Anda di halaman 1dari 27

NAMA : MUHAMMAD ZAKARIA MUKTI

NIM : 2310122210060

KELAS : A3

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya
dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

1
BANJARBARU, 1 SEPTEMBER 2023

MUHAMMAD ZAKARIA MUKTI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN ...............................................................................................................

1. Sistem Pencernaan ................................................................................................


2. Sistem Pernafasan ..................................................................................................
3. Sistem Aliran Darah................................................................................................
4. Jantung....................................................................................................................

2
5. Tulang ....................................................................................................................
6. Sistem Pengelihatan................................................................................................
7. Sistem Pendengaran................................................................................................
8. Sistem Saraf............................................................................................................
9. Kulit........................................................................................................................
10. Sistem Pembuangan................................................................................................

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN.......................................................................................................
B. SARAN...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi atau ilmu tasrih adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
bagian makhluk hidup. Istilah anatomi digunakan untuk ilmu tentang struktur tubuh
manusia dan hewan, sedangkan struktur tumbuhan dipelajari dalam anatomi
tumbuhan. Anatomi dan fisiologi (ilmu faal) menjadi sepasang disiplin ilmu terkait,
dan keduanya sering dipelajari bersama-sama. Anatomi manusia merupakan salah
satu ilmu dasar esensial yang diterapkan dalam kedokteran.
Sejarah anatomi berasal dari hasil telaah perkembangan akan pemahaman
struktur dan fungsi bagian makhluk hidup. Anatomi sendiri telah ditelusuri dan
dipelajari sejak zaman prasejarah. Metode-metode yang digunakan dalam ilmu

3
anatomi juga telah berkembang, dimulai dari pembedahan kadaver dan karkas
hingga teknik pencitraan medis pada abad ke-20.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem pencernaan?
2. Apa itu pernafasan
3. Apa itu aliran darah
4. Apa itu jantung
5. Apa itu tulang
6. Apa itu penglihatan
7. Apa itu pendengaran
8. Apa itu system saraf
9. Apa itu kulit
10 Apa itu sytem pembuangan/BAB

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian sistem pencernaan
Sistem pencernaan merupakan sekumpulan jaringan organ yang berfungsi
mencerna dan mengolah makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Sistem pencernaan ini berupa saluran yang memanjang mulai dari mulut hingga
anus.
Dalam menjalankan fungsinya, sistem pencernaan akan dikendalikan oleh
sistem saraf, aliran darah, serta berbagai macam hormon di dalam tubuh. Bagian
tubuh ini juga dibantu oleh enzim untuk mengoptimalkan proses penguraian
makanan menjadi molekul yang lebih kecil.
 Mengenal Anatomi Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya.

4
Urutan sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan,
esofagus, lambung, usus halus beserta pankreas dan hati, usus besar, rektum, serta
anus. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam mengolah
dan mencerna makanan. Berikut penjelasan lengkapnya.
A. Oral cavity atau mulut
Mulut adalah bagian awal dari anatomi sistem pencernaan manusia
yang berfungsi untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah dicerna
oleh organ pencernaan lainnya. Di dalam mulut, proses pengolahan
makanan juga dibantu oleh air liur yang mengandung enzim amilase
untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.

B. Kerongkongan dan Esofagus


Kerongkongan dan esofagus merupakan saluran yang terdiri dari otot
untuk menciptakan gerakan peristaltik agar mampu membawa makanan
yang telah dihaluskan dari mulut menuju lambung. Saluran ini memiliki
panjang 20 sentimeter dan dilapisi oleh mukosa.
C. Lambung
Lambung merupakan anatomi sistem pencernaan manusia yang
berbentuk menyerupai huruf “J” dan terletak di perut bagian kiri atas.
Fungsi lambung dalam sistem pencernaan adalah untuk mengolah
makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan berbentuk setengah
padat (kimus).

D. Usus halus

5
Usus halus adalah saluran pencernaan yang bertugas menyerap
berbagai macam nutrisi dari makanan, seperti karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, serta mineral. Saluran ini memiliki panjang hingga 7
meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum),
usus kosong (jejunum), serta usus penyerapan (ileum).

