Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


SISTEM PENCERNAAN

OLEH :
KELOMPOK 5 AKFAR 1 D
Dinda Noviyanti
Ma’had Badrus S.
Revelina Ananda
Yasmine Septia H

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG
2017
Kata Pengatar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Ridha dan
Rahmat-Nya serta nikmat yang begitu besar yang diberikan kepada umatnya terutama
nikmat kesehatan, sehingga makalah ini yang berjudul “ Anatomi Fisiologi Manusia Sistem
Pencernaan “ dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Salam dan shalawat tercurahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi yang mengantarkan
kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman islamiyah, nabi yang dianggap sebagai uswatun
hasanah atau suri tauladan yang baik.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang di tugaskan
Dr.Nanditya Ika Faramita MMRS selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang penulis peroleh dari infomasi dari buku dan
media massa yang berhubungan dengan Anatomi Fisiologi Manusia dalam Sistem
Pencernaan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca sekalian.

Malang, 11 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai makhluk hidup, manusia tidak bisa lepas dari makanan. Agar makanan
dapat diserap oleh tubuh, maka makanan harus diubah terlebih dahulu dari bentuk
yang kompleks ke bentuk yang lebih sederhana. Untuk mengubah makanan tersebut
diperlukan suatu sistem, yaitu sistem pencernaan. Proses pencernaan makanan pada
manusia dibedakan menjadi dua yaitu sistem pencernaan secara mekanik dan sistem
pencernaan secara kimiawi. Sistem pencernaan secara mekanik terjadi dengan bantuan
gerakan alat pencernaan sedangkan sistem pencernaan secara kimiawi terjadi dengan
bantuan enzim.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian sistem pencernaan manusia?
1.2.2 Apa saja organ-organ penyusun serta fungsinya pada sistem pencernaan
manusia?
1.2.3 Apa saja gangguan pada sistem pencernaan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui pengertian sistem pencernaan manusia

1.3.2 Mengetahuiorgan-organ penyusun serta fungsinya pada sistem pencernaan


manusia

1.3.3 Mengetahui gangguan pada sistem pencernaan manusia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstenstinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
sertamembuang bagian makanan yang tidak dapat dicernaatau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh. (1)

Sistem pencernaan memiliki dua subdivisi anatomi, saluran pencernaan (digesti) dan
organ akesori. Saluran pencernaan adalah tabung berotot yang memanjang dari mulut
hinggaanus. Pada orang yang hidup,panjang saluran pencernaan sekitar 5 meter. Tetapi
karena hilangnya tonus otot pada saat kematian,panjang saluran pencernaan biasanya
menjadi sekitar 9 meter. Saluran pencernaan juga dikenal sebagai kanal alimentary atau
gut. Yang termasuk ke dalam saluran pencernaan yaitu mulut,faring,esofagus
(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar. Bagian dari perut dan usus merupakan
apa yang kita sebut sebagai saluran gastrointestinal (GI). Sementara yang termasuk organ
aksesori adalah gigi,lidah,kelenjar ludah (saliva), hati, kandung empedu, dan pankreas(2).

2.2 Organ-organ Penyusun serta Fungsinya pada Sistem Pencernaan Manusia

2.2.1 Rongga Mulut

Rongga mulut (buccal) memiliki fungsi dalam ingesti (pemasukan makanan),


sensasi rasa,pengunyahan (pencernaan mekanik), pencernaan kimiawi, proses
menelan, berbicara, dan respirasi (2). Untuk membantu mencerna makanan, di dalam
rongga mulut terdapat gigi,lidah, dan kelenjar ludah.

 Gigi
Fungsi gigi adalah untuk memotong makanan menjadi bagian-bagian
yang kecil dan menghaluskannya sehingga mudah untuk
ditelan.Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi manusia dibagi menjadi 4
jenis yaitu gigi seri berbentuk pipih dan tajam berfungsi untuk mengiris
makanan; gigi taring ujungnya runcing berfungsi untuk mencabik dan
menyobek makanan; gigi geraham depan (pramolar) bentuknya berlekuk-
lekuk,berfungsi untuk mengiris dan melembutkan makanan; dan gigi
geraham belakang (molar) bentuknya berlekuku-lekuk,berfungsi untuk
melembutkan makanan(3).

 Lidah
Lidah, meskipun berotot dan besar, organ ini cukup fleksibel dalam
bergerak dan merupakan organ yang sensitif dengan beberapa fungsi:
reseptor sensorik untuk rasa, tekstur, dan suhu yang penting dalam
penerimaan atau penolakan makanan; mengatur letak makanan di antara
gigi untuk proses pengunyahan; mengeluarkan lendir dan enzim
pencernaan; menekan makan yang telah dikunyah menjadi massa yang
lembut (bolus) sehingga lebih mudah untuk ditelan; mendorong makanan
keluar dari mulut masuk ke kerongkongan (penelanan), serta sangat
penting dalam proses berbicara. Permukaannya ditutupi dengan epitel
skuamosa berlapis tak berkeratin dan terdapat bagian seperti benjolan
kecil yang disebut lingual papilla, tempat sensor pengecap rasa makanan.
Ada beragam jenis papilla (filiformis, sirkumvalata dan fungiformis) (2).

 Kelenjar Ludah

Air liur (saliva) memilik fungsi untuk membasahi mulut; mencerna


sejumlah kecil tepung dan lemak; membersihkan gigi; menghambat
pertumbuhan bakteri; melarutkan molekul sehingga dapat merangsang
indera perasa; serta melumasi makanan untuk membantu dalam
menelan(2).

Kelenjar ludah pada manusia terdiri kelenjar parotis, kelenjar


submandibularis, kelenjar sub lingualis. Berikut penjelasan tentang ketiga
kelenjar ludah tersebut :

a. Kelenjar parotis yaitu kelenjar ludah yang terletak di dekat


telinga dan memprodukso ludah berbentuk cair yang disebut
serosa
b. Kelenjar submandibularis yaitu kelenjar ludah yang berada di
rahang bawah dan memproduksi ludah berbentuk air dan
lendir yang disebut seromucus
c. Kelenjar sublingualis yaitu kelenjar ludah yang berada di bwah
lidah yang memproduksi air ludah yang sama dengan kelenjar
submandibularis (8).

2.2.2 Kerongkongan (Esofagus)

Makanan yang telah mengalami proses pencernaan di dalam mulut kemudian


masuk ke dalam kerongkongan melalui faring (tekak). Faring merupakan bagian
belakang mulut yang sekaligus merupaan bagian atas tenggorokan. Pada faring
terdapat lubang yang terletak di bagian uang menuju ternggorokan disebut glotis
dengan klepnyaepiglotis. Epiglotis berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke
dalam saluran pernapasan dan memasukkan makanan ke kerongkongan (3).Fungsi

esofagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan


sepanjang esofagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat terdorong
menuju lambung (4).
2.2.3 Lambung

Lambung merupakan saluran pencernaan yang melebar seperti


kantong,terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri dan terdiri atas tiga bagian
yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Proses pencernaan pada lambung terjadi secara
mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi saat makanan teraduk-aduk oleh
otot-otot yang berkontraksi, sedangkan secara kimiawi terjadi pada dinding
lambung yang menghasilkan enzim.

Dinding lambung menghasilkan lendir (musin), asam lambung, enzim pepsin,


dan enzim renin.
a. Lendir , berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari asam lambung
b. Asam lambung(HCl), berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri
yang tidak tahan asam dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
c. Enzim pepsin, berfungsi memecah protein menjadi pepton
d. Enzim renin, berfungsi untuk menggumpalkan protein susu (kasein).
Enzim renin hanya terdapat pada bayi

Pada ujung lambung terdapat otot lingkar yang berfungsi untuk


mengatur keluar masuknya makanan di lambung. Ujung lambung yang
berbatasan dengan kerongkongan mempunyai otot lingkar yang berfungsi
untuk menjaga makanan supaya tetap berada di lambung, karena otot ini
cenderung tertutup dan terbuka jikaada makanan yang masuk ke lambung
atau keluar ketika muntah. Sedangkan ujung lambung yang berbatasan
dengan usus halus mempunyai otot lingkar yang disebut otot lingkar pilorus
(3).

