Makalah Body Mekanik Dan Posisi
Makalah Body Mekanik Dan Posisi
MAKALAH
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN
“BODY MEKANIK DAN POSISI”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
Dosen pengampu :
Adrestia Rifki Naharani.,SSiT.,MPH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami tujukan kehadirat Alah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
serta sholawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
kerabat dan para sahabat, dimana penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”BODY MEKANIK DAN POSISI” Mengingat sangat terbatasnya kemampuan penulis, maka
dalam penyusunan dan dalam penulisan laporan ini telah banyak dibantu oleh berbagai pihak.
Untuk itulah penulis secara khusus mengucapkan tanda terima kasih kepada mereka yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Terutama buat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat yang tak terhingga kepada penulis sehingga dapat terselesaikan makalah
ini. Penulis menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan-kekurangan pada penulisan
makalah ini. Oleh karena itu , penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan dalam penulisan laporan ini untuk berikutnya.
Slawi,Oktober 2019
penyusun
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok otot
tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara aman. Dalam
menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat atau bidan perlu mengerti pengetahuan
tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi
fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf. Selain itu, ada kelompok
otot tertentu yang terutama digunakan untuk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk
postur/bentuk tubuh.
Pada makalah ini, membahas tentang pengertian body mekanik, gerakan dasar mekanika
tubuh, faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik, pengaturan posisi, memindahkan
dan menata posisi klien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan body mekanik?
2. Apa saja gerakan dasar mekanika tubuh?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik?
4. Bagaimana pengaturan posisi,memindah dan menata posisi klien?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang pengertian body mekanik
2. Mendeskripsikan tentang gerakan dasar mekanika tubuh
3. Mendeskripsikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik
4. Mendeskripsikan pengaturan posisi,memindah dan menata posisi klien
[Type text]
BAB II
PEMBAHASAN
B. Sebelum melakukan mekanik tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus
di perhatikan, sebagai berikut:
a. Gerakan (ambulating )
Gerakan yang benar akan membatu mempertahankan
keseimbangan tubuh. Misal, orang yang berdiri akan
lebih mudah stabil dibanding orang yang berjalan,
karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar
tumpuan dari sisi yang satu ke sisi yang lain.
b. Menahan (squatting)
Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang
tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan
gerakan yang akan dilakukan.
c. Menarik (pulling)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik
benda, diantaranya ketinggian, letak benda, posisi kaki
dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan
dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas
dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku
diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut
dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan
penarikan.
[Type text]
d. Mengangkat (lifting)
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik.
Gunakan otot – otot besar dari tumit, paha bagian atas
dan kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk
mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang.
e. Memutar (pivoting)
Memutar gerakan untuk memutar anggota tubuh dan
bertumpu pada tulang belakang.
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan
terjadinya penyakit.
D. Pengaturan posisi
Posisi Fowler
Posisi fowler dengan sandaran memperbaiki curah jantung dan ventilasi serta membatu
eliminasi urine dan usus.
a. Pengertian
Posisi Fowler merupakan posisi bed dimana kepala dan dada dinaikan setinggi 45 - 60 º tanpa
fleksi lutut.
b. Tujuan
Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan cardiovaskuler.
Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton televisi).
c. Peralatan
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Bantal kaki
Sarung tangan (bila diperlukan)
d. Prosedur kerja
Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Menurunkan
transmisi mikroorganisme.
Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah klien
melorot ke bawah pada saat kepala dinaikkan.
Naikkan kepala bed 45° sampai 60° sesuai kebutuhan. (semi Fowler 15 - 45°, Fowler
tinggi 60°).
Letakan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal jika ada celah disana.
Bantal akan mencegah kurva Lumbal dan mencegah terjadinya fleksi lumbal.
Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien.
Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
Pastikan tidak ada area popliteal dan lutut dalam keaadan fleksi.
Letakkan bantal atau gulungan handuk dibawah paha klien.
[Type text]
Posisi sims
Posisi dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi
Tujuan :
Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
Mengurangi penekanan pada sacrum dan trokhanter besar bada klien yang mengalami
paralisis.
Untuk mempermudahkan memeriksaan dan perawatan pada area perineal.
Untuk tindakan pemberian enema .
Peralatan :
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Sarung tangan (bila perlu)
Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Menurunkan
transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terletak mendatar ditengah tempat tidur.
[Type text]
3. Gulungkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, bagian berbaring pada
abdomen.
4. Letakkan bantal dibawah kepala klien.
5. Atur posisi bahu sehingga bahu dan siku fleksi.
6. Letakkan bantal dibawah lengan klien yang fleksi.
7. Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi, dengan menyangga tungkai setinggi
pinggul.
8. Letakkan support device (kantung pasir) dibawah telapak kaki klien.
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
10. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Posisi trendelenburg
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian
kaki.
Tujuan :
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
Posisi litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian
perut.
Tujuan :
[Type text]
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan dan memasang alat
kontrasepsi.
Posisi orthopneu
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi dimana klien duduk di bed atau
pada tepi bed dengan meja yang menyilang diatas bed.
Tujuan :
1. Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan ekspansi dad
yang maksimal.
2. Membantu klien yang mengalami ekhalasi.
Peralatan :
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Footboard
5. Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja :
Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan.
Naikkan kepala bed 90º.
Letakkan bantal kecil diatas meja yang menyilang diatas bed.
Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit.
Pastikan tidak ada tekanan pada area popliteal dan lutut dalam keadaan fleksi.
Letakkan gulungan handuk dibawah masing-masing paha.
Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
[Type text]
h. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada ekstremitas atas, maka elevasikan
tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas dengan menggunakan bantal.
i. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Prosedur :
a. Atur tempat tidur untuk persiapan pemindahan klien
b. Atur posisi klien di tepi bed atau atur posisi brankart
c. Pindahkan klien dengan aman ke brankart
d. Pastikan keamanan dan kenyamanan klien
[Type text]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mekanik tubuh adalah usaha koordinasi diri muskoloskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan yang tepat.
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat meningkatkan fungsi tubuh terhadap susunan
muskoloskeletal, mengurangi tenaga yang dikeluarkan, dan mengurangi kelelahan.
B. SARAN
Dari makalah yang berjudul “BODY MEKANIK DAN POSISI” diatas penulis menyarankan
kepada pembaca yakni :
1. Untuk lebih menjaga kesehatan tubuh khususnya alat gerak tubuh, kaitannya dengan
mekanika tubuh dan postur tubuh.
2. Untuk lebih memahami tindakan apa yang tepat untuk pasien dengan gangguan
mekanika tubuh dan postur tubuh.
3. Untuk lebih mencintai dan memahami mata kuliah KETERAMPILAN DASAR
KEBIDANAN (KDK).
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. Sunarsih, Tri. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Nuha Medika; 2011.
Baziad, Ali. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohrdjo; 2008.
BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana. 2013.
Dinas Kesehatan Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia. 2011.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang. 2012.
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC; 2005.
Everett, Suzanne. Buku Saku kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi.
Jakarta: EGC; 2008.
Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Sinar Harapan;
2013.
Irianto, Koes. Keluarga Berencana untuk paramedis dan Nonmedis. Bandung:
Yrama Widya; 2012.
Jannah, Nurul. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Ar-ruzza Media;
2011.
KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Media Pustaka Phoenix;
2013.
Kusmiyati, Yuni. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta:
Fitramaya; 2010.
Mandriwati, G. A. Asuhan Kebidanan Antenatal Penuntun Belajar. Jakarta: EGC;
2011.
Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius; 2007.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar. Manuaba, Ida
Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 2010.
Maryunani, Anik. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: CV
Trans Info Media; 2011.
Meilani, Niken. Setiyawati, Nanik. Estiwidani, Dwiana. dkk. Pelayanan Keluarga
Berencana (dilengkapi dengan penuntun belajar). Yogyakarta: Fitramaya;
2010.
[Type text]