Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BODY MEKANIK

Disusun Oleh : 1. Ela Widianti 2. Iin 3. Nunung Suryati 4. Patimah 5. Sarminah 6. Yayah Ratnasari 7. Yeni Indriyani

AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI NUGRAHA SUBANG


Jln. Ki Hajar Dewantara No.15 Subang Tlp.( 0260 ) 7707775 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya dengan judul Personal Hygiene. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, keterbatasan pengetahuan penyusun oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Namun demikian penyusun berharap, semoga apa yang sudah penyusun persembahkan ini dapat bermanfaat khususnya pada penyusun dan pembaca pada umumnya. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Subang,

Juli 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang .......................................................................... B. Tujuan ....................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Body Mekanik ........................................................ B. Prinsip-prinsip Body Mekanik ................................................. C. Faktor Yang Mempengaruhi Body Mekanik Dan Ambulasi .... D. Akibat Body Mekanik Yang Buruk .......................................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... B. Saran ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

i ii 1 1 2 2 5 6 7 8

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara aman. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang terutama digunakan unutk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk tubuh. Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti ekspresikan emosi dengan gerakan nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik. Pada makalah ini, membahas tentang pengertian body mekanik, prinsip-prinsip body mekanik, faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik, akibat body mekanik yang buruk, dan asuhan keperawatan pada klien gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas. B. Tujuan 1. Mehahami dan mengerti tentang pengertian body mekanik 2. Mehahami dan mengerti tentang prinsip-prinsip body mekanik 3. Mehahami dan mengerti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik 4. Mehahami dan mengerti tentang akibat body mekanik yang buruk

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Body Mekanik Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan aman untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas. Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu : 1. Body Aligement (Postur Tubuh) Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. 2. Balance / Keseimbangan Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support. 3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir) Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf. B. Prinsip-prinsip Body Mekanik Mekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan mencegah kecacatan. Perawat menggunakan berbagai kelumpok otot untuk setiap aktivitas keperawatan, seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat, mengangkat dan memindahkan klien, dan menggerakan objek. Gaya fisik dari berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat mengganggu kemampuan perawat unuk mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi klien. Perawat juga mengganbungkan pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan patologis pada mobilisasi dan

kesejajaran tubuh. Prinsip yang digunakan dalam mekanik tubuh adalah sebagai berikut :

1. Gravitasi Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukann mekanika tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam gravitasi:

Pusat gravitasi ( center of gravitasi ), titik yang berada dipertengahan tubuh Garis gravitasi ( Line Of gravitasi ), merupakan garis imaginer vertikal melalui pusat gravitasi. Dasar tumpuan ( base of suport ), merupakan dasar tempat seseorang dalam keadaan istirahat untuk menopang atau menahan tubuh

2. Keseimbangan Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara mempertahankan posisi garis gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan. 3. Berat Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan adalah berat atau bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan mempengaruhi mekanika tubuh. Pergerakan Dasar Dalam Mekanika Tubuh Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus diperhatikan, di antaranya : 1. Gerakan ( ambulating ). Gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh. Sebagai contoh, keseimbangan pada saat orang berdiri dan saat orang berjalan kaki berbeda. Orang berdiri akan lebih mudah stabil dibanding

dengan orang yang berjalan, karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain dan pusat gravitasi selalu berubah pada posisi kaki. Pada saat berjalan terdapat dua fase yaitu fase menahan berat dan fase mengayun, yang akan menghasilkan gerakan halus dan berirama. 2. Menahan ( squating ). Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Sebagai contoh, posisi orang yang duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok dan tentunya juga berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan. 3. Menarik ( pulling ). Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menarik benda, di antaranya ketinggian, letak benda ( sebaiknya berada di depan orang yang akan menarik ), posisi kaki dan tubuh dalam menarik ( seperti condong kedepan dari panggul ), sodorkan telapak tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan penarikan. 4. Mengangkat ( lifting ). Mengangkat merupakan cara pergerakan daya tarik. Gunakan otot otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang. 5. Memutar ( pivoting ). Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga unsur gravitasi dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Body Mekanik Dan Ambulasi 1. Status kesehatan Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari hari dan lain lainnya. 2. Nutrisi Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit. sebagai contoh tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur. 3. Emosi Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulansi yang baik, seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri rendah. Akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi. 4. Situasi dan Kebiasaan Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering mengankat benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi. 5. Gaya Hidup Gaya hidup, perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat menganggu koordinasi antara sistem muskulusletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh. 6. Pengetahuan

Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan. Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang beresiko mengalami gangguan koordinasi sistem neurologi dan muskulusletal. D. Akibat Body Mekanik Yang Buruk Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energi secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan mekanika tubuh yang salah adalah sbb : 1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem muskulusletal. 2. Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskulusletal. Seseorang salah dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya gangguan dalam struktur muskulusletal, misalnya kelainan pada tulang vertebrata.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Mekanika tubuh adalah koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanisme tubuh dan ambulasi merupakan cara menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas. Prinsip yang digunakan dalam mekanik tubuh adalah sebagai berikut : 1. Gravitasi 2. Keseimbangan 3. Berat Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus diperhatikan, di antaranya : 1. Gerakan ( ambulating ). 2. Menahan ( squating ). 3. Menarik ( pulling ). 4. Mengangkat ( lifting ). 5. Memutar ( pivoting ). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik dan Ambulasi diantaranya adalah 1. Status kesehatan 2. Nutrisi 3. Emosi 4. Situasi dan Kebiasaan 5. Gaya Hidup 6. Pengetahuan Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energi secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan mekanika tubuh yang salah adalah sebagai berikut :

1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem muskulusletal. 2. Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskulusletal. Seseorang salah dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya gangguan dalam struktur muskulusletal, misalnya kelainan pada tulang vertebrata. B. Saran Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA

1. Alimul, Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika. 2. Potter and Perry Volume 2. 2006. Fundamental Keperawatan (Mobilisasi dan Imobilisasi Bab 37). Jakarta : EGC 3. http://subijakto25.blog.com/2011/06/08/kerja-otot/

Anda mungkin juga menyukai