Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karuina, serta taufik dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang HAK HAK WANITA HAMIL ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada IBU
HARTINI SST, selaku Dosen mata kuliah ASUHAN KEHAMILAN yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai hak - hak wanita hamil. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata - kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yokyakarta, Maret 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa alamiah. Pada masa ini tubuh akan banyak
mengalami perubahan. Otot-otot perut beserta jaringannya meregang untuk
memberi tempat kepada rahim yang akan mengembang 20 (dua puluh) kali lebih
besar dan ukuran semula (Musbilan, 2005:14).
Kehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses yang
alamiah. Agar proses alamiah berjalan lancar dan baik serta tidak berkembang
menjadi keadaan yang patologis, tidak berteriak pada kala I (satu) persalinan yang
disebabkan oleh pelepasan oksitoksin dan hipofise posterior yang menyebabkan
nyeri kontraksi uterus dapat dikurangi dengan perawatan antenatal salah satunya
adalah senam hamil.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Wanita Hamil
2. Macam Macam Hak Wanita Hamil dan Penjelasannya

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Wanita Hamil
2. Untuk Mengetahu ita untuk Hamili Macam Macam Hak Wanita Hamil dan
Penjelasannya

BAB 2

PEMBAHASAN

PENGERTIAN HAMIL
Hamil adalah suatu proses terjadinya bayi sebagai hasil dari hubungan seksual
antara pria dan wanita
Kehamilan merupakan masa di mana seorang perempuan membawa embrio atau
fetus dalam tubuhnya. Dalam masa kehamilan bisa terjadi banyak gestasi seperti
dalam kasus kembar, atau kembar tiga. Istilah ibu hamil dalam ilmu medis adalah
gravida, sementara calon bayi di dalamnya disebut sebagai embrio (pada minggu-
minggu awal kehamilan) dan seklanjutnya disebut janin (hingga waktu kelahiran).
Seorang ibu hamil yang baru pertama kali hamil disebut primigravida atau gravida
1. Sedangkan seorang perempuan yang belum pernah hamil disebut sebagai
gravida 0.
Lamanya kehamilan pada manusia umumnya terjadi selama 9 bulan atau 40
minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir sampai persalinan. Dalam ilmu
medis, wanita hamil disebut gravia. Adapaun calon bayi yang ada didalam perut
wanita hamil awalnya disebut embrio lalu menjadi janin hingga lahir.
Di dalam banyak kalangan masyarakat, definisi medis serta legal kehamilan
manusia dibagi dalam periode triwulan, hal tersebut sebgai cara untuk
memudahkan tahapan berbeda pada perkembangan janin. Pada saat masa
Triwulan pertama memiliki resiko tertinggi mengalami keguguran (kematian
alami embrio ataupun janin), sementara pada waktu triwulan kedua,
perkembangan janin bisa dimonitor serta didiagnosa. Dan pada Triwulan ketiga,
menandakan awal viabilitas yang itu berarti janin bisa tetap hidup jika terjadi
kelahiran awal alami ataupun kelahiran yang dipaksakan. Dikarenakan
kemungkinan viabilitas janin yang sudah berkembang, definisi budaya serta legal
dari hidup sering menganggap janin pada triwulan ketiga adalah sebuah pribadi
hidup yang baru.

Hak - Hak terhadap Wanita Hamil


Wanita hamil termasuk dalam kategori kelompok khusus karena pada saat wanita
mengalami kehamilan terjadi berbagai perubahan fisik maupun psikologis. Hak-
hak yang dimiliki wanita hamil adalah sebagai berikut :

A.Wanita hamil berhak memperoleh informasi dan pendidikan


1. Tentang obat yang diberikan kepadaanya dan pelaksanaan prosedur oleh petugas
kesehatan yang merawatnya, terutama yang berkaitan dengan efek-efek yang
mungkin secara langsung maupun tidak langsung, resiko bahaya yang mungkin
terjadi pada diri atau bayinya selama masa kehamilan, melahirkan dan laktasi.
2. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal yang
menyangkut persiapan kelahiran dan cara-cara mengatasi ketidak nyamanan dan
stress serta informasi sedini mungkin tentang kehamilan.
3. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang obat-obatan yang
diberikan kepadannya serta pengaruhnya secara langsung maupun tidak langsung
terhadap bayi yang dikandungnya.

