Anda di halaman 1dari 21

Disusun oleh:

Ir. RISNANDAR NURDIANTO, ST., MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PERJUANGAN
CONTOH BALOK STRUKTUR
STATIS TERTENTU

Pertanyaan :
Hitung Reaksi Tumpuan?
Hitung dan Gambar Diagram Gaya Lintang (SFD)!
Hitung dan Gambar Diagram Momen (BMD)!
Hitung dan Gambar Diagram Gaya Normal (NFD)!
Penyelesaian
y
Untuk menyelesaikan pertanyaan di atas diperlukan beberapa tahapan
sebagai berikut:

Langkah 1
Identifikasi g
gaya-gaya
y g y yyangg bekerja
j ppada balok dan jjuga
g reaksi yyang
g
bekerja pada kedua tumpuan.
Tumpuan Sendi  2 reaksi (RV dan RH)
Tumpuan Rol  1 reaksi (RV)
Dimana:
RV = reaksi vertikal ;
RH = reaksi horizontal
Penyelesaian
y
Langkah 2
Setelah gaya dan reaksi yang bekerja berhasil diidentifikasi langkah
berikutnya menghitung reaksi-reaksi tumpuan dengan persamaan
kesetimbangan (∑M=0 ; ∑V=0 ; ∑H=0).

∑MA = 0
P1 ((2)) + P2 ((5)) – RBV ((9)) = 0
10 (2) + 15 (5) – 9 RBV = 0
20 + 75 – 9RBV = 0
95 – 9 RBV = 0
9 RVB = 95
RVB = 95/9 = 10,56 kN (Positif),
maka asumsi awal reaksi vertikal pada titik B
adalah benar (Panah ke atas).
Penyelesaian
y
Langkah 2
Setelah gaya dan reaksi yang bekerja berhasil diidentifikasi langkah
berikutnya menghitung reaksi-reaksi tumpuan dengan persamaan
kesetimbangan (∑M=0 ; ∑V=0 ; ∑H=0).

Setelah reaksi ditumpuan A dan B diketahui,


untuk membuktikan apakah analisis tersebut
benar maka perlu dilakukan kontrol.
kontrol

∑V = 0
maka semua ggayay yang
y g bekerja
j pada
p arah
∑MB = 0 vertikal harus dijumlahkan.
RAV (9) – P1 (7) – P2 (4) = 0 RAV – P1 – P2 + RBV = 0
9 RAV – 10 ((7)) – 15 ((4)) = 0 14,44 – 10 – 15 + 10,56 = 0 ===> (OK!!!)
9 RAV – 70 – 60 = 0
9RAV = 130 ∑H = 0
RAV = 130/9 = 14,44 ((Positif), ) Tidak ada gaya yang bekerja pada balok
maka asumsi awal reaksi vertikal pada degan arah horizontal, maka disimpulkan ∑H
titik A adalah benar (Panah ke atas). = 0.
Penyelesaian
y

Langkah 3 :
Menghitung gaya lintang dan menggambar diagram (SFD)
Konsep dasar untuk menghitung gaya lintang yang bekerja pada balok sederhana
adalah dengan menjumlahkan gaya yang bekerja pada bentang tertentu
berdasarkan perjanjian tanda yang telah disepakati sebelumnya
sebelumnya. berikut contoh
perhitungan dan gambar.

dimulai dari kiri = 0 – 2 m

Pada titik 0 diketahui bahwa terdapat gaya yang bekerja yaitu RAV = 14,44 kN.
maka kita mulai menarik g garis p
positif ((ke atas).
) setelah itu ditarik lurus ((horizontal))
berhenti sampai ketemu pada jarak yang terdapat gaya. pada contoh soal di atas
diketahui bahwa gaya yang bekerja setelah titik 0 terdapat pada titik 2 m
Penyelesaian
y

Penarikan garis horizontal dimulai dan diberhentikan pada gaya yang bekerja
berikutnya. setelah berhenti pada titik 2 m, diketahui pada soal gaya P2 terdapat
pada titim 6 m. maka langkah berikutnya menggambar dari titik 2 – 5 m

Jarak 2 – 5 m
Titik 0 – 2 berkerja gaya sebesar 14,44 kN, pada titik 2 terdapat gaya yang
bekerjaj sebesar – 10 kN (p
(panah ke bawah),
), maka 14,44, – 10 = 4,, 44 kN.
Penyelesaian
y

Jarak 5 – 9
Sebelumnya diketahui gaya terakhir pada titik 5 m adalah 44, 44 kN
kN. kemudian
pada titik 5 m tersebut terdapat beban titik dengan panah arah ke bawah = -
15 kN. maka besar gaya yang terjadi pada titik 5 – 9 m adalah
4 44 kN + (-15) = -10,56
4,44 -10 56 m
m.
Penyelesaian
y

Langkah 4 :
Menghitung Momen lentur dan menggambar diagram (BMD)
Konsep dari perhitungan momen adalah gaya dikalikan dengan jarak

Dimulai dari kiri atau titik 0


titik 0 langsung dianggap momen yang terjadi = 0 karena ketentuan sebelumnya
bahwa tumpuan sendi tidak bisa menahan momen.

Titik 2 m
Gaya yang berada sepanjang titik 0 – < 2 m dikalikan dengan jarak terhadap titik
tinjauan
j yyaitu ((2m).
)
RAV x (2) = 14,44 x 2 = 28,88 kNm (+)

Titik 5 m
Gaya yang berada sepanjang titik 0 – < 5 m dikalikan dengan jarak terhadap titik
tinjauan yaitu (5m).
RAV x (5) – P1 (3) = 14,44 (5) – 10 (3) = 72,2 – 30 = 42,2 kNm (+)
kenapa P1 memiliki tanda kurang ???
lihat aturan sebelumnya bahwa tanda panah ke bawah = negatif.
Penyelesaian
y
Titik 9 m
Momen yang bekerja pada titik 9 = 0, 0 karena tumpuan rol hanya bisa menahan
gaya vertikal tegak lurus saja, sedangkan untuk momen dan gaya horizontal
tidak bisa.
setelah momen p pada setiap
p titik ditentukan maka langkah
g selanjutnya
j y dilakukan
rekap dan penggambaran.
Momen pada titik : 0 m = 0 kNm ; 2 m = 28,88 kNm ; 5 m = 42,2 kNm ; 9 m = 0
kNm
Penyelesaian
y

Langkah 5:
Menghitung Gaya Normal dan menggambar diagram (NFD)
Pada Gambar terlihat bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada arah horizontal
atau searah sumbu batang, maka gaya normal yang bekerja = 0. sesuai dengan
h k
hukum newton
t III aksi
k i = reaksi.
k i jika
jik tid
tidak
k ada
d aksi
k i ((gaya lluar yang b
bekerja)
k j ) maka
k
reaksi yang dirimbulkan juga tidak akan ada.
CONTOH BALOK STRUKTUR
STATIS TERTENTU
Penyelesaian
y
P
Penyelesaian
l i

Σ V = 0
(1.8 + 1) – (4,5 + 4,5) = 0
9–9=0 OK!!!

ΣH = 0
Tidak ada gaya yang bekerja pada balok
degan arah horizontal, maka disimpulkan
∑H = 0
CONTOH BALOK STRUKTUR
STATIS TERTENTU
P
Penyelesaian
l i
P
Penyelesaian
l i

Σ V = 0
(P1 ν + q1.6 + P2 + q2.2) – (RA ν + RB ν) = 0
(2 + 2.6
2 6 + 6 + 1.2)
1 2) – (13 + 9) = 0
P
Penyelesaian
l i
P
Penyelesaian
l i
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai