Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM PERKEMIHAN (GINJAL)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi

Dosen Pembimbing :

Fajar Apriansyah, S.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Muhammad Irwan Zery

2. Muhammad Noviar Ramadhani

3. Norsyifa

4. Adkhatunnisa

5. Kurnia

6. Vini Oktaria

7. Wina Fitria

8. Syifa Azkiya

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

BANJARMASIN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi yang telah
memberikan bimbingan dan pengajaran kepada kami. Kami menyusun makalah yang berjudul
Sistem Perkemihan (Ginjal) ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi
yang diberikan oleh Bapak Fajar Apriansyah,S.Kep kemampuan maksimal dan usaha yang keras
telah kami curahkan dalam penyusunan makalah ini. Semoga usaha kami tidak sia-sia dan
mendapatkan hasil yang baik. Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena kami menyusun makalah ini dalam rangka mengembangkan kemampuan diri.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun baik lisan maupun tulisan sangat kami
harapkan.

Banjarbaru, 20 Juli 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar isi.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan.................................................................1
1.2 Rumusan Penulisan..........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ginjal..............................................................................2
2.2 Struktur Ginjal..................................................................................
2.3 Fisiologi Ginjal.................................................................................
2.4 Fungsi Ginjal....................................................................................
2.5 Mekanisme Ginjal............................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia seperti makhluk hidup lainnya dan berusaha untuk mempertahankan homeostasis
yang berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerja sama untuk mengatur suhu
tubuh, keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Mengingat bahwa organisme
hidup harus mengambil nutrisi dan air, satu fungsi homeostatis penting adalah eliminasi, atau
kemampuan untuk mengeluarkan bahan kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga keseimbangan
internal. Sistem kemih memainkan peran ekskretoris dan homeostatik penting. Kelangsungan
hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan kosentrasi garam, asam,
dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hidup sel juga bergantung pada
pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkan oleh sel pada saat
melakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya.
Sistem perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan fisiologi tubuh manusia, yang
sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Sistem perkemihan berfungsi untuk
mengolah zat-zat yang tidak diperlukan dalam tubuh dan memiliki beberapa proses. Sehingga
dengan keluarnya zat yang tidak baik bagi tubuh maka tubuh akan terhindar dari berbagai macam
penyakit yang menyangkut sistem perkemihan.
Traktus urinarius merupakan sistem yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur
yang menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting mempertahankan
homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air
dan dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.

1.2 RUMUSAN MASALAH


A. Jelaskan pengertian ginjal !
B. Sebutkan struktur ginjal beserta bagian bagian dan letaknya !
C. Jelaskan fisiologi dan fungsi ginjal !
D. Jelaskan proses mekanisme pembentukan urine dalam ginjal !

1.3 TUJUAN
A. Untuk memahami pengertian ginjal
B. Untuk memahami struktur ginjal beserta bagian bagian dan letaknya
C. Untuk memahami fisiologi dan fungsi ginjal
D. Untuk memahami proses mekanisme pembentukan urine dalam ginjal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ginjal
Menurut Baradero, dkk. (2005), ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral
dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan, termasuk keseimbangan fisika
dan kimia. Ginjal menyekresi hormon dan enzim yang membantu pengaturan produksi eritrosit,
tekanan darah, serta metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal membuang sisa metabolisme dan
menyesuaikan ekskresi air dan pelarut. Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan
elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan yang normal.
Ginjal (Ren) adalah suatu organ yang mempunyai peran penting dalam mengatur
keseimbangan air dan metabolit dalam tubuh dan mempertahankan keseimbangan asam basa
dalam darah. Produk sisa berupa urin akan meninggalkan ginjal menuju saluran kemih untuk
dikeluarkan dari tubuh. Ginjal terletak di belakang peritoneum sehingga disebut organ
retroperitoneal.
Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm,
berbentuk seperti biji kacang dengan lekukan mengahadap ke dalam, dan berukuran kira-kira
sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh
atau kurang lebih antara 120-150 gram, dan ginjal berwarna coklat kemerahan.
B. Struktur Ginjal
Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, diluar rongga peritoneum (Gambar 26-2).
Setiap ginjal pada orang dewasa beratnya kira-kira 150 gram dan kira-kira seukuran kepalan
tangan. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut hilum tempat lewatnya
arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf,dan ureter yang membawa urin akhir dari
ginjal ke kandung kemih, tempat urin disimpan hingga dikeluarkan. Ginjal dilingkupi oleh kapsul
fibrosa yang keras untuk melindungi struktur dalamnya yang rapuh. Jika ginjal dibagi dua dari
atas ke bawah, dua daerah utama yang dapat-digambarkan yaitu korteks di bagian luar dan
medula di bagian dalam. Medula ginjal terbagi menjadi beberapa massajaringan berbentuk
kerucut yang disebut piramida ginjal. Dasar dari setiap piramida dimulai pada perbatasan antara
korteks dan medula serta berakhir di papila yang menonjol ke dalam ruang pelvis ginjal,yaitu
sambungan dari ujung ureter bagian atas yang berbentuk corong. Batas luar pelvis terbagi
menjadi kantong-kantong dengan ujung terbuka yang disebut kalises mayor,yang meluas ke
bawah dan terbagi menjadi kalises minor,yangmengumpulkan urin dari tubulus setiap papila.
Dinding kalises, pelvis, dan ureter terdiri dari elemen-elemen kontraktil yang mendorong urin
menuju kandung kemih,tempat urin disimpan sampai dikeluarkan melalui mikturisi.

Adapun struktur ginjal sebagai berikut:


1. Korteks
Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar. Tepi luar korteks ginjal dikelilingi oleh
kapsul ginjal dan jaringan lemak. Korteks ginjal adalah bagian terluar dari ginjal yang berisi
glomerulus dan convoluted tubules. Bagian ini dikelilingi di tepi luarnya dengan kapsul ginjal,
merupakan lapisan jaringan lemak. Bagian tersebut dilindungi dengan korteks ginjal dan kapsul
rumah yang mampu melindungi struktur bagian dalam ginjal.
2. Medula (Medulla)
Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam. Medula berisi lengkung Henle
serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang terdapat nefron dan tubulus. Tubulus ini
mengangkut cairan ke ginjal yang kemudian bergerak menjauh dari nefron menuju bagian yang
mengumpulkan dan mengangkut urine keluar dari ginjal.

3. Pelvis Ginjal (Renal Pelvis)


Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di bagian paling dalam dari ginjal. Bagian
pertama dari pelvis ginjal mengandung calyces, Ini adalah ruang berbentuk cangkir kecil yang
mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke kandung kemih.
Hilum adalah lubang kecil yang terletak di bagian dalam ginjal, di mana ia melengkung ke dalam
untuk menciptakan bentuk seperti kacang yang berbeda. Pelvis ginjal melewatinya, serta:
 Arteri ginjal, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke ginjal untuk proses
filtrasi.
 Vena ginjal, membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke jantung.

4.Nefron adalah bagian anatomi ginjal yang bertanggung jawab untuk penyaringan darah. Nefron
mengambil darah, memetabolisme nutrisi, dan membantu mengedarkan produk limbah hasil
penyaringan. Nefron meluas melewati area korteks dan medulla ginjal. Setiap ginjal memiliki
sekitar satu juta nefron, yang masing-masing memiliki struktur internal sendiri.