E. Pankreas
Meski tidak dilewati oleh makanan, pankreas memiliki peran yang
penting dalam sistem pencernaan, yaitu untuk menghasilkan enzim
pencernaan guna memecah berbagai macam nutrisi dalam makanan.
Pankreas juga bertanggung jawab untuk memproduksi hormon insulin
yang berfungsi menjaga kadar gula darah normal dalam tubuh.

F. Hati
Serupa dengan pankreas, hati juga menjadi salah satu anatomi sistem
pencernaan yang tidak dilewati oleh makanan. Organ ini berfungsi
memproduksi cairan empedu untuk melarutkan lemak di dalam usus
halus agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, hati juga bertugas
menyimpan glikogen yang digunakan sebagai energi cadangan di dalam
tubuh.
G. Kantong empedu
Kantong empedu adalah anatomi sistem pencernaan yang
bertanggung jawab untuk menyimpan serta mengentalkan cairan
empedu yang telah disekresikan oleh hati.

H. Usus besar
Usus besar adalah saluran yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter
dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum. Saluran ini
bekerja dengan menyerap vitamin, air, serta elektrolit dari sisa makanan
sebelum membentuk feses.

I. Rektum dan anus

6
Anatomi sistem pencernaan manusia yang terakhir adalah rektum dan
anus. Rektum merupakan bagian terakhir dari usus besar yang berfungsi
menyimpan feses sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika sudah
penuh, otot-otot di sekitar rektum akan berkontraksi untuk
mengeluarkan feses melalui anus.

2. Apa itu pernafasan


Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat
dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat
dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bernapas sebanyak 12–20 kali
per menit saat istirahat dan berlangsung secara berkesinambungan.
Sebelum mengetahui cara kerja sistem pernapasan pada manusia, mari kenali
lebih dulu organ yang berperan dalam sistem ini. Sistem pernapasan manusia terbagi
menjadi dua, yaitu sistem pernapasan bagian atas dan bawah. Berikut ini adalah
penjelasannya:
a. sistem pernapasan bagian atas
Ada beberapa organ di dalam sistem pernapasan bagian atas manusia, yaitu:
Rongga hidung, terdiri atas selaput lendir dan rambut halus yang berfungsi untuk
menyaring partikel debu atau kotoran dari udara yang masuk ke hidung.

7
Sinus, yaitu rongga berisi udara di sepanjang sisi hidung yang berperan untuk
mengatur suhu dan kelembapan udara yang dihirup.

*Faring, untuk menyalurkan udara yang masuk dari hidung atau mulut guna
diteruskan ke trakea
*Laring, yaitu ruangan kecil sebelum trakea yang berisi pita suara
b. Sistem pernapasan bagian bawah
Beberapa organ dalam sistem pernapasan bagian bawah meliputi:Trakea,
yaitu jalan napas utama menuju paru-paru yang terletak di bawah laring Bronkus,
cabang dari trakea yang berfungsi untuk meneruskan udara ke paru-paru dan
cabang terkecilnya dikenal dengan bronkiolus Paru-paru, terdiri dari jutaan
alveolus yang menerima udara dari bronkiolus dan bertugas sebagai tempat
pertukaran oksigen dan karbon dioksida Diafragma, yaitu otot pernapasan utama
yang dapat berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian sehingga membuat
udara dapat masuk dan keluar dari paru-paru

3. Sistem aliran darah


Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa disebut
sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan
nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis).

8
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan
sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)
dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis
cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
Kedua, yang diangkut adalah nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

4. Apa itu jantung


Jantung adalah organ vital yang berfungsi sebagai pemompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Apabila jantung
mengalami gangguan, peredaran darah dalam tubuh dapat terganggu sehingga
9
menjaga kesehatan jantung sangatlah penting agar terhindar dari berbagai jenis
penyakit jantung.

Jantung memiliki tugas utama, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh serta
menampungnya untuk kembali setelah organ paru-paru membersihkan darah
tersebut. Jantung mempersiapkan dan mengalirkan oksigen yang terdapat dalam
darah ke seluruh tubuh, juga membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida). Jantung menyuplai darah yang mengandung banyak oksigen dari
paru-paru ke seluruh jaringan tubuh manusia.
Uraian singkat mengenai mekanisme kerja jantung adalah, sirkulasi darah yang
dipompa jantung berasal dari tubuh ke jantung, kemudian paru-paru mengirim
kembali ke jantung, lalu dialirkan ke seluruh tubuh. Di jantung sisi kiri, darah dengan
kadar oksigen yang rendah akan masuk ke jantung melalui dua pembuluh vena
inferior dan superior lalu menuju ke atrium kanan. Pada bagian atrium akan
berkontraksi sehingga darah mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikupsida
yang telah terbuka. Bila ventrikel telah penuh, maka katup tersebut akan tertutup.
Hal ini bermanfaat agar darah dapat dicegah mengalir mundur menuju atrium.

