Anda di halaman 1dari 16

BIOMEDIKA TUBUH 

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1 


Dosen Pembimbing: Galih Jatnika, S.Kep., Ners., M.Kep.
 

   
 

Kelompok 3

Andika Wijaya 213120125 Silvia Tiana F 213120141

Raihannisya 213120126 Ramadhan Murdiana 213120151

Suci Nopianty 213120150 Nurani Saxena B 213120153

Ingrid Aniza 213120129 Rachel 213120162

Triyara Sugiarti 213120134 Rachel 213120162

KELAS 1D

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi nikmat berupa sehat dan kelancaran dalam
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1
dengan judul BIOMEKANIK TUBUH
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata ajar Ilmu Dasar
Keperawatan 1 di STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun penyusunannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang terkait yang
sifatnya membangun agar dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun orang lain yang
membutuhkan umumnya.                                                                                                
 Dalam penyelesaian makalah ini tidak luput dari bantuan pikiran serta dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga segala bantuan yang
telah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Cimahi, 22 Juni 2021

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besar olahraga. Gerakan dapat
berbentuk pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh
kerja tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah. Gerak dapat bersifat
horisontal atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat sudut
dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi
sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada arahnya pada satuan
waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu.
Banyak teori yang dikembangkan dalam materi ilmu gerak. Untuk mengerti dengan
baik dari teori tersebut diperkenalkan pengertian-pengertian dari suatu ilmu gerak, karena
akan membantu memberikan penjalasan dan pemahaman bagaimana melakukan aktifitas
olahraga seperti jalan lari, lompat jauh, meluncur, menyelam, senam dan permainan
menggunakan/dibantu alat. Dengan teori-teori tersebut membantu kita untuk melakukan
analisis gerakan-gerakan seperti : kecepatan, gerak lurus tidak beraturan, posisi kaki dalam
keadaan kontak dan tidak kontak dengan tanah, gerakan memutar dan beberapa aspek
serta teknik dalam olahraga serta gerak manusia.
Sebelum memasuki detail analisa gerak secara kualitatif didalam biomekanika dalam
memperbaiki teknik, pertama kita harus mempelajari lebih dahulu tentang perbedaan
antara kualitatif dan kuantitatif analisis biomekanik. Bahasan kualitatif dan kuantitatif
menggambarkan bagaimana karateristik dari penampilan diamati dan dianalisa oleh
pelatih, guru atau dokter. Jika penampilan atau setiap aspek ditinjau secara kuantitatif atau
diukur (diperlihatkan dengan bilangan atau angka). Jika penampilan atau setiap aspek
dievaluasi dengan hanya menggunakan penglihatan dari pengamat dan tidak menggunakan
angka disebut dengan analisa kualitatif dan tetap harus menggunakan teori-teori dan dalil-
dalil.
Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan disebut
analisa anatomi kualitatif. Analisa anatomi kualitatif suatu ketrampilan bisa berbentuk
sederhana atau kompleks, terganung pada aktifitas yang di analisa. Salah satu yang berbentuk
kompleks pada permainan bola basket. Dengan menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi,
rendah, pendek, panjang, besar, kecil dan selanjutnya boleh jadi digunakan untuk
menggambarkan karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan dengan
penglihatan adalah dasar analisa secara kualitatif.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang makalah ini, rumusan masalah yang dapat kami angkat, yaitu:
1. Apa itu Biomekanika?
2. Apa itu Biomenika Terapan?
3. Bagaimanakah Metode Pengangkatan Beban?
4. Apakah pengertian dari Manual Material Handling?
5. Bagaimanakah Gaya yang Bekerja pada Tubuh Manusia?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui tentang Biomekanika


2. Untuk mengetahui tentang Biomenika Terapan
3. Untuk mengetahui tentang Metode Pengangkatan Beban
4. Untuk mengetahui tentang Manual Material Handling
5. Untuk mengetahui tentang Gaya yang Bekerja pada Tubuh Manusia

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini, antara lain:

1. Mahasiswa mampu memahami tentang Biomekanika


2. Mahasiswa mampu memahami tentang Biomekanika Terapan
3. Mahasiswa mampu memahami tentang Metode Pengangkatan Beban
4. Mahasiswa mampu memahami tentang Manual Material Handling
5. Mahasiswa mampu memahami tentang Gaya yang Bekerja pada Tubuh Manusia
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biomekanika

Biomekanika adalah disiplin ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang


mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang
terjadi pada tubuh, maka ilmu biomekanika mencoba memberikan gambaran ataupun solusi
guna meminimumkan gaya dan momen yang dibebankan pada pekerja supaya tidak terjadi
kecelakaan kerja. Jika seseorang melakukan pekerjaan maka sangat banyak faktor-faktor
yang terlibat dan mempengaruhi pekerjaan tersebut. Secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi manusia tersebut adalah faktor individual dan faktor situasional.

Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek mekanika gerakan- gerakan


tubuh manusia. Biomekanika adalah kombinasi antara keilmuan mekanika, antropometri
dan dasar ilmu kedokteran (biologi dan fisiologi). Dalam dunia kerja yang menjadi perhatian
adalah kekuatan kerja otot yang tergantung pada posisi anggota tubuh yang bekerja, arah
gerakan kerja dan perbedaan kekuatan antar bagian tubuh. Selain itu juga kecepatan dan
ketelitian serta daya tahan jaringan tubuh terhadap beban (Mas’idah, 2009).

Pendekatan biomekanika menitik beratkan pada struktur tulang dan posisi pengangkatan,
dimana struktur tulang terutama pada tulang belakang akan mengalami tekanan yang
berlebih ketika melakukan pengangkatan meskipun frekuensinya jarang. Pendekatan
biomekanika memandang tubuh manusia sebagai suatu sistem, yang terdiri dari elemen-
elemen yang saling berkait dan terhubung satu sama lain melalui sendi-sendi dan jaringan
otot yang ada.

Pendekatan biomekanika berguna untuk mengukur kekuatan dan ketahanan fisik


manusia untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, dimana hal ini bertujuan untuk
mendapatkan suatu cara kerja yang lebih baik sehingga kemungkinan terjadinya cedera
dapat diminimasi (Hadiguna, 2006). Biomekanika statis membahas keseimbangan tubuh di
bawah pengaruh gaya. Model biomekanika statis merupakan dasar analisis gerakan tubuh
manusia. Pada model biomekanika ini hanya mempertimbangkan efek dari percepatan
gravitasi terhadap massa beban dan massa segmen sehingga menimbulkan gaya yang
berarah ke pusat bumi (Hadiguna, 2006).
Model biomekanika statis yang utama adalah model biomekanika yang melibatkan
seluruh anggota tubuh dengan disusun atas bagian-bagian tubuh yang saling berinteraksi
dengan prinsip seperti single body segment statis model. Model ini memperhitungkan
momen pada setiap sambungan bagian tubuh. Biomekanika dinamis membahas mengenai
gaya dinamis yang terjadi pada saat otot memanjang atau memendek untuk menghasilkan
kerja. Misalnya mengangkat beban dan dipindahkan pada satu tujuan (Hadiguna, 2006).

Biomekanika umum adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai


hukum-hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi diam
maupun bergerak. Biostatik adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya
menganalisa bagian tubuh dalam keadaan diam maupun bergerak pada garis lurus dengan
kecepatan seragam (uniform). Biodinamik adalah bagian dari biodinamika umum yang
berkaitan dengan gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi
(kinematik) dan gaya yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik)
(Wignjosoebroto dkk , 2010).

Occupational Biomechanics didefinisikan sebagai bagian dari mekanik terapan


yang mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material, dan peralatan
dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas
kerja dapat meningkat. Pendekatan Biomekania memandang tubuh sebagai suatu sistem
yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan te rhubung satu sama lain
melalui sendi-sendi dan jaringan otot yang ada. Prinsip-prinsip fisika digunakan untuk
menyatakan tegangan mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk
mengimbangi tegangan-tegangan tersebut ( Wignjosoebroto dkk , 2010).

