Anda di halaman 1dari 23

Menganalisis strukur Jaringan Otot, Tulang dan Syaraf pada

Hewan

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“ Struktur Fungsi Hewan dan Tumbuhan ”

Dosen Pengampu :

Vica Dian Aprelia Resti, M.Pd.

Adi Nestiadi, M.Pd.

Kelompok 5 :
Rina Rianti 2281220033
Mely Anggraeni 2281220047
Rizal Faturrohman 2281220057

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG – BANTEN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Struktur
Jaringan Otot, Tulang dan Saraf pada hewan”. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur
Fungsi Hewan Dan Tumbuhan Semester III, dengan dosen pengampu yaitu Ibu
Vica Dian Aprelia Resti, M.Pd. dan bapak Adi Nestiadi, M.Pd. serta kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 13 September 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................1

C. Tujuan ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Jaringan Otot ..............................................................................................3

B. Jaringan Tulang .......................................................................................11

C. Jaringan Saraf...........................................................................................14

BAB III PENUTUP ..............................................................................................19

A. Kesimpulan .............................................................................................19

B. Saran ........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hewan adalah makhluk hidup yang memiliki urutan organisasi
kehidupan didalam penyusun tubuhnya seperti molekul, organel, sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem,
bioma, dan biosfer. Seperti hewan yang memiliki jaringan dalam tubuhnya
untuk mengendalikan seluruh aktifitasnya. Jaringan adalah kelompok sel-
sel yang mempunyai fungsi dan bentuk sama.
Setiap sel suatu organisme memiliki ukuran yang bervariasi, dan
ukuran sel mencerminkan fungsi yang dilakukan sel tersebut. Jaringan yang
menyusun tubuh hewan dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu jaringan
epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan ikat. Jaringan epitel adalah
jaringan yang melapisi permukaan tubuh. Jaringan otot adalah jaringan yang
mengendalikan pergerakan tubuh. Jaringan saraf adalah jaringan yang
menerima dan menyampaikan rangsang dari bagian tubuh yang satu ke
bagian tubuh yang lain. Jaringan ikat adalah jaringan yang menunjang dan
mengisi bagian-bagian tubuh yang lain.
Sebagai pembahasan kelanjutan dari Jaringan epitel dan Jaringan
Ikat maka selanjutnya dalam makalah ini akan membahas mengenai
Jaringan otot, tulang dan saraf pada hewan. Tujuan dibuatnya makalah ini
adalah untuk menjelaskan mengenai Jaringan otot, Tulang dan syaraf,
perbedaan macam-macam dan fungsi Jaringan Otot,Tulang dan Syaraf.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Apa yang dimaksud dengan Jaringan otot, Tulang dan
syaraf
2. Menjelaskan Bagaimana Perbedaan Jaringan otot, Tulang dan syaraf
3. Menjelaskan Apa Macam - macam otot, Tulang dan syaraf
4. Menjelaskan Bagaimana fungsi Jaringan otot, Tulang dan syaraf

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan Jaringan otot, Tulang dan syaraf
2. Menjelaskan Perbedaan Jaringan otot, Tulang dan syaraf
3. Menjelaskan Macam - macam otot, Tulang dan syaraf
4. Menjelaskan fungsi Jaringan otot, Tulang dan syaraf

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang menunjukan kerja mekanis
dengan cara berkontraksi. Jika ada sesuatu rangsang/stimulus datang pada
sel-sel otot maka sel tersebut mengubah sitoplasma sel, Sel otot akan
memendekkan dirinya dalam arah tertentu. Sel-sel otot berkumpul
membentuk serabut otot, serabut otot berkumpul menjadi berkas otot,
berkas otot berkumpul membentuk otot atau daging dibagian tepi/ujung otot
mengecil dan keras yang disebut urat atau tendon, tendon inilah yang
menempel pada tulang.
Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.
sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka
tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah
permukaan kulit.

Otot adalah suatu jaringan yang mempunyai kemampuan khusus


yaitu berkontraksi timbul gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang
mempunyai sifat yang sama dengan sel jaringan lain dan diikat menjadi
berkas – berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung
unsur kontraktil. Otot (muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah
energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan. Otot berhubungan dengan tulang rawan (kartilago),
ligamentum ( jaringan ikat sendi) dan integument (kulit). Tulang tidak dapat
berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakkan oleh otot , demikian pula

3
dengan kulit dan rambut semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu
untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia.
Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka
tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah
permukaan kulit.

