Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

MATA KULIAH ANATOMI FISIOLOGI

KELOMPOK 9 :
NAILATUN NAJAHAH (16050394001)
FITRI NUR RAHMAH (16050394013)
INTAN PUTRI C. L. (16050394042)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
S1 PENDIDIKAN TATA BOGA A
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga laporan ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Surabaya, Maret 2017

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita
terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana
antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang
mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung
secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa adanya
organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam
tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai menyediakan makanan, air dan
lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses pencernaan.
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat
digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau
energi. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan
dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang
terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas khusus dan
bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya.
Agar makan itu berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai
pada sel-sel di seluruh tubuh Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran
cerna yang dimulai dari mulut sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang
letaknya di luar saluran.

Tujuan :
1. Mendefinisikan pengertian pencernaan makanan
2. Menggambar sistem pencernaan makanan
3. Menguraikan secara singkat perjalanan suatu makanan melalui sistem pencernaan
4. Menyebutkan enzim pencernaan dan fungsinya
5. Menjelaskan gangguan pada sistem pencernaan makanan
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian pencernaan makanan !
2. Gambarkan saluran pencernaan makanan beserta kelenjarnya dan berikan penjelasannya !
3. Uraikanlah secara singkat perjalanan suatu makanan melalui system pencernaan !
4. Buatlah ringkasan enzim-enzim pencernaan beserta peranannya dalam tabel !
5. Uraikanlah beberapa gangguan pada sistem pencernaan manusia, antara lain :
(uraian meliputi deskripsi, tempat, penyebabnya, cara mengetasi, dan dampaknya).
6. Seseorang dengan keadaan gemuk/kurus . jelaskan hubungan antara makanan dengan
pencernaan makanannya sehingga menyebabkan gemuk/kurus !
7. Hal apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang yang gemuk/kurus ?
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pencernaan makanan manusia ialah proses mengubah makanan dari ukuran yang lebih
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan lebih halus, untuk memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan
juga organ-organ pencernaan makanan.

2.

Berikut ini kita akan mempelajari proses pencernaan makanan pada manusia dari mulut sampai
anus:

a. Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat tiga macam alat pelengkap yang membantu proses pencernaan,
yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

1) Gigi
Gigi berperan dalam awal proses pencernaan dan terjadi secara mekanik yaitu melalui
penghancuran makanan menjadi potongan-potongan yang berukuran lebih kecil dan memperluas
permukaan makanan. Akibatnya, enzim-enzim pencernaan dapat mencerna makanan secara lebih
efisien dan lebih cepat. Itulah sebabnya makan secara cepat dan tergesa-gesa dengan sedikit
mengunyah kemudian ditelan sangat tidak baik bagi kesehatan.

2) Lidah
Lidah berfungsi untuk membantu mengecap atau merasakan makanan, membantu menempatkan
makanan sehingga mudah dikunyah dan membantu menelan atau mendorong makanan masuk ke
dalam kerongkongan.
3) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah berfungsi menghasilkan ludah atau air. Ludah akan semakin banyak dihasilkan
kalau kita melihat atau mencium aroma makanan yang membangkitkan selera. Di dalam ludah
terdapat enzim ptialin atau amilase mulut yang berguna untuk mencerna zat tepung atau amilum
menjadi zat gula, misalnya maltosa. Jadi, ludah berfungsi untuk membuat rongga mulut lebih
steril, membasahi makanan, dan mencerna makanan secara kimiawi.

b. Pangkal kerongkongan (faring)


Faring merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan yang merupakan
saluran pernapasan. Bagian depan faring berhubungan dengan tenggorokan, sedangkan bagian
belakang berhubungan dengan tenggorokan.

c. Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran sepanjang 20 cm di belakang saluran pernapasan yang
menghubungkan antara mulut dan lambung. Dinding kerongkongan mengandung kelenjar yang
menghasilkan cairan untuk melicinkan atau meperlancar jalaannya makanan dari mulut ke
lambung. Makanan dapat bergerak dari mulut ke lambung karena adanya gerak peristaltik oleh
dinding otot kerongkongan

d. Lambung
Lambung merupakan semacam kantong yang terletak di rongga perut, tepatnya di bawah
diafragma (sekat reongga badan) agak ke kiri. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu kardiak
(bagian atas), fundus (bagian tengah) dan pilorus (bagian bawah).

e. Usus Halus.
Usus halus merupakan saluran dengan panjan sekitar 6,5 meter dan banyak mengandung
pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas
jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

f. Usus besar
Panjang usus besar lebih kurang satu meter. Usus besar merupakan suatu saluran dengan
permukaan dinding yang mengalami penyempitan-penyempitan dan penonjolan-penonjolan.
Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat penyempitan yang merupakan katup
atau klep yang disebut klep ileosekum. Klep ini menyebabkan sisa-sisa percernaan yang sudah
berada di dalam usus besar tidak dapat kembali lagi ke usus halus.