Berikut adalah bagian bagian dari nefron:


1. Badan Malphigi
Setelah darah masuk ke nefron, darah masuk ke badan malpighi (korpus ginjal), Badan malphigi
mengandung dua struktur tambahan yaitu:
 Glomerulus : kelompok kapiler yang menyerap protein dari darah yang melalui badan
malphigi.
 Kapsul Bowman: cairan yang tersisa disebut dengan urin kapsuler akan dialirkan
ke dalam tubulus ginjal.
2. Tubulus Ginjal
Tubulus ginjal adalah serangkaian tabung yang dimulai setelah kapsul Bowman dan berakhir di
tubulus pengumpul (collecting duct). Setiap tubulus memiliki beberapa bagian:
 Tubulus Proksimal merupakan tubulus yang paling dekat dengan glomerulus, bentuk
tubulus ini berbelit-belit.
 Lengkungan Henle (loop of henle) merupakan bagian dari tubulus ginjal yang
membentuk lengkungan ke bawah, dan berada di antara tubulus proksimal dan distal.
 Tubulus Distal merupakan tubulus yang berada di akhir rangkaian tubulus ginjal yang
bentuknya berbelit-belit.

Limbah atau cairan yang disaring dari nefron dilewatkan ke dalam tubulus pengumpul,
yang mengarahkan urine ke pelvis ginjal. Pelvis ginjal dengan ureter memungkinkan
urine kandung kemih untuk ekskresi.
FISIOLOGI DAN FUNGSI GINJAL

A. FISIOLOGI GINJAL
Kebanyakan orang telah mengenal salah satu fungsi ginjal yang penting untuk
membersihkan tubuh dari bahan-bahan sisa hasil pencernaan atau yang diproduksi
mstabolisme. Fungsi kedua merupakan fungsi yang sangat penting, yaitu,untuk
mengontrol volume dan komposisi cairan tubuh. Untuk air dan semua elektrolit dalam
tubuh, keseimbangan antara asupan (hasil dari pencernaan atau produksi metabolik) dan
keluaran (hasil dari ekskresi atau konsumsi metabolik) sebagian besar dipertahankan oleh
ginjal. Fungsi pengaturan oleh ginjal ini memelilrara kestabilan lingkungan sel yang
diperlukan unruk melakukan berbagai aktivitasnya.
Ginjal melakukan fungsinya yang paling penting, dengan cara menyaring plasrna
dan rnemisahkan zal dari filtrat dengan kecepatanyang bervariasi, bergantung pada
kebutuhan tubuh. Akhirnya, ginjal “membuang” zat.zat yang tidak diinginkan dari fiI-
trat (dan oleh karena itu dari darah) dengan cara mengekskresikannya ke dalam urin,
sementara zat yang dibutuhkan dikembalikan ke dalam darah. Kita harus mengetahui
bahwa ginjal menjalankan fungsi multipel, antara lain:
 Ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia asing
 Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit
 Pengaturan osmolalitas cairan rubuh dan konsentrasi elektrolit
 Pengaturan tekanan afleri
 Pengaturan keseimbangan asam-basa
 Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormon
 Glukoneogenesis

Ekskresi Produk Sisa Metabolik, Bahan Kimia Asing, Obat, dan Metabolit
Hormon
Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme
yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Produk-produk ini meliputi urea (dari metabolisme
asam amino), kreatinin (dari kreatin otot), asam urat (dari asam nukleat), produk akhir
pemecahan hemoglobin (seperti bilirubin), dan metabolit berbagai hormon. Produk-
produk sisa ini harus dibersihkan dari tubuh secepat produksinya. Ginjal juga membuang
sebagian besar toksin dan zat asing lainnya yang diproduksi oleh tubuh atau pencemaan,
seperti pestisida, obat-obatan, dan zat aditif makanan.

Pengaturan Keseimbangan Air don Elektrolit


Untuk mempertahankan homeostasis, ekskresi air dan elektrolit harus sesuai dengan
asupannya. Jika asupan melebihi ekskresi, jumlah zat dalam tubuh akan meningkat. Jika
asupan kurang dari ekskresi, jumlah zat dalam tubuh akan berkurang.
Asupan air dan banyak elektrolit terutama ditentukan oleh kebiasaan makan dan minum
seseorang, sehingga mengharuskan ginjal untuk mengatur kecepatan ekskresinya sesuai
dengan asupan berbagai macam zat.

Pengaturan Tekanan Arteri


Ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan arteri jangka panjang dengan
mengekskesikan sejumlah natrium dan air. Selain itu, ginjal turut mengatur tekanan arteri
jangka pendek dengan menyekresikan faktor atau zat vasoaktif, seperti renin,yang
menyebabkan pembentukan produk vasoaktif lainnya (misalnya angiotensin II).

Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa


Ginjal turut mengatur asam-basa, bersama dengan paru dan sistem dapar cairan tubuh,
dengan cara mengekskresikan asam dan mengatur penyimpanan dapar cairan tubuh.
Ginjal merupakan satu-satunya organ untuk membuang tipe-tipe asam tertentu dari tubuh,
seperti asam sulfur dan asam fosfat yang dihasilkan dari metabolisme protein.

Pengoluron Produksi Eritrosit


Ginjal menyekresikan eritropoietin, yang merangsang pembentukan sel darah merah,
salah satu rangsangan yang penting untuk sekresi eritropoietin oleh ginjal ialah hipoksia.
Pada manusia normal, ginjal menghasilkan hampir semua eritropoietin yang disekresi ke
dalam sirkulasi. Pada orang dengan.penyakit ginjal berat atau yang ginjalnya telah
diangkat dan digantikan dengan hemodialisis, timbul anemia berat sebagai hasil dari
penurunan produksi eritropoietin.

Pengaturan Produksi 1,25-Dihidroksivitomin D3


Ginjal menghasilkan bentuk aktif vitamin D, yaitu 1,25- dihidroksivitamin D3 (kalsitriol).
Kalsitriol penting untuk deposit kalsium yang normal dalam tulang dan reabsorpsi
kalsium oleh saluran cerna. Kalsitriol memegang peranan penting dalam pengaturan
kalsium dan fosfat.

Sintesis Glukosa
Ginjal menyintesis glukosa dari asam amino dan prekursor lainnya selama masa puasa
yang panjang, proses ini disebut glukoneogeneis. Kapasitas ginjal untuk menambahkan
glukosa pada darah selama masa puasa yang panjang dapat menyaingi hati. Pada penyakit
ginjal kronik atau gagal ginjal akut, fungsi homeostatik ini terganggu, dan kemudian
terjadi abnormalitas komposisi dan volume cairan tubuh yang berat dan cepat. Pada gagal
ginjal komplit, dalam beberapa hari saja dapat terjadi akumulasi kalium, asam, cairan, dan
zat-zat lainnya dalam tubuh sehingga menyebabkan kematian, kecuali jika ada intervensi
klinis seperti hemodialisis untuk memulihkan (paling tidak sebagian) keseimbangan
cairan tubuh dan elektrolit.
B.Bagian Bagian Ginjal dan Fungsinya

1.Korteks
Untuk melindungi bagian dalam ginjal.
2. Medula
Berfungsi untuk mengangkut cairan masuk ke dalam ginjal dan urine agar masuk
keluar ginjal
3. Pelvis Ginjal
Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.

Pelvis ginjal melewatinya, serta:


 Arteri ginjal, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke ginjal untuk proses
filtrasi.
 Vena ginjal, membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke jantung.

4.Nefron

Berfungsi untuk penyaringan darah,mengambil darah, memetabolisme nutrisi, dan membantu


mengedarkan produk limbah hasil penyaringan.

Berikut adalah bagian bagian dari nefron:


1. Badan Malphigi
Dalam Badan Malpighi pada ginjal tersusun atas glomerulus dan kapsul
bowman yang berfungsi sebagai penyaring darah

2.Tubulus Ginjal
 Tubulus Proksimal berfungsi untuk menyerap air, natrium, dan glukosa kembali ke
dalam darah.
 Lengkungan Henle (loop of henle) Berfungsi menyerap kalium, klorida, dan natrium ke
dalam darah.
 Tubulus Distal Berfungsi untuk menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan
mengambil kalium serta asam.
MEKANISME
Sistem kemih terdiri dari organ pembentuk urin-ginjal-dan struktur-struktur yang membawa urin
dari ginjal ke luar untuk dieliminasi dari tubuh. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang
yang terletak di belakang rongga abdomen, satu di masing-masing sisi kolumna vertebralis,
sedikit di atas garis pinggang. Setiap ginjal mendapat satu arteri renalis dan satu vena renalis,
yang masingmasing masuk dan keluar ginjal di indentasi (cekungan) medial ginjal yang
menyebabkan organ ini berbentuk seperti kacang. Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir
melaluinya untuk menghasilkan urin, menghemat bahan-bahan yang akan dipertahankan di dalam
tubuh dan mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diinginkan melalui urin. Setelah terbentuk, urin
mengalir ke suatu rongga pengumpul sentral, pelvis ginjal. yang terletak di bagian tengah medial
masing-masing ginjal (Gambar 14-1b). Dari sini urin disalurkan ke dalam ureter, suaru saluran
berdinding otot polos yang keluar di batas medial dekat dengan arteri dan vena renalis. Terdapat
dua ureter, satu mengangkut urin dari masing-masing ginjal ke sebuah kandung kemih.

Tiga proses dasar yang terlibat dalam pembentukan urin: filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus,
dan sekresi tubulus. Untuk mempermudah visualisasi tentang hubungan antara proses-proses di
ginjal ini, ada baiknya nefron “diuraikan” secara skematis, seperti di Gambar 14-6
1.FILTRASI

GLOMERULUS Sewaktu darah mengalifmelalui glomerulus, plasma bebasprotein


tersaring melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman. Dalam keadaan normal,
2070 plasma yang masuk ke glomerulus tersaring. Proses ini, dikenal sebagai ffltrasi
glomerulus, adalah langkah pertama dalam pembentukan urin. Secara rerata, 725 ml filtrat
glomerulus (cairan yang difiltrasi) terbentuk secara kolektif dari seluruh glomerulus setiap
menit. Jumlah ini sama dengan 180 liter (sekitar 47,5 galon) setiap hari. Dengan
memperrimbangkan bahwa volume rerara plasma pada orang dewasa adalah 2,75 liter,
maka ha1 ini berarti bahwa ginjal menyaring keseluruhan volume plasma sekitar 65 kali
sehari. Jika semua yang difiltrasi keluar sebagai urin, semua plasma akan menjadi urin
dalam waktu kurang dari setengah jam! Namun, hal ini tidak terjadi karena tubulus ginjal
dan kapiler peritubulus berhubungan erat di seluruh panjangnya, sehingga bahan-bahan
dapat dipertukarkan anrara cairan di dalam tubulus dan darah di dalam kapiler
peritubulus.

2.REABSORPSI TUBULUS
Sewaktu filtrat mengalir melaiui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh
dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian dalam
tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang
direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi dibawa oleh kapiler peritubulus ke sistem
vena dan kemudian ke jantung untuk diresirkulasi. Dari 180 liter plasma yang disaring per hari,
sekitar 178,5 liter direabsorpsi. Sisa 1,5 iiter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk
dikeluarkan sebagai urin. Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat oleh tubuh secara
selektif direabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dan harus dikeluarkan tetap
berada di urin.

3.SEKRESI TUBULUS
Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan dari kapilel
peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua bagi masuknya bahan ke
dalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama adalah melalui filtrasi glomerulus.
Hanya sekitar 20o/o dari plasma yang mengalir melaiui kapiler glomerulus difiltrasi ke dalam
kapsul Bowman; sisa 8070 mengalir melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi
tubulus merupakan mekanisme untuk mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan
mengekstraksi sejumlah tertentu bahan dari 80% plasma yang ddak terfiltrasi di kapiler
peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filrrasi.

EKSKRESI URIN
Ekskresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini bukan merupakan
proses terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses perrama di atas. Semua konstituen plasma
yang terfiltrasi atau disekresikan tetapi tidak direabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke
pelvis ginjal untuk diekskresikan sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh (Gambar 14-5). (Jangan
mengacaukan ekskresi dengan sekresi). Perhatikan bahwa semua yang difiltrasi dan kemudian
direabsorpsi, arau tidak difiltrasi sama sekali, masuk ke darah vena dari kapiler peritubulus dan
karenanya dipertahankan di dalam tubuh dan tidak diekskresikan di urin, meskipun mengalir
melewati ginjal.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan homeostasis tubuh
berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan metabolit dalam tubuh dan mempertahankan
keseimbangan asam basa dalam darah. Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan
elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan yang normal.
Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm,
berbentuk seperti biji kacang dengan berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau
kurang lebih antara 120-150 gram. Produk sisa yang dihasilkan ginjal adalah urine yang akan
meninggalkan ginjal menuju saluran kemih untuk dikeluarkan dari tubuh.

Bagian bagian ginjal terdiri dari :


1) Korteks
Bagian terluar dari ginjal yang berisi Glomerulus dan Convoluted Tubules
2) Medula
Berisi Lengkung Henle serta Piramida Ginjal
3) Pelvis Ginjal
Berisi Calyces serta melewati Arteri dan Vena Ginjal
4) Nefron
 Mengandung Badan Malpighi dengan struktur tambahan Glomerulus dan Kapsul
Bowman
 Tubulus Ginjal terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Tubulus Proksimal
 Lengkungan Henle serta
 Tubulus distal

Fungsi Fungsi Ginjal :


 Ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia asing
 Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit
 Pengaturan osmolalitas cairan rubuh dan konsentrasi elektrolit
 Pengaturan tekanan afleri
 Pengaturan keseimbangan asam-basa
 Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormon
 Glukoneogenesis

Proses pembentukan urine dalam ginjal dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu:
1.Filtrasi Glomerulus
2.Reabsorpsi Tubulus
3.Sekresi Tubulus
4.Ekskresi Urine

B.Saran
Ginjal adalah organ yang berperan sangat penting untuk penyaringan darah dari zat zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh. Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik maka akan mengakibatkan penumpukan
zat sisa limbah dan cairan di dalam tubuh dan menimbulkan gejala berupa pembengkakan pada
pergelangan kaki, mual, muntah, lemas, dan sesak napas. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita
menjaga kesehatan ginjal dengan cara pola hidup sehat dan membatasi asupan garam serta berhenti
merokok.
DAFTAR PUSTAKA

EVELYN PEARCE, 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Para Medis

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

TIYAS SEPTIANA, 2021 Struktur Anatomi Ginjal Manusia Serta Fungsinya Bagi
Tubuh. Sumber

https://caritahu.kontan.co.id/news/struktur-anatomi-ginjal-manusia-serta-
fungsinya-bagi-tubuh

Anggi Putri Lestari (2021). Ini Proses Pembentukan Urine dan Ekskresi di Tubuh
Kamu. Sumber
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/440165/ini-proses-pembentukan-
urine-dan-ekskresi-di-tubuh-kamu

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ginjal. Sumber


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ginjal

Anatomi Ginjal | PDF. Sumber


https://www.scribd.com/document/499617825/Anatomi-Ginjal

Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan | PDF. (2022). Sumber


https://www.scribd.com/document/446652363/MAKALAH-ANATOMI-FISIOLOGI-
SISTEM-PERKEMIHAN

Aquarista, Nita. "MAKALAH KELOMPOK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM


PERKEMIHAN". Academia.Edu, 2022, Sumber.
https://www.academia.edu/22793928/
MAKALAH_KELOMPOK_ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_PERKEMIHAN

Alberts B, Johnson A, Lewis J, dkk: Molecular Biologlt of the


Sel. New York: Ilmu Garland, 2002.

Aranda A, Pascal A. Reseptor hormon nuklir dan ex-


tekanan. Physiol Rev 8 I : I 269, 2001.

Balmain A, Gray J, Ponder B. Genetika dan genomik


kanker Nat Genet 3j(Suppl):238, 2003.

Bowen ID, Bowen SM, Jones AH: Mitosis dan Apoptosis: Mat-
syarat Hidup dan Mati. London: Chapman & Halt, 1998.

