Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU URAI OLAHRAGA

DISUSUN OLEH:
NURIDA Y KAITA : A42118198

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANIN KESEHATAN DAN REKREASI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendidikan tentang “ilmu urai“
dengan baik.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Palu, 27 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman sampul…………………………………………………………..i

KataPengantar………………………………………..……………......…ii

Daftar Isi……….………………………................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………..…...………1

1.2 Rumusan Masalah…………………………..…………............……1

1.3 Tujuan Permasalahan……………………...…………..……………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biomekanik………..….…………....……....................…3

2.2 Pengertian Kinesiologi…….……...…...………………..........…......4

2.3 Analisis Biomekanik dan Kinesiologi Olahraga Tolak Peluru.........5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………….…………………….....................……15

3.2 SaranSaran………………….………….………...…………………15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………..………...........16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Biomekanik dan kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada makhluk hidup,
yaitu gerakan pada manusia. Olahraga membutuhkan suatu gerakan dan aktifitas fisik yang
teratur untuk mencapai sebuah kebugaran jasmani. Dalam biomekanik dan kinesiologi olahraga
mempelajari suatu usaha gerakan yang bertujuan untuk mencapai hasil maksimal dalam
berolahraga. Salah satu olahraga yang mudah dianalisis oleh biomekanik dan kinesiologi adalah
olahraga tolak peluru, lempar lembing, lempar martil, dll.

Secara terminologi, Biomekanik terdiri atas 2 kata yaitu kata “Bio” = makhluk hidup dan
kata “Mekanikal” = gerakan. Biomekanik secara umum/luas adalah ilmu yang mempelajari
gerakan pada manusia, yang dipengaruhi oleh sistem anatomi, fisiologi, psikologis, mekanis
dan sosiokultural. Sedangkan pengertian Biomekanik secara sempit adalah ilmu yang
mempelajari gerakan pada manusia. Adapun pengertian Biomekanik secara ilmiah adalah ilmu
yang mempelajari cara menentukan gaya, perubahan dan beban mekanik pada otot, tulang dan
sendi dari tubuh manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1) Apakah yang dimaksud dengan biomekanik dalam olahraga?

2) Apakah yang dimaksud dengan kinesiologi dalam olahraga?

3) Bagaimana caranya menganalisis biomekanik dan kinesiologi olahraga tolak peluru?

1.3 Tujuan Permasalahan


Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1) Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Biomekanik dan kinesiologi olahraga.

2) Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang Biomekanik dan kinesiologi serta analisis
olahraga tolak peluru
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biomekanik

Secara terminologi, Biomekanik terdiri atas 2 kata yaitu kata “Bio” = makhluk hidup dan
kata “Mekanikal” = gerakan. Jadi Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada
makhluk hidup, dimana dalam Biomekanik hanya mempelajari gerakan pada manusia. Dengan
demikian, pengertian Biomekanik secara umum/luas adalah ilmu yang mempelajari gerakan
pada manusia, yang dipengaruhi oleh sistem anatomi, fisiologi, psikologis, mekanis dan
sosiokultural. Sedangkan pengertian Biomekanik secara sempit adalah ilmu yang mempelajari
gerakan pada manusia. Adapun pengertian Biomekanik secara ilmiah adalah ilmu yang
mempelajari cara menentukan gaya, perubahan dan beban mekanik pada otot, tulang dan sendi
dari tubuh manusia.

Biomekanik adalah bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanik
merupakan kombinasi anatara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan
fisiologi. Dalam biomekanik, prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,
analisis, desain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran. Ilmu ini
adalah sebuah penerapan dari hokum mekanik untuk mendeskripsikan gerakan manusia, juga
sebuah ilmu yang mempelajari gaya yang bekerja dan dihasilkan pada tubuh manusia beserta
efeknya pada lapisan, cairan ataupun material yang digunakan untuk keperluan diagnosis,
perawatan dan penelitian.

Bidang ilmu biomekanik terdiri dari dua macam gerakan, yaitu:

 Kinematik, Mempelajari gerakan baik mengenai perpindahannya, kecepatan dan


percepatan, tanpa memperhatikan penyebab gerakan.
 Kinetik, Berhubungan dengan kerja gaya-gaya pada benda dan akibat (hasil) kerja gaya-
gaya tersebut.
 Baik gerakan kinematik maupun kinetik dibedakan menjadi dua macam gerakan yaitu:
o Gerakan linear, adalah gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana
seluruh titik pada tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama.
o Gerakan angular, adalah gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang
berbeda pada segmen tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang
sama. Gerakan ini bekerja pada jalur imaginer yang disebut sumbu rotasi.
 Kita sudah mengetahui tentang anatomi terapan FT, yang terdiri atas : sistem otot, sistem
tulang dan sendi serta sistem saraf yang menyebabkan manusia dapat bergerak dan dapat
melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari, tetapi tidak
 Terlepas dari pengaruh lingkungan manusia tersebut.

Ada 5 pendekatan didalam mempelajari gerakan pada manusia, yaitu:

 Pendekatan Anatomi
 Dimana menggambarkan (menjelaskan) tentang struktur tubuh dan bagian-bagiannya
serta bagian-bagian tubuh yang potensial untuk menghasilkan gerakan.
 Pendekatan Fisiologis
 Dimana mempelajari tentang proses terjadinya gerakan, kontinuitas gerakan dan kontrol
gerakan.
 Pendekatan psikologis
 Dimana mempelajari berbagai sensasi, persepsi dan motivasi yang menstimulasi
terjadinya gerakan serta mekanisme neurologis yang mengontrolnya.
 Pendekatan Mekanik
 Dimana menjelaskan adanya gaya, waktu dan jarak yang berhubungan dengan gerakan
tubuh manusia.
 Pendekatan sosio-kultural
 Dimana menjelaskan tentang pengertian dari gerakan yang bervariasi didalam lingkungan
yang berbeda-beda

2.2 Pengertian Kinesiologi


Kinesiologi, berasal dari kata Yunani kinesis (gerakan) dan kinein (untuk pindah), juga
dikenal sebagai kinetika manusia, adalah ilmu tentang gerakan manusia. Kinesiologi berasal
dari kata kines dan logos, kines adalah gerak sedangkan logos berati ilmu, jadi kinesiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak, khususnya gerak pada manusia.

Tujuan kinesiologi ditinjau dari beraneka macam kegiatan yang bergerak pada bidang
kinesiologi adalah:

1) Health promotion : Kinesiologists yang bekerja di industri promosi kesehatan berfokus pada
bekerja dengan individu yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan
kesejahteraan individu.
2) Klinis / Rehabilitasi : Kinesiologists yang bekerja dengan individu-individu dengan kondisi
menon-aktifkan yang bertujuan untuk membantu mereka mendapatkan kembali fungsi fisik
yang optimal.

3) Ergonomics : Kinesiologists yang ini bekerja di industri yang bertujuan untuk menilai
kesesuaian desain workstation dan memberikan saran untuk modifikasi dan alat-alat bantu.

4) Kesehatan dan Keselamatan : Kinesiologists yang bekerja adalah orang yang terlibat dalam
konsultasi dengan industri dan bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan memberikan
rekomendasi dan solusi untuk mengoptimalkan kesehatan dan keselamatan pekerja.

5) Disability manajemen/ Case koordinasi : Kinesiologists bekerja merekomendasikan dan


menyediakan rencana aksi yang bertujuan untuk mengembalikan individu yang terluka fungsi
optimal mereka dalam semua aspek kehidupan.

Manfaat dari hasil kerja kinesiologi yaitu:

a) Mengetahui keseluruhan kondisi kesehatan organ tubuh atau sistem organ dalam
metabolisme suatu zat dalam tubuh.

b) Mengetahui kondisi imunitas/ kekebalan tubuh dan seluruh gangguan alergi yang dialami.

c) Mengetahui keseimbangan vitamin dan mineral dalam tubuh.

d) Mengetahui keseimbangan hormonal tubuh.

e) Mengetahui respon tubuh terhadap zat, obat bahkan makanan, sehingga diketahui zat/ obat/
makanan apa saja yang cocok untuk tubuh.

f) Dapat mengetahui gangguan mental dan emosional, stress dan depresi yang mengganggu
kesehatan tubuh.

g) Mengetahui tingkat kesehatan tubuh, baik yang normal ataupun yang menderita suatu
penyakit, akut maupun kronis.

h) Membantu ketepatan suatu diagnosa dan terapi kasus kesakitan serta respon tubuh
(alergi/tidak atau cocok/tidak) terhadap suatu bahan/zat/obat.
2.3 Analisis Biomekanik dan Kinesiologi Olahraga Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu nomor perlombaan atletik. Nomor ini diperlombakan untuk
kategori pria dan wanita. Berat peluru untuk kategori wanita adalah 4 kilogram dan untuk
kategori pria 7,26 kilogram. Peluru terbuat dari besi keras, kuningan atau logam lain dan tidak
boleh lebih lunak dari kuningan, atau kulit metal yang keras diisi dengan timah atau materil
lain.

Dalam perlombaan tolak peluru, gerakan-gerakan atlit dalam usahanya untuk melaksanakan
tolakan harus dilakukan di dalam sebuah lapangan yang dibatasi oleh sebuah lingkaran dengan
garis tengah 2,135 m. Peluru harus jatuh di dalam sebuah sektor yang dibatasi oleh dua garis
lurus yang ditarik dari pusat lingkaran ke ujung-ujung busur pada lingkaran dengan besar sudut
40 derajat.

 Teknik tolak peluru gaya o’brien


o Teknik Awalan.
 Berdiri Tegak membelakangi arah tolakan.
 Peluru dipegang dengan tangan kanan dan jari-jari terbuka.
 Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak menggeser ke
samping.
 Peluru diletakkan atau ditempelkan diantara bahu dan leher dibawah rahang
dengan telapak tangan terbuka ke atas.
 Siku bengkok dan lemas di samping badan.
 Lutut kaki kanan dibengkokan, berat badan pada kaki kanan, tungkai kiri
lurus ke belakang rileks.

2 Gerak Meluncur

 Lengan kiri dilipat di depan badan untuk membentuk keseimbangan.


 Tarik tungkai kiri ke depan, lutut dilipat di bawah perut di samping tungkai depan
(kanan).
 Luruskan kembali tungkai kiri.
 Bersamaan dengan meluruskan tungkai kiri ke belakang, tolakan kaki kanan kuat dan
pindahkan kaki kanan searah dengan gerakan tubuh sejauh-jauhnya sehingga kaki kiri
menyentuh balok tolakan.
 Gerakan melentur diakhiri dengan sikap lutut tungkai kiri lurus, lutut tungkai kanan
bengkok, berat badan pada kaki kanan.
 3) Teknik Tolakan
 Bersamaan dengan kaki kiri menyentuh balok, luruskan lutut tungkai kanan dan tolak
atau dorong peluru dengan cepat dibantu dengan putaran pinggul, putaran lengan kiri,
lenturan togok dan ekstensi pergelangan tangan kanan.
 Sudut tolakan kira-kira 40 derajat dengan bidang horisontal.
 Setelah menolak lengan kanan tetap lurus.
 Berat badan ke depan, supaya tidak keluar lingkaran pindahkan kaki kanan ke depan.

Menurut pandangan Biomekanik, tolak peluru termasuk jenis keterampilan yang


diklasifikasikan dalam: Melontarkan objek untuk mencapai jarak horisontal maksimal. Selain
tolak peluru, termasuk dalam klasifikasi ini adalah lempar cakram, lempar lembing, lontar
martil dan lompat jauh.

Berdasarkan keterangan di atas Faktor-faktor yang mempengaruhi jauhnya tolakan dalam tolak
peluru :

1) Besarnya kecepatan awal peluru pada saat lepas dari tangan.

2) Besarnya sudut tolakan.

3) Ketinggian peluru saat lepas dari tangan.

Untuk memperjelas hal ini, berikut disajikan gambar faktor-faktor yang berhubungan dengan
jarak horisontal benda yang menjalani gerak parabola.

Jika peluru atau benda ditolak dengan kecepatan yang sama, tetapi pada saat lepas dari tangan
dengan ketinggian yang berbeda (h1 dan h2), maka akan menghasilkan jarak horisontal yang
berbeda (h2 > h1). Perbedaan ketinggian saat peluru lepas dari tangan terutama tergantung pada
postur tubuh atau tinggi badan atlit dan teknik menolak.

Untuk membuktikan hal tersebut berikut ini diberikan contoh soal; Dalam tolak peluru,
diketahui kecepatan awal peluru saat lepas dari tangan (Vo)= 10m/d, sudut tolakan a= 450, Dan
percepatan gravitasi g= 10m/d2. Tolakan pertama ditolak pada ketinggian 1.70 m dan tolakan
kedua pada ketinggian 2 m, maka jarak yang terjauh dari kedua tolakan adalah pada ketinggian

Pada ketinggian 1.70 m

· Mencari jarak tolak (X) sampai puncak parabola dalam sumbu x

V02 Sin 2a = 102 Sin 90 = 100.1 = 100

Xh = = = = 5 m

2g = 2x10 = 20
· Mencari jarak vertical dari ketinggian tolak (1.70m) sampai puncak parabola.

Vo2 Sin2a = 102x0.5 = 100x0.5 = 50

Yh = = = = = 2.5

2g = 2x10 = 20

t = Ö2 ( Y + Yh ) = Ö2 (1.7 + 2.5) = 0.92 dt

g=10

· Mencari jarak tolak (X) dari puncak parabola sampai tanah

X = Vo Cos a x t = 10 x 0.71 x 0,92 = 6.53 m

· Jadi jarak total tolakan adalah Xtotal = Xh + X = 5 + 6.53 = 11.53 m

Pada ketinggian 2 m

· Mencari jarak tolak (X) sampai puncak parabola dalam sumbu x

V02 Sin 2a=102 Sin 90=100

Xh = = = = 5 m

2g=2 x 10=20

· Mencari jarak vertical dari ketinggian tolak ( 2 m) sampai puncak parabola.

Vo2 Sin2a=102 X 0.5=100 x 0.5=50

Yh = = = = = 2.5

2g=2 x 10=20

t = Ö 2 ( Y + Yh ) = Ö 2 (2 + 2.5) = 0.95 dt

g=10

· Mencari jarak tolak (X) dari puncak parabola sampai tanah

X = Vo Cos a x t = 10 x 0.71 x 0,95 = 6.75 m


· Jadi jarak total tolakan adalah Xtotal = Xh + X = 5 + 6.75 = 11.75 m

Jadi menolak pada ketinggian 2 meter akan menghasilkan jarak tolak yang lebih jauh dari pada
menolak pada ketinggian 1.7 m terbukti.

Dari contah soal di atas jika tolakan pertama Vo = 10 m/dt dan tolakan kedua 15 m/dt pada
ketinggian 2 m, maka yang lebih jauh adalah tolakan dengan kecepatan awal ….?

Sekarang kita tinggal mencari jarak tolakan dengan kecepatan awal (Vo) 15 m/dt.

· Mencari jarak tolak (X) sampai puncak parabola dalam sumbu x

V02 Sin 2a = 152 Sin 90 = 225

Xh = = = = 11.25 m

2g = 2x10 = 20

· Mencari jarak vertical dari ketinggian tolak ( 2 m) sampai puncak parabola.

Vo2 Sin2a = 152x0.5 = 225 x 0.5 = 112.5

Yh = = = = = 5.6

2g = 2x10 = 20

t = Ö2 ( Y + Yh ) = Ö2 (2 + 5.6) = 1.23 dt

g 10

· Mencari jarak tolak (X) dari puncak parabola sampai tanah

X = Vo Cos a x t = 10 x 0.71 x 1.23 = 8.73 m

· Jadi jarak total tolakan adalah Xtotal = Xh + X = 11.25 + 8.73 = 19.98 m

Jika peluru ditolak dari ketinggian yang sama dengan kecepatan awal sama, maka jarak
horisontalnya ditentukan oleh sudut elevasinya, yaitu sudut yang dibentuk oleh arah tolakan
dengan bidang horisontal.

Sudut elevasi yang akan mengahsilkan jarak horizontal terjauh dari suatu benda yang bergerak
menurut lintasan parabola tergantung pada letak bidang tempat mendaratnya. Ada tiga model
tempat mendarat dalam gerak lintas parabola:
1. Tempat mendarat sama tinggi atau satu bidang horisontal dengan titik lepas benda.
Sudut yang paling baik adalah 45 derajat dengan bidang horisontal.
2. Tempat mendarat lebih rendah dari titik lepas benda atau sama tinggi dengan
bidang tempat melempar maka sudut yang paling baik adalah 40 derajat.
3. Tempat mendarat lebih rendah dari pada tempat tumpuan pelempar, maka sudut
yang paling tepat adalah 30 derajat .

Gerakan Lutut dan Pinggul

Lutut dan pinggul merupakan titik-titik kritis dalam tolak peluru. Lutut kanan dan sendi pinggul
fleksi dalam posisi sudut optimum sehingga peregangan otot cukup untuk menghasilkan tenaga
maksimum. Hal ini perlu diperhatikan pada fase akhir persiapan. Bila regangan otot tidak
mencapai titik kritis maka pada saat akstensi lutut tidak akan terjadi kekuatan rotasi maksimum.
Kemudian pada saat peluru lepas, lutut harus dalam keadaan ekstensi penuh. Jika ini tidak
dilakukan maka ketinggian peluru saat lepas dari tangan tidak berada pada ketinggian
maksimum yang akan dapat mengurangi jarak tolakan horisontal.

Gerakan Pinggang dan Persendian Pinggul

Pada fase persiapan, pinggang dan persendian pinggul berada di atas bidang tumpuan yang
mantap, sehingga kesetimbangan dapat dipertahankan. Masa badan (center of gravity) letaknya
lebih rendah oleh karena pengaruh fleksi lutut kanan sebagai kaki tumpuan. Otot ekstensor kaki
tumpuan berada dalam keadaan diregang untuk kontraksi dengan kekuatan penuh pada saat
dimulainya fase Gerak. Keadaan pinggul tetap dalam kesetimbangan gerak seperti terlihat pada
frame 12 hingga frame 20. Tenaga terbesar dihasilkan pada saat dimulainya putaran pinggul.
Pada saat putaran putaran pinggul harus terlihat adanya urutan perpindahan kedudukan pusat
masa badan.

Peluru lepas pada saat mencapai ketinggian maksimum seperti terlihat dalam frame 32.
Kecepatan gerak peluru dalam menjalani lintasannya sangat menentukan hasil tolakan.

Bidang tumpuan yang mendukung kesetimbangan gerak ke depan pada tolak peluru ditunjang
oleh satu titik tumpu dan dua titik tumpu secara bergantian. Pada fase persiapan kesetimbangan
tubuh ditumpu oleh satu kaki yaitu kaki kanan. Keadaan ini berlangsung sampai sampai
permulaan fase gerakan. Pada fase gerakan kesetimbangan bertumpu pada dua titik (kaki)
sehingga tingkat kesetimbangannya lebih stabil. Akibatnya rotasi pinggul dapat berjalan tanpa
merusak kesetimbangan tubuh.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara terminologi, Biomekanik terdiri atas 2 kata yaitu kata “Bio” = makhluk hidup dan kata
“Mekanikal” = gerakan. Jadi Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada makhluk
hidup, yaitu gerakan pada manusia. Bidang ilmu biomekanik terdiri dari dua macam gerakan,
yaitu: Kinematik dan Kinetik. Kinesiologi, berasal dari kata Yunani kinesis (gerakan) dan
kinein (untuk pindah), juga dikenal sebagai kinetika manusia, adalah ilmu tentang gerakan
manusia. Kinesiologi berasal dari kata kines dan logos, kines adalah gerak sedangkan logos
berati ilmu, jadi kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak, khususnya gerak pada
manusia. Dari tinjauan Biomekanik dan kinesiologi tentang tolak peluru, sangat penting untuk
diperhatikan adalah bahwa peluru harus dilepaskan pada saat kecepatan maksimum, ketinggian
maksimum dan juga pada sudut tolakan kurang dari 45 derajat. Ketiga hal ini mutlak penting
untuk mencapai tujuan tolak peluru yaitu melontarkan objek untuk mencapai jarak horisontal
maksimal.

3.2 Saran

Biomekanik dan kinesiologi dapat menganalisis olahraga tolak peluru dalam mencapai tolakan
peluru dengan hasil yang maksimal, yaitu dengan cara peluru harus dilepaskan pada saat
kecepatan maksimum, ketinggian maksimum dan juga pada sudut tolakan kurang dari 45
derajat. Ketiga hal ini mutlak penting untuk mencapai tujuan tolak peluru yaitu melontarkan
objek untuk mencapai jarak horisontal maksimal. Sehingga peluru dapat mencapai jarak terjauh.
DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri, dkk.2006. Biologi SMA kelas XI Jilid 2 . Jakarta : Erlangga

www.forumpositif.com
www.biohealthworld.com

Anda mungkin juga menyukai