3. Pertama – tama makanan sebagai sumber nutrisi yang telah menjadi bagian -bagian kecil
akan dicerna tubuh dalam empat proses utama pencernaan, yakni:

1. Proses menelan
Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Proses pencernaan makanan dimulai sesaat
setelah gigitan pertama pada makanan. Kelenjar air liur akan memproduksi air liur untuk
membantu memperhalus makanan saat proses mengunyah makanan menjadi bagian yang
lebih kecil. Enzim yang terdapat pada air liur juga akan mulai mencerna karbohidrat
menjadi lebih kecil agar dapat diserap oleh usus. Kemudian makanan yang sudah halus
akan didorong ke belakang mulut oleh lidah menuju esofagus atau kerongkongan.
Gerakan peristaltik dari otot halus kemudian membawa makanan menuju lambung di
perut.

2. Proses pencernaan pada lambung


Lambung akan menampung makanan lalu menghancurkan dan penghalus makanan. Perut
akan menghasilkan asam dan enzim yang akan melanjutkan proses pencernaan makanan.
Di dalam lambung inilah proses pencernaan protein dimulai. Keluar dari perut, makanan
akan memiliki tekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut yang kemudian akan
bergerak ke usus halus.
Pencernaan dan penyerapan pada usus halus
Di dalam usus halus, makanan akan kembali diproses dengan enzim pencernaan yang
diproduksi pankreas, dinding usus halus, dan cairan empedu dari kantong empedu.
Ketiganya akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan pencernaan makanan agar
menjadi unit-unit kecil yang bisa diserap ke dalam pembuluh darah usus. Enzim
pencernaan secara kimiawi akan memecah molekul makanan kompleks menjadi lebih
sederhana, kemudian cairan empedu membantu proses pencernaan mekanis yang
memecah lemak sehingga menjadi partikel yang lebih kecil. Proses pencernaan selesai
ketika makanan melalui usus duabelas jari. Selanjutnya adalah proses penyerapan
makanan.

3. Penyerapan pada usus besar


Hasil sisa pencernaan yang masuk ke dalam usus besar sebagian besarnya adalah sisa-sisa
makanan yang tidak dapat dicerna atau diserap dan air. Pada tahap ini, usus besar akan
menyerap air dan mineral dari sisa makanan tersebut sehingga sisa makanan menjadi
lebih padat dan membentuk tinja. Akhirnya gerak peristaltik akan mendorong tinja
menuju rektum hingga dikeluarkan melalui anus.

4.
organ Nama enzim Asam/basa fungsinya
Mulut Amilase Basa mengubah pati atau
amilum menjadi maltosa

Lambung HCL Asam membunuh bakteri yang


masuk bersamaan dengan
makanan yang kita makan

membantu kerja enzim


pepsin dalam mengubah
protein

Renin Basa mengubah kaseinogen


menjadi kasein
Pepsin Basa mengubah protein menjadi
pepton, proteosa, dan
polipeptida.

Pankreas Tripsin Basa mengubah protein


menjadi polipeptida
Lipase Basa mengemulsikan lemak
menjadi asam lemak dan
gliserol
Amilase Basa mengubah amilum
menjadi disakarida
Karbohidrase Basa mencerna amilum menjadi
maltosa
Usus 12 jari Tripsin Basa Mengubah pepton menjadi
gliserol dan asam amino
Enterokinase Basa Mengaktifkan enzim
peptidase untuk mengubah
tripsinogen dari pankreas
menjadi tripsin
Dipeptidase Basa Mengubah pepton atau
dipeptide menjadi asam
amino
Disakarase Basa Mengubah disakarida
menjadi monosakarida
Lipase Basa Mengubah Trigleserida
menjadi asam lemak dan
gliserol
Usus Halus Maltase Basa mengubah maltosa
menjadi glukosa
Laktase Basa mengubah laktosa menjadi
galaktosa dan glukosa

Enterokinase Basa mengubah tripsinogen


menjadi tripsin
Lipase Basa mengubah lemak menjadi
gliserol dan asam lemak

Peptidase Basa mengubah polipeptida


menjadi asam amino
Sukrase Basa mengubah sukrosa
menjadi fruktosa dan
glukosa
Hati/empedu Cairan empedu Basa mengemulsikan lemak
(sebenarnya tidak
termasuk dalam enzim)
5. A. Gastritis
Radang lambung, atau gastritis, atau lebih dikenal juga dengan penyakit maag merupakan suatu
gangguan pencernaan yang umum terjadi.
Pada penyakit ini terjadi suatu iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga
menjadi merah, bengkak, berdarah dan luka. Radang lambung dapat berupa serangan akut atau
gangguan kronis. Serangan akut terjadi mendadak misalnya setelah minum alkohol, kopi,
makanan berbumbu banyak atau yang susah dicerna.

Tempat : Lambung

Penyebab :
- Terlalu banyak makanan yang mengiritasi lambung, seperti yang pedas, asam, minuman
beralkohol, obat-obatan seperti aspirin (dosis tinggi), kortison, kafein, kortikosteroid.
- adanya stress dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang.
- Adanya asam lambung yang berlebihan.
- Waktu makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, atau makan berlebihan
- Tertelannya substansi/zat yang korosif, seperti alkali, asam kuat, cairan pembersih kimiawi, dan
lain-lain.
- Infeksi bakteri

Dampak :
* Mual dan sering muntah agak asam. Pada kondisi berat lambung mungkin dapat mengelupas
sehingga mengakibatkan muntah darah
* perut terasa nyeri, pedih, kembung dan sesak (sebah) pada bagian atas perut.
* Napsu makan menurun drastis, wajah pucat, keringat dingin, pusing.
* Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
* Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut sebelah atas (ulu hati).
* Pada radang lambung kronis gejala yang ditunjukan lebih ringan, seringkali gejala menjadi
samar, seperti tidak toleran terhadap makanan pedas atau berlemak atau nyeri ringan yang akan
hilang setelah makan.

Cara mengatasi :
- konsumsi makanan yang lunak/lembut.
- Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti pedas, asam, alkohol, kafein, rokok, dan
aspirin.
- jangan terlambat makan atau makan berlebihan
- makan sedikit-sedikit tapi sering
- Usahakan buang air besar secara teratur
- Mengatasi Gangguan Lambung dengan Herbal/Tanaman Obat

B. Konstipsi
Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana
seorang manusia mengalami pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk
dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya.
Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah
dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
Tempat : usus

Penyebab :
 Kekurangan cairan tubuh ataudehidrasi
 Menderita panas dalam
 Stres atau depresi dan aktivitas yang cukup padat
 Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya karena menstruasi)
 Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut)
 Kelainan anatomis pada sistem pencernaan
 Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk)
 Efek samping akibat meminum obat yang mengandung
banyak kalsium ataualumunium (misalnya obatantidiare, analgesik, danantasida)
 Kekurangan asupan vitamin Cdan kekurangan makanan berserat
 Merupakan gejala penyakit(misalnya (tifus dan hernia)
 Sering menahan rangsanganuntuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

Dampak :
 Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja (jika tinja
sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat terlihat seperti sedang
hamil).
 Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan
jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila
sudah parah).
 Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus
mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja
(bahkan sampai mengalami ambeiendan berkeringat dingin).
 Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
 Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan
dengan tinja yang panas dan keras.
 Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (jika
kram perutnya parah, bahkan penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang
angin).
 Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air besar
(biasanya buang air besarmenjadi 3 hari sekali atau lebih).
 Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.

Cara mengatasi :
Jogging merupakan salah satu olahraga yang dapat meredakan dan mencegah sembelit.
Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahan pola
makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut, minum air putih sebanyaknya,
meminum minuman prebiotik dan probiotik, atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap
hari dengan membuat jadwal buang air besar yang disebut bowel training.
Agar penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:
 Menahan buang air besar
 Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas
 Makan dalam porsi yang banyak
 Meminum minuman yang berkafein dan soft drink

C. Diare
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah
sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus
dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.

Penyebab:
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari
racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air
tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan
paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat
menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan
juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun
penderita apendisitisumumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus
buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang
yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih
dahulu.

Cara mengatasi :
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk
menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk
menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah
pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25
tahun terakhir.[1]Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak
dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
 Diare pada balita
 Diare menengah atau berat pada anak-anak
 Diare yang bercampur dengan darah.
 Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
 Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam,
kehilangan berat badan, dan lain-lain.
 Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti
parasit)
 Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.

Dampak :
 Dehidrasi ringan, Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
 Dehidrasi Sedang, Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
 Dehidrasi Berat, Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik
seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai
koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

6. Hubungan antara makanan dengan pencernaan makanan

Kegemukan
Kegemukan adalah kondisi berat tubuh melebihi berat tubuh normal. Kondisi ini disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu
berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi (energy expenditure). Kelebihan
energi di dalam tubuh disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Faktor-Faktor Penyebab Kegemukan


Beberapa faktor utama penyebab kegemukan antara lain :

Faktor Konsumsi
Penyebab utama terjadinya kegemukan adalah konsumsi energi yang berlebihan. Contoh
makanan yang mengandung energi tinggi adalah makanan pokok dan makanan berlemak.

Faktor Genetik
Selain faktor konsumsi, kegemukan dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Faktor genetik
(faktor keturunan) adalah faktor bawaan yang berasal dari orang tua. Faktor genetik dapat
mempengaruhi terjadinya kegemukan.

Faktor Psikologis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak
orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan
emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada
banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan
tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.

Faktor Perilaku / Gaya Hidup


Beberapa perilaku / gaya hidup yang kurang tepat dapat menimbulkan kegemukan, seperti :

1. Makan Berlebihan
2. Makan terburu-buru
3. Menghindari Makan Pagi
4. Waktu Makan Tidak Teratur
5. Salah Memilih dan Mengolah Makanan
6. Kebiasaan Mengemil Makanan Ringan

Faktor Lain Yang Berhubungan Dengan Kegemukan/kekurusan

Selain faktor diatas, masih ada faktor lain yang berhubungan dengan kegemukan, yaitu: a. Ras

b. Berat badan saat anak-anak

c. Hormon

7. Cara mencegah seseoreng yang gemuk/kurus

1.Olahraga
Dibagian pertama ini, sangat jarang sekali jika seseorang tersebut sering olahraga maka
badannya gemuk. Sebab jika melakukan olahraga yang rutin, maka lemak yang ada di tubuh
akan terbakar oleh keluarnya keringat dari olahraga. Bagi seseorang yang belum terbiasa
olahraga, memang hal ini sangat sulit dan malas untuk dilakukan. Tapi pelu diingat, demi
kesehatan dan masa depan anda, lakukanlah hal ini dengan semaksimal mungkin.

2. Makan dan Minumlah secara Teratur


Seseorang gemuk, maka porsi makannya lebih banyak dari orang yang berbadan biasa. Dan
pikiran orang gemuk ini selalu makan, ngemil, dan ingin mengunyah terus. Maka kami
menyarankan untuk anda, hindarilah makan, minum, ngemil pada malam hari. Karena makan
malam dapat mempermudah lemak bergantungan pada tubuh. Dan jika ingin menghindari hal
tersebut, menggosoklah gigi saat setelah makan. Dan minum juga harus diperhatikan, minumlah
8 gelas perhari. Untuk porsi makan anda juga harus perhatikan, karena jika anda terus menerus
menuruti nafsu, hal tersebut dapat membuat penyakit pada badan anda.

3. Banyak Beraktivitas
Cobalah untuk menghindari hal-hal yang tidak ada kerjaan, misalnya tidur dan duduk-duduk. Hal
tersebut dapat membuat kegemukan anda menjadi-jadi. Maka jika anda punya waktu yang
kosong, isilah dengan kegiatan postif dan dapat menghindari hal demikian.

Sebelum penyakit menyerang pada tubuh anda, maka sebaiknya kita mencegah terlebih dahulu
dari pada mengobati. Karena orang gemuk sangat mudah terkena penyakit.
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap
sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga
akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses


tersebut di mulai dari rongga mulut. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat
dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan
dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-
molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir
pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar
usus, hati, dan pankreas.

Saran

Sebaiknya kita memperbayak mengonsumsi makanan yang bergizi agar tubuh kita tidak
mengalami kekurangan asupan nutrisi (makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
mineral,lemak dan vitamin), dan sebaiknya kita juga menjaga kesehatan sistem pencernaan
dengan mengontrol konsumsi makanan yang kita makan.

Anda mungkin juga menyukai