau esofagus jadi makanan yang telah dicerna akan masuk ke ruangan-ruangan
melalui proses deglutisi melewati faring. Faring juga merupakan pertemuan antara
traktus digestivus dengan saluran respirasi titik disebut juga sebagai pangkal esofagus
titik di bagian dalam faring terdapat amandel atau tosil yang merupakan kumpulan
kelenjar limfa yang mengandung limfosit.

C. Kerongkangan (esophangus)

Esophagus berasal dari bahasa Yunani: oiow (dibaca :oeso) yang berarti
membawa dan (dibaca: phagus) yang berarti memakan atau kerongkongan adalah
tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari
bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 kurang 25
cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Dinding kerongkongan atau esofagus ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a. Tunai kamu kuasa: menghasilkan mucus/lender
b. Tunika sumuko 1.2 terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis ujung
c. kapiler darah, dan ujung saraf
d. Tunika muskularis: mengandung otot polos dan jaringan ikat

D. Lambung/ventrikulus

Lambung atau ventrikulus merupakan organ gantung besar yang terletak di


rongga perut agak ke kiri titik dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan yaitu:

a. Lapisan peritonial (lapisan serosa)


Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung paru titik Sasa di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk
mengurangi gaya gesekan yang terdiri antara perut dengan anggota tubuh
lainnya.
b. Lapisan berotot, yang terdiri dari:
1. Cardiac merupakan bagian atas ventrikulus yang berhubungan dengan
esofagus dan hepar.
2. Fundus merupakan bagian tengah ventrikulus yang bentuknya
membulat.
3. Pilorus merupakan bagian bawah ventrikulus yang berhubungan
dengan intestinum tenue.

c. Lapisan sumukosa.
Sumukosa ialah lapisan di mana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut
sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbondioksida
dari sel-sel tersebut.

E. Usus halus (intestinum tenue)

Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:

a. Duodenum/usus 12 jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventrikulus


titik terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25
cm/0,25 m.
b. Jejenum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan
duodenum dan ileum titik di sini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaan
makanan titik panjangnya sekitar 7 m.
c. Ileum/khusus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan janjium
dan intestinum krasum titik di sinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan
panjangnya sekitar 1 m.

Fungsi utama usus halus adalah :


a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak kelenjar atau enzim di dalam
usus halus.

F. Kelenjar pancreas

Terletak dekat ventrikulus (rongga perut sebelah kiri) ya itu di antara duodenum dan
limfa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pankreas menghasilkan:
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam
darah.
b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pankreas yang banyak mengandung enzim.

G. Hati (hepar)

Hepar merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar
2 kg dan berwarna kemerahan titik terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di
bawah sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam
kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica velia menghasilkan 0,5 liter cairan
empedu.

Kandungan empedu:

a. Garam holat yang berfungsi:


- Mengaktifkan lipase pancreas
- Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat demulsikan
dalam pencernaan
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat PH
empedu menjadi 7,1 - 8,5.
c. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air.
Merupakan produser dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormon. Empedu
menghasilkan

zat warna empedu (blirubin dan biliverdin,) garam empedu.

Fugsi empedu :
- Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
- Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.

Hepar berfungsi:
- Menghasilkan cairan empedu.
- Menawarkan racun.
- Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
- Mengubah provitamin a menjadi vitamin a.
- Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
- Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh.
H. Usus Besar (Intestinum mayor)

Usus besar/duodenum merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang


mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus.
Pajak usus besar 1 meter dengan lebar 5 sampai 6 cm bagian-bagian usus besar yaitu:

a. Caecum/sekum

Merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar titik pada bagian ujung
sekun terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing ( appendiks) dengan
panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak
mempunyai mesin premium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang
yang masih hidup.

Fungsi dari peritonium sendiri adalah:

- Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis.


- Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritonium.
- Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior
abdomen.
- Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah.

b. Usus buntu (appendiks)

Usus buntut (bahasa latin: keju yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak
dari usus besar titik organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis
reptil. Sebagian besar herbivora memiliki secum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki segum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul
seperti corong dan akhir Seiko mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih
memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.

Appendix tergantung menyilang pada alinea kriminalis masuk ke dalam rongga


pelvis minor terletak horizontal di belakang seikum titik sebagian suatu organ
pertahanan terhadap infeksi kadang ependix pereaksi secara hebat dan hiperaktif
yang bisa menimbulkan performasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.

c. Calon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan
banyak tonjolan pada bagian permukaannya.
I. Anus/lubang pelepasan

Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum


dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis titik di anus, terjadi proses
perjalanan terakhir dari feses yang telah dibentuk di calon. Pada proses pengeluaran
feses melalui anus disebut defeksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada
manusia dalam merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim
dan organ-organ pencernaan.

Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu dengan enzim untuk
mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenis
yang tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Organ-organ pada
sistem pencernaan yaitu terdiri dari:

- Mulut (Oris).
- Tekak(faring).
- Kerongkongan (esophagus).
- Lambung (ventrikulus).
- Usus halus (intestinum minor)
- Usus 12 jari (duodenum)
- Usus kosong (jejunum)
- usus penyerapan (ileum)
-
- Kelenjar pankreas.
- Hati (hepar).
- Usus besar (intestinum mayor)
- Rectum
- Anus

B. Saran

Dengan mengetahui sistem sistem yang ada pada tubuh manusia ini, kita
mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat mengenal lebih
dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organnya yang menyusun
sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zat-zat atau enzim yang
membantu dalam proses sistem tersebut penyakit yang dapat menyerang sistem-sistem
tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu salah satu sistem organ titik di
sini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang baru yang belum kita ketahui
seluruhnya.
emoga makalah dengan judul sistem pencernaan pada manusia ini dapat menjadi
sumber inspirasi teman-teman untuk membuat makalah dengan tema yang sama.
Mohon maaf apabila dalam jenis makalah ini ada kata-kata yang tidak berkenan di hati
pembaca maupun banyak kekurangan pada makalah ini titik terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Saladin, K. S. (2017). Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. McGraw-
Hill Education.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2015). Textbook of Medical Physiology. Saunders.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2017). Principles of Anatomy and Physiology. John Wiley &
Sons.

Nieuwenhuijs, V. B., Verheem, A., van Duijvenbode-Beumer, H., Visser, M. R., Verhoef, J.,
& Gooszen, H. G. (2001). The role of interdigestive small bowel motility in the
regulation of gut microflora, bacterial overgrowth, and bacterial translocation in rats.
Annals of Surgery, 233(2), 238–245.

Anda mungkin juga menyukai