Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM LIMFATIK

Disusun Oleh :
Jahrotul Uyun

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN BOGOR
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyusun makalah dengan judul “Sistem Limfatik”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

21 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………….................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………........................................................................................ ... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………… 3
2.1 Pengertian Sistem Limfatik Manusia…………………………………………….. 3
2.2 Fisiologi Sistem Limfatik Manusia………………………………………………. 3
2.3 Organ-Organ dan Jaringan Sistem Limfatik……………………………………... 6
2.4 Fungsi Sistem Limfatik Manusia………………………………………………… 9

BAB III PENUTUPAN……………………………………………………………….. 10


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
3.2 Saran..................................................................................................... ………….. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ditubuh manusia terjadi peperangan setiap waktu karena musuh-musuh yang datang
menyerang adalah bibit penyakit. Ada orang yang mudah sakit, ada pula orang yang jarang
sakit, ini ada kaitannya dengan sistem pertahanan tubuh seseorang tersebut. Jaringan tubuh
yang berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh manusia adalah jaringan darah dan
jaringan limfa. Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang
keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian
dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Semua jaringan tubuh terendam didalam cairan
jaringan yang terdiri atas konstituen darah dan materi sisa yang difus dari sel. Sebagian cairan
kembali ke kapiler limfe diujung vena dan sisanya berdifusi melalui dinding kapiler dan
membentuk limfa. Sistem limfatik terdiri atas limfe, pembuluh limfe, nodus limfe, organ
limfe ( seperti limpa dan kalenjar timus), serta jaringan limfoid difus ( misal tonsil dan
sumsum tulang belakang ). Adapun fungsi sistem limfatik adalah drainase jaringan, absorpsi
di usus halus dan imunitas. (Nurachmah, 2011 ).

Tubuh kita setiap saat terkena bakteri, jamur, atau virus. Akan tetapi, hanya sedikit yang
dapat masuk kedalam tubuh kita dan menimbulkan penyakit karena tubuh kita memiliki
sistem pertahanan tubuh. Sistem imunitas (pertahanan tubuh) adalah sistem yang berperan
penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Sistem imunitas manusia terdiri atas organ
limfatik primer (sumsum tulang merah, kalenjar timus) dan organ limfatik sekunder (limpa,
nodus limfa, tonsil). Didalam tubuh, sistem tersebut dapat mengenali dan membedakan antara
materi asing yang berasal dari luar tubuh (ular, debu, virus dan mikroba) dengan materi dari
dalam tubuh. Mekanisme pertahanan tubuh manusia dibedakan atas respons nonspesifik dan
respons spesifik. (Pratiwi, dkk, 2007).

Dari latar belakang tersebutlah yang maka tim penyusun mengambil judul makalah
tentang “Sistem limfatik dan Pertahanan Tubuh” yang akan membahas masalah tentang
sistem limfatik antara lain limfe, pembuluh limfe, nodus limfe, organ limfe ( seperti limpa
dan kalenjar timus), serta jaringan limfoid difus ( misal tonsil dan sumsum tulang belakang )
dan sistem pertahanan tubuh manusia.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem limfatik manusia?
2. Apa saja fisiologi sistem limfatik manusia?
3. Apa saja organ-organ dan jaringan sistem limfatik?
4. Apa saja fungsi sistem limfatik manusia?

1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui pengertian sistem limfatik manusia.
2 Untuk mengetahui fisiologi sistem limfatik manusia.
3 Untuk mengetahui organ-organ dan jaringan sistem limfatik.
4 Untuk mengetahui fungsi sistem limfatik manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Limfatik Manusia


Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar
dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan
oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi. Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena.

Susunan limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang labih kecil.
Kelenjar-kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu
sangat besar didalam saluran limfe. Didalam limfe tidak terdapat sel lain. Limfe dalam
salurannya digerakkan oleh kontraksi otot disekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe
dalam salurannya digerakkan oleh kontraksi otot disekitarnya dan dalam beberapa saluran
limfe yang gerakannya besar itu dibantu oleh katup.