5. Apa itu tulang


Tulang adalah organ keras dari semua jaringan dalam tubuh yang bersifat
kuat dan kaku serta sulit dibengkokkan. Tulang merupakan jaringan yang tersusun
oleh sel dan matriks kolagen. Matriks kolagen dalam tulang manusia memiliki
kandungan 65% material inorganik yang disebut matriks termineralisasi dan 35%
material organik. Matriks termineralisasi ini sebagian besar mengandung kalsium

10
dan posfor atau disebut juga kristal hidroksiapatit yang membuat struktur tulang
keras. Penurunan kepadatan tulang dan perburukan mikro arsitektur tulang
sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah disebut dengan penyakit tulang
osteoporosis. Selama ini osteoporosis identik dengan orang tua tapi faktanya
pengeroposan tulang bisa menyerang siapa saja termasuk usia muda (Sherwood,
2011).
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi
osteoporosis diseluruh dunia terus terjadi peningkatan. Pada tahun 2050 di
perkirakan kejadian patah tulang femur di dunia per tahun sebanyak 6,26 juta
orang, sedangkan di Asia sebanyak 3,25 juta orang. Data Indonesia pada tahun
2014, diketahui sebanyak 28,8% laki-laki dan perempuan 32,3% sudah
osteoporosis. Laporan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, sebanyak 41,8% laki-
laki dan 90% perempuan sudah memiliki gejala osteoporosis. Hal ini
menggambarkan bahwa proporsi osteoporosis lebih banyak pada wanita dan
berdasarkan risikonya wanita lebih berisiko empat kali mengalami osteoporosis
dibandingkan laki-laki (Kemenkes RI, 2015).
Berdasarkan data Provinsi Sumatera Barat tahun 2013, didapatkan hasil
pemeriksaan densitas massa tulang dengan alat densitometry diberbagai tempat
dengan hasilnya yaitu dari 4.521 orang yang diperiksa didapatkan kejadian
osteoporosis sebanyak 15,43%, osteopenia 35,96% dan normal 48,59%. Khusus di
kota Padang tahun 2013 dari 1105 orang yang diperiksa dengan alat densitometry
diketahui 14,02% osteoporosis, 44,97% osteopenia dan 40,99% normal, artinya
lebih tinggi prevalensi osteopenia yaitu terjadi penipisan pada tulang (Riskesdas,
2013).
Hasil penelitian Nafilah (2014), pada 101 remaja putri usia 13-15 tahun
diketahui bahwa sebanyak 71 orang (70,3%) remaja termasuk dalam kategori
osteopenia. Hasil penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dari penelitian
sebelumnya pada remaja putri tahun 2009 di Semarang yaitu 26,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa keadaan osteopenia sudah dialami oleh remaja putri. Padahal
secara teori pembentukan tulang paling cepat terjadi pada usia pubertas yaitu
ketika tulang menjadi semakin besar dan semakin padat yang akan mencapai
puncaknya pada usia 30 tahun.

11
Hasil survey National Health and Nutrition Examination Survey di Amerika
Serikat (2001-2002), menyebutkan bahwa jumlah asupan kalsium remaja putra
usia 9-18 tahun sebesar 1139-1142 mg/hari. Jumlah asupan remaja putri usia 9-18
tahun sebesar 804-865 mg/hari. Jumlah asupan remaja putri lebih rendah dari
pada jumlah asupan remaja putra. Studi yang dilakukan pada 652 remaja putri usia
11- 16 tahun di pedesaan dan perkotaan Sri Lanka menunjukkan bahwa rata-rata
asupan kalsium hanya sebesar 364-488 mg/hari, artinya masih rendah dari
konsumsi kalsium yang dianjurkan dan hanya 21% didapat dari susu dan produknya
(Ranathunga et al., 2008).
National Institute of Health (NIH) menyebutkan bahwa di negara-negara maju
seperti Amerika dan Australia angka kecukupan kalsium yang dianjurkan bagi
remaja adalah sebesar 1200-1500 mg/hari. Sedangkan standar Indonesia
berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) menetapkan kebutuhan kalsium bagi
remaja Indonesia usia 13-19 tahun adalah sebesar 1200 mg/hari. Asupan kalsium
remaja putri di beberapa negara dan di Indonesia mempunyai risiko paling besar
terhadap asupan kalsium yang tidak adekuat, dan asupan tersebut semakin
menurun pada usia 10 sampai 17 tahun (Kemenkes RI, 2013).
Asupan kalsium pada masyarakat miskin di Asia masih sangat rendah
dibawah kecukupan yang dianjurkan, hanya 300 mg/hari. Hal ini terjadi karena diet
orang Asia didominasi oleh makanan yang banyak mengandung phitat yang
menyebabkan bioavaibilitas kalsium menjadi rendah. Asupan kalsium berperan
penting untuk mempertahankan keseimbangan kalsium secara positif sehingga
cadangan kalsium tulang tidak diambil untuk menjaga keseimbangan kalsium darah
(Lanham, 2015).
Maispaitella (2012), menyatakan posfor yang terkandung dalam protein
hewani memiliki efek yang sama dengan protein jika asupan kalsium tidak
memenuhi kebutuhan. Penelitian mengenai rasio asupan kalsium dan posfor yang
rendah, mengganggu keseimbangan kalsium dan meningkatkan resorpsi tulang
yang ditandai dengan peningkatan PTH dan ekskresi kalsium dalam urin
(Sherwood,2011)

12
6. Apa itu penglihatan
Penglihatan (bahasa Inggris: sight, vision) adalah kemampuan untuk
mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang
digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak binatang yang indra penglihatannya
tidak terlalu tajam dan menggunakan indra lain untuk mengenali lingkungannya,
misalnya pendengaran untuk kelelawar. Manusia yang daya penglihatannya
menurun dapat menggunakan alat bantu atau menjalani operasi lasik untuk
mendapatkan penglihatan yang lebih baik.

13
Sistem penglihatan melibatkan mata, struktur penunjang, dan nervus optik, traktus
dan jaras

a. Struktur

1) Mata
Mata terdiri dari suatu lapisan luar keras yang transparan di anterior
(kornea) dan opak di posterior (sklera). Sambungan antara keduanya disebut
limbus. Otot-otot ekstraokular melekat pada sklera, sementara saraf optik
meninggalkan sklera di posterior melalui lempeng kribiformis. Antara kornea
di anterior dan lensa serta iris di posterior terdapat bilik mata anterior
(depan). Di antara iris, lensa, korpus siliar terdapat bilik mata posterior.
Di antara lensa dan retina terletak korpus vitreous. Lensa terletak di
belakang iris dan disokong oleh serabut-serabut halus (zonula) yang
terbentang diantara lensa dan korpus siliaris. Sudut iridokornea terletak
diantara iris, kornea, dan korpus siliaris, merupakan tempat drainase akueous
dari mata melalui jalinan trabekula. Suatu lapisan kaya pembuluh darah
(koroid) melapisi segmen posterior mata dan memberi nutrisi pada
permukaan dalam retina. Koroid dibentuk oleh arteriol, venula, dan anyaman
kapiler berfenetrasi yang padat, melekat longgar ke sklera.

 Kornea

14
Kornea berfungsi melindungi struktur intra okular yang tersusun oleh
jaringan kolagen yang sangat teratur. Kontribusi kornea selain memiliki
kemampuan untuk melindungi kerusakan jaringan mata bagian dalam,
yang paling utama adalah membantu proses optik, serta memfokuskan
gambar pada retina. Kornea merupakan salah satu media refraksi yang
paling penting, selain humor akuos, lensa, dan vitreous. Kornea
dipersarafi oleh nervus trigeminal (N. V) cabang oftalmika.
 Sklera
Sklera merupakan lapisan terkuat yang tersusun atas serabut kolagen.
Sklera membentuk 5/6 bagian posterior dari bola mata dan bagian
anterior sklera dilapisi oleh konjungtiva. Zona transisi antara sklera dan
kornea perifer disebut limbus.

2) Struktur penunjang
 Orbita
Mata terletak dalam tulang orbita. Orbita memiliki bentuk seperti
piramida dengan dinding yang tersusun atas 7 tulang, yaitu os sfenoid,
os frontalis, os etmoidalis, os maksila, os zigomatikum, os palatinum, dan
os lakrimal. Fungsi tulang mata untuk melindungi jaringan lunak orbita
dan bola mata.
 Adneksa
Adneksa merupakan jaringan penyokong mata yang terdiri atas:[1]
a) Kelopak mata (palpebra), yang berfungsi melindungi mata dari
trauma atau cahaya berlebihan, mencegah mata kering dan
membantu dalam hal mendistribusikan air mata ke seluruh
lapisan permukaan mata, dan mensekresi komponen lipid dari
film air mata (kelenjar minyak Meibom).
b) Otot-otot palpebral (orbikularis okuli), berperan penting dalam
proses berkedip dan menutup mata.
c) Bulu mata (silia),

15
d) Otot-otot ekstra okular, terdiri dari 6 otot yang melekat pada
bola mata. Otot-otot tersebut bekerja untuk menggerakkan mata
ke atas, bawah, kanan, kiri, dan berrotasi.Glandula lakrimalis, dan
apparatus drainase lakrimal. Glandula lakrimalis atau kelenjar air
mata mensekresikan air mata dikontrol oleh saraf simpatik dan
parasimpatik. Fungsi film air mata adalah membuat permukaan
kornea lembab, pelindung terhadap infeksi, dan membuang
debris dari permukaan mata. Sistem drainase lakrimal meliputi
pungtum dan kanalikuli superior dan inferior, sakus lakrimal, dan
duktus nasolakrimal.[1] Air mata mengalir ke dalam pungtum dan
kemudian ke dalam sakus lakrimalis melalui kanalikuli-kanalikuli.
Duktus nasolakrimalis berjalan dari sakus ke hidung. Drainase air
mata merupakan suatu proses aktif. Tiap kedipan kelopak mata
membantu memompa air mata melalui sistem ini.[2]

b. Nervus Optik

Nervus optik atau saraf optik (N.II) berada di 3 mm nasal dari makula. Diskus
optikus disebut sebagai titik buta karena tidak mengandung reseptor batang dan
kerucut. Nervus optik memiliki panjang 4 cm dan muncul keluar dari bola mata di
posterior orbita melalui kanalis optikus.[1] Saraf optik dibentuk oleh akson-akson
yang berasal dari lapisan sel ganglion retina yang membentuk lapisan serabut
saraf. Saraf berjalan keluar dari mata melalui lempeng kribiformis sklera, suatu

16
struktur yang menyerupai penyaring. Di orbita, saraf optik dikelilingi oleh
selubung yang dibentuk oleh dura, araknoid, dan piameter yang berlanjut
dengan lapisan yang mengelilingi otak. Saraf optik terendam dalam cairan
serebrospinalis. Serabut saraf ekstraokular memiliki mielin, sedangkan yang
berada dalam mata tidak bermielin. Arteri dan vena retina sentral memasuki
mata di pusat saraf optik.[2]
Nervus optikus berjalan ke arah posteromedial dan meniggalkan bola mata
melalui kanalis optikus dan masuk ke dalam fosa kranium media untuk
bergabung dengan nervus optikus sisi lainnya dan membentuk kiasma optikum.
Pada kiasma optikum serabut-serabut dari sisi nasal atau medial setiap retina
menyilang garis tengah dan masuk ke traktus optikus sisi kontralateral. Serabut-
serabut sisi temporal atau lateral retina tidak menyilang, dan masuk ke traktus
optikus pada sisi yang sama.[3]

c. Traktus dan jaras


Traktus optikus merupakan lanjutan dari kiasma optikum dan berjalan ke
arah posterolateral dan berakhir di korpus genikulatim lateral di thalamus.
Sebagian kecil akan pergi ke kolikulus superior di mesensefalon untuk memberi
impuls pada nukleus motorik N.III dan nukleus Edinger Westphal. Akson dari
neuron pada korpus genikulatum lateral merupakan neuron orde akan berjalan
ke posterior membentuk radiation optika (jaras genikulokalkarina) yang berakhir
pada korteks visual hemisfer serebri (area 17 Brodman) di sekitar fisura
kalkarina.

7. Apa itu pendengaran


Sistem pendengaran adalah sistem yang digunakan untuk mendengar. Hal ini
dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, saraf-saraf,
dan otak. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Tidak semua
suara dapat dikenali oleh semua binatang.

17
Sebagai organ pendengaran, telinga memiliki fungsi menangkap dan
mengubah bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan
diteruskan ke otak untuk disadari dan dimengerti. Telinga memiliki reseptor khusus
untuk mengenali getaran bunyi.
 Apa Saja Jenis Gangguan Pendengaran?
1) Tuli Sejak Lahir (Tuli Kongenital)
2) Sumbatan Serumen (Kotoran Telinga)
3) Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK/Congek)
4) Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB)
5) Tuli karena usia lanjut (Presbikusis)

8. Apa itu system saraf


Sistem saraf adalah jaringan kompleks yang terdiri dari serabut-serabut saraf
untuk mengatur serta mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh, seperti melihat,
bergerak, hingga mengendalikan kerja dari berbagai organ tubuh. Dalam
menjalankan fungsinya, sistem saraf manusia terdiri dari beberapa bagian, di
antaranya adalah otak, sumsum tulang belakang, serta neuron atau sel-sel saraf.
Mari pahami lebih lanjut mengenai anatomi, fungsi, serta penyakit yang dapat
memengaruhi sistem saraf manusia melalui ulasan berikut ini.

18
Mengenal sistem saraf manusia

Sistem saraf adalah kumpulan jaringan yang berfungsi untuk


mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh, di antaranya adalah berjalan, berbicara,
menelan, berpikir, merespons keadaan darurat, dan mengingat. Sistem saraf
manusia bekerja dengan menerima informasi atau rangsangan dari tubuh serta
lingkungan luar. Lalu, informasi tersebut akan diproses untuk mengirimkan instruksi
ke seluruh tubuh serta memicu reaksi, seperti menggerakkan otot, bernapas,
merasakan sakit, dan lain sebagainya.

Anatomi sistem saraf manusia

Utamanya, sistem saraf manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

1. Sistem saraf pusat merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menerima
dan menerjemahkan informasi atau rangsangan dari sel-sel saraf tepi yang
tersebar di seluruh bagian tubuh. Adapun bagian tubuh manusia yang termasuk
dalam sistem saraf pusat adalah sebagai berikut:

19
 Otak, yaitu organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol tubuh. Organ
vital ini bekerja dengan mengendalikan pikiran, sensasi, gerakan,
kesadaran, serta daya ingat atau memori manusia. Otak terdiri dari otak
besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), batang otak (brain stem), dan
bagian-bagian kecil lainnya yang dilindungi oleh tulang tengkorak dan
selaput otak (meninges). Selain itu, terdapat cairan serebrospinal yang
mengalir mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
 Sumsum tulang belakang, yaitu bagian tubuh yang terdiri dari sekumpulan
serabut saraf dan berfungsi untuk menghubungkan otak dengan bagian
tubuh lain melalui batang otak. Sumsum tulang belakang berperan dalam
mengirimkan sinyal dari otak ke bagian tubuh lainnya dan juga sebaliknya.
 Neuron, yaitu bagian unit kerja dari sistem saraf pusat manusia yang saling
berkomunikasi dalam menghantarkan impuls saraf dan menghasilkan
respons. Setiap neuron terdiri dari tiga bagian dasar, yaitu badan sel,
dendrit, dan akson.
2. Sistem saraf tepi (saraf perifer) adalah bagian dari sistem saraf manusia
yang terdiri dari saraf-saraf yang bercabang keluar dari sistem saraf pusat.
Sistem saraf tepi berfungsi untuk mengirimkan informasi dari otak dan
sumsum tulang belakang ke seluruh organ tubuh.

Berdasarkan cara kerjanya, sistem saraf tepi dapat dibedakan menjadi


dua jenis, yaitu:

 Sistem saraf somatik: Sistem saraf yang bertugas menyampaikan


informasi dari saraf motorik dan sensorik pada mata, telinga, kulit, dan
otot menuju sistem saraf pusat dan membawa instruksi dari otak untuk
menghasilkan suatu respons. Sistem saraf ini mengontrol semua gerakan
yang disadari.
 Sistem saraf otonom: Sistem saraf yang mengendalikan kerja kelenjar
atau organ dalam tubuh secara tidak sadar. Sistem saraf otonom terdiri
dari dua cabang, yaitu sistem simpatik untuk mengatur respons tubuh
saat terjadi ancaman atau stres (flight or fight) dan sistem parasimpatik

20
untuk mengatur organ dalam tubuh agar dapat bekerja secara optimal
dan rileks (rest and digest).