B. wanita hamil berhak mendapatkan kenyaman dan agar ia merasa percaya


kepada lingkungannya
1. Wanita hamil yang akan dioperasi sesar, sebaiknya diberi premedikasi sebelum
operasi.
2. Wanita hamil berhak untuk memperoleh informasi tentang pengaruh terhadap
fisik, mental, maupun neurologis terhadap pertumbuhan bayinya.
3. Wanita berhak untuk mengetahui nama obat dan nama pabriknya, bila diperlukan,
sehingga dapat memberikan keterangan kepada petugas kesehatan yang
profesional bila terjadi reaksi terhadap tekanan dari pihak lain.
4. Wanita hamil berhak untuk membuat keputusan tentang diterima atau ditolaknya
suatu terapi yang dianjurkan setelah mengetahui kemungkinan risiko yang akan
tejadi pada dirinya tanpa tekanan dari pihak lain.
5. Wanita hamil berhak untuk mengetahui nama dan kualifikasi orang yang
memberikan obat atau melakukan prosedur selama melahirkan.
6. Setelah melakukan konsultasi medis, wanita hamil berhak untuk memilih posisi
melahirkan yang tidak menimbulkan stress bagi diri sendiri maupun bayinya.
7. Wanita hamil berhak untuk meminta agar perawatan bayinya dilakukan suatu
kamar dengannya, bila bayinya normal dan dapat memberi minum bayinya sesuai
kebutuhan, dan bukan menurut aturan rumah sakit.
8. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang orang yang menolong
persalinanya serta kualifikasi profesionalnya untuk kepentingan surat kelahiran.
9. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang kondisi diri sendiri
dan bayinya yang dapat menimbulkan masalah atau penyakit dikemudian hari
10. Wanita hamil berhak atas dokumen langkap tentang diri dan bayinya, termasuk
catatan perawat yang disimpan selama kurun watu tertentu.
11. Wanita hamil berhak menggunakan dokumen medis lengkap, termasuk catatan
perawat dan bukti pembayaran selama dirawat di rumah sakit.
C. Hak wanita hamil memperoleh gizi yang baik
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama
kehamilan berlangsung. Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan
ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi
yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan
mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan
pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus
lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat juga kesehatan janin
yang sedang dikandungnya.
Bersama dengan usia kehamilan yang terus bertambah, makan bertambah pula
kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia kehamilan memasuki
trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat,
khususnya mengenai pertumbuhan otak berikut susunan syarafnya.

Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu
hamil dan janin dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan
janin akan tetap sehat. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat
sepeti kebutuhan akan kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di
beri dorongan agar mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah
kontrol terhadap kenaian berat badannya selama kehamilan berlangsung.
Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antar 12-15 kilogram.

Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani
hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus
mengandung gizi sebagai berikut:

Kalori. Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400


kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan yang
bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya.
Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi sumber
karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10% dari protein
dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.
Asama Folat. Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna
pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan
membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika
janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat
perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir
dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala),
mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang
belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan,
beras merah dan sayuran hijau.

Protein. Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan
darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu
hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak
dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur,
daging dan tahu.

Kalsium. Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin.
Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari
penyakit osteoporosis. Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak
memiliki kalsium yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil
dari tulang ibunya. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium
yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan
ibu hamil, seerti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C.
Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium
yang baik juga.

Vitamin A. Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan


tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan
pertumbuhan janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil,
namun jangan samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil
mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu
pertumbuhannya.
Zat Besi. Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah
merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi
akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan
zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging
atau ikan.

Vitamin C. Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi.
Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari
vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam
kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin
C banyak mengandung antioksidan.

Vitamin D. Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam


pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber
makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.

Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi
berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah
mencukupi kebutuhan akan gizi dan nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk
mengecek kecukupan nutrisi selama kehamilan adalah tentunya melalui
perkembangan berat badan selama kehamilan. Tentunya kenaikan berat badan
berbeda-beda tiap bulannya

Namun bagaimana jika selama kehamilan ibu hamil mengalami kekurangan


asupan gizi? maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya bayi terlahir secara
prematur, mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem
syarafnya, janin berkembang tidak normal, bahkan hingga menyebabkan kematian
janin. Jadi, perhatikan betul mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu
diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi
yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang
terpenting
D. Wanita hamil yang bekerja berhak untuk tidak dikeluarkan dari
pekerjaannya
Ketentuan perundang undangan yang terkait dengan hak hak perempuan
hamil sampai dengan pasca melahirkan antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1975 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Pasal 39
Peraturan Pemerintah ini mengatur bahwa bagi janda yang perkawinannya putus
karena perceraian tetapi masih dalam keadaan hamil, maka waktu tunggu
ditetapkan sampai janda tersebut melahirkan.Dengan demikian, meskipun putusan
untuk bercerai telah ditetapkan oleh Hakim Pengadilan Agama, namun
pengucapan talak dari mantan suaminya hanya boleh diucapkan di depan Hakim
ketika mantan istrinya tersebut telah melahirkan. Hal ini semata-mata untuk
melindungi perempuan yang sedang hamil antara lain yaitu apabila janin yang
dikandungnya lahir maka si anak berhak mendapatkan biaya hidup dari mantan
suaminya tersebut.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Azazi


Manusia. Pasal 41 ayat (2) Undang-Undang ini mengatur sebagai berikut:(2)
Setiap penyandang cacat, orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak,
berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus.Adapun dalam
penjelasannya disebutkan: yang dimaksud dengan kemudahan dan perlakuan
khusus adalah pemberian pelayanan jasa, atau penyediaan fasilitas dan sarana
demi kelancaran, keamanan, kesehatan, dan keselamatan.Ketentuan ini sangat
jelas memberikan hak khusus bagi perempuan hamil untuk mendapat pelayanan
jasa dari pemerintah berupa keamanan, kesehatan dan keselamatannya. Sampai
saat ini belum nampak jelas bahwa pemerintah telah memberikan hak tersebut.
Contohnya, sampai saat ini belum ada sarana transportasi umum yang memadai
untuk perempuan hamil. Keadaan ini diperparah oleh sikap masyarakat kita yang
kadang-kadang tidak mau memberikan tempat duduk ketika melihat perempuan
hamil sedang berdiri berhimpitan dengan penumpang lain dalam transportasi
umum.Masih minimnya fasilitas umum yang dapat digunakan bagi si ibu yang
harus menyusui bayinya juga merupakan kendala tersendiri, sehingga si ibu
kehilangan haknya untuk memberikan ASI kepada bayinya. Padahal si ibu perlu
memberikan ASI eksklusif agar bayi yang dilahirkan terjaga kondisi kesehatannya
(imun terhadap gejala
penyakit bayi yang baru lahir )

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang


Ketenagakerjaan. Ketentuan terkait dengan hak perempuan setelah melahirkan
diatur sebagai berikut:Pasal 82 (1)
Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu
setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan
sesudah melahirkan menurut perhitungan doketer kandungan atau bidan pasal 82
(1) Pekerja /buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak
memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat
keterangan dokter kandungan atau bidan.Pasal 83Pekerja/buruh perempuan
yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja.Ketentuan ini
dimaksudkan untuk menjamin agar pekerja perempuan dapat memenuhi
kewajibannya sebagai ibu untuk memberi ASI walaupun harus bekerja untuk
membantu mencari nafkah bagi keluarganya.Pasal 153 ayat (1) butir fPengusaha
dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan pekerja/buruh
perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan atau menyusui bayinya

4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


Pasal 142 ayat (1) Undang-Undang ini mengatur sebagai berikut:Upaya
perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan
sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan :

a. Bayi dan balita


b. Remaja,perempuan dan
c. Ibu hamil dan menyusui
Selain pemberian gizi yang lebih baik kepada ibu hamil dan menyusui, ibu hamil
juga mendapatkan hak untuk mendapatkan perawatan yang layak dari bidan atau
tenaga professional lainnya selama masa kehamilan, persalinan dan pasca
persalinan. Selain itu perempuan hamil juga berhak untuk mendapatkan informasi
yang lengkap, benar dan memadai mengenai kehamilannya, janinnya serta
persalinannya. Contohnya, jika perempuan hamil akan melahirkan, maka ia harus
diberikan penjelasan mengenai cara persalinan apakah melahirkan secara normal,
atau dengan cara operasi. Besarnya biaya yang harus disiapkan, kondisi setelah
melahirkan dan segala sesuatunya, harus diberitahukan kepadanya. Jika secara
medis dapat melahirkan dengan cara normal, maka tidak boleh ada paksaan untuk
melahirkan secara operasi
5. Hak yang harus diberikan oleh suami, keluarga dan masyarakat.
Secara umum, hak ini sudah dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita, yaitu
memberikan perhatian yang lebih, daripada ketika si istri atau perempuan tersebut
tidak sedang hamil. Suami misalnya, harus membantu meringankan pekerjaan
secara fisik. Masyarakat memberikan prioritas kepada perempuan hamil dan
menyusui dalam segala aspek kehidupan. Pemerintah harus memberikan fasilitas
khusus kepada perempuan hamil dan meyusui, misalnya memberikan tempat
khusus di dalam transportasi umum atau di tempat-tempat umum.
Dengan adanya ketentuan peraturan perundangan di atas, jelaslah bahwa
perempuan sejak hamil sampai dengan pasca melahirkan mendapat hak khusus
yang dijamin oleh undang-undang. Namun sayangnya masih banyak hak-hak
tersebut yang belum sepenuhnya diperoleh oleh perempuan hamil tersebut karena
adanya berbagai macam kendala. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
perempuan yang sedang hamil sampai dengan pasca melahirkan, bagi pemerintah,
masyarakat dan tentunya keluarga dan suami, terutama demi tercapainya
pemenuhan hak kepada perempuan yang sedang hamil tersebut.