Burke LI/: Genomics sebagai penyelidikan biologi penyakit. Bahasa Inggris J


Med 349:969, 200i.
Caplen NJ, Mousses S. Dimediasi RNA interferensi pendek (siRNA)
Interferensi RNA (RNAi) pada sel manusia. Ann N y Acad Sci
1002:56.2003.
Cooke MS, Evans MD, Dizdaroglu M, Lunec J: DNA Oksidatif
kerusakan: mekanisme, mutasi, dan penyakit. MSEB J
17: 1 195, 200i.
Cullen BR: Ekspor RNA nuklir. J Cell Sci ll6:587, 2003.
Fedier A, Fink D: Mutasi pada gen perbaikan ketidakcocokan DNA;

implikasi untuk pensinyalan kerusakan DNA dan sensitivitas obat


itas. Intl J Oncol 24:1039, 2004.

Hahn S: Struktur dan mekanisme RNA polimerase II


mesin transkripsi. Struktur Nat Mol Biol I I :394, 2004.
Hall JG: Pencetakan genom: sifat dan relevansi klinis.
Annu Rev Med 48:35, 1997.
Jockusch BM, Hilttelmaier S, Illenberger S: Dari nukleus
menuju pinggiran sel: tur terpandu untuk mRNA. Berita
Ilmu Fisika 18:7, 2003.

Kazazian HH Jr: Elemen seluler: driver untuk evolusi genom


tion. Sains 303:1626, 2004.

Lewin B: Gen IV Oxford. Pers Oxford Ilniversity, 2000.


Nabel GJ: Pendekatan genetik, seluler, dan imun terhadap penyakit
terapi: masa lalu dan masa depan. Nat Med 10;1 j5, 2004.
Pollard TD, Earnshaw WC. Biologi Sel. Philadephia: Elsevier
Sains, 2002.

Blaustein MP, Lederer WJ Pertukaran natrium/kalsium: fisiknya


implikasi logis. Physiol Wahyu 79:763, 1999.

Davis MJ, Hill MA: Mekanisme pensinyalan yang mendasari pembuluh darah
fesponse miogenik kular. Physiol Rev 79;387, i999.

BAB 8 Kontraksidan Eksitasi Otot Poloe 103

Harnett KM, Biancani P. Tergantung kalsium dan kalsium-


kontraksi independen pada otot polos. Am J Med

I I 5 (Suppl 3A); 245, 2003.


Horowitz A, Menice CB, Laporte R, Morgan KG: Mekanisme
dari kontraksi otot polos. Physiol Wahyu 76:967, 1996.
Kamm KE, Stull JT: Regulasi kontraktil otot polos
elemen oleh utusan kedua. Annu Rev physiol 5l.2gg,
saya 989.
Kuriyama H, Kitamura K, Itoh Tl Inoue R: fitur fisiologis sel otot polos visceral,
dengan referensi sptssial
ke reseptor dan saluran ion. Physiol Wahyu 78:811, 1998.
Lee CH, Poburko D, Kuo KH, dkk: osilasi Ca2", gradien,
dan homeostasis pada otot polos yaskular. Apakah J fisiol?
Fisiol Sirk Jantung 282; H I 57 I , 2002.

Rybalkin SD, Yan C, Bornfeldt KE, Beavo JA. Fosfor GMP siklik
phodiesterase dan regulasi fungsi otot polos.

Circ Res 93:280, 2003


Somlyo AP, Somlyo AV: Ca2* sensitivitas otot polos dan
nonmuscle myosin II: dimodulasi oleh protein G, kinase, dan
miosin fosfatase. Physiol Rev 83: I 325, 2003.
Stephens NL: Otot polos saluran napas. Paru-paru 179:333, 2001.
l4talker JS, Wngard CJ, Murphy M; Energi jembatan uoss
fosforilasi dan kontraksi otot polos pembuluh darah.
cle. Hipertensi 2 3 ; 1 1 06, 1 991.

Webb RC: Kontraksi dan relaksasi otot polos. Adv


Pendidikan Fisika 27 : 20 1, 2003.

Anda mungkin juga menyukai