Selain itu, berdasarkan asal percabangannya, sistem saraf tepi juga


dapat dibedakan menjadi:

 Saraf kranial, yaitu 12 pasang saraf yang berasal dari otak untuk
mengumpulkan informasi antara otak dan bagian tubuh lainnya. Tugas
dari saraf kranial adalah untuk mengontrol fungsi motorik dan sensorik
tubuh.
 Saraf spinal, yaitu 31 pasang saraf yang berasal dari medula spinalis
(sumsum tulang belakang) dan berfungsi sebagai penghantar impuls dari
dan ke otak serta sebagai pengatur gerak refleks.

Fungsi sistem saraf manusia

Fungsi utama sistem saraf adalah untuk mengatur dan mengendalikan semua
aktivitas tubuh agar dapat bekerja secara optimal. Dengan kata lain, sistem saraf
manusia ini berperan sebagai pusat kendali tubuh untuk menerima dan
menerjemahkan informasi dari seluruh bagian tubuh dan mengirimkan sinyal atau
pesan ke seluruh tubuh untuk merespons rangsangan.

9. Apa itu kulit

Kulit merupakan organ terbesar di tubuh dan memiliki anatomi yang


kompleks. Lapisan kulit terdiri dari epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Setiap
lapisan kulit memiliki fungsi yang berbeda. Kulit terluar memiliki siklus yang akan
luruh dan berganti dengan lapisan baru.”

21
Lapisan kulit selalu berubah dan mengandung banyak sel dan struktur
khusus. Fungsi utama kulit adalah melindungi tubuh bagian dalam. Seperti otot,
tulang, sendi, saraf, hingga jaringan ikat tubuh. Penting juga untuk selalu melakukan
perawatan kulit agar fungsinya selalu berjalan dengan baik. Organ kulit juga
membantu mengatur suhu tubuh, mengumpulkan informasi sensorik dari lingkungan
sekitar, dan berperang aktif dalam sistem kekebalan untuk melindungi tubuh dari
penyakit.

Untuk mengetahui bagaimana fungsi kulit dimulai dengan pemahaman


tentang struktur tiga lapisan kulit, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutan.
Ketahui Lapisan Kulit dan Fungsinya Kulit memiliki ketebalan, warna, dan tekstur
yang berbeda di seluruh tubuh. Misalnya, kulit kepala mengandung lebih banyak
folikel rambut dibandingkan kulit di bagian tubuh lainnya. Sementara itu, telapak
kaki dan tangan tidak memiliki folikel rambut. Selain itu, telapak kaki dan telapak
tangan jauh lebih tebal daripada kulit di area tubuh lain.

Berikut ini lapisan kulit dan fungsinya bagi tubuh:

1. Epidermis
Epidermis merupakan yang terluar dari ketiga lapisan kulit. Ketebalannya
tergantung di mana ia berada di tubuh. Misalnya, lapisan tipis di kelopak mata
(0,5 milimeter). Lapisan Ini paling tebal di telapak tangan dan telapak kaki (1,5
milimeter).
Ada lima lapisan epidermis, yaitu:
 Stratum basale: Dikenal juga sebagai lapisan sel basal, yang memiliki sel-
sel basal berbentuk kolom yang membelah dan mendorong sel-sel tua ke
permukaan kulit. Sel-sel tua menjadi rata dan akhirnya mati dan luruh.
Begitulah siklus seterusnya.

22
 Stratum spinosum: Disebut juga sel skuamosa, merupakan lapisan kulit
yang paling tebal. Lapisan ini juga mengandung sel langerhans yang dapat
mencegah infeksi.
 Stratum granulosum: Lapisan ini mengandung lebih banyak keratinosit
yang bergerak ke permukaan.
 Stratum lucidum: Lapisan ini hanya ada di telapak tangan dan telapak
kaki.
 Stratum korneum: Merupakan lapisan terluar yang akan luruh setiap dua
minggu.

Epidermis juga mengandung tiga sel khusus, yaitu:

 Melanosit yang menghasilkan pigmen (melanin).


2. Sel Langerhans yang bertindak sebagai garis
Dermis adalah rumah bagi tiga jenis jaringan berbeda yang ada di seluruh:
 kolagen.
 jaringan elastis.
 serat retikuler.

Dermis juga mengandung beberapa sel dan struktur khusus, termasuk:

 Folikel rambut.
 Kelenjar sebaceous.
 Kelenjar apokrin dan endokrin.
 Pembuluh darah dan ujung saraf.
 Sel-sel Meissner dan sel-sel pipih yang mentransmisikan sensasi

3. Jaringan subkutan
Lapisan terdalam dari kulit adalah jaringan subkutan, hipodermis, dan
subkutis. Secara teknis ini bukan bagian dari kulit, tapi membantu menempelkan
kulit ke tulang dan otot. Jaringan subkutan juga menyediakan kulit dengan saraf
dan suplai darah.

23
Hipodermis mengandung sebagian besar lemak, jaringan ikat, dan elastin,
yang merupakan protein elastis yang membantu jaringan kembali ke bentuk
normal setelah peregangan.
Tingginya kadar lemak membantu melindungi tubuh dan mencegah tubuh
kehilangan terlalu banyak panas. Lapisan lemak juga bertindak sebagai
pelindung, bantalan tulang dan otot. Kulit adalah organ besar dan kompleks
dengan berbagai fungsi vital. Mulai dari melindungi tubuh dari patogen hingga
membantu menjaga suhu tubuh yang tepat.

10. Apa itu sistem pembuangan/BAB


Tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja
yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk
hidup. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari
atau satu kali dalam beberapa hari. Tetapi bahkan dapat mengalami gangguan
yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu minggu atau dapat berkali-kali
dalam satu hari, biasanya gangguan-gangguan tersebut diakibatkan oleh gaya
hidup yang tidak benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar.

MEKANISME

24
Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan
tinja dari saluran pencernaan menuju ke rektum. Pada rektum terdapat
bagian yang membesar (disebut ampulla) yang menjadi tempat
penampungan tinja sementara. Otot-otot pada dinding rektum yang
dipengaruhi oleh sistem saraf sekitarnya dapat membuat suatu rangsangan
untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus
ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang
menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat.
Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan
tinja terus mengeras, konstipasi dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi
bakteri atau virus di usus maka secara refleks usus akan mempercepat laju
tinja sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer
sehingga perut terasa mulas dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa
diduga. Keadaan demikian disebut dengan diare.

Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus


meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan
didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka
lubang anus untuk mengeluarkan tinja.

Selama buang air besar, otot dada, diafragma, otot dinding abdomen,
dan diafragma pelvis menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti
sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke bawah untuk
memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa
menuju jantung meninggi.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem pencernaan merupak sistem yang berfungsi mencerna makanan yang
nantinya nutrisi yang terkandung di makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh
tubuh. Organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring,
esofagus, lambung, usus besar dan usus kecil. Untuk organ tambahan yaitu hati,
kandung kemih, dan pankreas. Masing-masing organ memiliki fungsi yang dapat
membantu untuk mencerna makanan. Seperti di dalam mulut ternjadi pencernaan
mekanik yang memecah bagian makanan menjadi partikel kecil yang nantiny akan
dibawa ke lambung melalui faring dan esofagus. Di dalam lambung makanan yang
berbentuk bolus akan dicerna kembali. Kemudian terjadi absorbis di sepanjang
saluran pencernaan.
Tahap selanjutnya memasuki usus besar dan usus kecil, makanan kembali
dicerna kembali dan nantinya akan dipisahkan nutrisi dan produk sisa-sisa makanan
yang akan dibuang melalui defekasi berupa feses

B. Saran
Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting bagi
tubuh untuk penyerapan nutrisi. Sehingga makalah ini membutuhkan kritik dan
saran terkait penjelasan tentang sistem pencernaan di dalamnya. Untuk ke
depannya referensi yang digunakan untuk lebih baik lagi serta dalam hal penulisan
atau ada yang kurang silahkan berikan saran/kritik.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/anatomi-sistem-
pencernaan#:~:text=Anatomi%20sistem%20pencernaan%20ini%20terdiri,dari%20sisa
%20proses%20pengolahan%20makanan.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_manusia

https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-lebih-dekat-sistem-peredaran-darah-
pada-manusia

https://www.academia.edu/30557633/MAKALAH_SISTEM_PENCERNAAN

27

Anda mungkin juga menyukai