Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 1
3. Norsyifa
4. Adkhatunnisa
5. Kurnia
6. Vini Oktaria
7. Wina Fitria
8. Syifa Azkiya
BANJARMASIN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi yang telah
memberikan bimbingan dan pengajaran kepada kami. Kami menyusun makalah yang berjudul
Sistem Perkemihan (Ginjal) ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi
yang diberikan oleh Bapak Fajar Apriansyah,S.Kep kemampuan maksimal dan usaha yang keras
telah kami curahkan dalam penyusunan makalah ini. Semoga usaha kami tidak sia-sia dan
mendapatkan hasil yang baik. Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena kami menyusun makalah ini dalam rangka mengembangkan kemampuan diri.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun baik lisan maupun tulisan sangat kami
harapkan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar isi.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan.................................................................1
1.2 Rumusan Penulisan..........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ginjal..............................................................................2
2.2 Struktur Ginjal..................................................................................
2.3 Fisiologi Ginjal.................................................................................
2.4 Fungsi Ginjal....................................................................................
2.5 Mekanisme Ginjal............................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
A. Untuk memahami pengertian ginjal
B. Untuk memahami struktur ginjal beserta bagian bagian dan letaknya
C. Untuk memahami fisiologi dan fungsi ginjal
D. Untuk memahami proses mekanisme pembentukan urine dalam ginjal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ginjal
Menurut Baradero, dkk. (2005), ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral
dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan, termasuk keseimbangan fisika
dan kimia. Ginjal menyekresi hormon dan enzim yang membantu pengaturan produksi eritrosit,
tekanan darah, serta metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal membuang sisa metabolisme dan
menyesuaikan ekskresi air dan pelarut. Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan
elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan yang normal.
Ginjal (Ren) adalah suatu organ yang mempunyai peran penting dalam mengatur
keseimbangan air dan metabolit dalam tubuh dan mempertahankan keseimbangan asam basa
dalam darah. Produk sisa berupa urin akan meninggalkan ginjal menuju saluran kemih untuk
dikeluarkan dari tubuh. Ginjal terletak di belakang peritoneum sehingga disebut organ
retroperitoneal.
Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm,
berbentuk seperti biji kacang dengan lekukan mengahadap ke dalam, dan berukuran kira-kira
sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh
atau kurang lebih antara 120-150 gram, dan ginjal berwarna coklat kemerahan.
B. Struktur Ginjal
Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, diluar rongga peritoneum (Gambar 26-2).
Setiap ginjal pada orang dewasa beratnya kira-kira 150 gram dan kira-kira seukuran kepalan
tangan. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut hilum tempat lewatnya
arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf,dan ureter yang membawa urin akhir dari
ginjal ke kandung kemih, tempat urin disimpan hingga dikeluarkan. Ginjal dilingkupi oleh kapsul
fibrosa yang keras untuk melindungi struktur dalamnya yang rapuh. Jika ginjal dibagi dua dari
atas ke bawah, dua daerah utama yang dapat-digambarkan yaitu korteks di bagian luar dan
medula di bagian dalam. Medula ginjal terbagi menjadi beberapa massajaringan berbentuk
kerucut yang disebut piramida ginjal. Dasar dari setiap piramida dimulai pada perbatasan antara
korteks dan medula serta berakhir di papila yang menonjol ke dalam ruang pelvis ginjal,yaitu
sambungan dari ujung ureter bagian atas yang berbentuk corong. Batas luar pelvis terbagi
menjadi kantong-kantong dengan ujung terbuka yang disebut kalises mayor,yang meluas ke
bawah dan terbagi menjadi kalises minor,yangmengumpulkan urin dari tubulus setiap papila.
Dinding kalises, pelvis, dan ureter terdiri dari elemen-elemen kontraktil yang mendorong urin
menuju kandung kemih,tempat urin disimpan sampai dikeluarkan melalui mikturisi.
4.Nefron adalah bagian anatomi ginjal yang bertanggung jawab untuk penyaringan darah. Nefron
mengambil darah, memetabolisme nutrisi, dan membantu mengedarkan produk limbah hasil
penyaringan. Nefron meluas melewati area korteks dan medulla ginjal. Setiap ginjal memiliki
sekitar satu juta nefron, yang masing-masing memiliki struktur internal sendiri.
Limbah atau cairan yang disaring dari nefron dilewatkan ke dalam tubulus pengumpul,
yang mengarahkan urine ke pelvis ginjal. Pelvis ginjal dengan ureter memungkinkan
urine kandung kemih untuk ekskresi.
FISIOLOGI DAN FUNGSI GINJAL
A. FISIOLOGI GINJAL
Kebanyakan orang telah mengenal salah satu fungsi ginjal yang penting untuk
membersihkan tubuh dari bahan-bahan sisa hasil pencernaan atau yang diproduksi
mstabolisme. Fungsi kedua merupakan fungsi yang sangat penting, yaitu,untuk
mengontrol volume dan komposisi cairan tubuh. Untuk air dan semua elektrolit dalam
tubuh, keseimbangan antara asupan (hasil dari pencernaan atau produksi metabolik) dan
keluaran (hasil dari ekskresi atau konsumsi metabolik) sebagian besar dipertahankan oleh
ginjal. Fungsi pengaturan oleh ginjal ini memelilrara kestabilan lingkungan sel yang
diperlukan unruk melakukan berbagai aktivitasnya.
Ginjal melakukan fungsinya yang paling penting, dengan cara menyaring plasrna
dan rnemisahkan zal dari filtrat dengan kecepatanyang bervariasi, bergantung pada
kebutuhan tubuh. Akhirnya, ginjal “membuang” zat.zat yang tidak diinginkan dari fiI-
trat (dan oleh karena itu dari darah) dengan cara mengekskresikannya ke dalam urin,
sementara zat yang dibutuhkan dikembalikan ke dalam darah. Kita harus mengetahui
bahwa ginjal menjalankan fungsi multipel, antara lain:
Ekskresi produk sisa metabolik dan bahan kimia asing
Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit
Pengaturan osmolalitas cairan rubuh dan konsentrasi elektrolit
Pengaturan tekanan afleri
Pengaturan keseimbangan asam-basa
Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormon
Glukoneogenesis
Ekskresi Produk Sisa Metabolik, Bahan Kimia Asing, Obat, dan Metabolit
Hormon
Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme
yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Produk-produk ini meliputi urea (dari metabolisme
asam amino), kreatinin (dari kreatin otot), asam urat (dari asam nukleat), produk akhir
pemecahan hemoglobin (seperti bilirubin), dan metabolit berbagai hormon. Produk-
produk sisa ini harus dibersihkan dari tubuh secepat produksinya. Ginjal juga membuang
sebagian besar toksin dan zat asing lainnya yang diproduksi oleh tubuh atau pencemaan,
seperti pestisida, obat-obatan, dan zat aditif makanan.
Sintesis Glukosa
Ginjal menyintesis glukosa dari asam amino dan prekursor lainnya selama masa puasa
yang panjang, proses ini disebut glukoneogeneis. Kapasitas ginjal untuk menambahkan
glukosa pada darah selama masa puasa yang panjang dapat menyaingi hati. Pada penyakit
ginjal kronik atau gagal ginjal akut, fungsi homeostatik ini terganggu, dan kemudian
terjadi abnormalitas komposisi dan volume cairan tubuh yang berat dan cepat. Pada gagal
ginjal komplit, dalam beberapa hari saja dapat terjadi akumulasi kalium, asam, cairan, dan
zat-zat lainnya dalam tubuh sehingga menyebabkan kematian, kecuali jika ada intervensi
klinis seperti hemodialisis untuk memulihkan (paling tidak sebagian) keseimbangan
cairan tubuh dan elektrolit.
B.Bagian Bagian Ginjal dan Fungsinya
1.Korteks
Untuk melindungi bagian dalam ginjal.
2. Medula
Berfungsi untuk mengangkut cairan masuk ke dalam ginjal dan urine agar masuk
keluar ginjal
3. Pelvis Ginjal
Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.
4.Nefron
2.Tubulus Ginjal
Tubulus Proksimal berfungsi untuk menyerap air, natrium, dan glukosa kembali ke
dalam darah.
Lengkungan Henle (loop of henle) Berfungsi menyerap kalium, klorida, dan natrium ke
dalam darah.
Tubulus Distal Berfungsi untuk menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan
mengambil kalium serta asam.
MEKANISME
Sistem kemih terdiri dari organ pembentuk urin-ginjal-dan struktur-struktur yang membawa urin
dari ginjal ke luar untuk dieliminasi dari tubuh. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang
yang terletak di belakang rongga abdomen, satu di masing-masing sisi kolumna vertebralis,
sedikit di atas garis pinggang. Setiap ginjal mendapat satu arteri renalis dan satu vena renalis,
yang masingmasing masuk dan keluar ginjal di indentasi (cekungan) medial ginjal yang
menyebabkan organ ini berbentuk seperti kacang. Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir
melaluinya untuk menghasilkan urin, menghemat bahan-bahan yang akan dipertahankan di dalam
tubuh dan mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diinginkan melalui urin. Setelah terbentuk, urin
mengalir ke suatu rongga pengumpul sentral, pelvis ginjal. yang terletak di bagian tengah medial
masing-masing ginjal (Gambar 14-1b). Dari sini urin disalurkan ke dalam ureter, suaru saluran
berdinding otot polos yang keluar di batas medial dekat dengan arteri dan vena renalis. Terdapat
dua ureter, satu mengangkut urin dari masing-masing ginjal ke sebuah kandung kemih.