Ciri-ciri sistem muskuler/otot:


1. Kontraksilitas : mampu memendek, Serabut otot berkontraksi dan
menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.
2. Eksitabilitas : mampu menerima dan menjawab respon, Serabut otot
akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
3. Ekstensibilitas : mampu meregang, Serabut otot memiliki kemampuan
untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks.
4. Elastisitas : mampu kembali ke ukuran semula , Serabut otot dapat
kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.

Fungsi Otot antara lain:

1. Pergerakan:alat gerak aktif: movement, oleh karena kemampuan otot


untuk berkontraksi, Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot
tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh karena
ada rangsangan .
2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur : memelihara sikap dan
posisi tubuh , Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat
berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.
3. Produksi panas : heat production : produksi energi dan panas tubuh,
Kontraksi otototot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mepertahankan suhu tubuh

4
Ada 3 jenis otot:

1. OTOT BERGARIS = OTOT SKELET= OTOT LURIK = OTOT


KERANGKA = OTOT SADAR
Pada serabut otot tampak garis terang diselingi garis gelap
melintang: Sejumlah serabut miofibril berkumpul membentuk berkas
dan diselubungi membran halus yang disebut sarkolema (selaput otot).
Banyak berkas – berkas yang diikat menjadi satu oleh jaringan ikat
membentuk otot besar dan otot kecil. Otot ini hanya berkontraksi jika
dirangsang oleh rangsang saraf. Otot skelet disusun oleh bundel-bundel
paralel yang terdiri dari serabut serabut berbentuk silinder yang panjang,
disebut myofiber /serabut otot.
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang
mempunyai banyak nukleus ditepinya. Cytoplasma dari sel otot disebut
sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella,
kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan
lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron. Bekerja dibawah
kesadaran : volunter , menurut perintah dari otak , disebut juga otot
sadar, Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Otot dapat memanjang (relaksasi) dan memendek (kontraksi)
mempunyai banyak inti (multi nukleus) Menggerakkan dan melekat
pada tulang rangka. Ujung tendon yang melekat pada tulang yang tidak
bergerak disebut origo (asal), otot yang melekat pada tulang yang
bergerak disebut insersi ( sisipan) Tendon menggerakkan tulang dengan
kontraksi Otot lurik digolongkan dalam 2 kelompok berdasarkan
mioglobin pigmen penyusunnya yaitu : Otot merah : mempunyai
mioglobin lebih banyak dan Otot putih : mioglobin sedikit Mioglobin
merupakan senyawa protein yang berfungsi mengikat molekul –
molekul oksigen yang berperan untuk respirasi sel–sel otot rangka.
Myofibril disusun oleh myofilament myofilament yang berbeda-beda

5
ukurannya :yang kasar terdiri dari protein myosin dan yang halus terdiri
dari protein aktin/actin.
Respirasi sel otot lurik akan menghasilkan energi yang penting untuk
melakukan aktifitas gerak otot rangka dan dikontrol oleh neuron motorik
dari medula spinalis. Satu neuron motorik dapat mempersyarafi
beberapa serabut otot. Neuron motorik dan seluruh serabut saraf yang
disarafinya disebut unit motorik Untuk berkontraksi otot lurik perlu
konsentrasi kalsium. Serabut otot mengalami relaksasi ketika kalsium
dipompa keluar dari sitoplasma kembali kedalam retikulum
sarkoplasma Kontraksi otot bergantung pada produksi ATP yang
bersumber dari Creatinine phosphat (CP) yang disimpan di otot
Fosforilasi oksidatif bahan makanan yang disimpan diotot atau dikirim
ke otot.Glikolisis an aerob. Keletihan otot terjadi bila penggunaan ATP
di otot berlebihan . Sumber energi untuk fosforilasi oksidatif adalah
glikogen yang disimpan di otot , glukosa dan asam lemak yang dikirim
ke otot dalam suply darah . Glikolisis an aerob menghasilkan ATP
dalam jumlah terbatas dari metabolisme glikogen otot dan glukosa darah
yang bersirkulasi. Otot yang menggunakan glikolisis an aerob untuk
produksi ATPnya cepat mengalami keletihan hal ini disebabkan deplesi
glikogen yang disimpan di otot dan menghasilkan asam laktat yang
dapat menimbulkan nyeri otot Fungsi Sistem Otot Rangka yaitu
Menghasilkan gerakan rangka., Mempertahankan sikap & posisi tubuh,
Menyokong jaringan lunak, Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran
dalam sistem tubuh, Mempertahankan suhu tubuh dengan cara kontraksi
otot, menghasilkan energi panas

