Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KEPERAWATAN

KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF


Temu-12

MANIPULATIVE AND BODY BASED THERAPIES

Oleh :
KELOMPOK 10 KELAS B14-B

1. Komang Aditya Wedayana (213221279)


2. Ni Wayan Astini (213221280)
3. Ni Luh Ria Anggreni (213221281)
4. Ni Putu Elvian Febriana Putri (213221282)

PROGRAM STUDY KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
202I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena telah memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah
ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah tentang
Konsep Keperawatan Komplementer dan Alternatif.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan
pendahuluan ini. Penulis sadar laporan pendahuluan dan asuhan
keperawatan ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan semua pihak.

Denpasar, 13 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................i

Kata Pengantar...............................................................................................................ii

Daftar Isi .......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................

1.3 Tujuan ........................................................................................................................


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manipulative and Body Based Therapies................................................

2.2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................

3.2 Saran ..........................................................................................................................

Daftar Pustaka..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang
digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan
terapi tradisional kedalam pengobatan modern (Andrews et al; 1999).
Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips &
Tailor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan
pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang
mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan
individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan
fungsi (Smith et al; 2004). Terapi manipulatif berbasis tubuh adalah terapi
yang didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan
kiropraksi, macam- macam pijat, rolfing, terapi cahaya dan warna, serta
hidroterapi. Terapi berbasis biologi adalah terapi yang fokusnya berasal dari
energi dalam tubuh (biofields) atau mendatangkan energi dari luar tubuh
misalnya terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, magnet. Klasifikasi
kategori ini biasanya dijadikan satu kategori berupa kombinasi antara
biofiled dan bioelektromagnetik. (Synder & Lindquis, 2002). Klasifikasi lain
menurut Smith at al (2004) meliputi gaya hidup (pengobatan holistik,
nutrisi), botanical (homeopati, herbal, aroma terapi); manipulatif
(kiropraktik, akupresur & akupuntur, refleksi, massage).
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan
banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian
penting dalam peyanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya
(Snyder & Lindquis, 2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang
adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi
praktik konvensional (Smith et all., 2004). Data lain menyebutkan terjadi
peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33%
pada tahun 1991 menjadi 42% ditahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder
& Lindquis, 2002).Klien yang menggunakan terapi komplemente rmemiliki
beberapa alasan salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi
komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan
dalam terapi komplementer. Alasan lainnya karena ingin terlibat untuk
pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan dalam pengobatan
dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya.
Sebagai perawat kita bisa memberikan penjelasan tentang manfaat,
tujuan Manipulative and Body Based Therapies kepada pasien pada saat
dilakukan tindakan. Serta menambah wawasan bagi perawat agar lebih
memahami tentang Manipulative And Body Based Therapy dan
Biologically Based Therapy dan penatalaksanaanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Manipulative and Body Based Therapies
?
2. Apa sajakah tipe – tipe terapi manipulasi dan metode didasari tubuh ?
3. Apa sajakah terapi manipulasi dan metode didasari tubuh yang dapat
diakses keperawatan ?
4. Apa sajakah kuntungan dan kerugian Manipulative and Body Based
Therapies ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Manipulative and Body Based Therapies
2. Untuk mengetahui tipe – tipe terapi manipulasi dan metode didasari
tubuh.
3. Untuk mengetahui terapi manipulasi dan metode didasari tubuh yang
dapat diakses keperawatan.
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian Manipulative and Body
Based Therapies.
1.4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manipulative and Body Based Therapies


Manipulative based therapy yaitu teraoi dengan cara memberikan
perangsangan pada tubuh untuk mengembalikan fungsi normal tubuh.
Perangsangan dapat berupa senruhan, tekanan, maupun menggerakkan
anggota tubuh. Contoh terapi yaitu masase, akupresur, dan yoga.
(Zahrawani, 2010). Merangsang atau menggerakkan anggota tubuh untuk
mengenbalikan. fungsinya yang normal, misalnya chiropractic,
osteopathicmanipulation, dan pijat (massage). Termasuk gerak dan latihan
pernapasan seperti yoga, Alexandertecjnique, pilates. Teknik buteyko,
eucapanicbreathing.
Manipulative and Body Based Therapy (manipulasi dan berbasis
tubuh) adalah sistem yang didasarkan pada kegiatan manipulasi dan atau
gerakan anggota tubuh. Terapi ini bisa dilakukan dengan pengobatan
kiropraktik, pijatan dan gerak tubuh atau body work (kranial-sakrum
osteopathic manipulative teatment, pijatan swedia, refleksologi, metode
pilates, polaritas, gerak tubuh trager, teknik Alexander, teknik Feldenkrais,
pijatan chinese tui Na, akupresur, rolfing).
Manipulative and Body Based Therapies yaitu jenis terapi dimana
terapis dimana terapis memberi perlakuan pada kondisi pasien dengan
memanipulasi tubuh pasien. Umumnya digunakan untuk mengatasi rasa
sakit, stress, panik, depresi, serta meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Cara kerja Manipulative and Body Based Therapies dalam tubuh
yaitu berfokus pada struktur tubuh (termasuk tulang dan sendi, jaringan
lunak, serta sistem sirkulasi),
a. Terapi ini didasarkan pada kepercayaan bahwa:
- Tubuh dapat mengatur dan memperbaiki dirinya sendiri
- Bagian-bagian dalam tubuh saling berhubungan
b. Proses penyembuhan melibatkan tubuh, pikiran, dan juga jiwa. Namun
mekanisme pasti dari Manipulative and Body Based Therapies masih
dalam perdebatan.
2.2 Tipe – Tipe Terapi Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh
A. Alexander Technique and Feldenkrais Method
Alexander Technique and Feldenkrais Method adalah teknik
pendekatan terintegrasi yang dituangkan dalam bentuk pembelajaran
yang didesain untuk meningkatkan kesadaran terhadap pergerakan. Hasil
yang diharapkan adalah adanya pergerakan tubuh yang efisien dalam
aktivitas rutin sehari-hari. Kedua metode ini memiliki teori bahwa
pergerakan tidak hanya mempengaruhi tubuh namun juga
mempengaruhi pikiran, dan keduanya tidak dapat dipisahkan . Metode
ini telah digunakan sejak lama untuk artis dan atlet untuk meningkatkan
kemampuan mereka. Kedua metode ini menggunakan paradigma murid-
pelatih dan bukan pasien-terapis. Kesadaran terhadap pergerakan yang
diajarkan akan membantu murid untuk menghindari rasa sakit,
ketidakseimbangan otot, kesulitan bergerak, serta rasa tidak nyaman
karena kelelahan.
Keduanya meyakini bahwa merubah pola kebiasaan dalam
bergerak akan membuat seluruh sistem tubuh menjadi lebih baik. Proses
merubah ini dilakukan dalam proses pembelajaran. Seiring berjalannya
pembelajaran, idealnya murid akan menjadikan pelajaran tersebut
menjadi suatu kebiasaan.
Alexander Technique membantu murid meningkatkan
keseimbangan, postur, dan gerakan ketika bekerja untuk mengurangi
ketegangan dalam tubuh. Dengan teknik ini, gerakan yang tidak tepat
diidentifikasi dan dikoreksi. Murid dilatih untuk memperbaiki postur
dan melakukan gerakan yang efisien. Sesi awal teknik ini umumnya
fokus pada kursi dan meja kerja. Yang paling penting diperhatikan
adalah posisi kepala, leher, dan tulang belakang. Fokus dari teknik ini
adalah pelatih secara langsung membantu mengatur posisi murid.
Feldenkrais Method menekankan bahwa tujuan yang ingin
dicapai adalah menghasilkan pemikiran yang fleksibel, tidak hanya
tubuh yang fleksibel. Metode ini mempelajari cara bergerak dengan
lebih bebas dan mudah, mengurangi stress yang ada dalam tubuh, serta
menghindari gerakan-gerakan yang dapat menyebabkan nyeri. Melalui
gerakan lembut, tenang, dan terarah akan meningkatkan kesadaran
terhadap diri sendiri. Metode ini umumnya diajarkan dalam posisi tanpa
gravitasi seperti berbaring. Dalam metode ini, pelatih tidak secara
langsung memberitahukan posisi tubuhnya yang benar. Pada sesi
selanjutnya (posisi berdiri), murid didorong untuk bereksperimen secara
bebas. Idealnya, murid akan lebih sadar akan gerakan tubuhnya tanpa
pelatih memberitahukan.
Perbedaan Alexander Technique dan Feldenkrais Method yaitu :

- Alexander Technique : Sasarannya terkontrol, elegan, dan


pergerakan fungsional
- Feldenkrais Method : Sasarannya spontan, elegan, dan pergerakan
fungsional

B. Chiropractic and Osteopathic Manipulation


Chiropractic manipulation fokus pada hubungan antara struktur
tubuh (terutama tulang belakang) dan fungsi sistem saraf sebagai kunci
dalam menjaga kesehatan tubuh. Metode utama: spinal manipulation.
Spinal manipulation dilakukan dengan memberi perlakuan pada tulang,
diluar posisi normal, guna memperbaiki posisinya dan untuk
memperbaiki aliran darah. Dipercaya dapat mengobati berbagai macam
penyakit seperti sakit pinggang belakang, rasa pusing, sakit pada leher,
dan rasa tegang di saraf.
Osteopathic manipulation adalah tipe manipulasi yang dilakukan
oleh dokter tulang. Manipulasi ini diketahui hanya efektif untuk
melegakan rasa sakit pada pinggang atau punggung dalam waktu
singkat. Terapi yang dilanjutkan lebih dari 3 bulan tidak menunjukkan
perubahan signifikan. Manipulasi ini dikontraindikasikan untuk pasien
dengan resiko penyakit kardiovaskular.
C. Craniosacral Therapy
Craniosacral Therapy adalah terapi manual dengan sentuhan
ringan yang bekerja dengan mekanisme menyembuhkan-diri-sendiri
untuk meningkatkan fungsi dari sistem fisiologi (sistem kraniosakral).
Sistem kraniosakral: sistem tubuh yang terdiri dari membran dan cairan
yang mengelilingin dan melindungi otak serta susunan tulang belakang.
Terapis menghilangkan beberapa hambatan yang ada pada sistem
kraniosakral guna memperbaiki fungsi saraf pusat. Umumnya
diindaksikan untuk pasien dengan gejala kronis yang tidak bisa diobati
dengan terapi lain seperti cedera di kepala, leher, atau punggung karena
kecelakaan.

D. Massage
Terapi dengan pijat memiliki berbagai macam teknik. Terapis
menekan, menggosok, serta memanipulasi otot dan jaringan lunak pada
tubuh. Terapis umumnya menggunakan tangan dan jari, namun dapat
pula menggunakan siku atau kaki.
Tujuan: sakit pinggang dan punggung, otot yang tegang,
mengurangi stress dan panik, mengobati cedera olahraga, meningkatkan
kesehatan secara umum. Pijat sebaiknya tidak digunakan untuk
mengobati infeksi atau inflamasi karena penggumpalan darah/ deep vein
thrombosis
Jenis-jenis pijat contohnya :
1. Deep tissue massage : bertujuan untuk memberi rasa lega pada tubuh
yang tegang
2. Swedish massage : bertujuan untuk relaksasi seluruh tubuh

E. Reflexiology
Refleksi adalah praktik memberikan tekanan-tekanan yang
berbeda secara manual pada area spesifik di kaki atau tangan. Area ini
dipercaya berhubungan dengan organ dan sistem tubuh. Stimulasi ini
dipercaya mengeliminasi hambatan yang mengakibatkan rasa sakit pada
bagian tubuh tersebut.
Refleksi memberikan relaksasi, sama seperti pijat. Refleksi dapat
menyembuhkan belum terbukti secara pasti. Hasil penelitian Institut
Kanker Nasional di AS: pasien kanker yang diberikan refleksi
menunjukkan perbaikan pada beberapa gejala. Refleksi diketahui aman
bahkan untuk pasien yang rentan.
2.3 Terapi Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh Yang Dapat Diakses
Keperawatan.

2.4 Keuntungan dan Kerugian Manipulative and Body Based Therapies


a. Keuntungan: dapat digunakan sebagai komplemen terapi konvensional
atau sebagai terapi tunggal untuk mengatasi rasa sakit, stress, panik,
depresi, serta meningkatkan kualitas hidup seseorang.
b. Kerugian: belum adanya penelitian yang memadai sehingga adanya
kegunaan maupun bahaya lebih lanjut masih belum dibuktikan secara
ilmiah.

Prinsip dasar Manipulative and Body Based Therapies adalah


adanya kerja sama antara pasien dan terapis/ pelatih dalam proses
penyembuhan, penggunaan metode terapi yang tepat, mempertimbangkan
semua faktor yang mempengaruhi kesehatan, dan diusahakan intervensi
yang paling minim jika memungkinkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Manipulative and Body Based Therapies yaitu jenis terapi dimana
terapis dimana terapis memberi perlakuan pada kondisi pasien dengan
memanipulasi tubuh pasien. Umumnya digunakan untuk mengatasi rasa
sakit, stress, panik, depresi, serta meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Tipe – Tipe Terapi Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh, yaitu :

a. Alexander Technique and Feldenkrais Method


b. Chiropractic and Osteopathic Manipulation
c. Craniosacral Therapy
d. Massage
e. Reflexiology

Terapi Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh Yang Dapat Diakses


Keperawatan.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca
untuk dapat mengerti tentang Manipulative and Body Based Therapies,
terutama para perawat. Hal ini guna menambah wawasan dan ilmu bagi
seorang perawat, dengan begitu seorang perawat mampu menguasai ilmu
tersebut dan mengaplikasikan ketika terjun dalam merawat pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumanto, R., Iskandar, Y., 1981. Depresi, Suatu problema Diagnosa dan Terapi
pada praktek umum. Jakarta: Yayasan DharmaGraha

Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan


Aplikasi.Jakarta : Salemba Medika

Maslim, Rusdi. 2001. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik.


Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.

Anda mungkin juga menyukai