Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERNAPASAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Biopsikologi
Dosen Pengampu:
Bu Setya Utami M.Psi

Oleh:
Kelompok 3
Tsalitsah Nadia Qunaita 43040230101
Syifa Galih Pratama 43040230102
Rana As-Syifa Yumna Nabilah Suryono 43040230103

KELAS 1C
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS DAKWAH (FAKDA)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Setya Utami M.Psi sebagai
dosen pengampu mata kuliah biopsikologi yang sudah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Salatiga, 8 Oktober 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN 4
A. Pengertian sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia ………….. 4
B. Organ dalam sistem pencernaan dan pernapasan ………………………. 5
C. Fungsi sistem perncernaan dan pernapasan ……………………………. 8
D. Proses pencernaan dan pernapasan …………………………………….. 8
E. Gangguan pada sistem perncernaan dan pernapasan…………………… 9
F. Hubungan sistem pencernaan dan pernapsan dengan psikologi………... 10
BAB III: PENUTUP 13
A. Kesimpulan……………………………………………………………... 13
B. Saran……………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 14
LAMPIRAN ………………………………………………………………. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang biologi dan psikologi
atau factor-fator biologi dan periaku manusia. Materi yang akan di sampaikan
pada makalah ini adaah sistem pencernaan dan sistem pernapasan pada
manusia. Sistem percernaan makanan pada manusia adalah proses pengolahan
makanan menjadi zat-zat maknan yang dapat diserap oleh darah, dan sisa
makananya di buang keluar dari tubuh. Proses pencernaan makanan
berlangsung secara mekanisme dan kimiawi,yang dilakukan oleh sistem
pencernaan makanan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut (cavum oris),
tekak (faring), kerongkongan (esofagus), lambung (ventriculus), usus halus
(duodenanum, jejanum, dan ileum), usus besar (kolon), rectum, dan anus,
kelenjar pencernaan terdapat pada kelenjar ludah(saliva) ,lambung, pancreas,
dan hati (hepar). (Irnaningtyas, 2013: 4). Sistem pernapasan pada manusia
menurut Sumardjo (2009: 1) sistem pernapasan merupakan organisasi organ
yang berfungsi untuk bernapas. Sistem pernapasan merupakan susunan
saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainya.
Bernapas merupakan salah satu kebutuhan paling penting untuk
menunjang kehidupan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Bernapas
dibutuhkan oleh manusia dalam setiap waktu untuk meyalurkan oksigen di
dalam tubuh. Tanpa oksigen manusia tidak akan bisa bertahan hidup.
Sistem pencernaan manusia adalah suatu sistem dalam tubuh yang
berperan sebagai penerima makanan dari luar,yang kemudian diproses di
dalam organ-organ pencernaan manusia,dimulai dari menerima makanan dari
luar,mencerna, menyerap bahan yang dapat diserap,serta mengeluarkan sisa-
sisa pencernaan, ,makanan dicerna oleh alat-alat pencernaan yang dimulai dari
mulut dan berakhir di usus.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran

1
besar menjadi ukuran kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-organ pencernaan.
Oleh karena itu pemakalah menyimpulkan bahwa kita perlu mempelajari
tentang sistem pernapasan dan sistem pencernaan pada manusia, yaitu
bagaimana proses, fungsi, dan gangguan pada sistem pernapasan dan
pencernaan manusia. Sistem pernapasan dan pencernaan pada manusia tidak
hanya berhubungan dengan kesehatan seseorang, namun juga berhubungan
dengan psikologis seseorang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan dan sistem pernapasan
pada manusia?
2. Apa saja organ di sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia?
3. Bagaimana fungsi sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia?
4. Bagaimana proses pencernaan dan pernapasan manusia?
5. Apa saja gangguan pada sistem perernaan dan pernapasan manusia?
6. Apa hubungan sistem pencernaan dan sistem pernapasan dengan
psikologi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian dari sistem pencernaan dan
pernapasan pada manusia
2. Untuk mengetahui tentang organ-organ dalam sistem pencernaan dan
pernapasan pada manusia
3. Untuk memahami tentang fungsi sistem pencernaan dan pernapasan pada
manusia
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pencernaan dan pernapasan pada
manusia
5. Untuk mengetahui gangguan apa saja yang terdapat dalam sistem
pencernaan dan pernapasan pada manusia

2
6. Untuk mengetahui apa hubungan sitem pencernaan dan sistem pernapasan
dengan psikologi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia

1. Sistem Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari


ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan
manusia adalah suatu sistem di dalam tubuh yang berperan sebagai
penerima makanan dari luar, yang kemudian diolah di dalam organ
pencernaan manusia, dimulai dengan pemasukan makanan dari luar,
pencernaannya, penyerapan bahan-bahan yang dapat diserap, dan
menghilangkan sisa-sisa pencernaan. Pada manusia, pencernaan terjadi
melalui organ pencernaan, yang dimulai dari mulut dan berakhir di usus
(Nurcahyo, n.d.). Hasil pencernaan kemudian diserap sedangkan sisa
pencernaan dikeluarkan oleh eliminator khusus. Proses Pencernaan
Manusia Makanan yang dimakan tidak dapat langsung diserap oleh tubuh
melainkan melalui duamacam proses pencernaan (Handajani, n.d.) yaitu:
a. Pencernaan adalah proses pencernaan dimana partikel makanan yang
besar terlebih dahulu dipecah menjadi partikel yang lebih kecil. Proses
pencernaan ini dilakukan dengan proses fisik atau mekanis. di perut
dan tenggorokan.
b. Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang menggunakan
bahan kimia dalam tubuh untuk mengubah atau mengubah bentuk
makanan semula yang besar menjadi bentuk partikel yang lebih kecil.
(Febrianto, 2021)
2. Bernapas adalah proses menghirup udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida dari paru paru. Manusia membutuhkan
oksigen untuk bisa bertahan hidup. Pernapasan atau bisa disebut juga
dengan respirasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengambilan

4
oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi yang ada di
dalam tubuh. Saat manusia bernapas, tandanya sedang terjadi proses
masuknya oksigen ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar
tubuh. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida terjadi di dalam
darah manusia.

B. Organ-organ dalam sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia


1. Organ-organ dalam sistem pencernaan
a. Rongga Mulut
Rongga mulut mengandung dua organ sistem pencernaan, yaitu gigi
(dentin) dan lidah (lingua).
b. Tekak (Faring)
Faring adalah sambungan saluran udara antara rongga hidung dan
faring dan sambungan saluran pencernaan antara rongga mulut dan
kerongkongan.
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung berotot dengan panjang sekitar 25 cm
yang memanjang dari ujung rongga mulut ke lambung dan berfungsi
untuk melewatkan makanan yang dikunyah dari mulut ke lambung
(menelan makanan), sehingga mencegah masuknya benda asing ke
dalam lambung.
d. Lambung (Ventrikulus)
Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang membesar. Tugas
lambung adalah menyimpan makanan sementara dan mencernanya
secara kimiawi dengan bantuan sari lambung.
e. Usus Halus
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar.
f. Usus Besar (Kolon)
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air selama proses
pencernaan, membentuk massa feses, mengeluarkan sisa makanan
5
hasil cerna (feses) dari tubuh dan membentuk lendir untuk melumasi
permukaan mukosa.
g. Anus (Rektrum)
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses,
menahan feses agar tidak keluar tibatiba, membantu feses melewati
peristaltik.