Tiga proses dasar yang terlibat dalam pembentukan urin: filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus,
dan sekresi tubulus. Untuk mempermudah visualisasi tentang hubungan antara proses-proses di
ginjal ini, ada baiknya nefron “diuraikan” secara skematis, seperti di Gambar 14-6
1.FILTRASI
2.REABSORPSI TUBULUS
Sewaktu filtrat mengalir melaiui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh
dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian dalam
tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang
direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi dibawa oleh kapiler peritubulus ke sistem
vena dan kemudian ke jantung untuk diresirkulasi. Dari 180 liter plasma yang disaring per hari,
sekitar 178,5 liter direabsorpsi. Sisa 1,5 iiter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk
dikeluarkan sebagai urin. Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat oleh tubuh secara
selektif direabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dan harus dikeluarkan tetap
berada di urin.
3.SEKRESI TUBULUS
Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan dari kapilel
peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua bagi masuknya bahan ke
dalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama adalah melalui filtrasi glomerulus.
Hanya sekitar 20o/o dari plasma yang mengalir melaiui kapiler glomerulus difiltrasi ke dalam
kapsul Bowman; sisa 8070 mengalir melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi
tubulus merupakan mekanisme untuk mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan
mengekstraksi sejumlah tertentu bahan dari 80% plasma yang ddak terfiltrasi di kapiler
peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filrrasi.
EKSKRESI URIN
Ekskresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini bukan merupakan
proses terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses perrama di atas. Semua konstituen plasma
yang terfiltrasi atau disekresikan tetapi tidak direabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke
pelvis ginjal untuk diekskresikan sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh (Gambar 14-5). (Jangan
mengacaukan ekskresi dengan sekresi). Perhatikan bahwa semua yang difiltrasi dan kemudian
direabsorpsi, arau tidak difiltrasi sama sekali, masuk ke darah vena dari kapiler peritubulus dan
karenanya dipertahankan di dalam tubuh dan tidak diekskresikan di urin, meskipun mengalir
melewati ginjal.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan homeostasis tubuh
berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan metabolit dalam tubuh dan mempertahankan
keseimbangan asam basa dalam darah. Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan
elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan yang normal.
Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm,
berbentuk seperti biji kacang dengan berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau
kurang lebih antara 120-150 gram. Produk sisa yang dihasilkan ginjal adalah urine yang akan
meninggalkan ginjal menuju saluran kemih untuk dikeluarkan dari tubuh.
Proses pembentukan urine dalam ginjal dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu:
1.Filtrasi Glomerulus
2.Reabsorpsi Tubulus
3.Sekresi Tubulus
4.Ekskresi Urine
B.Saran
Ginjal adalah organ yang berperan sangat penting untuk penyaringan darah dari zat zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh. Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik maka akan mengakibatkan penumpukan
zat sisa limbah dan cairan di dalam tubuh dan menimbulkan gejala berupa pembengkakan pada
pergelangan kaki, mual, muntah, lemas, dan sesak napas. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita
menjaga kesehatan ginjal dengan cara pola hidup sehat dan membatasi asupan garam serta berhenti
merokok.
DAFTAR PUSTAKA
TIYAS SEPTIANA, 2021 Struktur Anatomi Ginjal Manusia Serta Fungsinya Bagi
Tubuh. Sumber
https://caritahu.kontan.co.id/news/struktur-anatomi-ginjal-manusia-serta-
fungsinya-bagi-tubuh
Anggi Putri Lestari (2021). Ini Proses Pembentukan Urine dan Ekskresi di Tubuh
Kamu. Sumber
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/440165/ini-proses-pembentukan-
urine-dan-ekskresi-di-tubuh-kamu
Bowen ID, Bowen SM, Jones AH: Mitosis dan Apoptosis: Mat-
syarat Hidup dan Mati. London: Chapman & Halt, 1998.
Davis MJ, Hill MA: Mekanisme pensinyalan yang mendasari pembuluh darah
fesponse miogenik kular. Physiol Rev 79;387, i999.
Rybalkin SD, Yan C, Bornfeldt KE, Beavo JA. Fosfor GMP siklik
phodiesterase dan regulasi fungsi otot polos.