Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

“KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI


(AMBULASI)”
KELOMPOK 2 KELAS 2A
AMBULASI

Persalinan merupakan proses yang melelahkan, itulah


mengapa Ibu disarankan tidak langsung turun ranjang
setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh
pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik.

Di masa lampau perawatan peurperium sangat


konservatif, di mana puerperal harus tidur terlentang
selama 40 hari. Kini perawatan puerperium lebih aktif
dengan dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini.
PENGERTIAN AMBULASI

Ambulasi dini masa nifas (early ambulation) adalah


mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan
membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu post
partum diperbolehkan bangun dari tempat tidurnya 24-48
jam setelah melahirkan.
Pengertian ambulasi & indikasi

Ambulasi dini adalah Indikasi Ambulasi :


kebijaksanaan untuk selekas  Pasien ibu nifas normal pada 2
mungkin membimbing penderita jam setelah persalinan.
keluar dari tempat tidurnya dan
 Pasien ibu nifas section secaria
membimbing pasien
pada 6 jam setelah persalinan.
membimbingnya untuk berjalan.
Pada persalinan normal  Dan tidak dibenarkan pada
sebaiknya ambulasi dikerjakan pasien dengan penyakit anemia,
setelah 2 jam (ibu boleh miring jantung, paru-paru, demam dan
ke kiri atau ke kanan dan keadaan lain yang masih
berjalan untuk mencegah membutuhkan istirahat.
adanya trombosit).
KEUNTUNGAN DARI AMBULASI DINI
Tahapan pelaksanaan ambulasi pada ibu
yang bersalin normal

Menurut Bahiyatun (2008), pada persalinan normal, ibu


diperbolehkan untuk mandi dan ke WC dengan bantuan orang
lain, yaitu pada 1 atau 2 jam setelah persalinan jika ibu belum
melakukan rentang gerak dalam tahapan mobilisasi dini selama
1 atau 2 jam setelah persalinan, ibu nifas tersebut belum
melakukan mobilisasi secara dini (Early Ambulation).

Beberapa gerakan dalam tahapan mobilisasi pada ibu nifas yang


bersalin normal antara lain :
Tahapan pelaksanaan ambulasi pada ibu
yang bersalin normal

MIRING KE KIRI- MENGGERAKKAN


DUDUK
KANAN KAKI

BERDIRI ATAU TURUN KE KAMAR MANDI


DARI TEMPAT TIDUR DENGAN BERJALAN
Tahapan pelaksanaan ambulasi pada
ibu post section caesarea
 Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu pasca operasi sectio
caesarea harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan
adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki
dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan
otot betis serta menekuk dan menggeser.

 Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring ke kiri dan
kekanan mencegah trombosis dan tromboemboli.
Tahapan pelaksanaan ambulasi pada
ibu post section caesarea
 Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk. Pada hari
kedua pasien dapat di dudukkan selama 5 menit dan diminta untuk bernafas dalam-
dalam lalu menghembuskannya disertai batuk-batuk kecil yang gunanya untuk
melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri
pasien bahwa ia mulai pulih.

 Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk.


Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari pasien dianjurkan belajar
duduk selama sehari, belajar berjalan dan berjalan sendiri pada hari ke-3
sampai 5 pasca operasi. Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar
berjalan.
Tahapan pelaksanaan ambulasi pada
ibu post section caesarea
 Latihan pernafasan dapat dilakukan pasien sambil tidur
terlentang sedini mungkin setelah sadar.
Peran Bidan & Mempercepat ASI
PERAN BIDAN MEMPERCEPAT ASI

Bidan harus menyampaikan kepada pasien


dan keluarga bahwa untuk kembali RANGSANGAN OTOT-
OTOT PAYUDARA
melakukan kegiatan-kegiatan rumah
tangga, harus dilakukan secara perlahan KETERATURAN BAYI
MENGHISAP
lahan dan bertahap. Selain itu, pasien juga
perlu diingatkan untuk selalu tidur siang KESEHATAN IBU

atau beristirahat selagi bayinya tidur.


MAKANAN DAN
Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui ISTIRAHAT IBU

minimal 8 jam sehari, yang dapat dipenuhi


melalui istirahat malam dan siang hari.
CONTOH JURNAL AMBULASI

Anda mungkin juga menyukai