2. Organ-organ sistem pernapasan


a. Hidung
Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin, kecuali naris anterior
yang dindingnya tersusun atas jaringan ikat fibrosa dan tulang rawan.
Permukaan luarnya dilapisi kulit dengan kelenjar sebasea besar dan
rambut. Terdapat epitel respirasi: epitel berlapis silindris bersilia
bersel goblet dan mengandung sel basal. Didalamnya ada konka
nasalissuperior, medius dan inferior. Lamina propria pada mukosa
hidung umumnya mengandung banyak pleksus pembuluh darah.
b. Faring/tenggorokan
Saluran napas dan makanan menyatu dan menyilang. Pada saat makan
makanan dihantarkan ke oesophagus. Pada saat bernapas udara
dihantarkan ke laring. Ada 3 rongga : nasofaring, orofaring, dan
laringofaring. Mukosa pada nasofaring sama dengan organ respirasi,
sedangkan orofaring dan laringofaring sama dengan saluran cerna
c. Laring
Fungsi laring untuk membentuk suara, dan menutup trakea pada saat
menelan (epiglotis). Ada 2 lipatan mukosa yaitu pita suara palsu (lipat
vestibular) dan pita suara (lipat suara). Celah diantara pita suara
disebut rima glotis. Pita suara palsu terdapat mukosa dan lamina
propria. Pitasuara terdapat jaringan elastis padat, otot suara ( otot
rangka)

6
h. Trakea
Tersusun atas 16 – 20 cincin tulang rawan. Celah diantaranya dilapisi
oleh jaringan ikat fibro elastik. Struktur trakea terdiri dari: tulang
rawan, mukosa, epitel bersilia, jaringan limfoid dan kelenjar.
d. Bronchus
Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama. Bronki
primer bercabang menjadi bronki lobar, bronki segmental, bronki
subsegmental. Struktur bronkus primer mirip dengan trakea hanya
cincin berupa lempeng tulang rawantidakteratur. Makin ke distal
makin berkurang, dan pada bronkus subsegmental hilang sama sekali.
e. Bronchiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang
rawan, tidak mengandung kelenjar submukosa. Otot polos bercampur
dengan jaringan ikat longgar. Epitel kuboid bersilia dan sel bronkiolar
tanpa silia (sel Clara). Lamina propria tidak mengandung sel goble.
f. Bronchiolus respiratorius
Merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi paru.
Lapisan: epitel kuboid, kuboid rendah, tanpa silia. Mengandung
kantong tipis (alveoli).
g. Alveous
Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat
terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah dan
udara yang dihirup. Jumlahnya200 - 500 juta. Bentuknya bulat
poligonal, septa antar alveoli disokong oleh serat kolagen, dan elastis
halu.
h. Pleura
Membran serosa pembungkus paru. Jaringan tipis ini mengandung
serat elastin, fibroblas, kolagen. Yang melekat pada paru disebut
pleura viseral, yang melekat padadinding toraks disebut pleura
parietal. Ciri khas mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfe.
Saraf adalah cabang n. frenikus dan n. interkostal.
7
C. Fungsi sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia
1. Saluran pencernaan berfungsi sebagai berikut:
a. Menerima makanan.
b. Memecah makanan menjadi zat-zat gizi.
c. Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah.
d. Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh
2. Sistem pernapasan tak hanya berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
oksigen tapi juga memiliki fungsi sebagai berikut:.
a. Membuat kita dapat berbicara dam membaui atau mencium sesuatu
b. Mengalirkan udara sesuai suhu tubuh dan melembabkannya sesuai
kondisi tubuh
c. Melindungi saluran udara dari zat berahaya dan iritasi

D. Proses sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia


1. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga
mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi
geraham, sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga
mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu,
makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam
prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh
kelenjar pencernaan. Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses
menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan
dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan
diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian
makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu proses mekanis dan proses kimiawi.
2. Sistem pernapasan manusia digolongkan menjadi dua yaitu pernapasan
perut dan pernapasan dada. Pernapasandada terjadi karena otot antar tulang
8
rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume rongga
dada membesar. Membesarnya rongga dada membuat tekanandalam dada
mengecil dan paru-paru mengembang. Padas saat paru-paru mengembang,
tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam paru-paru, akibatnya
udara masuk. Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang
rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di
dalamnya pun naik. Pada keadaanini paru-paru mengempis sehingga udara
kelurar. Pada pernapasan perut terjadi karenakarena gerakan diafragma.
Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada membersar danparu-paru
mengembang. Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru. Saat otot
diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaaan semula. Saat itu
ronggadadamenyempit, mengorong paru-paru sehingga mengempis.
Selanjutnya udara dari paru-paruakan keluar.