2. OTOT POLOS = Otot tidak bergaris = Otot licin


Otot tak sadar atau otot tidak berlurik dapat berkontraksi tanpa
rangsangan saraf bekerja diluar kesadaran kita (involunter) artinya. tidak
dibawah perintah otak, Kontraksinya kuat dan lamban. Dibeberapa
bagian besar tubuh kegiatan otot ini berada dibawah pengendalian saraf

6
otonom (tak sadar). Serabut otot berbentuk spindel(bergelendong)
dengan kedua ujungnya meruncing, dibagian tengahnya
menggelembung, dengan nukleus sentral.Didalam sel terdapat satu inti
sel ( nukleus sentral). Struktur Mikroskopis Otot Polos Sarcoplasmanya
terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen.
Serabut berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh
darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil, Jenis otot polos tak
sadar ini dapat ditemukan pada organ dalam yang berongga seperti :
pada sistem respiratorik (Trakhea dan bronkhi), dinding saluran
pencernaan,, urinarius, Pada kandung kemih. Pada Iris dan muskulus
siliaris mata. pada sistem reproduksi : dinding tuba, uterus.
Pada sistem sirkulasi darah (Dinding pembuluh darah), dan
Pembuluh limfe. Serta pada otot tak sadar dalam kulit ada dua kategori
otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi
yaitu:
1. Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar,
jalan udara besar traktus respiratorik, otot mata yang memfokuskan
lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan otot erektor pili rambut.
2. Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan
dinding organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan
mampu berkontrak si sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat
bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi
saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan. Otot sfingter
terdiri atas : Lingkaran serabut otot yang mengelilingi lubang masuk
atau lubang keluar sebuah saluran atau mulut saluran yang akan
menutup erat bila berkontraksi Contoh ; Sfingter jantung Sfingter
piloris pada mulut lambung. Sfingter antara ileus dan kolon, Sfingter
bagian dalam dan luar anus dan uretra.

7
3. OTOT JANTUNG = MIOKARDIUM
Struktur Mikroskopis Otot Jantung mirip dengan otot skelet,
bergaris seperti otot sadar, Perbedaannya pada serabutnya yang
bercabang dan mengadakan anastomose (bersambungan satu sama lain)
,tersusun seperti pada otot bergaris Berciri khas merah Disebut juga otot
serat lintang involunter tak dapat dikendalikan kemauan Otot ini hanya
terdapat pada dinding jantung dan vena kava yang masuk kejantung. Sel
otot jantung menyerupai otot lurik dengan satu inti sel yang disebut juga
otot serat lintang involunter. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa
henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali
berdenyut setiap satu sel otot jantung membentuk anyaman yang disebut
sinsitium, Pada setiap percabangan sel otot jantung terdapat jaringan
ikat yang disebut diskus interkalaris. berkontraksi secara ritmis akibat
aktivitas sel otot yang saling bertautan. Gerakan otot jantung
dikendalikan oleh saraf tak sadar (saraf otonom), kontraksi dan relaksasi
menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempit dan melebar secara
berirama menimbul kan denyut jantung .Normal jantung berkontraksi
72 kali setiap menit

Ciri – ciri yang otot Jantung


1. Kemampuan berkontraksi -> Dalam berkontraksi otot jantung
memompa darah yang masuk sewaktu diastole dan keluar dari
ruangan – ruangannya sewaktu sistole
2. Daya antar / konduktivitas -> Kontraksi diantarkan melalui setiap
serabut otot jantung secara halus sekali , Kemampuan pengantaran
ini sangat jelas dalam berkas His
3. Ritme :Otot jantung memiliki kekuatan kontraksi ritmik secara
otomatis tanpa tergantung pada rangsangan saraf

8
Bagian-bagian otot

1. Caput musculus / kepala otot


2. Venter musculus / perut otot
3. Caudal musculus / ekor otot Tendo merupakan jaringan ikat yang kuat
tempat melekat otot pada tulang
4. Origo : tempat melekat kepala otot pada tulang
5. Insertio : tempat melekat ekor otot pada tulang KONTRAKSI OTOT
Bila otot dirangsang : timbul masa laten yang pendek yaitu sewaktu
rangsangan diterima. otot berkontraksi berarti menjadi pendek dan
tebal. dan akhirnya mengendur dan memanjang kembali

Jenis kontraksi:

1. Kontraksi isotonic  kontraksi dengan pemendekan otot.


2. Kontraksi isometric  kontraksi otot meliputi pemendekan elemen-
elemen kontraktil otot. Kontraksi otot dimana Otot dapat berkontraksi
dengan cepat, bila mendapat rangsangan dari luar berupa :arus listrik,
mekanis, panas, dingin, dsb. Rangsangan saraf minimal yang dapat
menimbulkan kontraksi otot disebut rangsang treshold / liminal.
Rangsangan di atas treshold, intensitas kontraksi tak akan bertambah.
Rangsangan di bawah treshold/ subliminal, kontraksi serat otot tak
terjadi sama sekali. Bila suatu rangsang cukup kuat diterima, maka
serat otot akan berkontraksi pada maksimum
kapasitas.Kecenderungan untuk berkontraksi penuh atau tidak sama
sekali disebut :All or none principle

Mekanisme kontraksi otot Otot bekerja dengan 2 cara yaitu :


1. Berkontraksi : memendek atau mengencang
2. Relaksasi : kembali kekeadaan semula atau mengendur

9
Keadaan otot yang memendek (kontraksi) maksimal disebut tonus.
Tonus biasanya diikuti oleh relaksasi namun ada keadaan dimana tonus
tidak diikuti relaksasi disebut tetanus (kejang). Otot dapat kejang karena
adanya rangsangan yang terus menerus, misalnya karena racun, atau
dipaksa bergerak terus menerus (berenang, berlari).

Ada faktor–faktor tertentu yang mempengaruhi kekuatan kontraksi


serabut otot : Kontraksi otot akan lebih kuat bila sedang renggang dan
bila suhu cukup panas. Kelelahan dan dingin akan memperlemah
kekuatan kontraksi otot Serabut otot tak bergaris berkontraksi lebih
lambat dan tidak bergantung pada rangsang saraf, meskipun rangsang
saraf dapat mengubah kekuatan kontraksinya. Bagian otot yang
berkontraksi adalah sel-sel otot. Rangsangan yang sampai ke sel otot
akan mempengaruhi asetil kolin (suatu neurotransmitter) yang peka
terhadap rangsangan. Asetil kolin akan membebaskan ion kalsium masuk
kedalam sel otot sambil mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin
yang akan mengubah aktin dan mempengaruhi filamen pendukung Aktin
bertempelan dengan miosin membentuk aktomiosin, Selanjutnya Ion
kalsium akan kembali keplasma sehingga ikatan troponin dan ion
kalsium lepas menyebabkan lepasnya perlekatan aktin dan miosin ,
keadaan ini disebut relaksasi. TONUS OTOT Otot tidak pernah benar
istirahat, otot selalu berada dalam keadaan siaga/keadaan tonus otot,
artinya siap bereaksi terhadap rangsangan. Misalnya : kejutan pada lutut
yang disebabkan ketukan keras pada tendo patela mengakibatkan
kontraksi ekstensor kuadrisep femoris dan sedikit rangsangan sendi lutut.
Ini merupakan refleks yang terjadi akibat rangsangan pada saraf .

Sikap tubuh ditentukan tingkat tonus otot Kerja Otot  Fleksor


(bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)  Supinasi(menengadah) ><
Pronasi (tertelungkup)  Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
 Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan) 
Dilatator(melebarkan)>< Abduktor (jauh) ISTILAH – ISTILAH PADA

10
OTOT Otot fleksor : untuk membengkokkan bagian tubuh Otot
ekstensor: untuk merentangkan / meluruskan Otot pronasi : untuk
memutar telapak tangan terlungkup Otot supinasi : untuk memutar
telapak tangan menengadah Otot rotator : untuk memutar bagian tubuh
Otot aduktor : untuk mendekatkan anggota tubuh ke sumbu badan Otot
defresor : untuk menurunkan anggota badan Otot dilator : untuk
melebarkan Otot konstriktor : menyempitkan anggota badan Otot
sinergis : otot yang bekerja bersama-sama untuk Otot levator : untuk
menaikkan anggota badan Otot antagonis : otot yang bekerja berlawanan
arah TENDON Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang
bersifat fleksibel, Terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon
berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot. Hampir
semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa
(tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot
rangka dengan tulang.

