162 Rachelmaharani PPK
162 Rachelmaharani PPK
STUDI KASUS 5
KLIEN DENGAN KONDISI PEMENUHAN SAFETY AND PROTECTION
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik Keperawatan (PKK) I
Oleh :
Rachel Maharani Putri Prasetyo
213120162
1D
Assignment
1) Nama : Tn. A
2) Umur : 56 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat :-
5) Status Perkawinan :-
6) Agama :-
7) Suku :-
8) Pendidikan :-
9) Pekerjaan :-
10) NO. CM :-
11) Diagnosa Medis :-
12) Tanggal Masuk : 22 Juli 2021
13) Tanggal Pengkajian : 22 Juli 2021
14) Ruang inap : ISOLASI
b. Identitas Penanggung Jawab
1) Nama :-
2) Umur :-
3) Jenis Kelamin :-
4) Alamat :-
5) Hubungan dengan Klien: -
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien tampak demam sejak 2 hari yang lalu danbatuk tanpa sputum
Intake Nutrisi :
Elimnasi urine :
- Tidak
- Frekuensi Tidak ada data
ada data
Tidak ada data
- Warna - Tidak
Tidak ada data
ada data
- Bau Tidak ada data
- Tidak
- Keluhan ada data
Tidak
ada data
Istirahat dan tidur :
Tidur siang : - Tidak ada data
- Kuantitas - Tidak ada data
Tidur malam : - Tidak ada data
Tidur siang :
- Kualitas
Personal Hygiene :
Pola aktivitas
- Olahraga
Tidak ada data Tidak ada data
- Refreshing Tidak ada data Tidak ada data
5. Data Psikososial
-
6. Data Spiritual
-
7. Data Penunjang
a. Laboratorium
b. Terapi
No Nama Obat Dosis Cara Tujuan
Pemberian
c. Diagnosa
No Pemeriksaan Hasil
1 PCR SARS COVID 19 NEGATIF
Analisa Data
DATA
No. PATHWAY MK
Ds :
1 Invasi bakteri/virus Pola Napas tdk efektif
(D.0005)
Do : ↓
- RR : 32x/mnt Peradangan pd Laring
- SaO2 : 87%
- reteraksi otot bantu ↓
pernapasan leher edema laring
- dsypnea
↓
Adanya sumbatan pada laring
↓
Dsypnea
↓
Pola napas tidak efektif
Ds : Invasi bakteri / virus
2. Hipertermia
↓
(D. 0130)
Peradangan pada laring
Ds:
- Demam sdh 2 hari ↓
Merangsang susunan
saraf otonom di
hipotalamus yg mengatur
suhu tubuh
↓
Hipertemia
DS : Dsypnea
3.
↓ Gangguan ventilasi
DO : spontan
Pengaktifasn saraf vagus
- HR : 105x/menit (D. 0004)
prenikus dan torasikus
- SaO2 : 87%
↓
- Retraksi otot bantu Penggunaan bantu otot
pernapasan leher pernapasan pada leher
- dyspnea ↓
Reteraksi otot bantu
pernapasan
↓
Gangguan ventilasi
spontan
DS : Penumpukan secret
4.
↓ Gangguan
DO :
Gangguan pertukaran gas
- RR : 32x/mnt
pembersihan paru-paru (D.0003)
- SaO2 : 87%
- reteraksi otot bantu ↓
pernapasan leher Obtruksi jalan nafas
- dsypnea karena inflamasi
- batuk tanpa sputum ↓
Hyperventilasi alveolar
↓
Gangguan ventilasi
↓
Gangguan pertukaran gas
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d pola nafas cepat dan dangkal d.d RR 32x/menit SaO2
87%, retraksi otot bantu pernafasan leher,dyspnea
2. Hipertermia b.d proses demam d.d Riwayat demam sudah 2 hari, HR 105x/menit,
SaO2 87%
3. Gangguan ventilasi spontan b.d kelelahan otot pernafasa n d.d HR: 105x/menit,
SaO2 87% retraksi otot bantu pernapasan leher,dyspnea
4. Gangguan pertukaran gas b.d penyebaran udara ke alveoli d.d RR 32x/menit,
SaO2 87 %, dyspnea, retraksi otot bantu pernafasan leher,HR 105x/menit
Planning
DIAGNOSA OUTCAME INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan NIC Label >> AirwayManagement
efektif b.d pola nafas keperawatan 1x24 jam 1.Posisikan pasien untuk
cepat dan dangkal d.d diharapkan pola napas memaksimalkan
potensialventilasi2.Mengidentifikasi
RR 32x/menit SaO2 membaik dengan kriteria
pasienyang membutuhkan
87%, retraksi otot hasil: penyisipan aktual
bantu pernafasan 1. dyspnea menurun salurannapas3.Auskultasi suara
leher,dyspnea 2. penggunaan otot napas,catat hasil penurunan
bantu napas daerahventilasi atau tidak
menurun adanyasuara adventif
3. frekuensi napas 4.Menggunakan air
oksigenhumidifier yang benar
membaik
5.Monitor pernapasan danstatus
4. pemanjangan fase oksigen yang sesuai
ekspirasi menurun NIC Label >>
RespiratoryMonitoring
1.Monitor kecepatan,
ritme,kedalaman dan usaha
pasiensaat bernapas2.Catat
pergerakan dada,simetris atau
tidak,menggunakan otot bantu
pernapasan atau tidak 3.Monitor
pola napas: bradypnea,
tachypnea,hiperventilasi, respirasi
2. Hipertermia b.d Setelah diberikan tindakan Manajemen Hipertemia
proses demam d.d keperawatan selama 1x24
- Monitor TTV
Riwayat demam jam diharapkan
sudah 2 hari, HR termoregulasi membaik - Berikan terapi oral
105x/menit, Sa02 dengan kriteria hasil:
- Lekukan
87%
1. Takikardia menurun pendinginan atau
kompres
2. Suhu tubuh membaik
3. SaO2 membaik - Anjurkan tirah
baring
- Kolaborasi
pemberian cairan
dan el-
Setelah dilakukan tindakan
3. Gangguan ventilasi Manajemen Jalan Napas
spontan b.d kelelahan keperawatan 1x24 jam
diharapkan ventilasi 1. Posisikan pasien untuk
otot pernafasan d.d
memaksimalkanventilasi/
HR: 105x/menit, spontan meningkat dengan
ekstensi
saturasi oksigen : kriteria hasil:
87% retraksi otot 1. Dispnea 2. Identifikasi kebutuhan actual
cukup
bantu pernapasan /potensialpasien untuk
leher,dyspnea menurun memasukkan alat membuka
2. Penggunaan otot jalan napas
bantu napas menurun 3. Auskultasi suara napas, catat
area yangventilasinya menurun
3. PO2 atau tidak adanyasuara
tambahan
4. Kelola bagaimana pemberian
brokho-dilator sebagaimana
mestinya
5. Kelola nebulizer sebagaimana
mestinya
4. Gangguan pertukaran Tujuan: Manajemen gangguan pertukaran
gas b.d penyebaran gas
Setelah dilakukan tindakan - Posisikan klien untuk
udara ke alveoli d.d
keperawatan selama 1x24 memaksimalkan ventilasi
RR 32x/menit
- Lakukan fisioterapi dada
,saturasi oksigen 87 jam diharapkan pertukaran jika perlu
%, dyspnea, retraksi
gas meningkat dengan - Auskultasi suara nafas
otot bantu pernafasan
leher,HR 105x/menit kriteria hasil:
5. Dyspnea menurun
6. Takikard ia membaik
7. Pola napas membaik
E.Evaluasi
IMPLEMENTASI EVALUASI