E. Gangguan pada sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia


1. Gangguan pada sistem pencernaan manusia contohnya:
a. Diare
b. Konstipasi (Sembelit)
c. Tukak Lambung / Maag (Ulkus)
2. Gangguan pada sistem pernapasan contohnya:
a. Emfisema
Merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami
pembengkakan karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
b. Asma
Merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan oleh alergi, seperti debu,bulu, ataupun rambut. Kelainan
ini dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu
lingkungan.
c. Tuberkulosis (TBC)
Merupakan penyakit paru-paru yangdisebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkanbintil-bintil pada dinding
9
alveolus. Jika penyakit ini menyerangdandibiarkan semakin luas,dapat
menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnyaparu-paru akan
kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC
napasnya sering terengah-engah.
d. Infuenza (flu)
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus infuenza. Penyakit
ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
e. Kanker paru-paru
Penyakit ini merupakan salah satu paling berbahaya. Sel-sel kanker
pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-
kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker
paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu
terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
f. Merokok
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran
pernapasan dan jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa membesar
(disebut hipertrofi) dan kelenjarmukus bertambah banyak (disebut
hiperplasia). Dapat pula terjadi radangringan, penyempitan saluran
pernapasan akibat bertambahnya sel sel dan penumpikan lendir,
dankerusakan alveoli. Perubahan anatomi saluran pernapasan
menyebabkan fungsi paru-paruterganggu.

F. Hubungan psistem pencernaan dengan psikologi


1. Proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan selain dipengaruhi
oleh kualitas dan kuantitas makanan, asupan makanan juga sangat
dipangaruhi oleh suasana fikiran. Kondisi stres akan menimbulkan reaksi
asam pada awal usus yang dapat menimbulkan dampak terhadap berbagai
organ tubuh, termasuk pencetus penyakit mag. Karena pada kondisi stress
jumlah energi yang dihasilkan oleh tubuh akan kesedot ke otak melebihi
95% sehingga organ-organ lain akan terganggu karena kekurangan energi
untuk melakukan aktivitasnya. Pada kondisi stress, otak bisa
10
menghabiskan energi sampai lebih besar dari 95 % dari energi tubuh,
sehingga jaringan atau organ-organ lain akan kekurangan energi dan
oksigen dalam melakukan metabolismenya, sehingga proses gliklosis an-
aerob meningkat. Hal ini bisa meningkatkan jumlah asam laktat sebagai
produk hasil glikolisis an-aerob semakin banyak dalam tubuh dan asam
laktat menimbulkan perasaan tidak nyaman, syaraf tegang, dan dapat
menimbulkan otot menjadi keram.
2. Penyakit pernapasan umumnya mempengaruhi tidur, khususnya klien
dengan penyakit Paru kronik seperti Emfisema dengan gejala klinis
pernapasan pendek.Hal ini seringkali menjadi penyebab terjadinya
gangguan tidur, selain itu klien dengan Asma, Bronkhitis, mengalami
perubahan irama pernapasan yang dapat mengganggu tidur (Perry &
Potter, 2005).Penderita Asma banyak mengeluhkan gejala batuk, sesak
napas dan mengi pada malam hari dan kualitas tidur yang menurun
(Smeltzer & Bare, 2006).Aktivitas parasimpatis cenderung dominan
dibanding simpatis pada malam hari.Efek dari parasimpatis yang dominan
menyebabkan konstriksi otot polos bronkus sehingga orang yang memiliki
Asma terjadi serangan ditengah tidur malam (Corwin, 2008).Kebanyakan
pasien PPOK melaporkan bahwa tidur mereka sering terganggu karena
sesak napas, batuk dan produksi sekret yang berlebihan terutama pada
malam hari (Aydin, 2014). Pada kondisi sesak napas terjadi peningkatan
upaya pernapasan dan terjadi peningkatan kebutuhan jumlah energi
sehingga akan menimbulkan kelelahan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 43%-58% keletihan dialami oleh pasien dengan PPOK dan 69%
partisipan mempunyai pengalaman tidur yang buruk (Wong, 2010).Tidur
yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan
gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi
meliputi penurunan aktivitas sehari hari, rasa capai, lemah, koordinasi
muskular buruk, proses penyembuhan menjadi lambat, daya tahan tubuh
menurun dan ketidakstabilan tanda vital (Briones et al.,1996;Dawson &

