“KONSEP KESEIMBANGAN”
Disusun oleh :
1. RYAN DWI KURNIAWAN 17060464088
2. QOID ROFIUL FARHAN 17060464089
3. BELLYNDA WAHYU DWYANA 17060464090
4. INTAN CAHYANINGTYAS 17060464091
5. BIMA NUSANTARA 17060464092
6. M ZAKKI ROISUL M 17060464093
7. CHANDRA RAMADANIA 17060464094
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusa Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 KESEIMBANGAN 3
2.1.1 Pengetian Keseimbangan 3
2.1.2 Fisiologi Keseimbangan 3
2.1.3 Jenis-jenis Keseimbangan tubuh 3
2.1.4 Komponen-komponen pengontrol Keseimbangan 4
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan 7
2.1.6 Macam-macam latihan keseimbangan tubuh 7
2.1.7 Gangguan keseimbangan pada tubuh 8
BAB III PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
a. Keseimbangan Stabil
Keseimbangan stabil adalah keseimbangan yang dialami benda di mana apabila dipengaruhi
oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan segera ke posisi keseimbangan semula.
b. Keseimbangan Labil
Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda yang apabila diberikan sedikit
gangguan benda tersebut tidak bisa kembali ke posisi keseimbangan semula.
Misalnya mengangkat salah satu kaki dalam gerakan olaharaga atau pada gerakan penguluran.
Saat salah satu kaki diangkat maka luas garis penyokong lebih kecil sehingga akan terjadi
keseimbangan yang labil.
c. Keseimbangan Indeferen
Keseimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan yang dialami benda yang apabila
diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak mengalami perubahan titik berat benda.
Keseimbangan normal terjadi apabila pusat gravitasinya tidak berubah apabila diberi gaya
serta tenaga potensial bertambah
2. Keseimbangan Dinamis :
adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan ketika bergerak. Misalnya ketika
kita berjalan dan bisa berdiri tegak (secara otomatis tidak jatuh).
Keseimbangan dinamis dikelompokkan menjadi dua :
a. Keseimbangan Translasi
terjadi apabila benda bergerak dengan percepatan linier nol (a = 0)
b.Keseimbangan Rotasi
terjadi apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut tetap atau percepatan sudut nol ( α = 0).
a. Visual
Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty & Martin (1969)
menyatakan bahwa keseimbangan akan terus berkembang sesuai umur, mata akan
membantu agar tetap fokus pada titik utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan
sebagai monitor tubuh selama melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan juga
merupakan sumber utama informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada,
penglihatan memegang peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak
sesuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar
yang berasal dari obyek sesuai jarak pandang.
Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap
perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang
sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
b. Sistem vestibular
Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi penting dalam
keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor sensoris vestibular berada
di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis,
utrikulus, serta sakulus. Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem
labyrinthine. Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan
perubahan sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak mata,
terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka meneruskan pesan melalui saraf
kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang otak. Beberapa stimulus
tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio retikularis, thalamus dan
korteks serebri.
Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular
formasi, dan serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor
neuron melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot
proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural). Sistem
vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh dengan mengontrol otot-otot postural.
c. Somatosensoris
Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsi-kognitif.
Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula spinalis.
Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang
menuju ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan talamus.
Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung
pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut
adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls dari
alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain , serta otot di proses di korteks
menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.
Infeksi (virus atau bakteri), trauma kepala, gangguan sirkulasi darah mempengaruhi
telinga dalam ataupun otak; obat-obatan tertentu dan proses penuaan
Gejala umum :
3.1 Simpulan
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem
sensorik dan muskuloskeletal yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik,
sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan
kondisi internal dan eksternal. Keseimbangan sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu
keseimbangan Statis dan Keseimbangan Dinamis.
Keseimbangan Statis terbagi lagi menjadi 3 yaitu Keseimbangan Stabil, Labil, dan
Indeferen. Sedangkan Keseimbangan Dinamis hanya terbagi menjadi dua yaitu
Keseimbangan Translasi dan Rotasi.
Dalam suatu Konsep Keseimbangan terdapat berbagai sistem informasi sensoris yang
masing masing menjelaskan bagaimana sistem sensoris dalam tubuh bekerja agar
terciptanya suatu keseimbangan dalam tubuh manusia.
Keseimbangan sendiri memiliki banyak faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya
suatu keseimbangan, seperti pusat gravitasi, garis gravitasi, dan bidang tumpu. Dari
faktor faktor tersebut kita bisa mengetahui bagaimana keseimbangan tersebut tercipta.
Terdapat juga beberapa latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan
tubuh. Mulai dari tangan sampai kaki dengan berbagai modifikasinya. Namun tidak
jarang keseimbangan tubuh seseorang dapat terganggu, salah satu gejalanya adalah
terkena vertigo dimana seseorang merasa lingkungan di sekitarnya berputar-putar.
DAFTAR PUSTAKA
Back, Mary E.2011.ILMU GIZI DAN DIET:Hubungnnya dengan Penyakit-penyakit untuk
Perawat dab Dokter.Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica
Cakrawati, Dewi, Mustika NH. Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Bandung: ALFABETA, cv
Williams, Lippicott, Wilkins.2008.ILMU GIZI MENJADI SANGAT MUDAH. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
http://fisikazone.com/keseimbangan/
https://sainsmini.blogspot.com/2015/12/jenis-jenis-kesetimbangan-pada-benda.html
file:///C:/Users/PrinceS%20Thrillerbark/Downloads/90937188-BIOMEKANIKA-
OLAHRAGA.pdf
http://wengayo.blogspot.com/2010/06/biomekanika-olahraga.html