Disusun Oleh :
Jahrotul Uyun
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, yang
telah memberikan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Anatomi Fisiolgi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pengarang buku maupun
artikel yang telah membantu kami dengan tulisannya, Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini, serta teman -
teman yang telah memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
30 Juli 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………….................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………… 2
2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN-ORGAN DALAM SISTEM
MUSCULOSKELETAL......................................................................................... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh manusia kita
harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia
yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh
manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan
mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawatan professional dapat makin
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya.
Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau daerahnya
3. Bagaimana klasifikasi , kontraksi , serta tipe kerja dari masing – masing otot ?
1.3 Tujuan
3. Mencari tahu klasifikasi, kontraksi , serta tipe kerja dari masing – masing otot.
1
BAB II
PEMBAHASAN
MUSCULOSKELETAL
2.1.1 Muskuler/Otot
1. Otot
lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut
dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk
2
Ciri-ciri sistem muskuler/otot:
a. Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak
b. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh
impuls saraf.
atau meregang.
Jenis-jenis otot
a. Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka. Ciri-
1) Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-
3
4) Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda
ukurannya :
b. Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta
berikut:
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk
berkontraksi.
1) Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada
jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan
lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.
2) Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding
4
berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri
atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil
c. Otot Jantung
4. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
Gambar .1
5
2. Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang
Gambar.2 Tendon
3. Ligamen
tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. Beberapa tipe ligamen :
a. Ligamen Tipis
yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan.
memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.
6
Gambar.3 Ligamen
2.1.2 Skeletal
1. Tulang/ Rangka
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita
memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang
b. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-
otot yang
d. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu
misalnya.
f. Hemopoesis
a. Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup
(matriks).
7
b. Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang).
e. Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang
dewasa).
f. Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang).
a. Tulang Kompak
bone marrow”.
tempat pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik
(lamellae).
5) Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh membran tipis yang disebut
b) Osteoblas
8
b. Tulang Spongiosa
c. Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum
9
c. lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan.
d. tangan
2. Sendi
a. Synarthrosis (suture)
Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri
b. Amphiarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah
c. Diarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari
struktur sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel
(siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari).
10
Gambar. 4
Musculoskeletal disorders adalah kondisi dimana bagian dari sistem otot dan tulang
mengalami masalah (sakit). Penyakit ini terjadi akibat bagian tubuh meregang terlalu jauh,
mengalami tubrukan secara langsung, ataupun karena kegiatan lainnya yang mengakibatkan
Penyakit otot dan tulang atau lebih dikenal dengan musculoskeletal disorders/MSDs
merupakan penyakit akibat kerja. Gejalanya berupa pegal atau sakit otot, tulang, dan sendi.
Sebagian kecil hal ini disebabkan oleh penyakit spesifik, namun sebagian besar sering
disebabkan oleh kesalahan sikap (posture): sikap kerja, sikap duduk, sikap tidur, dan masalah
lainnya. Musculoskeletal disorders dapat terjadi pada low back region, intervertebral discs,
11
1. Low-back region
Penyakit yang sering terjadi pada low-back region yaitu low-back pain. Gejala low-
back pain berupa sakit pinggang atau nyeri punggung. Adapun faktor risiko di tempat
kerja:
a. Beban kerja fisik yang berat, seperti terlalu sering mengangkat atau mengangkut,
b. Posisi tubuh yang terlalu lama membungkuk ataupun posisi tubuh lainnya yang tidak
wajar,
d. Faktor psikososial di tempat kerja, seperti pekerjaan yang monoton, bekerja di bawah
2. Intervertebral Discs
a. Skoliosis: adalah keadaan melengkungnya tulang belakang seperti huruf ’S’, dimana
antara vertebra yang satu dengan yang lain tidak sejajar. Diakibatkan oleh patah pada
c. Ruptur: karena pecahnya anulus posterior akibat aktifitas fisik yang berlebihan.
Faktor risiko:
1) Beban/tekanan: posisi saat duduk dapat menekan tulang belakang 5 kali lebih besar
2) Merokok
12
3) Terpapar dengan vibrasi/getaran pada level tinggi, yaitu 5 – 10 Hz (biasanya
3. Neck
a. Tension neck: terjadi karena pemusatan tekanan leher pada otot trapezeus
b. Acute torticollis: adalah salah satu bentuk dari nyeri akut dan kaku leher
c. Acute disorder: terjadi karena hilangnya resistensi vertebra torakalis terhadap tekanan
ringan
1) Sering terjadi pada pekerja VDU (Visual Display Unit), penjahit, tukang perbaikan
film
3) Pekerjaan-pekerjaan di atas menyebabkan leher berada pada satu posisi yang sama
5) Terpajan oleh vibrasi: penggunaan mesin bor atau mesin lainnya yang mengeluarkan
vibrasi.
6) Pengorganisasian kerja: durasi pekrjaan yang lama (over time), waktu istirahat (jeda)
yang singkat.
13
7) Faktor psikologi dan sosial: stres, kurangnya kontrol terhadap organisasi kerja,
kurangnya relasi antara managemen dan sesama pekerja, pekerjaan yang menuntut
4. Elbow
cairan dibagian dorsal siku), karena trauma berulang kali dan infeksi.
c. Osteoarthrosis: kerusakan kartilago di siku, jarang terjadi pada orang usia 60 tahun
kebawah.
Faktor risiko:
1) Pekerjaan yang menggunakan pergelangan tangan dan jari secara berulang dan penuh
2) Penggunaan peralatan tangan atau pekerjaan manual yang berat secara intensif,
3) Vibrasi
4) Trauma
5. Shoulder
a. Rotator cuff disorder and biceps tendinitis: dimana terjadi peradangan pada tendon
14
Faktor risiko:
2) Menggerakkan pergelangan tangan dan jari secara berulang dan sepenuh tenaga,
3) Mengangkat benda berat dan menggunakan peralatan yang berat disertai vibrasi pada
4) Melakukan gerakan flexi dan abduksi secara berulang, misalnya pada pelukis, tukang
1. Primary Fibomyalgia: penyebab penyakit ini tidak diketahui. Ditandai dengan rasa lelah
yang menyerang pada pagi hari, dengan gejala: lemas, kaku, dan bengkak pada jari.
2. Rheumatoid Athritis: Penyakit rematik yang juga bisa menyerang tulang dan persendian.
Kebanyakan terjadi pada wanita umur 30-50 tahun. Penyebabnya tidak diketahui. Dengan
gejala: bengkak pada sendi-sendi jari, kelemahan pada kaki, dan demam rendah.
3. Gout atau asam urat: terjadi karena adanya gangguan metabolisme sehingga menyebabkan
4. Osteoporosis: penyakit kelainan pada tulang yang ditandai dengan menurunnya massa
tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang sehingga tulang mudah patah.. Terjadi
karena kurangnya intake kalsium, kebiasaan merokok, konsumsi kopi, dan barat badan
dibawah rata-rata.
5. Kanker tulang: sering menyerang anak kecil dan remaja, penyebabnya tidak diketahui.
6. Osteomyelitis: infeksi tulang karena bakteri, jamur atau virus. Risiko meningkat pada
penderita diabetes.
15
Strategi pencegahan
1. Membuat daftar faktor-faktor risiko di tempat kerja yang mungkin dapat menyebabkan
2. Setiap pekerjaan harus diselidiki fakor risikonya apabila terdapat pekerja yang rentan atau
3. Setiap pekerjaan juga harus diselidiki apabila terdapat perubahan pada standar kerja,
4. Design kerja yang baik (layout tempat kerja, frekuensi dan durasi kerja).
5. Misalnya pada pekerja VDU (Visual Display Unit), harus lebih diperhatikan pencahayaan
dan kontrasnya, jarak antara mata dengan monitor sekitar 45 – 50 cm, dan sudut pandang
7. Memberikan edukasi dan pelatihan-pelatihan kepada pekerja agar mereka dapat bekerja
10. Organisasi kerja yang baik, misalnya jeda atau istitahat yang sering untuk menghindari
kelelahan. Contohnya pada pekerja VDU, istirahat selama 10 menit setiap jam, dan
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak
sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka & otot,
3.2 Saran
Bagi mahasiswa
Untuk semua mahasiswa kebidanan disarankan agar belajar lebih memahami dan
mendalami lagi tentang sistem muskuloskeletal. Karena, lebih banyak belajar kita lebih
banyak tau lagi tentang struktur tubuh manusia atau penyusunan tubuh manusia.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992.
2. Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2003.
3. l'Ergomotricité - Le corps, le travail et la santé - Michel Gendrier - Collection Grenoble
Sciences ”Muskuloskeletal System”. 2006.
http://www.ilo/encyclopaedia/?print&nd=857400009&nh=0
4. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2003
5. http://ayoncrayon5.blogspot.co.id/2012/11/anatomi-fisiologi-muskuloskeletal.html?m=1
18