Dalam melakukan analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai suatu sistem
yang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan). Tiap link mewakili segmen
tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. Menurut Chaffin &
Anderson (1984), tubuh manusia terdiri dari link, yaitu (Wignjosoebroto dkk ,2010):
1. Link lengan bawah yang dibatasi joint telapak tangan dan siku
2. Link lengan atas yang dibatasi joint siku dan bahu
3. Link punggung yang dibatasi joint bahu dan pinggul
4. Link paha yang dibatasi joint pinggul dan lutut
5. Link betis yang dibatasi joint lutut dan mata kaki
6. Link kaki yang dibatasi joint mata kaki dan telapak kaki
Analisis biomekanika ada 2 (dua) yaitu secara statis berupa analisis besarnya gaya dan
momen yang terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, saat tubuh dalam kondisi tanpa
gerakan. Sedangkan analisis biomekanika secara dinamis adalah analisis besarnya gaya dan
momen yang terjadi pada bagian- bagian tubuh tertentu saat tubuh dalam kondisi bergerak.
Tiga jenis gaya bekerja di dalam tubuh manusia, yaitu (Wignjosoebroto dkk, 2010):
1. Gaya Gravitasi yaitu gaya yang melalui pusat massa dari segmen tubuh manusia
dengan arah ke bawah. Besar gayanya adalah massa di kali percepatan gravitasi
(F = m.g).
2. Gaya Reaksi yaitu gaya yang terjadi akibat beban pada segmen tubuh atau berat
segmen tubuh itu sendiri.
3. Gaya Otot yaitu gaya yang terjadi pada bagian sendi, baik akibat gesekan sendi
atau akibat gaya pada otot yang melekat pada sendi, dan gaya ini
menggambarkan besarnya momen otot.
Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh didalam melakukan pekerjaan
tersebut, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang terjadi pada setiap link dan sendi
melalui analisa mekanik. Baik pada saat tubuh dalam posisi diam (biostatic) maupun pada
saat bergerak (biodynamic) (Wignjosoebroto dkk, 2010).
Hukum Kesetimbangan Gaya menyatakan bahwa penjumlahan aljabar dari semua gaya yang
bekerja pada suatu benda dalam keadaan kesetimbangan statis adalah sama dengan nol
(ΣF=0). Untuk mendapatkan kesetimbangan gaya secara keseluruhan, maka gaya-gaya
dibedakan sedikitnya dalam dua arah, yaitu vertikal dan horizontal. Sehingga diperoleh
rumus kesetimbangan gaya sebagai berikut : ΣF x = 0 untuk arah horizontal
ΣF y= 0 untuk arah vertikal.
Kemudian dari hukum kesetimbangan momen menyatakan bahwa penjumlahan
aljabar momen-momen dari semua gaya yang bekerja pada satu suatu benda dalam
keadaan kesetimbangan statis adalah sama dengan nol ( ΣM = 0). Prinsip-prinsip dasar yang
diaplikasikan pada mekanika di atas, dapat dilakukan analisis biomekanika pada berbagai
segmen tubuh manusia dengan memandang tubuh sebagai si stem multiple link, maka hasil
perhitungan gaya dan momen pada suatu link akan dipengaruhi link sebelumnya dan akan
mempengaruhi link selanjutnya (Wignjosoebroto dkk, 2010).
Oleh sebab itu link terakhir (link kaki) akan menahan beban yang berasal dari berat
seluruh link sebelumnya, baik beban eksternal maupun beban link itu sendiri. Dalam
menganalisis biomekanika khususnya pada perajin gerabah perlu digambarkan secara
diagram segment-segment tubuh yang akan dianalisis yaitu pada bagian lengan yang
bertujuan memudahkan dalam menentukan gaya-gaya yang berpengaruh pada sistem anatomi
tubuh manusia (Wignjosoebroto dkk, 2010)

2.2. Biomekanika Terapan

NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang
menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis
terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadap biomekanika yaitu (Muslimah, 2006):

1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.

2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh:

a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh.

b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai.

2.3. Metode Pengangkatan Beban

Metode pendekatan ini dengan mempertimbangkan rata-rata beban metabolisme dari


aktifitas angkat yang berulang (repetitive lifting), sebagaimana dapat juga ditentukan dari
jumlah konsumsi oksigen. Hal ini haruslah benar-benar diperhatikan terutama dalam rangka
untuk menentukan batasan angkat. Kelelahan kerja yang terjadi akibat dari aktifitas yang
berulang-ulang (repetitive lifting) akan meningkatkan resiko rasa nyeri pada tulang
belakang (back injuries), repetitive lifting dapat menyebabkan Cumulative Trauma Injuries
atau Repetitive Strain Injuries (Mas’idah dkk, 2009).

Ada beberapa bukti bahwa semakin banyak jumlah material yang diangkat dan
dipindahkan dalam sehari oleh seseorang, maka akan lebih cepat mengurangi ketebalan dari
intervertebral disc atau elemen yang berada diantara segmen tulang belakang. Fenomena ini
menggambarkan bahwa pengukuran yang akurat terhadap tinggi tenaga kerja dapat
digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi beban kerja (Mas’idah dkk, 2009).

Ada beberapa cara mengangkat beban yang benar, yaitu (Mas’idah dkk, 2009):

1. Memegang dan mengangkat beban.

a. Dengan posisi tubuh setegak mungkin.

b. Dengan posisi punggung lurus.


c. Dengan posisi lutut cenderung kuat.

2. Taruhlah tubuh sedekat mungkin pada beban

3. Memegang beban dengan cara yang aman sehingga dapat melakukan


pemindahan dengan sekuat mungkin.
4. Perlu didesain alat bantu agar mengurangi aktifitas membungkuk untuk
mengambil dan memindahkan barang.

2.4. Manual Material Handling (MMH)

Definisi Manual Material Handling (MMH) adalah suatu kegiatan transportasi


yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih dengan melakukan kegiatan
pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, mengangkut, dan memindahkan
barang. Selama ini pengertian MMH hanya sebatas pada kegiatan lifting dan lowering yang
melihat aspek kekuatan vertikal. Padahal kegiatan MMH tidak terbatas pada kegiatan
tersebut diatas, masih ada kegiatan pushing dan pulling di dalam kegiatan MMH. Kegiatan
MMH yang sering dilakukan oleh pekerja di dalam industri antara lain (Suhardi, 2008):
1. Kegiatan pengangkatan benda (Lifting Task)

2. Kegiatan pengantaran benda (Caryying Task)

3. Kegiatan mendorong benda (Pushing Task)

4. Kegiatan menarik benda (Pulling Task)

Pemilihan manusia sebagai tenaga kerja dalam melakukan kegiatan penanganan


material bukanlah tanpa sebab. Penanganan material secara manual memiliki beberapa
keuntungan sebagai berikut (Suhardi, 2008) :
1. Fleksibel dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan pemindahan beban
pada ruang terbatas dan pekerjaan yang tidak beraturan.
2. Untuk beban ringan akan lebih murah bila dibandingkan menggunakan mesin.
3. Tidak semua material dapat dipindahkan dengan alat.

Akivitas manual material handling merupakan sebuah aktivitas memindahkan beban


oleh tubuh secara manual dalam rentang waktu tertentu.
Berbeda dengan pendapat di atas menurut Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) mengklasifikasikan kegiatan manual material handling menjadi
lima yaitu (Suhardi, 2008):

1. Mengangkat atau menurunkan (Lifting atau Lowering)


Mengangkat adalah kegiatan memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi yang
masih dapat dijangkau oleh tangan. Kegiatan lainnya adalah menurunkan barang.
Di bawah ini adalah gambar kegiatan mengangkat atau menurunkan

2. Mendorong atau menarik (Push atau Pull)


Kegiatan mendorong adalah kegiatan menekan berlawanan arah tubuh dengan usaha
yang bertujuan untuk memindahkan obyek. Kegiatan menarik kebalikan dengan itu.
Di bawah ini adalah gambar kegiatan mendorong atau menarik

3. Memutar (Twisting)
Kegiatan memutar merupakan kegiatan MMH yang merupakan gerakan memutar
tubuh bagian atas ke satu atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah berada dalam
posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat dilakukan dalam keadaan tubuh yang diam.
Di bawah ini adalah gambar kegiatan memutar
4. Membawa (Carrying)
Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang atau mengambil barang dan
memindahkannya. Berat benda menjadi berat total pekerja.
Di bawah ini adalah gambar kegiatan membawa

5. Menahan (Holding)
Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam (statis)
Di bawah ini adalah gambar kegiatan menahan

2.5. Jenis-Jenis Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu benda.
Gaya juga dapat didefinisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami percepatan.
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja
pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.
1. Gaya pada tubuh.
Contohnya : Gaya berat tubuh
2. Gaya dalam tubuh – sering tidak disadari
Contohnya : Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru
Gaya pada tubuh ada 2 tipe
1. Gaya tubuh dalam keadaan statistic
Gaya gaya yang dikenakan untuk batang-batang mekanisme mesin selalu dikalikan
dengan operasional spesifik yaitu doman waktu.
“Bila gaya selamat domain waktu tertentu bisa (besarnya) dan arah vektornya
tetap konstan adalah gaya statis”
Gaya statits terjadi pada beban yang dikenakan besarnya tetap sepanjang waktu.
Untuk kondisi statistik berarti diam atau kecepatan titik ada (0).
Bila statistic maka keadaan dalam tubu setimbang, jumlah gaya dan saat gaya yang
ada sama dengan tidak. Untuk itu dibagi menjadi 3 kelas system pengupil:
a. Kelas pertama : Titik tumpuan lokasi diantara gaya berat dan otot
Contoh : Kepal dan Leher
b. Kelas kedua : Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot
Contoh : Tumit menjinjit
c. Kelas ketiga : Gaya otot lokasi diantara titik tumpuan dan gaya berat.
Contoh : Otot lengan

2. Gaya tubuh dalam keadaan dinamis


“Bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadapa waktu dinamakan
gaya-gaya dinamis”
Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan
ketika bergerak, untuk harga yang konstan. Maka diakhir domain waktu : Gaya adalah
aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa bergerka dipercepat.
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi system sensorik dan
musculoskeletal diatur dalam otak sebagai tanggapan terhadap perubahan kondisi
intern dan ekstern. Dipengaruhi oleh beberapa factor lain seperti usia, motivasi,
kognisi, lingkungan, dan kelahan serta pengaruh obat dari pengalaman terdahulu.
Adapun jenis Gaya :
1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini
sebanding dengan massa benda dan medan gravitasi yang juga sama dengan
percepatan gravitasi jatuh bebas.
2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja padabidang sentuh antara dua permukaan yang
keterlambatan dan arahannya selalu tegak lurus bidang sentuh.

3. Gaya Gesek
“Bila dua benda dalam keadaan iluminasi, maka keduanya dapat saling mengerjakan
gaya”
Gaya gesek sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh, salah satu
fungsi yang sangat penting dari kantong pericardial yang menyelubungi jantung.

2.6 Aplikasi Biomekanika


1. Penggunaan traksi pada klien fraktur
2. Range Of Motion / ROM
Range of Motion adalah penilaian kemampuan gerak pada persendian atau bagian
tubuh. Alat ukur ROM ini menggunakan goniometri
Manfaat dari ROM :
a. Meningkatkan sirkluasi
b. Mencegah deformitas
c. Mengurangi penekanan berlebih ke area tertentu
d. Mengembalikan fungsi tubuh

3. Jenis gerakan
a. Fleksi : Gerakan memperkecil sudut
b. Ekrension : Gerakan memperlebar sudut
c. Abduksi : Gerakan menjauhi badan
d. Adduksi : Gerakan mendekati badan
e. Rotasi : Gerakan memutar
f. Pronasi : Gerakan meneulungkupkan telapak tangan
g. Supsinasi : Gerakan mengadahlan telapak tangan
h. Inversi : Gerakan memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh
i. Eversi : Gerakan memiringkan telapak kaki ke arah luar tubuh
j. Dorsofleksi : Gerakan menggerakan telapak kaki ke arah depan
k. Plantarfleksi : Gerakan menggerakan telapak kaki ke arah bawah

4. Latihan ROM
Dalam pengaplikasian Range of Motion ini atau ROM haruslah disertai dengan
Latihan aplikasi ROM itu sendiri. Latihan ini yaitu dengan menggerakan bagian tubuh
untuk mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas kemampuan gerak sendi pada klien
post stroke. Adapun jenis latihannya :
a. Active ROM
yaitu menggerakan Latihan gerakan ROM secara mandiri, ini biasanya
dilakukan pada klien yang masih mampu untuk bergerak seacar normal.
Dalam arti penyakit yang diderita tidak terlalu buruk
b. Active Assitive RROM
Yaitu gerakan mandiri dengan pendampingan. Latihan ini ditujukan
kepada klien yang mengalami keterbatasan motoric tetapi masih bisa
melakukan sendiri, maka dari itu diperlukannya pendampingan selama
Latihan.
c. Passive ROM
Yaitu Gerakan latihan yang dibantu sepenuhnya. Latihan ini biasanya
dtujukan kepada klien yang benar-benar mengalami kerusakan motorik, maka
dengan itu diperlukan pendampingan sepenuhnya kepada klien tersebut.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biomekanika adalah penggunaan kekuatan mekanik pada organisme hidup dan
penyelidikan efek interaksi kekuatan tubuh atau system, termasuk kekuatan yang
timbul dari dalam dan luar tubuh.
Gerak dan gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan
interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan
sebagai kuantitas yang dapat menyebabkan perubahan dari state suatu benda sehingga
terjadi percepatan pada benda itu. Biomekanika kerja tubuh dalam analis
biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai system yang terdiri dari link
(penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh
tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memahami penjelasan di
dalamnya sehingga mengetahui dan memahami tentang gerak pada biomekanik pada
tubuh manusia sehingga mahasiswa/i mampu meningkatkan kemampuan dalam
mengkonstruksi ilmu tentang biomekanika. Tidak hanya mampu memahami tapi juga
mampu menguraikan dan menerapkan konsep macam-macam gaya yang bekerja pada
tubuh manusia.
Mungkin banyak kesalahan dalam penulisan makalh ini, oleh karena itu
dimohon perhatian dan saran bagi penulis. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/244925381/Aplikasi-Biomekanika-Dalam-
Keperawatan

https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/01/13/biomekanika-
fisika-kesehatan/

http://ccaritugas.blogspot.com/2015/05/makalah-bio-mekanika-dalam-
keperawatan.html

http://arieunie.blogspot.com/2015/07/definisi-biomekanika-bab-i-
pendahuluan.html

http://undinkdtc.blogspot.com/2013/10/aplikasi-biomekanika-fisika.html

Anda mungkin juga menyukai