11
Lack,2000; Karota, 2005). Dampak psikologis meliputi depresi, cemas dan
adanya penurunan fungsi kognitif (Aydin, 2014).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari apa yang disampaikan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa sistem
pencernaan dan pernapasan ada kaitannya dengan psikologi. Proses pencernaan
adalah proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih halus, adappun
sistem pernapasan adalah proses menghirup udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida dari paru paru. Ada banyak organ-organ pada
sistem pernapasan dan sistem pencernaan yang mendukung jalannya proses
pernapasan dan pencernaan pada manusia. Gangguan-gangguan pada sistem
pernapasan dan pencernaan pun banyak salah satunya adalah Asma yang
merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi, dan gangguan pada sistem pencernaan contohnya diare, sembelit, dan
banyak lagi.
Adapun proses pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan, dan di mulai dari rongga mulut hingga nanti tiba di usus besar dan
berakhir di anus. Ada pula sistem pernapasan digolongkan menjadi dua yaitu
pernapasan perut dan pernapasan dada. Lalu hubungan psikologi dengan kedua
sistem tersebut, yaitu apabila kita sedang dalam kondisi stress maka sistem
pencernaan kita pun akan kurang baik karena biasanya reaksi asam pada awal
usus yang dapat menimbulkan dampak terhadap berbagai organ tubuh. Adapun
jika kita sedang dalam keadaan cemas maka detak jantung kita akan berjalan lebih
cepat biasanya nafas kita terlihat lebih memburu.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
13
DAFTAR PUSTAKA

Rafdhi, Faiz,& Desi Daniyati. (2023). Aplikasi pembelajaran biologi sma modul
sistem pencernaan pada manusia berbasis android. Jurnal Sibernetika, Vol.8 No.1.

Romegar, Zaid & Teguh Supriadi. (2017). Media pembelajaran pernapasan pada
manusia berbasis multimedia. Jurnal Tips Politeknik Sekayu, Vol.6 No.1.

Sari, Liza Nopita & Bintang, Putri (2022), Konsep sistem pencernaan pada
manusia berdasarkan Al-Qur’an dan hadist. Jurnal penelitian, pendidikan dan
pengajaran.

Fernandez,Gregory James, (2017), sistem pernafasan.

Handayani, Sri, (2021), anatomi dan fisiologi tubuh manusia.

Kurniawati, Enik, (2020), sistem pencernaan pada manusia.

Hasanah Ulfa, Amira Permatasari, Evi Karota, (2016). Hubungan keluhan


pernapasan dan factor psikologis dengan kualitas tidur pasien penyakit paru.
Jurnal Ners Indonesia, Vol.6 No.1.

Suraya metra, Yora Anjeli, (2022). Integrasi ayat-ayat Al-Qur’an pada teori
sistem pencernaan makanan, Vol.2 No.2.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai