Anda di halaman 1dari 55

Disusun oleh:

Ir. RISNANDAR NURDIANTO, ST., MT.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PERJUANGAN
PENDAHULUAN

Struktur bangunan dibangun dalam rangka memenuhi 
kebutuhan yang terkait dengan kenyamanan, mobilitas dan 
k
kepuasan kehidupannya
k hid

Awalnya, pembangunan dilakukan melalui proses coba
Awalnya pembangunan dilakukan melalui proses coba‐coba
coba 
yang memerlukan banyak waktu dan tenaga

Sekarang telah berkembang menggunakan teknologi rekayasa 
berdasarkan hukum‐hukum fisika

Teori analisis struktur bangunan telah ada sejak zaman Yunani 
Kuno yang pertama kali menuangkan konsep konsep yang
Kuno, yang pertama kali menuangkan konsep‐konsep yang 
berhubungan dengan gaya‐gaya dan keseimbangannya
PERAN ANALISIS STRUKTUR

Analisis Struktur bukan merupakan tahapan akhir dalam proses peran-


peran
cangan.

Analisis
A li i St
Struktur
kt merupakan
k `alat´
` l t´ yang digunakan
di k untuk
t k mendukung
d k
proses perancangan.

Tujuan utama dari Analisis Struktur adalah untuk membantu perancang


struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam proses
p
perancangan
g

Hasil dari suatu Analisis Struktur pada sebuah struktur akibat beban-
beban yang bekerja padanya adalah respon struktur tersebut, yang
berupa:
 Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur
 Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial,
aksial gaya
geser, momen lentur, momen torsi
PROSES PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL

Pengumpulan Data: Pelaksanaan


- Fungsi Bangunan Pekerjaan Struktur
- Ukuran/Geom. Struktur
- Bahan Bangunan
- Peraturan2 / Standard2
- Keadaan Tanah & Lingk.
Gambar Detail Struktur

Ya!
Modelisasi:
Struktur Riil  Model Struktur
Tid k !
Tidak Kontroll
K
Kapasitas & Tegangan
pada Elemen2 Str.
Analisis Beban; Perkiraan
Dimensi Elemen2 Str

Analisis Struktur Perancangan Elemen2 Struktur

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
STATIKA

Ilmu statika pada dasarnya merupakan pengembangan dari ilmu fisika, yang
Ilmu statika pada dasarnya merupakan pengembangan dari ilmu fisika yang
menjelaskan kejadian alam sehari‐hari, yang berkaitan dengan gaya‐gaya yang 
bekerja

Penguasaan ilmu statika sangat penting bagi Insinyur sipil dalam hal ini 
bekerja pada bidang perencanaan suatu struktur, pelaksanaan dan perawatan 
atau perbaikan konstruksi bangunan sipil

Fungsi utama bangunan sipil adalah mendukung gaya‐gaya yang berasal dari 
g g p gg y g y y g
beban‐beban yang dipikul oleh bangunan tersebut

Contoh adalah beban lalu lintas kendaraan pada jembatan/jalan, beban 
Contoh adalah beban lalu lintas kendaraan pada jembatan/jalan, beban
akibat timbunan tanah pada dinding penahan tanah (retaining wall), beban 
air waduk pada bendung, beban hidup pada lantai bangunan gedung dan
lain sebagainya
lain sebagainya
Il
Ilmu statika,
t tik meliputi:
li ti

1 Gaya
1. G

2 Vektor
2. V kt Resultan
R lt

3 Momen
3. M

4 Keseimbangan
4. K i b B
Benda
d ttegar
GAYA

 Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan deformasi pada suatu struktur
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan deformasi pada suatu struktur
 Gaya mempunyai besaran dan arah, digambarkan dalam bentuk vektor 
yang arahnya ditunjukkan dengan anak‐panah, sedangkan panjang vektor 
d
digunakan untuk menunjukkan besarannya
k k kk b

 Garis disepanjang gaya tersebut bekerja dinamakan garis kerja gaya.
 Titik tangkap gaya yang bekerja pada suatu benda yang sempurna 
padatnya, dapat dipindahkan di sepanjang garis kerja gaya tersebut tanpa 
mempengaruhi kinerja dari gaya tersebut
p g j g y
 Apabila terdapat bermacam‐macam gaya bekerja pada suatu benda, maka 
gaya‐gaya tersebut dapat digantikan oleh satu gaya yang memberi 
pengaruh sama seperti yang dihasilkan dari bermacam‐macam
pengaruh sama seperti yang dihasilkan dari bermacam macam gaya 
gaya
tersebut, yang disebut sebagai resultan gaya
VEKTOR RESULTAN

SSejumlah gaya yang bekerja pada suatu struktur dapat 
j l h b k j d t t kt d t
direduksi menjadi satu
resultan gaya maka konsep ini dapat membantu didalam
resultan gaya, maka konsep ini dapat membantu didalam 
menyederhanakan
p
permasalahan. 

Beberapa cara/metode untuk menghitung/mencari resultan 
gaya, yaitu antara lain:
1. Metode penjumlahan dan pengurangan vektor gaya.
2 M t d
2. Metode segitiga dan segi‐banyak vektor gaya.
iti d ib k kt
3. Metode proyeksi vektor gaya.
Metode Penjumlahan dan 
Pengurangan Vektor Gaya

Metode ini menggunakan konsep bahwa dua gaya atau lebih yang 
gg p g y y g
terdapat pada garis kerja gaya yang sama (segaris) dapat langsung 
dijumlahkan (jika arah sama/searah) atau dikurangkan (jika 
arahnya berlawanan)
Metode Segitiga dan Segi
M t d S iti d S i Banyak B k
Vektor Gaya

Metode ini menggunakan konsep, jika gaya‐gaya yang bekerja 
gg p, j g y g y y g j
tidak segaris, maka dapat digunakan cara Paralellogram dan 
Segitiga Gaya. Metode tersebut cocok jika gaya‐gayanya tidak 
banyak
Jika terdapat lebih dari dua gaya, maka harus disusun suatu 
segibanyak (poligon) gaya. Gaya‐gaya kemudian disusun secara 
berturutan, mengikuti arah jarum jam.

Jika telah terbentuk segi‐banyak tertutup, maka penyelesaiannya 
adalah tidak ada resultan gaya atau resultan gaya sama dengan 
g y g y g
nol. Namun jika terbentuk segi‐banyak tidak tertutup, maka garis 
penutupnya adalah resultan gaya
M t d P
Metode Proyeksi Vektor Gaya
k i V kt G
Metode proyeksi menggunakan konsep bahwa proyeksi resultan dari dua 
Metode proyeksi menggunakan konsep bahwa proyeksi resultan dari dua
buah vektor gaya pada setiap sumbu adalah sama dengan jumlah aljabar 
proyeksi masing‐masing komponennya pada sumbu yang sama.
Xi dan X adalah masing‐masing proyeksi gaya 
Fi dan R terhadap sumbu x. Sedangkan Yi dan 
Y adalah masing‐masing proyeksi gaya Fi dan R 
terhadap sumbu y
MOMEN

Gaya yang bereaksi pada suatu massa kaku, secara umum selain 
G b ki d t k k l i
menyebabkan deformasi, ternyata juga menyebabkan rotasi 
(massa tersebut berputar terhadap suatu titik sumbu tertentu)
(massa tersebut berputar terhadap suatu titik sumbu tertentu)

Pada Gambar 2.8 akibat beban terpusat 
p
(lampu gantung dan penutup) yang bekerja 
pada titik B, maka akan timbul momen pada 
titik A
titik A. 
Pada kasus tertentu, akibat adanya momen 
untuk suatu beban yang memiliki eksentrisitas, 
akan menimbulkan suatu putaran yang disebut
akan menimbulkan suatu putaran yang disebut 
dengan torsi atau puntir. 
Torsi terhadap sumbu
Torsi terhadap sumbu‐zz akan menyebabkan puntir 
akan menyebabkan puntir
pada pipa
Besarnya momen ditentukan oleh besarnya gaya F 
dan lengan momen (jarak tegak lurus gaya terhadap
dan lengan momen (jarak tegak lurus gaya terhadap 
titik putar yang
ditinjau)

Momen terhadap sumbu‐z akan menyebabkan 
bending pada pipa

Gaya yang menuju suatu sumbu disebut sebagai 
konkuren, tidak akan menimbulkan momen pada 
sumbu‐z
Perilaku momen pada batang kantilever dapat 
terjadi dalam beberapa konfigurasi
Contoh soal latihan beserta pembahasan untuk
Contoh soal latihan beserta pembahasan untuk
menghitung momen.
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

 SSuatu benda berada dalam keseimbangan apabila sistem 
t b d b d d l k i b bil i t
gaya‐gaya yang bekerja pada benda tersebut tidak 
menyebabkan translasi maupun rotasi pada benda tersebut
menyebabkan translasi maupun rotasi pada benda tersebut
 Keseimbangan akan terjadi pada sistem gaya konkuren yang 
bekerja pada titik atau partikel, apabila resultan sistem gaya 
konkuren tersebut sama dengan nol
 Apabila sistem gaya tak konkuren bekerja pada suatu benda 
tegar maka akan terjadi kemungkinan untuk mengalami
tegar, maka akan terjadi kemungkinan untuk mengalami 
translasi dan rotasi. Oleh karena itu, agar benda tegar
mengalami keseimbangan, translasi dan rotasi tersebut harus
mengalami keseimbangan, translasi dan rotasi tersebut harus 
dihilangkan
 Untuk mencegah translasi, maka resultan sistem gaya‐gaya 
yang bekerja haruslah sama dengan nol dan untuk mencegah 
rotasi, maka jumlah momen yang dihasilkan oleh resultan 
oleh semua gaya yang bekerja haruslah sama dengan nol
oleh semua gaya yang bekerja haruslah sama dengan nol
MODELISASI STRUKTUR
JENIS‐JENIS BEBAN

 Beban‐beban yang bekerja pada struktur bangunan 
adalah beban mati, beban hidup, beban gempa, beban 
angin, beban suhu dll
 Beban yang bergerak umumnya disebut beban hidup, 
b b k d b b b hd
misalnya: manusia, kendaraan, dll
 Beban yang tidak dapat bergerak disebut beban mati, 
B b id k d b k di b b b i
misal: meja, peralatan dll
 Bentuk beban yaitu beban terpusat dan beban terbagi 
B kb b i b b d b b b i
rata.
a. Beban terpusat adalah adalah beban yang terkonsentrasi di suatu 
tempat.
Contoh : manusia yang berdiri di atas jembatan, kendaraan yang 
berhenti di atas
b. Beban terbagi rata adalah beban yang tersebar secara merata baik 
kearah memanjang maupun ke arah luas
JENIS-JENIS BEBAN

PEDOMAN PEMBEBANAN:

Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya.


SNI 03-1725-1989

Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung


SNI 03-1727-1989

Pedoman Pembebanan untuk Jembatan Jalan Rel

etc.

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
JENIS-JENIS BEBAN

JENIS JENIS BEBAN UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 03-1727-1989):


JENIS-JENIS 03 1 2 1989)

1. Beban Mati (M):


ialah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, `finishing`, mesin2, serta peralatan
tetap
p yg merupakan
p bagian
g yg tak terpisahkan
p dari g
gedung
g itu.

2. Beban Hidup (H):


i l h semua beban
ialah b b yg terjadi
j di akibat
kib penghunian
h i atau penggunaan suatu
gedung; termasuk beban2 pada lantai yg berasal dari barang2 yg dapat
berpindah, mesin2 serta peralatan yg tidak merupakan bagian yg tak
terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari ge-
dung tersebut, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan
latai atau atap
pggedung.
g

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
JENIS-JENIS BEBAN

3 B
3. Beban
b A Angin
i (A):
(A)
ialah semua beban yg bekerja pada gedung atau bagiannya yg disebab-
kan oleh selisih dalam tekanan udara.

4. Beban Gempa (G):


ialah semua beban atau g
gaya-gaya
y g y di dalam struktur y
yang
g terjadi
j oleh
gerakan tanah akibat gempa

5. Beban Khusus (K):( )


ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yg
terjadi akibat:
- selisih suhu
- pengangkatan danpemasangan
- penurunan fondasi
- gaya2 tambahan yg berasal dari beban hidup  gaya rem,
rem gaya sen-
sen
trifugal dan gaya dinamis

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
JENIS-JENIS BEBAN

CONTOH Beban
CONTOH: B b MMatii  Berat
B sendiri
di i b
bahan
h bangunan
b

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
JENIS-JENIS BEBAN

CONTOH Beban
CONTOH: B b MMatii  Berat
B sendiri
di i b
bahan
h bangunan
b

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
JENIS-JENIS BEBAN

CONTOH Beban
CONTOH: B b Hidup
Hid

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
JENIS-JENIS BEBAN

CONTOH Beban
CONTOH: B b Hidup
Hid

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
PERLETAKAN/TUMPUAN
/

 Semua beban yang bekerja pada struktur akhirnya dilimpahkan ke 
perletakan yang segera akan memberikan respons gaya‐gaya 
reaksi untuk mempertahankan keseimbangan
 Fungsi utama perletakan/tumpuan dalam bidang teknik sipil 
adalah nt k menjaga struktur supaya kondisinya tetap stabil
adalah untuk menjaga str kt r s pa a kondisin a tetap stabil

Sifat‐sifat perletakan sendi :
 Dapat menahan gaya vertikal dan 
horisontal
 Tidak dapat menahan momen 
( t i)
(rotasi)
Sifat‐sifat perletakan rol :
 Dapat menahan gaya vertikal
 Tidak dapat menahan momen 
(rotasi)

Sifat‐sifat perletakan jepit :
p j p
 Dapat menahan gaya vertikal dan 
horisontal
 Dapat menahan momen (rotasi)
D h ( i)
STRUKTUR STATIS TERTENTU

Struktur disebut statis tertentu jika struktur tersebut bisa 
St kt di b t t ti t t t jik t kt t b t bi
diselesaikan dengan syarat‐syarat keseimbangan. Ada beberapa 
syarat‐syarat
syarat syarat keseimbangan, yaitu:
keseimbangan yaitu:

Dalam syarat keseimbangan ada 3 persamaan, maka pada 
struktur statis tertentu jumlah bilangan yang tidak diketahui 
dalam persamaan tersebut maksimum adalah 3 buah
dalam persamaan tersebut maksimum adalah 3 buah
 Diketahui balok sederhana diatas dua perletakan sendi‐rol 
dengan beban P seperti pada gambar
 Titik A adalah sendi dengan 2 reaksi tidak diketahui (RAV dan 
RAH) dan titik B adalah rol dengan 1 reaksi tidak diketahui 
(RBV)
 Jumlah reaksi yang tidak diketahui adalah 3 buah, maka 
struktur tersebut adalah struktur statis tertentu
 Suatu struktur kolom yang berkonsol
Suatu struktur kolom yang berkonsol
 Titik A adalah jepit dengan 3 reaksi yang tidak diketahui 
(RAV , RAH , MA)
 Jumlah reaksi yang tidak diketahui ada 3 buah, maka 
struktur tersebut adalah statis tertentu
 Suatu balok diatas 2 perletakan sendi‐sendi
 Titik A adalah sendi dengan 2 reaksi yang tidak diketahui
Titik A adalah sendi dengan 2 reaksi yang tidak diketahui 
(RAV dan RAH) dan titik B adalah sendi dengan 2 reaksi 
y g
yang tidak diketahui (RBV dan RBH)
( )
 Jumlah reaksi yang tidak diketahui adalah 4 buah, sedang 
persamaan syarat keseimbangan hanya ada 3 buah, maka 
struktur tersebut adalah struktur statis tak tertentu
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

Pelaksanaan
yg benar !

Sering dilaksana-
dilaksana
kan sbg jepit !

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN SENDI

Tumpuan sendi dapat menahan gaya horisontal dan vertikal,


vertikal
tetapi tidak dapat menahanmomen.

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN SENDI

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN SENDI

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN SENDI

Balok Gerber
ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN ROL
Tumpuan rol hanya dapat menahan gaya tegak lurus
pada bidang tumpunya ,
tetapi tidak dapat menahanmomen

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN ROL

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN JEPIT
Tumpuan jepit dapat menahan gaya vertikal maupun
horisontal dan dapat menahanmomen

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
REVIEW ANALISIS STRUKTUR
I JENIS2 DAN SIFAT2TUMPUAN

TUMPUAN JEPIT

ANALISIS STRUKTUR I
Program S1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai