Anda di halaman 1dari 21

KONSEP BIOMEKANIKA

Dosen Pengampu : Rosalina,S.Kp.,M.Kes.

Disusun oleh :
1. A D E R A S E L A D I WA N D A ( 0 1 0 11 7 A 0 0 2 )
2. DEVINA YOSSY KUSUMA ( 0 1 0 11 7 A 0 1 7 )
3. E VA N O V I YA N T I ( 0 1 0 11 7 A 0 2 7 )
4. FENNI DWI KURNIASARI ( 0 1 0 11 7 A 0 2 8 )
5. FIFI AMARA MASTIA ( 0 1 0 11 7 A 0 2 9 )
6. FIORENTINA ( 0 1 0 11 7 A 0 3 3 )
7. L A E L AT U L F I T R I A H ( 0 1 0 11 7 A 0 4 3 )
8. L I YA N A N D R I YA N I ( 0 1 0 11 7 A 0 5 0 )
9. R A N T I AY U N I N G T YA S ( 0 1 0 11 7 A 0 8 0 )
10. S H I N D Y TA T I A R A Z U LV I ( 0 1 0 11 7 A 0 9 7 )
11. S Y LV I A O K TA V. ( 0 1 0 11 7 A 1 0 7 )
12. M A’ L U FAT U L F U A D I YA H ( 0 1 0 11 7 A 1 2 0 )
PENGERTIAN BIOMEKANIKA
• Biomekanika adalah salah satu cabang ilmu dari
bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan
perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya.
• Biomekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari
semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-
nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo
Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727)
yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini.
Galileo adalah peletak dasar analisis dan eksperimen
dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum
gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum
gerak dan gravitasi. 
• Biomekanika didefinisikan sebagai bidang
ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.
• Biomekanika merupakan kombinasi antara
disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-
ilmu biologi dan fisiologi.
• Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan
hampir semua tubuh mahluk hidup.
KONSEP DASAR BIOMEKANIKA

• Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu


yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan
atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis
suatu gerakan.

• Ruang lingkup Biomekanika meliputi:


- Developmental biomechanics, yaitu biomekanika
yang secara khusus mempelajari perubahan pola-pola
gerak selama hidup dan orang-orang cacat. Misalnya:
analisis yang dilakukan terhadap orang-orang yang
menderita celebral palsy.
- Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika yang
mempelajari usaha-usaha untuk meningkatkan
keuntungan yang diperoleh dari latihan dan
mengurangi kemungkinan terjadinya cedera.

- Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika yang


mempelajari pola gerakorang-orang yang mengalami
cedera.

-  Equipment design, yaitu biomekanika yang


mempelajari desain peralatan yang digunakan dalam
olahraga. Misalnya: desain raket tenis, bulutangkis,
sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda balap, peralatan
golf, dan lain-lain. 
- Sports Biomechanics  (Biomekanika
Olahraga), yaitu ilmu biomekanika yang
digunakan untuk meningkatkan efisiensi
gerak atlet ketika menampilkan cabang 4
olahraga.
Misalnya dengan cara, Analisis Teknik,
Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi
Program Latihan. 
DASAR DARI PRINSIP KERJA BIOMEKANIKA
ADALAH HUKUM NEWTON YANG TERDIRI DARI:
HUKUM I NEWTON, HUKUM II NEWTON, HUKUM III
NEWTON
 
• Hukum I Newton :
Selama jumlah gaya yang bekerja pada sebuah
benda sama dengan nol (ΣF = 0) maka benda akan
berada dalam keadaan diam atau bergerak secara
lurus beraturan (Kecepatannya konstan).
Konsep dari hukum ini dikenal dengan kelembaman (
Inersia ) yaitu sifat suatu benda untuk cenderung
mempertahankan kedudukannya. Benda yang diam
cenderung untuk diam dan benda yang bergerak
cenderung untuk terus bergerak.
• Hukum II Newton :
Jika sebuah benda diberikan gaya maka benda
tersebut akan bergerak dan mengalami Percepatan.
Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus
dengan besarnya gaya yang bekerja dan berbanding
terbalik dengan besar masanya.
F = m.a
F = gaya ( newton)
m = massa ( kilogram )
a = percepatan ( m/s2) 
konsep berat sama dengan gaya grafitasi berat
merupakan hasil kali antara masa dengan percepatan
grafitasi ( w = mg )
• Hukum III Newton
Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda
lain maka benda tersebut akan mendapatkan
balasan gaya yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan. Hukum ini dikenal
dengan hukum aksi dan reaksi.
JENIS – JENIS GAYA :

1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi
antara benda dan bumi. Gaya ini sebanding
dengan massa m benda itu dan medan gravitasi ,
yang juga sama dengan percepatan gravitasi jatuh
bebas
2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada
bidang sentuh antara dua prmukaan yang
bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang
sentuh.
3. Gaya Gesek
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka
keduanya dapat saling mengerjakan gaya gesekan.
Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan
benda-benda di titik persentuhan.

• Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan


keseharian terutama tubuh.
[1] Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong
perikardial yang menyelubungi jantung adalah untuk
menampung cairan perikardial yang menjaga agar
membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan
akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
• Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara
bertindak sebagai pelumas atau penurun friksi antara
ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago paa sendi
sinovial, mis: sendi lutut.

• Gaya-gaya pada tubuh :


Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya
yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan
gaya yang bekerja di dalam tubuh.
- Gaya pada tubuh > dapat kita ketahui ex gaya berat
tubuh.
- Gaya dalam tubuh > seringkali td disadari ex Gaya
otot jantung, gaya otot paru-paru
GAYA PADA TUBUH ADA 2 TIPE :
DALAM KEADAAN STATIS DAN
KEADAAN DINAMIS
Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada
tubuh dalam keadaan statis:
• Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem
Pengumpil
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm
keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen
gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan
otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem
pengumpil.
ADA 3 KELAS SISTEM PENGUMPIL :
a) Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher
b) Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit
c) Klas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya
berat
Contoh: otot lengan
PENERAPAN ANALISA GAYA
DALAM TERAPAN KESEHATAN
1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang
menyehatkan Tulang Belakang?
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang
bekerja nonstop selama 24 jam. Dalam keadaan
tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya
untuk menjaga postur tubuh. Punggung tersusun dari
24 buah tulang belakang (vertebrae), dimana
masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain
oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh
rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah
lengkung alamiah, yang menyerupai huruf S.
LENGKUNG PALING
ATAS ADALAH SEGMEN
SERVIKAL (LEHER), YANG
DILANJUTKAN DENGAN
SEGMEN TORAKS
(PUNGGUNG TENGAH),
DAN SEGMEN PALING
BAWAH YAITU LUMBAR
(PUNGGUNG BAWAH).
LENGKUNG LUMBAR
INILAH YANG BERTUGAS
UNTUK MENOPANG
BERAT SELURUH TUBUH
DAN PERGERAKAN.
• Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap
menyebabkan timbulnya pergerakan sendi
belakang sehingga posisi tubuh tidak
seimbang. Maka itu, posisi duduk santai
dengan postur miring 135 derajat adalah posisi
terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan
berada dalam posisi ideal, di mana tulang
belakang bagian bawah akan berbentuk seperti
huruf S.
• Kelebihan dari posisi ini adalah:
Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135
derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di
bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar
dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan
darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki.
Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat
juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih
baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih
mudah untuk naik turun kursi.
2. Traksi dalam Praktik Klinik
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan
berat atau alat lain untuk menangani kerusakan
atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan
dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha
untuk memperbaiki deformitas dan
mmpercepat penyembuhan.
Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal
dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat
sejumlah penanganan.
• Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang
diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang
diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang
disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi
didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and
Dave, 1995).
• Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi
manual, penggunaan talim splint, dan berat
sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin,
wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam tulang
sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond,
1999).

Anda mungkin juga menyukai