B. Jarinagn Tulang

Jaringan tulang adalah jaringan ikat yang menghubungkan tubuh.


Oleh karena itu, jaringan tulang memiliki kerangka yang kaku. Jaringan
tulang juga terdiri dari sel-sel yang terdapat dalam matriks organik
seperti jaringan ikat, namun matriks jaringan tulang lebih keras. Pada
vertebrata, ada dua jenis jaringan tulang: tulang rawan dan tulang
keras.Contoh hewan vertebrata bertulang rawan adalah ikan hiu dan ikan
pari, yang seluruh rangka tubuhnya terdiri dari tulang rawan. Sementara
pada mamalia, sebagian besar rangkanya merupakan tulang keras dan
terdapat beberapa tulang rawan, khususnya pada persendian dan cawan-
cawan antarvertebra.

Tulang rawan (tulang rawan) adalah jaringan ikat yang terdiri dari
matriks organik yang mengandung sel kondroblastik. Sel kondroblas ini

11
membuat matriks kondrin. Tulang rawan sendiri terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan
fibrosa. Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang memiliki
matriks semi transparan dan mengandung kondroitin sulfat.

Tulang rawan elastis disebut juga tulang rawan elastis kuning,


matriksnya didominasi oleh jaringan padat serat elastin. Tulang rawan
elastis memberikan dukungan dengan elastisitas sedang. Hal ini
ditemukan terutama di laring, bagian luar telinga (pinna), dan saluran
yang menghubungkan dari bagian tengah telinga ke tenggorokan
(eustachius atau saluran pendengaran).

Tulang keras merupakan sebuah tulang yang terbentuk dari


tulang rawan yang kemudian terisi dengan osteoblas atau sel pembentuk
tulang. Tulang keras di sebut juga dengan osteon yaitu adalah jenis
jaringan ikat khusus yang berfungsi sebagai penyokong tubuh. Tulang
keras merupakan salah satu komponen dalam sistem gerak.

Tubuh manusia memiliki beragam jenis tulang dengan fungsinya


masing-masing. Salah satu jenis tulang yang jarang terdengar adalah
tulang keras. Pada dasarnya tidak hanya berarti tulang yang keras, tetapi
tulang satu ini pun memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang khas, serta
fungsinya yang spesifik untuk menunjang mekanisme tubuh agar dapat
bekerja dengan baik.

Ciri-ciri tulang keras, yaitu:

1. Mudah patah atau retak;


2. Banyak mengandung zat kalsium dan fosfor, sementara kandungan
kolagennya sedikit;
3. Susunan sel tulang membentuk lingkaran konsentris yang berlapis;
4. Pada tulang keras ada saluran havers (haversian canal) yang terdiri
dari pembuluh darah yang berfungsi untuk menutrisi tulang;

12
5. Jaringan tulang keras disusun oleh sel-sel tulang (osteosit), sel-sel
pembentuk tulang (osteoblas), dan sel-sel perombak tulang
(osteoklas).

Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi:

1. Tulang pipih yang punya bentuk pipih di kedua sisinya. Tulang pipih
dapat ditemui pada tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang penyusun
tengkorak.
2. Tulang pipa yang berbentuk silindris dan berlubang di bagian
tengahnya, persis seperti pipa. Tulang paha, betis, dan kering adalah
contoh dari tulang pipa.
3. Tulang pendek yang berukuran kecil dengan bentuk bulat atau segi
empat. Anda dapat menemukan tulang ini di bagian pergelangan
tangan, tulang pangkal kaki, dan ruas tulang belakang.

Sedangkan berdasarkan matriksnya, tulang keras dibedakan menjadi dua


jenis, yakni:

1. Tulang kompak yang memiliki tekstur halus dan kuat. Sebanyak


80% tulang dalam tubuh dibentuk oleh tulang ini, di antaranya
telapak tangan, hasta, lengan atas, ruas jari tangan, jari kaki, betis,
paha, selangka, dan lain sebagainya.
2. Tulang spons yang mempunyai matriks berpori atau berongga yang
di dalamnya terdapat sumsum tulang merah, yang menjadi tempat
terjadinya produksi sel darah merah. Contoh tulang spons adalah
tulang pipih dan pendek.

13
Fungsi-fungsi Penting Tulang Keras

Secara umum, fungsi tulang keras serupa dengan fungsi tulang secara
keseluruhan, yaitu:

1. Sebagai alat gerak pasif;


2. Memberikan bentuk tubuh;
3. Penopang atau penyokong tubuh;
4. Tempat melekatnya otot;
5. Tempat pembentukan sel darah merah;
6. Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru.

C. Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf/neuron yang


terhubung ke sistem saraf pusat.Sistem saraf merupakan jaringan
kompleks yang memiliki peran penting untuk mengatur setiap kegiatan
dalam tubuh. Beberapa fungsi sistem saraf yang sering didengar adalah
untuk berpikir, melihat, bergerak, hingga mengatur berbagai kerja organ
tubuh.

Struktur Jaringan Saraf pada Hewan

Dilihat dari segi anatomis, susunan saraf terbagi menjadi dua


bagian yaitu:

a) Susunan saraf pusat atau SSP, terdiri dari medulla spinalis dan otak
b) Susunan saraf tepi, terdiri dari kelompok sel-sel saraf bernama saraf
ganglia dan serabut saraf.

Secara struktural, saraf terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:


1. Neuron atau sel saraf yang memiliki cabang panjang dalam jumlah
banyak.

14
2. Beberapa jenis glia dengan cabang pendek sebagai penyangga dan
pelindung neuron dan juga melakukan fungsi aktivasi saraf, proses
mempertahankan susunan saraf, dan nutrisi saraf.

Keterangan:

a) Dendrit, berfungsi menerima rangsang.


b) Badan sel ( processing cell ), berfungsi memprosesrangsang.
c) Akson, berfungsi menghantarkan rangsang menuju sinapsis.
d) Sel Schwann, berupa lemak yang berfungsi menghasilkan myelin.
e) Selubung mielin, berfungsi melindungi akson dan
memberi nutrisi.
f) Nodus Ranvier (celah), berfungsi mempercepat hantaran
rangsangan.
g) Sinapsis, berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf
selanjutnya.

15
Jenis dan fungsi neuron

Masing-masing jaringan saraf pada tubuh hewan terbagi menjadi


3 jenis, yaitu saraf sensorik atau neuron aferen, saraf motorik atau neuron
eferen, dan saraf penghubung atau interneuron.

1. Saraf sensorik (neuron aferen)

Komunikasi dapat berlangsung ketika suatu pesan dikirimkan,


ada pengirim dan ada penerima. Pada jaringan saraf hewan, saraf
sensorik merupakan reseptor rangsangan.

Saraf ini menyalurkan rangsangan atau impuls dari rangsangan


atau reseptor ke sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang.

2. Saraf motorik (neuron eferen)

Dalam sistem jaringan saraf hewan, saraf motorik mengirimkan


impuls dari sistem saraf pusat ke efektor otot dan kelenjar. Selain itu,
tubuh hewan akan bereaksi terhadap dorongan ini.

3. Koneksi saraf (asosiasi)

Saraf penghubung merupakan saraf yang fungsi sederhananya


adalah menghubungkan saraf sensorik dan motorik. Meski sederhana,
tugas ini sangat penting. Tanpanya, sistem saraf tidak akan berfungsi
dengan baik. Tanda yang lebih luas, mungkin suatu organ tertentu tidak
akan berfungsi.

Ini adalah jenis jaringan saraf pada hewan. Jaringan saraf tubuh
hewan terdiri dari saraf sensorik atau aferen, saraf motorik atau eferen,
dan saraf penghubung atau penghubung (asosiatif).

Jaringan saraf mengatur segala aktivitas penting, mulai dari


yang paling sederhana seperti membuka mata hingga proses yang

16
kompleks seperti analisa, penalaran, dan penyelesaian masalah. Berikut
ini fungsi dari jaringan saraf:

1. Menanggapi rangsangan.
2. Membawa pesan dari neuron lain ke badan sel.
3. Melakukan komunikasi dan integrasi.
4. Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
5. Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi
integrasi).
6. Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat
merespon dengan tepat (fungsi motorik).

Perbedaan jaringan otot, tulang dan saraf:

1. Jaringan Otot:

a) Fungsi utama: Mempertahankan posisi tubuh, memberikan


pergerakan pada tubuh, dan menghasilkan kekuatan.
b) Komposisi: Terdiri dari serat otot yang dapat berkontraksi.
c) Tempat umum: Terdapat di seluruh tubuh, seperti otot rangka
(otot yang melekat pada tulang), otot jantung, dan otot polos
(misalnya, otot di saluran pencernaan).
d) Pengendalian: Dikendalikan oleh sistem saraf motorik.

2. Jarinagn Tulang:

a) Fungsi utama: Memberikan kerangka tubuh, melindungi organ


vital, dan mendukung pergerakan.
b) Komposisi: Terdiri dari jaringan tulang yang mengandung sel-
sel tulang, kolagen, dan mineral seperti kalsium dan fosfor.
c) Tempat umum: Tulang terdapat di seluruh tubuh dan
membentuk kerangka yang memberi bentuk tubuh.

17
d) Pengendalian: Tidak dapat berkontraksi atau bergerak sendiri,
tetapi berinteraksi dengan otot untuk memungkinkan
pergerakan.

3. Jaringan Saraf:

a) Fungsi utama: Mengirimkan sinyal elektrik dan pesan kimia


antara berbagai bagian tubuh dan otak, mengontrol pergerakan,
persepsi, dan fungsi organ.
b) Komposisi: Terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel
pendukung.
c) Tempat umum: Terdapat di seluruh tubuh dan membentuk
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta
sistem saraf tepi (saraf-saraf yang merambat keluar dari sistem
saraf pusat ke seluruh tubuh).
d) Pengendalian: Saraf mengirimkan sinyal elektrik untuk
mengkoordinasikan fungsi tubuh dan respon terhadap
rangsangan eksternal.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah di paparkan di atas dapat disimpulkan


bahwa:
a. Jaringan otot merupakan jaringan yang menunjukan kerja mekanis
dengan cara berkontraksi, sedangkan jaringan tulang adalah jaringan kat
yang menghubungkan tubuh. Sementara itu jaringan saraf adalah jaringn
yang tersusun atas sel-sel saraf/neuron yang terhubung ke sistem saraf
pusat.
b. Perbedaan yang terlihat antara jaringan otot, tulang dan saraf jika dilihat
dari komposisinya jaringan otot, erdiri dari serat otot yang dapat
berkontraksi, jaringan tulang terdiri dari jaringan tulang yang
mengandung sel-sel tulang, kolagen, dan mineral seperti kalsium dan
fosfor dan jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel
pendukung.

c. Jaringan otot terdiri dari jaringan otot rangka, polos dan jantung. Pada
jaringan tulang terdiri dari tulang rawan dan tulang keras. Sementara
jaringan saraf terdirir dari saraf sensorik, motorik dan koneksi.

d. Fungsi jaringan otot salah satunya adalah sebagai penopang tubuh, fungsi
jaringan tulang salah satunya adalah sebagai alat gerak pasif dan fungsi
dari jaringan saraf salah satunya adalah reseptor rangsangan.

B. Saran

Semoga dengan mengetahui pengertian dari jaringan otot, tulang


dan saraf menjadikan kita lebih paham akan system kerja jaringan ayang ada
di daam tubuh kia serta dapat melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat
guna mendukung kinerja jaringan dalam tubuh.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bayuaji, R., & Biyanto, T. R. (2013). Model Jaringan Saraf Tiruan Kuat Tekan
Beton Porus dengan Material Pengisi Pasir. Jurnal Teknik Sipil ITB, 20(1),
23-32.

dr.Noor Yulia .,M.M (2022) MODUL ANATOMI FISIOLOGI (RMK140)SISTEM


MUSKULOSKELETAL ORGAN OTOT DAN PERSENDIAN .
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Hartato, E., Sitorus, D., & Wanto, A. (2018). Analisis jaringan saraf tiruan untuk
prediksi luas panen biofarmaka di Indonesia. Jurnal semanTIK, 4(1), 49-
56.

Mahanani, E. S. (2013). Perancah Hidogel untuk Aplikasi Rekayasa Jaringan


Tulang. Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 2(2),
52-57.

Prameswari, F. H., Arimbi, A., Yunita, M. N., Plumeriastuti, H., Yudhana, A., &
Purnama, M. T. E. (2020). Gambaran Histologi Jaringan Tulang
Ekstremitas Biawak Air (Varanus salvator) dengan Metabolic Bone
Disease. Jurnal Medik Veteriner, 3(2), 271-276.

20

Anda mungkin juga menyukai