E. berhak ikut serta dalam pengambilan keputusan yang menyakut


kesehatan diri dan bayinya
Ibu dan
keluarga memerlukan informasi sehingga mereka dapat membuat suatu keputusan.
Kita harus tau dan menjelaskan informasi yang akurat tentang resiko dan
keuntungan semua prosedur, obat-obatan dan tes. Kita juga harus membantu ibu
dalam membuat suatu pilihan tentang apa yang terbaik untuk diri dan bayinya
berdasarkan nilai dan kepercayaannya (termasuk kepercayaan-kepercayaan
budaya dan agama)

F. Mendapat jaminan dari pemerintah untuk mendapatkan yang benar dari


suatu kehamilan tanpa resiko yang berarti
Kehamilan dan kelahiran biasanya merupakan proses yang normal, alami
dan sehat. Sebagai bidan, kita membantu dan melindungi proses kelahiran
tersebut. Sebagai bidan kita percaya bahwa model asuhan kebidanan yang
membantu dan melindungi proses kelahiran normal, adalah yang paling sesuai
untuk kebanyakan ibu selama kehamilan dan kelahiran.

G. berhak ikut serta dalam pengambilan keputusan yang menyangkut


kesehatan diri dan bayinya
Ibu dan keluarga mempunyai kebijaksanaan dan seringkali tau kapan
mereka akan melahirkan. Keyakinan dan kemampuan ibu untuk melahirkan dan
merawat bayi bisa ditingkatkan atau dihilangkan oleh orang yang memberikan
asuhan padanya dan oleh lingkungan dimana ia melahirkan. Jika kita bersikap
negatif atau kritis, hal ini akan mempengaruhi si ibu. Hal ini juga dapat
mempengaruhi lamanya waktu persalinan. Kita, sebagai bidan, harus membantu
ibu yang melahirkan daripada untuk mencoba mengontrol persalinannya. Kita
harus menghormati bahwa ibu adalah aktor utama dan penolong persalinan adalah
aktor pembantu selama proses kelahiran.

H. Berhak mendapatkan Prosedur yang dilaksanakan didalam lingkungan


dan mendapatkan privasi
Intervensi haruslah tidak dilaksanakan secara rutin kecuali terdapat indikasi-
indikasi yang spesifik. Pengobatan pada kehamilan, kelahiran atau periode pasca
persalinan dengan tes-tes rutin, obat atau prosedur dapat membahayakan bagi
ibu dan bayinya. Misalnya prosedur-prosedur yang keuntungannya tidak
mempunyai bukti termasuk episiotomi rutin pada primipara, enema dan
pengisapan pada semua bayi baru lahir. Bidan yang terampil harus tau kapan harus
melakukan sesuatu. Asuhan selama kehamilan, kelahiran dan pasca persalinan,
seperti halnya juga penanganan komplikasi harus dilakukan berdasarkan suatu
bukti.
Setiap penolong persalinan harus bertanggung jawab terhadap kualitas
asuhan yang ia berikan. Praktek asuhan maternitas harus dilakukan berdasarkan
kebutuhan ibu dan bayinya, bukan atas kebutuhan penolong persalinan. Asuhan
yang berkualitas tinggi, berfokus pada klien dan sayang ibu berdasarkan bukti
ilmiah sekarang ini adalah tanggung jawab semua bidan.

BAB III PENUTUP


3. Kesimpulan
Wanita hamil termasuk dalam kategori kelompok khusus karena pada saat
wanita mengalami kehamilan terjadi berbagai perubahan fisik maupun psikologis.
Hak-hak yang dimiliki wanita hamil adalah memperoleh pendidikan dan
informasi, mendapat jaminan dari pemerintah untuk mendapatkan yang benar dari
suatu kehamilan tanpa resiko yang berarti,memperoleh gizi yang cukup, wanita
berhak memperoleh informasi mengenai kesehatannya, wanita berhak
memperoleh rasa senyaman mungkin, wanita berhak memperoleh informasi
tentang prosedur yang akan dilakukan, wanita hamil berhak mendapat keamanan
privasi dalam dirinya.

4. Saran
Setiap bidan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang
pentingnya kunjungan ANC dilakukan oleh setiap ibu hamil untuk mencegah
resiko komplikasi pada persalinan.
DAFTAR PURTAKA

https://dinikomalasari.wordpress.com/2014/02/16/pengertian-kehamilan/
Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
http://puanamalhayati.or.id/archives/143
http://nursingflash.blogspot.com/2011/04/hak-hak-wanita-hamil.html

Anda mungkin juga menyukai