Anda di halaman 1dari 13

GIZI REPRODUKSI

Gizi seimbang bagi wanita bersalin

Dosen Pengampu :
Pujiati, M.Keb

Dibuat Oleh :
LISBET NATALIA SIMAMORA (40722074)
SAMARA NASWA (40722089)
SITI ROBI’AH (40722101)

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
JURUSAN S1 KEBIDANAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi kami sehingga, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kami nantikan syafa'atnya di akhirat
kelak. Dengan mengucap syukur.

Alhamdulillah kami telah mampu untuk menyelesaikan pembuatan tugas makalah mata
Gizi Reproduksi dengan judul "kebutuhan gizi, aktivitas, tinggi badan dan berat badan ibu
menyusui” Kami pun menyadari bahwa, makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dan pembaca makalah ini, agar nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyusun makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Depok, 16 November 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4
BAB II................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 5
2.1 Prinsip Gizi Bagi Ibu Bersalin ....................................................................................... 5
2.2 Makanan Yang Dianjurkan Selama Persalinan ............................................................. 6
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Bersalin ................................................... 8
2.4 Pengaruh Status Gizi Pada Persalinan ........................................................................... 8
2.5 Masalah Gizi Pada Ibu Bersalin .................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................... 10
PENUTUP ........................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sepanjang kehamilan Ibu dianjurkan untuk menjaga pola makan yang bergizi. Karena
melahirkan merupakan proses yang berat yang membutuhkan energi dan stamina. Pemenuhan
nutrisi dan hidrasi (cairan) merupakan faktor penting selama proses persalinan untuk menjamin
kecukupan energi dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit normal pada Ibu
dan buah hati. Namun, tidak banyak Ibu yang mengetahui kebutuhan gizinya selama
menjalankan proses persalinan.
Banyak ibu yang takut untuk makan atau minum terlalu banyak menjelang persalinan,
dikarenakan ibu beranggapan hal itu dapat membawa pengaruh buruk untuk proses
persalinannya nanti seperti mual dan muntah pada saat bersalin, tidak ingin BAB karena takut
janin keluar pada saat BAB, merasa malu jika keluar feses pada saat melahirkan, cemas jika
persalinannya akan berjalan lama karena tidak kuat untuk mengejan akibat kekenyangan, dll.
Pada kenyataannya nutrisi pada saat persalinan sangatlah dibutuhkan sebagai sumber
tenaga sang ibu ketika mengejan, maka dari itu untuk mengetahui apakah makan pada saat
bersalin itu boleh, di dalam makalah ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai
pemenuhan nutrisi pada persalinan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja prinsip Gizi bagi Ibu Bersalin?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gizi ibu bersalin?
3. Apa pengaruh status gizi pada persalinan?
4. Apa saja masalah gizi ibu bersalin?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip gizi pada ibu bersalin
2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gizi Ibu bersalin
3. Dapat mengetahui status gizi pada Ibu bersalin
4. Mengetahui masalah-masalah gizi yang biasanya terdapat pada Ibu bersalin

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Gizi Bagi Ibu Bersalin


Terdapat beberapa prinsip gizi bagi Ibu bersalin :

● Menjaga pola makan yang bergizi sepanjang kehamilan. Ibu hamil membutuhkan
nutrisi dan hidrasi yang cukup untuk menunjang perkembangan janin dan kesehatan
ibu. Kekurangan gizi dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, persalinan, dan
kesejahteraan bayi.
● Mengikuti keinginan tubuh untuk makan dan minum selama persalinan. Ibu bersalin
membutuhkan energi dan stamina untuk menghadapi proses persalinan yang berat.
Makan dan minum dapat membantu menghindari dehidrasi, ketosis, dan kelelahan.
Selain itu, makan dan minum dapat memberikan rasa nyaman dan puas pada ibu
bersalin.
● Memilih makanan ringan dan cairan yang mudah dicerna dan tidak meningkatkan
volume lambung. Makanan yang disarankan adalah roti, biskuit, sayuran dan buah-
buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman isotonik dan jus buah-buahan. Makanan
yang tinggi lemak, serat, dan residu dapat menyebabkan mual, muntah, dan lambatnya
pengosongan lambung.
● Membatasi asupan cairan yang berlebihan dan menghindari cairan hipotonik. Minum
terlalu banyak air atau jus buah dapat menyebabkan hiponatremia, yaitu penurunan
kadar natrium dalam darah. Hiponatremia dapat menimbulkan komplikasi pada ibu dan
bayi, seperti kejang dan gangguan syaraf. Cairan hipotonik, seperti air putih, dapat
memperburuk hiponatremia. Disarankan untuk minum tidak lebih dari 2.500 ml selama
persalinan.

2.2 Makanan Yang Dianjurkan Selama Persalinan

Makanan yang disarankan dikonsumsi pada kelompok Ibu yang makan saat persalinan
adalah roti, biskuit, sayuran dan buah-buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman isotonik
dan jus buah-buahan. Menurut Elias (2009) Nutrisi dan hidrasi sangat penting selama proses
persalinan untuk memastikan kecukupan energi dan mempertahankan kesimbangan normal
cairan dan elektrolit bagi Ibu dan bayi. Cairan isotonik dan makanan ringan yang
mempermudah pengosongan lambung cocok untuk awal persalinan yang harus diperhatikan
Jika Ibu ingin makan selama proses persalinan :

a. Makan dalam porsi kecil atau mengemil setiap jam sekali saat ibu masih dalam tahap
awal persalinan (KALA 1). Ibu disarankan makan beberapa kali dalam porsi kecil
karena lebih mudah dicerna daripada hanya makan satu kali tapi porsi besar.
b. Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti crackers, agar-agar, atau sup. Saat
persalinan proses pencernaan jadi lebih lambat sehingga ibu perlu menghindari
makanan yang butuh waktu lama untuk dicerna.
c. Selain mudah dicerna, pilih makanan yang berenergi. Buah, sup dan madu memberikan
energi cepat. Untuk menyimpan cadangan energy, ibu bisa pilih gandum atau pasta.
d. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak, goreng-gorengan atau makanan
yang menimbulkan gas.
Makanan yang dianjurkan

1. Roti atau roti panggan (rendah serat) yang rendah lemak baik diberi selai ataupun madu.
2. Sarapan sereal rendah serat dengan rendah susu.
3. Nasi tim.
4. Biskuit.
5. Yogurt rendah lemak.
6. Buah segar atau buah kaleng.

Minuman

Selama proses persalinan jaga tubuh agar tidak kekurangan cairan. Dehidrasi bisa
mengakibatkan ibu menjadi lemah, tidak berenergi dan bisa memperlambat persalinan. Pilihan
minumannya adalah:

1. Minuman yogurt rendah lemak.


2. Kaldu jernih.
3. Air mineral.
4. Minuman isotonik, mudah diserap dan memberikan energi yang dibutuhkan saat
persalinan. Atau, Ibu bisa membuat sendiri dengan mencampurkan air putih dengan
sedikit perasan lemon.
5. Jus buah atau smoothie buah, campurkan dengan yogurt atau pisang ke dalam smoothie
untuk menambah energi.
6. Hindari minuman bersoda karena bisa membuat Ibu mual.

Ibu bersalin juga harus dimotivasi untuk minum sesuai kebutuhan atau tingkat kehausannya.
Jika asupan cairan Ibu tidak kuat atau mengalami muntah, dia akan menjadi dehidrasi, terutama
ketika melahirkan menjadikannya banyak berkeringat.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Bersalin
Gizi adalah salah satu aspek penting yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi
selama proses persalinan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gizi
ibu bersalin:

● Kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan. Ibu hamil yang mengalami
masalah kesehatan seperti diare, morning sickness, infeksi kronis, atau depresi dapat
mengalami kurangnya nafsu makan, penyerapan gizi yang terganggu, atau asupan gizi
dan kalori yang tidak memadai.
● Pemenuhan kebutuhan gizi dan cairan selama persalinan. Ibu bersalin membutuhkan
energi dan stamina yang cukup untuk menjalani proses persalinan yang berat.
Pemenuhan kebutuhan gizi dan cairan dapat menjamin kecukupan energi dan
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit normal pada ibu dan bayi. Ibu
bersalin dianjurkan untuk minum cairan berenergi, seperti susu atau yogurt, dan
mengonsumsi makanan ringan yang rendah lemak pada awal persalinan.
● Tingkat pendidikan, budaya, dan citra tubuh ibu. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi
pola makan dan pilihan makanan ibu bersalin dan ibu nifas. Ibu yang memiliki tingkat
pendidikan yang lebih tinggi, tidak terikat oleh budaya pantang makanan, dan memiliki
citra tubuh yang positif cenderung memiliki tingkat konsumsi gizi yang lebih baik
daripada ibu yang sebaliknya.

2.4 Pengaruh Status Gizi Pada Persalinan


Status gizi ibu hamil dapat berpengaruh terhadap jenis persalinan yang akan dialami.
Menurut beberapa sumber, status gizi ibu hamil dapat dilihat berdasarkan Indeks massa Tubuh
(IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LLA). Status gizi yang baik dapat mendukung pertumbuhan
dan perkembangan janin, serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Dan
sebaliknya, status gizi yang buruk, baik kekurangan maupun kelebihan, dapat menimbulkan
sejumlah masalah, seperti:

● Persalinan prematur, yaitu persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
● Bayi lahir dengan berat badan rendah, yaitu berat badan bayi kurang dari 2.500 gram
saat lahir.
● Bayi lahir mati, yaitu bayi yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan setelah lahir.
● Cacat bawaan, yaitu kelainan fisik atau fungsional yang terjadi pada bayi sejak lahir.
● Anemia pada bayi, yaitu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin pada
bayi rendah.
● Diabetes gestasional, yaitu kondisi dimana kadar gula darah ibu hamil meningkat.
● Makrosomia, yaitu kondisi di mana berat badan bayi lebih dari 4.000 gram saat lahir.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi dan cairan yang sesuai
dengan usia kehamilan dan kondisi kesehatan. Ibu hamil juga disarankan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter atau bidan tentang asupan
makanan dan suplemen yang dibutuhkan.

2.5 Masalah Gizi Pada Ibu Bersalin


Masalah gizi ibu bersalin adalah masalah yang berkaitan dengan kekurangan atau
kelebihan asupan gizi yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi selama proses
persalinan. Berikut beberapa masalah gizi ibu bersalin yang sering terjadi adalah:

● Kekurangan energi dan cairan. Ibu bersalin membutuhkan energi dan stamina yang
cukup untuk menjalani proses persalinan yang berat. Kekurangan energi dan cairan
dapat menyebabkan ibu mengalami kelelahan, dehidrasi, hipoglikemia, atau hipotensi.
Untuk mencegah hal ini, ibu bersalin dianjurkan untuk minum cairan berenergi, seperti
susu atau yogurt, dan mengonsumsi makanan ringan yang rendah lemak pada awal
persalinan.
● Kekurangan zat gizi mikro. Zat gizi mikro seperti vitamin, mineral, dan asam folat
sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, serta
mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Kekurangan zat gizi mikro
dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti preeklampsia, anemia, masalah sistem
saraf, perdarahan berlebih, keguguran, cacat bawaan, atau bayi lahir dengan berat badan
rendah. Untuk mencegah hal ini, ibu bersalin harus mengonsumsi makanan yang
seimbang dan bervariasi, serta mengkonsumsi suplemen yang sesuai dengan anjuran
dokter atau bidan.
● Kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas pada ibu
hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional, hipertensi, infeksi,
atau makrosomia. Makrosomia adalah kondisi di mana berat badan bayi lebih dari 4.000
gram saat lahir, yang dapat menyulitkan proses persalinan dan meningkatkan resiko
cedera pada ibu dan bayi. Untuk mencegah hal ini, ibu bersalin harus mengontrol
asupan kalori dan lemak, serta melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi
kesehatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Prinsip gizi bagi ibu bersalin melibatkan menjaga pola makan yang bergizi sepanjang
kehamilan, mengikuti keinginan tubuh selama persalinan, memilih makanan ringan dan cairan
yang mudah dicerna, serta membatasi asupan cairan yang berlebihan. Kekurangan gizi dapat
menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan persalinan, sementara konsumsi makanan yang
tepat dapat membantu ibu bersalin menghadapi proses persalinan dengan energi dan stamina
yang cukup. Hindari cairan hipotonik untuk mencegah risiko hiponatremia yang dapat
berdampak pada kesehatan ibu dan bayi.
Selama persalinan, makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu meliputi roti,
biskuit, sayuran, buah-buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman isotonik, dan jus buah-
buahan. Porsi makan disarankan kecil dan sering selama tahap awal persalinan, dengan pilihan
makanan yang mudah dicerna dan berenergi. Hindari makanan tinggi lemak, goreng-gorengan,
dan yang dapat menyebabkan gas. Minuman yang disarankan termasuk yogurt rendah lemak,
kaldu jernih, air mineral, minuman isotonik, jus buah, atau smoothie buah. Hindari minuman
bersoda dan penting untuk menjaga kecukupan cairan untuk mencegah dehidrasi, yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan stamina ibu selama persalinan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu bersalin meliputi kondisi kesehatan ibu
sebelum dan selama kehamilan, pemenuhan kebutuhan gizi dan cairan selama persalinan, serta
tingkat pendidikan, budaya, dan citra tubuh ibu. Kesehatan ibu, termasuk masalah kesehatan
selama kehamilan, dapat mempengaruhi nafsu makan, penyerapan gizi, dan asupan kalori.
Pemenuhan kebutuhan gizi dan cairan selama persalinan penting untuk menjaga energi dan
keseimbangan cairan normal. Faktor-faktor sosial dan budaya, seperti tingkat pendidikan dan
citra tubuh, juga dapat mempengaruhi pola makan dan pilihan gizi ibu bersalin.

Status gizi ibu hamil memiliki pengaruh signifikan terhadap jenis persalinan dan
kesehatan bayi. Gizi yang baik mendukung pertumbuhan janin dan mengurangi risiko
komplikasi kehamilan. Sebaliknya, status gizi yang buruk dapat menyebabkan persalinan
prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir mati, cacat bawaan, anemia pada
bayi, diabetes gestasional, dan makrosomia. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk
memperhatikan asupan gizi dan cairan sesuai dengan usia kehamilan dan kondisi kesehatan,
serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan secara rutin.

Masalah gizi pada ibu bersalin melibatkan kekurangan atau kelebihan asupan gizi yang
dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi selama proses persalinan. Beberapa masalah gizi
yang sering terjadi melibatkan kekurangan energi dan cairan, kekurangan zat gizi mikro, dan
kelebihan berat badan atau obesitas. Kekurangan energi dan cairan dapat menyebabkan
kelelahan, dehidrasi, hipoglikemia, atau hipotensi. Kekurangan zat gizi mikro dapat
menyebabkan komplikasi seperti preeklampsia, anemia, dan cacat bawaan. Kelebihan berat
badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, hipertensi, infeksi, dan
makrosomia pada bayi. Pencegahan melibatkan konsumsi makanan seimbang, suplemen sesuai
anjuran, dan kontrol kalori serta lemak, ditambah dengan aktivitas fisik yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
● https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/pengaruh-ibu-hamil-
kurang-gizi
● https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Kesehatan/Umum/GIZI-YANG-
PERLU-IBU-TAU-SELAMA-PERSALINAN
● https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=39960
● https://www.jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/article/download/2191/1713
● https://www.neliti.com/publications/326188/pengaruh-status-nutrisi-ibu-hamil-
terhadap-jenis-persalinan
● https://www.jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/article/view/2191
● https://health.kompas.com/read/xml/2013/09/14/1549078/Dampak.Gizi.Buruk.Saat.H
amil
● https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/255788/mod_resource/content/1/Gizi%20pada%
20Ibu%20Bersalin%20dan%20Nifas.pdf

Anda mungkin juga menyukai