Kelompok 3
KELAS 1D
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi nikmat berupa sehat dan kelancaran dalam
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1
dengan judul BIOMEKANIK TUBUH
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata ajar Ilmu Dasar
Keperawatan 1 di STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun penyusunannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang terkait yang
sifatnya membangun agar dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun orang lain yang
membutuhkan umumnya.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak luput dari bantuan pikiran serta dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga segala bantuan yang
telah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besar olahraga. Gerakan dapat
berbentuk pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh
kerja tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah. Gerak dapat bersifat
horisontal atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat sudut
dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi
sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada arahnya pada satuan
waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu.
Banyak teori yang dikembangkan dalam materi ilmu gerak. Untuk mengerti dengan
baik dari teori tersebut diperkenalkan pengertian-pengertian dari suatu ilmu gerak, karena
akan membantu memberikan penjalasan dan pemahaman bagaimana melakukan aktifitas
olahraga seperti jalan lari, lompat jauh, meluncur, menyelam, senam dan permainan
menggunakan/dibantu alat. Dengan teori-teori tersebut membantu kita untuk melakukan
analisis gerakan-gerakan seperti : kecepatan, gerak lurus tidak beraturan, posisi kaki dalam
keadaan kontak dan tidak kontak dengan tanah, gerakan memutar dan beberapa aspek
serta teknik dalam olahraga serta gerak manusia.
Sebelum memasuki detail analisa gerak secara kualitatif didalam biomekanika dalam
memperbaiki teknik, pertama kita harus mempelajari lebih dahulu tentang perbedaan
antara kualitatif dan kuantitatif analisis biomekanik. Bahasan kualitatif dan kuantitatif
menggambarkan bagaimana karateristik dari penampilan diamati dan dianalisa oleh
pelatih, guru atau dokter. Jika penampilan atau setiap aspek ditinjau secara kuantitatif atau
diukur (diperlihatkan dengan bilangan atau angka). Jika penampilan atau setiap aspek
dievaluasi dengan hanya menggunakan penglihatan dari pengamat dan tidak menggunakan
angka disebut dengan analisa kualitatif dan tetap harus menggunakan teori-teori dan dalil-
dalil.
Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan disebut
analisa anatomi kualitatif. Analisa anatomi kualitatif suatu ketrampilan bisa berbentuk
sederhana atau kompleks, terganung pada aktifitas yang di analisa. Salah satu yang berbentuk
kompleks pada permainan bola basket. Dengan menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi,
rendah, pendek, panjang, besar, kecil dan selanjutnya boleh jadi digunakan untuk
menggambarkan karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan dengan
penglihatan adalah dasar analisa secara kualitatif.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biomekanika
Pendekatan biomekanika menitik beratkan pada struktur tulang dan posisi pengangkatan,
dimana struktur tulang terutama pada tulang belakang akan mengalami tekanan yang
berlebih ketika melakukan pengangkatan meskipun frekuensinya jarang. Pendekatan
biomekanika memandang tubuh manusia sebagai suatu sistem, yang terdiri dari elemen-
elemen yang saling berkait dan terhubung satu sama lain melalui sendi-sendi dan jaringan
otot yang ada.
Dalam melakukan analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai suatu sistem
yang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan). Tiap link mewakili segmen
tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. Menurut Chaffin &
Anderson (1984), tubuh manusia terdiri dari link, yaitu (Wignjosoebroto dkk ,2010):
1. Link lengan bawah yang dibatasi joint telapak tangan dan siku
2. Link lengan atas yang dibatasi joint siku dan bahu
3. Link punggung yang dibatasi joint bahu dan pinggul
4. Link paha yang dibatasi joint pinggul dan lutut
5. Link betis yang dibatasi joint lutut dan mata kaki
6. Link kaki yang dibatasi joint mata kaki dan telapak kaki
Analisis biomekanika ada 2 (dua) yaitu secara statis berupa analisis besarnya gaya dan
momen yang terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, saat tubuh dalam kondisi tanpa
gerakan. Sedangkan analisis biomekanika secara dinamis adalah analisis besarnya gaya dan
momen yang terjadi pada bagian- bagian tubuh tertentu saat tubuh dalam kondisi bergerak.
Tiga jenis gaya bekerja di dalam tubuh manusia, yaitu (Wignjosoebroto dkk, 2010):
1. Gaya Gravitasi yaitu gaya yang melalui pusat massa dari segmen tubuh manusia
dengan arah ke bawah. Besar gayanya adalah massa di kali percepatan gravitasi
(F = m.g).
2. Gaya Reaksi yaitu gaya yang terjadi akibat beban pada segmen tubuh atau berat
segmen tubuh itu sendiri.
3. Gaya Otot yaitu gaya yang terjadi pada bagian sendi, baik akibat gesekan sendi
atau akibat gaya pada otot yang melekat pada sendi, dan gaya ini
menggambarkan besarnya momen otot.
Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh didalam melakukan pekerjaan
tersebut, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang terjadi pada setiap link dan sendi
melalui analisa mekanik. Baik pada saat tubuh dalam posisi diam (biostatic) maupun pada
saat bergerak (biodynamic) (Wignjosoebroto dkk, 2010).
Hukum Kesetimbangan Gaya menyatakan bahwa penjumlahan aljabar dari semua gaya yang
bekerja pada suatu benda dalam keadaan kesetimbangan statis adalah sama dengan nol
(ΣF=0). Untuk mendapatkan kesetimbangan gaya secara keseluruhan, maka gaya-gaya
dibedakan sedikitnya dalam dua arah, yaitu vertikal dan horizontal. Sehingga diperoleh
rumus kesetimbangan gaya sebagai berikut : ΣF x = 0 untuk arah horizontal
ΣF y= 0 untuk arah vertikal.
Kemudian dari hukum kesetimbangan momen menyatakan bahwa penjumlahan
aljabar momen-momen dari semua gaya yang bekerja pada satu suatu benda dalam
keadaan kesetimbangan statis adalah sama dengan nol ( ΣM = 0). Prinsip-prinsip dasar yang
diaplikasikan pada mekanika di atas, dapat dilakukan analisis biomekanika pada berbagai
segmen tubuh manusia dengan memandang tubuh sebagai si stem multiple link, maka hasil
perhitungan gaya dan momen pada suatu link akan dipengaruhi link sebelumnya dan akan
mempengaruhi link selanjutnya (Wignjosoebroto dkk, 2010).
Oleh sebab itu link terakhir (link kaki) akan menahan beban yang berasal dari berat
seluruh link sebelumnya, baik beban eksternal maupun beban link itu sendiri. Dalam
menganalisis biomekanika khususnya pada perajin gerabah perlu digambarkan secara
diagram segment-segment tubuh yang akan dianalisis yaitu pada bagian lengan yang
bertujuan memudahkan dalam menentukan gaya-gaya yang berpengaruh pada sistem anatomi
tubuh manusia (Wignjosoebroto dkk, 2010)
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang
menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis
terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadap biomekanika yaitu (Muslimah, 2006):
1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.
Ada beberapa bukti bahwa semakin banyak jumlah material yang diangkat dan
dipindahkan dalam sehari oleh seseorang, maka akan lebih cepat mengurangi ketebalan dari
intervertebral disc atau elemen yang berada diantara segmen tulang belakang. Fenomena ini
menggambarkan bahwa pengukuran yang akurat terhadap tinggi tenaga kerja dapat
digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi beban kerja (Mas’idah dkk, 2009).
Ada beberapa cara mengangkat beban yang benar, yaitu (Mas’idah dkk, 2009):
3. Memutar (Twisting)
Kegiatan memutar merupakan kegiatan MMH yang merupakan gerakan memutar
tubuh bagian atas ke satu atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah berada dalam
posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat dilakukan dalam keadaan tubuh yang diam.
Di bawah ini adalah gambar kegiatan memutar
4. Membawa (Carrying)
Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang atau mengambil barang dan
memindahkannya. Berat benda menjadi berat total pekerja.
Di bawah ini adalah gambar kegiatan membawa
5. Menahan (Holding)
Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam (statis)
Di bawah ini adalah gambar kegiatan menahan
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu benda.
Gaya juga dapat didefinisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami percepatan.
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja
pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.
1. Gaya pada tubuh.
Contohnya : Gaya berat tubuh
2. Gaya dalam tubuh – sering tidak disadari
Contohnya : Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru
Gaya pada tubuh ada 2 tipe
1. Gaya tubuh dalam keadaan statistic
Gaya gaya yang dikenakan untuk batang-batang mekanisme mesin selalu dikalikan
dengan operasional spesifik yaitu doman waktu.
“Bila gaya selamat domain waktu tertentu bisa (besarnya) dan arah vektornya
tetap konstan adalah gaya statis”
Gaya statits terjadi pada beban yang dikenakan besarnya tetap sepanjang waktu.
Untuk kondisi statistik berarti diam atau kecepatan titik ada (0).
Bila statistic maka keadaan dalam tubu setimbang, jumlah gaya dan saat gaya yang
ada sama dengan tidak. Untuk itu dibagi menjadi 3 kelas system pengupil:
a. Kelas pertama : Titik tumpuan lokasi diantara gaya berat dan otot
Contoh : Kepal dan Leher
b. Kelas kedua : Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot
Contoh : Tumit menjinjit
c. Kelas ketiga : Gaya otot lokasi diantara titik tumpuan dan gaya berat.
Contoh : Otot lengan
3. Gaya Gesek
“Bila dua benda dalam keadaan iluminasi, maka keduanya dapat saling mengerjakan
gaya”
Gaya gesek sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh, salah satu
fungsi yang sangat penting dari kantong pericardial yang menyelubungi jantung.
3. Jenis gerakan
a. Fleksi : Gerakan memperkecil sudut
b. Ekrension : Gerakan memperlebar sudut
c. Abduksi : Gerakan menjauhi badan
d. Adduksi : Gerakan mendekati badan
e. Rotasi : Gerakan memutar
f. Pronasi : Gerakan meneulungkupkan telapak tangan
g. Supsinasi : Gerakan mengadahlan telapak tangan
h. Inversi : Gerakan memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh
i. Eversi : Gerakan memiringkan telapak kaki ke arah luar tubuh
j. Dorsofleksi : Gerakan menggerakan telapak kaki ke arah depan
k. Plantarfleksi : Gerakan menggerakan telapak kaki ke arah bawah
4. Latihan ROM
Dalam pengaplikasian Range of Motion ini atau ROM haruslah disertai dengan
Latihan aplikasi ROM itu sendiri. Latihan ini yaitu dengan menggerakan bagian tubuh
untuk mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas kemampuan gerak sendi pada klien
post stroke. Adapun jenis latihannya :
a. Active ROM
yaitu menggerakan Latihan gerakan ROM secara mandiri, ini biasanya
dilakukan pada klien yang masih mampu untuk bergerak seacar normal.
Dalam arti penyakit yang diderita tidak terlalu buruk
b. Active Assitive RROM
Yaitu gerakan mandiri dengan pendampingan. Latihan ini ditujukan
kepada klien yang mengalami keterbatasan motoric tetapi masih bisa
melakukan sendiri, maka dari itu diperlukannya pendampingan selama
Latihan.
c. Passive ROM
Yaitu Gerakan latihan yang dibantu sepenuhnya. Latihan ini biasanya
dtujukan kepada klien yang benar-benar mengalami kerusakan motorik, maka
dengan itu diperlukan pendampingan sepenuhnya kepada klien tersebut.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biomekanika adalah penggunaan kekuatan mekanik pada organisme hidup dan
penyelidikan efek interaksi kekuatan tubuh atau system, termasuk kekuatan yang
timbul dari dalam dan luar tubuh.
Gerak dan gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan
interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan
sebagai kuantitas yang dapat menyebabkan perubahan dari state suatu benda sehingga
terjadi percepatan pada benda itu. Biomekanika kerja tubuh dalam analis
biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai system yang terdiri dari link
(penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh
tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memahami penjelasan di
dalamnya sehingga mengetahui dan memahami tentang gerak pada biomekanik pada
tubuh manusia sehingga mahasiswa/i mampu meningkatkan kemampuan dalam
mengkonstruksi ilmu tentang biomekanika. Tidak hanya mampu memahami tapi juga
mampu menguraikan dan menerapkan konsep macam-macam gaya yang bekerja pada
tubuh manusia.
Mungkin banyak kesalahan dalam penulisan makalh ini, oleh karena itu
dimohon perhatian dan saran bagi penulis. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/244925381/Aplikasi-Biomekanika-Dalam-
Keperawatan
https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/01/13/biomekanika-
fisika-kesehatan/
http://ccaritugas.blogspot.com/2015/05/makalah-bio-mekanika-dalam-
keperawatan.html
http://arieunie.blogspot.com/2015/07/definisi-biomekanika-bab-i-
pendahuluan.html
http://undinkdtc.blogspot.com/2013/10/aplikasi-biomekanika-fisika.html