Sistem limfatik ini berfungsi untuk absorbsi zat-zat makanan dari traktus
gastrointestinal, bertanggung jawab untuk absorbs lemak, dan salah satu mekanis pertahanan
tubuh terhadap infeksi. (Syaifuddin, 2009). Sistem limfatik manusia terdiri dari dua bagian
penting yaitu :

1. Pembuluh limfa
2. Jaringan dan organ limfa

2.2 Fisiologi Sistem Limfatik Manusia


Sistem limfatik manusia terdiri atas :

1. Saluran Limfe

Saluran limfa adalah cairan bening menyerupai plasma yang tidak mengandung protein
plasma dan memiliki kompetensi yang serupa dengan cairan interstisial. Limfe mengangkut
protein plasma yang meresap kedasar kapiler dan kembali kedalam aliran darah. Limfe juga
membawa partikel yang lebih besar, missal bakteri dan sisa sel dari jaringan yang rusak,

3
kemudian difiltrasi dan dihancurkan oleh nodus limfe. Limfe mengandung limfosit, yang
bersirkulasi didalam sistem limfatik dan memungkinnya menjaga area tubuh yang berbeda.
Dilakteal usus halus, lemak diabsorbsi kedalam limfatik yang membuat limfe disebut dengan
kili, tampak seperti susu. Membran serosa yang paling lebar adalah peritoneum, memran
serosa bertalian erat dengan sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak itu membawa
saluran limfe dan pembuluh darah. Membran ini dilapisi oleh endotelium, dan didalamnya
terdapat banyak lubang-lubang halus. Lubang-lubang ini disebut stomata, mereka
berhubungan dengan pembuluh limfe dan dengan demikian menghindarkan limfe berkumpul
dalam ruang serosa.

2. Pembuluh Limfe

Pembuluh limfa merupakan bagian penting dalam sistem peredaran limfa. Peredaran
limfa adalah peradaran terbuka. Limfa dari jaringan akan masuk kekapiler limfa. Kapiler
limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang lain membentuk pembuluh limfa. Pembuluh
limfa akan terkumpul di pembuluh limfa dada. Limfa akhirnya akan kembali kesistem
peradaran darah. Aliran limfa dalam pembuluh limfa dipengaruhi oleh kerangka otot rangka.
Disepanjang pembuluh limfa terdapat buku limfa yang disebut dengan nodus limfa yang
berbentuk bulatan kecil.

Semua cairan limfa berasal dari daerah kepala, leher, dada , paru-paru, jantung dan lengan
kanan terkumpul dalam pembuluh-pembuluh limfa dan bersatu menjadi pembuluh limfa
kanan disebut juga dengan duktus limfatikus dekster. Pembuluh limfa bermuara dipembuluh
vena dibawah tulang selangka kanan. Cairan limfa yang berasal dari bagian selain yang
bermuara dipembuluh limfa kanan akan bermuara pada pembuluh limfa dada yang disebut
dengan duktus toraksikus yang bermuara ditulang selangka kiri.

Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup
sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian merjan. Pembuluh limfe yang terkecil
atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
Pembuluh limfe bermula sebagai jalinana halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai
rongga-rongga limfe didalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe khusus,
disebut lakteal dijumpai dalam vili usus kecil. Kelenjar limfe berbentuk kecil lonjong atau
seperti kacang dan terdapat disepanjang pebuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan
dijumpai ditempat-tempat terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat
didalam leher, axila, torax, abdomen, dan lipatan paha. Sebuah kelenjar limfe mempunyai

4
pinggiran yang cembung dan yang cekung. Pinggiran yang cekung disebut hilum. Sebuah
kelenjar terdiri atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan jaringan kelenjar. Disebelah luar,
jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrus. Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot
dan fibrus, yaitu trabekulae, masuk kedalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat. Runagan
diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul dipinggiran yang cembung dan menuangkan isinya
kedalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang
banyak sekali terdapat didalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan
pembuluh limfe aferen yang mengeluarkan melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan
keluar kelenjar melalui hilum.

Saluran limfe terdapat dua batang saluran limfe yang utama, duktus torasikus dan batang
saluran kanan. Duktus torasikus bermula sebagai reseptakulum khili atau sisternakhili
didepan vertebra lumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan torax
menyimpang kesebelah kiri kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar
disebelah bawah kiri leher dan menuangkan isinya kedalam vena-vena itu. Duktus torasikus
mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang menyalurkan
limfenya ke duktus limfe kanan. Duktus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan
mengumpulkan limfe dari sebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah
kanan, dan menuangkan isinya kedalam vena yang berada disebelah bawah kanan leher.
Hampir semua jaringan tubuh memiliki pembuluh limfatik, kecuali sistem saraf pusat, tulang,
dan sebagian besar lapisan superfisial kulit. Suatu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat
meradang, yang tampak pada pembengkakan kelenjar yang sakit diketiak atau lipat paha
dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki terkena infeksi.

Adapun fungsi pembuluh limfa yaitu :

1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kedalam sirkulasi darah


2. Mengangkut limfosit dan kalenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari susu ke sirkulasi darah
4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
5. Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi terhadap kelanjutan infeksi

5
2.3 Organ-Organ dan Jaringan Sistem Limfatik
Organ-organ limfoid mencakup sumsum merah, nodus limfa, limpa, timus dan tonsil.
Organ limfoid ini berperan untuk mengumpulkan dan menghancurkan mikroorganisme
penginfeksi lain di dalam jaringan limfoid.
Organ limfoid yaitu :

1. Sumsum merah

Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit. Saat dilepaskan dari
sumsum merah, sel-sel limfosit masih identik. Perkembangan selanjutnya apakah akan
menjadi sel B atau sel T tergantung pada tempat pematangannya. Sel B mengalami
pematangan disumsum merah, sedangkan sel T mengalami pematangan ditimus. Kedua jenis
limfosit tersebut bersirkulasi di seluruh tubuh dan limfa, kemudian terkonsentrasi dalam
limpa, nodus limfa dan jaringan limfatik.

2. Nodus Limfa (kalenjar limfa)

Nodus limfa merupakan organ yang berbentuk kacang atau oval yang terletak sering
berkumpul disepanjang pembuluh limfe. Limfe mengalir melalui sejumlah nodus biasanya 8-
10 nodus sebelum kembali ke sirkulasi vena. Nodus ini memiliki berbagai ukuran yaitu
sebagian berukuran kecil seperti kepala peniti dan yang paling besar berukuran sebesar
almond.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran yang cembung dan yang cekung. Pinggiran
yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan
jaringan kelenjar. Disebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrus. Dari sini
keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrus, yaitu trabekulae, masuk kedalam kelenjar dan
membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung
banyak sel darah putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul dipinggiran yang cembung dan menuangkan
isinya kedalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang
banyak sekali terdapat didalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan
pembuluh limfe aferen yang mengeluarkan melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan
keluar kelenjar melalui hilum. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai ditempat-tempat
terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat didalam leher, axila, torax,
abdomen, dan lipatan paha. Nodus limfa diselubungi jaringan ikat longgar yang membagi
nodus menjadi nodulus-nodulus. Tiap nodulus mengandung ruang-ruang (sinus) yang berisi

6
limfosit dan makrofag. Saat cairan limfa melewati sinus maka makrofag akan memakan
bakteri dan mikroorganisme.
Fungsi nodus limfe adalah sebagai berikut :

a. Filtrasi dan fagositosis

Cairan limfe difiltrasi oleh jaringan retikular dan limfoid saat melalui nodus limfe. Materi
yang mengendap adalah mikroba, fagosit yang hidup dan mati yang berisi mikroba yang
dimakan, sel dari tumor ganas, sel jaringan yang rusak, serta partikel yang dihirup. Materi
organik dihancurkan di nodus limfe oleh makrofag dan antibodi. Sebagian partikel anorganik
yang diinhalasi tidak dapat dihancurkan di nodus limfe oleh fagositosis. Sebagian partikel ini
tetap di dalam makrofag dan tidak menyebabkan sel terbunuh atau rusak.

b. Proliferasi limfosit

Limfosit T dan B teraktivasi memperbanyak diri di nodus limfe. Antibodi yang dihasilkan
oleh limfosit B terensitisasi masuk kelimfe dan darah lalu mengaliri ke nodus.

c. Limpa

Limpa adalah organ limfoid terbesar. Limpa ialah sebuah kelenjar bewarna ungu tua yang
terletak disebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri dibawah iga kesembilan sepuluh
dan sebelas. Limpa berdekatan paada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma.
Limfa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon dan kiri atas, dan ekor pankreas.

Limpa terdiri atas jaringan struktur jaringan ikat. Di antara jalinan-jalinan itu terbentuk isi
limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel darah. Limpa
dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastik dan beberapa serabut
otot halus. Serabut otot halus ini berperan seandainya ada sangan kecil bagi fungsi limpa
manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk yang disebut trabekulae yang masuk kedalam
jaringan limpa dan membaginya dalam beberapa bagian.

Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di permukaan dalam.
Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung kedalam pulpa sehingga
darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan tidak seperti pada organ-organ lain
yang dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini tidak terdapat sistem kapiler biasa, tetapi darah
langsung berhubungan dengan sel-sel limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan
lagi dalam sebuah sinus yang bekerja seperti vena dan yang menghantarkan darahnya

7
kedalam cabang-cabang vena. Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa. Vena
ini membawa darahnya dari limpa masuk peredaran gerbang dan diantarkan ke hati. Adapun
fungsi limpa, yaitu :

1. Fagositosis

Leukosit, trombosit, dan mikroba difagositosis dilimpa. Tidak seperti nodus limfe, limpa
tidak memiliki limpatik aferen yang masuk sehingga limpa tidak terpapar penyakit yang
disebarkan oleh limfe.

2. Cadangan darah

Limpa mengandung 350 ml darah dan dalam merespons terhadap stimulus simpatik dapat
dengan cepat mengembalikan volume ini ke sirkulasi, misal pada pendarahan.

3. Respons imun

Limpa mengandung limfosit B dan T yang diaktivasi oleh keberadaan antigen, missal
pada infeksi. Proliferasi limfosit saat infeksi yang serius dapat menyebabkan pembesaran
limpa (splenomegali).

4. Eritropoiesis

Limpa dan hati merupakan tempat memproduksi sel darah janin yang penting. Selain itu,
limpa juga dapat memenuhi fungsi pada orang dewasa pada saat dibutuhkan.

5. Timus

Timus adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T. Kalenjar timus berada
dibagian atas mediastinum di belakang sternum dan memanjang keatas hingga dasar leher.
Berat kalenjar ini sekitar 10-15 gram pada saat lahir dan tumbuh hingga pubertas, selanjutnya
akan mengalami atrofi. Berat maksimum timus saat pubertas adalah 30-40 gram. Timus
sekresikan hormon timopoietin yang menyebabkan kekebalan pada sel T. Timus berbeda
dengan organ limfoid lainnya karena hanya berfungsi untuk tempat pematangan limfosit T.
Selain itu juga, karena timus adalah satu-satunya organ limfoid yang tidak memerangi
antigen secara langsung.

8
6. Tonsil

Tonsil adalah organ limfoid yang paling sedarhana. Kedua tonsil terdiri juga atas jaringan
limfe. Letaknya antara dua tiang fauses (lengkung langit-langit) dan mendapat persediaan
limfosit melimpah didalam cairan yang ada permukaannya dan yang ada didalam sela-sela
tonsil.
Sejumlah besar jaringan limfoid masuk kedalam formasi limpa, membran serosa, dan
dalam kulit usus halus. Di dalam usus mereka ditampung didalam mukosa(selaput lendir). Di
beberapa tempat dijumpai beberapa nudulus jaringan limfe. Khilus sentralis didalam vilus
berhubungan dengan pembuluh limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini limfe keluar dan
akhirnya sampai di reseptakulum khili. Tonsil terdapat dimulut dan tenggorokan, Tonsil juga
berfungsi untuk melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring. Oleh karena
itu antigen dihancurkan dengan ditelan dan diinhalasi.

2.4 Fungsi Sistem Limfatik Manusia


Adapun fungsi sistem limfatik manusia adalah sebagai berikut :
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kedalam sirkulasi darah.

2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.

3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran
limfe yang melaksanakan fungsi ini adalah saluran lakteal.

4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan


penyebaran organisme itu dari tempat masuknya

5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh
terhadap kelanjutan infeksi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening di dalam tubuh. Sistem limfatik berfungsi untuk absorbsi zat-zat makanan
dari traktus gastrointestinal, bertanggung jawab untuk absorbsi lemak, dan salah satu
mekanis pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sistem limfatik manusia meliputi saluran limfe,
pembuluh limfe dan organ limfe.
Sistem imunitas adalah sistem yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh
kita. Sistem imunitas manusia terdiri atas organ limfatik primer (sumsum tulang merah,
kalenjar timus) dan organ limfatik sekunder (limpa, nodus limfa, tonsil). Didalam tubuh,
sistem tersebut dapat mengenali dan membedakan antara materi asing yang berasal dari luar
tubuh (ular, debu, virus dan mikroba) dengan materi dari dalam tubuh. Mekanisme
pertahanan tubuh manusia dibedakan atas respons nonspesifik dan respons spesifik.

3.2 Saran

Bagi mahasiswa

Diharapkan mahasiswa kebidanan dapat membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran


dan semoga bisa menambah ilmu fisiologi tentang sistem limfatik dan sistem pertahanan
tubuh manusia lebih mendalam dan bisa diterapkan kedunia kesehatan khususnya dunia
keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Entjang, Indan. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
2. Hendra T. 2008. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan.
3. Nurrachmah, Elly. 2010. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Salemba Medika
4. Pratiwi, Dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga.
5. Sujaidi, Dkk. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya : Yudhistira.
6. Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia, edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

11

Anda mungkin juga menyukai