Lambung memiliki 4 lapisan pada dindingnya yaitu mucosa, submucosa,


muscularis, dan serosa.

a. Lapisan Mucosa – Mucosa adalah lapisan pada dinding lambung yang


akan mengeluarkan berbagai jenis cairan. Cairan yang dimaksud seperti
enzim, asam lambung, dan juga hormon. Lapisan mucosa berbentuk
seperti palung. Bentuk tersebut bermanfaat untuk memperbesar
perbandingan antara luas dan volume, sehingga volume getah lambung
yang dikeluarkan menjadi lebih banyak. Pada lapisan mucosa terdapat 3
jenis sel yang bermanfaat dalam proses pencernaan, yaitu sel goblet, sel
parietal, dan sel chief.
 Sel goblet bermanfaat untuk memproduksi mucus. Mucus adalah
lendir yang berguna untuk menjaga lapisan terluar dari sel lambung
agar tidak terluka dan mengalami kerusakan bila terkena dari
beberapa jenis jenis enzim seperti enzim pepsin dan juga asam
lambung.
 Sel parietal bermanfaat untuk menghasilkan asam lambung atau yang
sering disebut getah lambung. Asam lambung tersebut berguna untuk
mengaktifkan enzim pepsin. Sel parietal dapat menghasilkan asam
lambung dan membuat lambung memiliki tingkat keasaman mencapai
pH 2.
 Sel chief bermanfaat untuk menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen
adalah bentuk enzim pepsin yang tidak aktif. Enzim pepsin yang aktif
tersebut berfungsi agar enzim tidak mencerna protein di dalam
lambung. Dengan kata lain, enzim pepsin yang tidak aktif akan
mencegah kematian pada sel tersebut.
b. Lapisan Submucosa – Lapisan submucosa pada lambung merupakan
tempat di mana pembuluh darah vena dan arteri ditemukan. Pembuluh
darah vena dan arteri tersebut bermanfaat untuk menyalurkan
berbagai nutrisi makanan dan oksigen ke sel-sel dalam perut.
c. Lapisan Muscularis – Lapisan muscularis merupakan lapisan otot
lambung yang membantu proses pencernaan secara mekanis. Lapisan
muscularis terbagi atas tiga bagian yaitu lapisan otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Ketiga otot tersebut akan menghasilkan
kontraksi pada lapisan lambung yang disebut dengan gerakan
peristaltik. Gerakan peristaltik tersebut akan membuat makanan yang
ada di lambung diaduk-aduk.
d. Lapisan Serosa – Lapisan serosa merupakan lapisan terluar dari
lambung. Lapisan serosa bermanfaat untuk melindungi lambung dari
gesekan. Lapisan serosa melindungi perut dari gesekan dengan anggota
tubuh yang lain (5).

2.2.4 Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki


panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu
duodenum (±25 cm), jejunum (±2,5 m), serta ileum (±3,6 m). Pada usus halus
hanya terjadi pencernaan secara kimiawi dengan bantuan senyawa kimia
yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas
yang dilepaskan ke usus halus. Berikut ini senyawa yang dihasilkan oleh usus
halus.

Senyawa Kimia Fungsi


Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi
monosakarida
Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan
diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino
Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pankreas
mengeluarkan senyawa kimia yang
dihasilkan ke usus halus
Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan
cairan empedu ke dalam usus halus

Usus halus memiliki tiga bagian yaitu Duodenum (usus duabelas jari),
Jejenum (usus kosong), Ileum (usus penyerapan).
a. Duodenum (usus dua belas jari)
Duodenum merupakan bagian pertama dan terpendek dari usus
halus, panjangnya sekitar 20 sampai 25 sentimeter, karena itu bagian usus
halus ini sering disebut usus dua belas jari. Bagian usus dua belas jari
membentang dari lubang pilorus lambung menuju arah kanan hingga ke
lilitan duodenojejunal disebelah kiri (6).

Pada usus dua belas jari bermuara saluran dari pankreas yaitu saluran
getah pankreas dan dari kantong empedu yaitu saluran empedu. Di samping
itu usus dua belas jari juga menerima cairan empedu yang dihasilkan oleh
empedu. Sedangkan empedu sendiri dihasilkan oleh hati. Empedu berwarna
kecokelatan dan merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Empedu berfungsi
untuk mengemulsikan (mengancurkan partikel-partikel) dari lemak (3). Pada
usus dua belas jari terjadi pencernaan kimiawi karena terdapat enzim yang
dihasilkan oleh pankreas.

Berikut ini senyawa kimia yang dihasilkan oleh pakreas :

Senyawa Kimia Fungsi


Bikarbonat Menetralkan suasanaasam dari makanan
yang berasal dari lambung
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi
erepsin serta mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton
menjadi asam amino
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif
Kimotripsin Mengubah protein menjadi asam amino
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi
nukleosida dan gugus fosfat
Hormon insulin Menurunkan kadar gula darah sampai
menjadi kadar normal
Hormon glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai
menjadi kadar normal

Pencernaan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa.
Prosesnya sebagai berikut :

a) Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasanaasam akan


dinetralkan oleh bikarbonat dari pankreas
b) Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai
kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh
amilase pankreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukosa hasil
pencernaan kemudian diserap oleh usus halus, dan diedarkan ke seluruh
tubuh oleh peredaran darah
c) Makanan dari kelompok protein setelah di lambung dicerna oleh pepton,
maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin
menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap oleh usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah
d) Makanan dari kelompok lemak, pertama-tamaakan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan oleh hati menjadi
butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan
oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan
gliserol kemudian diserap oleh usus dan diedarkan menuju jantung oleh
pembuluh limfe (4).

b. Jejenum (usus kosong)

Proses pencernaan dari usus dua belas jari kemudian diteruskan ke


usus kosong. Jejenum mewakili dua per lima dari keseluruhan panjang
usus halus. Sementara duodenum melakukan dan menyelesaikan
pencernaan kimiawi, fungsi jejenum melakukan hampir 90% proses
penyerapan nutrisi dari makanan yang dicerna (6).
c. Ileum (usus penyerapan)
Proses selanjutnya terjadi di Ileum, proses penyerapan terjadi karena
pada permukaan usus penyerapan terdapat banyak epitel berjonjot kecil
yang disebut vili. Vili berfungsi untuk memperluas daerah permukaan
penyerapan (3).

Selain berfungsi menyerap nutrisi makanan yang belum diserap


pada proses sebelumnya, ileum juga berperan dalam mengatur katup
ileosekal agar tidak terjadi refluks dari usus besar ke usus halus.Dalam
fungsi pencernaan, ileum mengandung reseptor untuk menyerap vitamin
B12 dan garam empedu. Sementara itu, juga menyerap sisa nutrisi dari
makanan yang dicerna. ileum menyerap sekitar 95% garam empedu
terkonjugasi dari usus(6).

2.2.5 Usus Besar (Kolon)

Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air pada sisa makanan. Di
samping itu, usus besar juga berfungsi sebagai tempat pembusukan makanan
dan pembentukan vitamin K.

Pada usus besar terdapat bakteri Escherichia coliyang dapat


membantu pembusukkan (menguraikan) sisa makanan yang tidak dicerna di
dalam usus halus. Selain itu Escherichia coli juga memproduksi vitamin K. Sisa
makanan yang berada di ususu besar, sebagian besar berupaair dan bahan
makanan yang tidak bisa dicerna. Sisa makanan yang tidak dipakai beserta
gas-gas disebut feses (tinja) (3).

Usus besar manusia terbagi menjadi 4 bagian, yaitu ascenden,


descenden, transversal, dan sigmoid.

a. Bagian ascenden (colon ascenden) merupakan bagian usus besar yang


mengarah ke atas dan berbatasan langsung dengan usus halus. Fungsi
colon ascenden adalah untuk menyerap nutrisi yang belum terserap usus
halus, menyerap air, dan memadatkan feses.
b. Bagian transversal (colon transversal) merupakan kelanjutan dari colon
ascenden dengan arah mendatar. Fungsi utama colon transversal adalah
untuk menyempurnakan penyerapan nutrisi, air, dan memadatkan feses.
c. Bagian descenden (colon descenden) merupakan kelanjutan dari kolon
transversal dengan arah ke bawah. Fungsi colon descenden adalah
sebagai penampung sementara feses sebelum di masuk ke rektum.
d. Bagian sigmoid (colon sigmoid) merupakan kelanjutan dari colon
descenden, berbentuk S dan pendek sehingga dinamakan sigmoid.
Bagian ini memiliki kontraksi otot yang kuat dan berfungsi dalam
menekan feses agar mudah dikeluarkan menuju rektum(7).
2.2.6 Anus

Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh.


Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian
rektum. Apabila feses sudah siap dibuang, maka otot spinkter rektum
mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot yang menyusun rektum
adalah otot polos dan otot lurik (4).
2.3 Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia

2.3.1 Sembelit (Konstipasi)

Tanda-tanda sembelit adalah buang air besar tidak lancar karena feses
menjadi keras dan kering serta sering sakit kepala. Sembelit disebabkan
karena kurang mengonsumsi makanvn berserat sehinggat kekurangan zat
selulosa. Pada umumnya sembelit sering terjadi pada orang yang kerjanya
banyak duduk, orang yang suka menahan waktu ingin buang air besar, dan
orang yang menderita kanker atau tumor usus (3). Cara untuk mengatasi
sembelit adalah minum air putih yang banyak, makan buah dan sayur yang
mengadung serat serta rajin berolahraga.

2.3.2 Tukak Lambung

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga


terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan
memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari
kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan
berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut.
Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis
tertentu (4).

2.3.3 Apendisitis (Radang Usus Buntu)

Radang usus buntu adalah keadaan darurat medis yang


membutuhkan operasi yang cepat untuk mengangkat apendiks. Tanpa
diobati, usus buntu yang meradang akhirnyaakan meledak atau dalam bahasa
medis disebut perforasi sehingga mengeluarkan isinya ke dalam rongga
perut. Apendisitis terjadi ketika usus buntu tersumbat,sering berisi tinja,
bendaasingatau kanker(9).

2.3.4 Gastritis

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,


peradangan atau pengikisan. Berdasarkan jangka waktu perkembangan
gejala, gastritis dibagi menjadi dua, yaitu akut (berkembang secara cepvt dan
tiba-tiba) dan kronis (berkembang secara perlahan-lahan). Penyebab gastritis
diantaranyaadalah infeksi bakteri H.pylori, efek samping konsumsi obat
antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin) secara
berkala,stres, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan lain
sebagainya(10).

2.3.5 Diare

Diare (bahasa inggris : diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat


tinjaatau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling
sedikit tiga kali dalam 24 jam (11). Penyebab diare antara lain ansietas (stres),
memakan makanan yang asam,pedas atau bersantas sekaligus secara
berlebihan,mengonsumsi alkohol yang berlebihan terutama pada seseorang
yang tidak cukup makan dan lain sebagainya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada
manusia merupakan proses menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah sertamembuang bagian makanan yang
tidak dapat dicernaatau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Pada proses pencernaan makanan yang terjadi di dalam tubuh dibantu oleh enzim
untuk mempercepat proses. Enzim yang dihasilkan oleh organ-organ pencernaan
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna. Organ-organ pada sistem pencernaan
manusia terdiri dari :

1.) Mulut
2.) Kerongkongan (Esofagus)
3.) Lambung
4.) Usus halus
5.) Usus besar
6.) Anus
DAFTAR PUSTAKA

Diisi sesuai referensi

Anda mungkin juga menyukai