Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357875528

Laporan Praktikum Fisika 1 Modul III -Bidang Miring

Experiment Findings · January 2022


DOI: 10.13140/RG.2.2.22805.65765

CITATIONS
READS
0
907

1 author:

Eka Putra Prasetya


Universitas Islam Indonesia
126 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Kerja Praktik Teknik Elektro UII 2018 View project

Laporan Praktikum Jaringan Komputer Teknik Elektro UII 2018 View project

All content following this page was uploaded by Eka Putra Prasetya on 17 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Laporan Praktikum Fisika 1
Modul III – Bidang Miring
Eka Putra Prasetya/18524057
Asisten: Rizdha Wahyudi
Tanggal praktikum: 19 Desember 2018
18524057@students.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknologi
Industri Universitas Islam Indonesia

Abstrak—Bidang miring memiliki peran yang sangat penting


dalam kehidupan manusia. Banyak kegiatan yang dilakukan
∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎
manusia sangat terabantukan dengan ditemukannya bidang
miring. Tangga merupakan salah satu benda yang 𝐹𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 − 𝐹𝑔𝑒𝑠𝑒𝑘 = 𝑚. 𝑎
memanfaatkan prinsip bidang miring. Dengan tangga kita dapat 𝑚. 𝑔. sin 𝜃 − 𝜇. 𝑚. 𝑔. cos 𝜃 = 𝑚. 𝑎
lebih mudah untuk mengambil suatu benda yang berada di atas
kita. Mengingat sangat dibutuhkannya bidang miring dalam 𝑔. sin 𝜃 − 𝜇. 𝑔. cos 𝜃 = 𝑎
membantu kehidupan manusia di masa yang akan datang maka
perlu untuk mempelajari konsep bidang miring agar dapat
terciptanya teknologi yang lebih berguna dikemudian hari.
Tujuan dari praktikum ini adalah menyelidiki sifat gaya – gaya
mekanis dan energy yang terjadi pada bidang miring. Dalam Dengan:
𝑔(sin 𝜃 − 𝜇 cos 𝜃) = 𝑎 (1)
praktikum ini dihasilkan untuk mengetahui gaya pada bidang
miring dapat diketahui dengan cara mengalikan berat benda a = perceptan benda (𝑚/𝑠2)
dengan sinus sudut bidang miring dengan bidang datar, g = percepatan gravitasi (𝑚/𝑠2)
sedangkan untuk mengetahui usaha pada bidang miring dapat
diketahui dengan mengalikan gaya benda pada bidang miring 𝜃 = sudut kemiringan bidang miring (°)
dikali dengan panjang sisi miring bidang miring dapatpula
dengan membagi antara berat benda dengan tinggi bidang
𝜇 = koefisien gesek
miring. B. Energi pada bidang miring
Kata kumci—bidang miring, gaya, usaha Energi pada bidang miring merupakan energi yang
dihasilkan dari gerak benda pada bidang miring. Persamaan
I. PENDAHULUAN energy pada bidang miring dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑊 = 𝐹. 𝑠 (
Bidang miring memiliki peran yang sangat penting dalam
2)
kehidupan manusia. Banyak kegiatan yang dilakukan manusia
sangat terabantukan dengan ditemukannya bidang miring. 𝑊 = 𝑤. ℎ (
Tangga merupakan salah satu benda yang memanfaatkan 3)
prinsip bidang miring. Dengan tangga kita dapat lebih mudah
untuk mengambil suatu benda yang berada di atas kita. Dengan:
Dahulu, orang membutuhkan gaya dan energy yang lebih W = energi pada bidang miring
besar untuk memindahkan benda dari atas ke bawah. Namun
dengan menggunakan bidang miring akan dibutuhkan gaya (Joule) w = berat benda (N)
dan energy yang lebih kecil dari pada tidak menggunakan h = tinggi bidang miring (m)
bidang miring. Mengingat sangat dibutuhkannya bidang
miring dalam membantu kehidupan manusia di masa yang s = jarak yang ditempuh benda dalam bidang miring (m)
akan datang maka perlu untuk mempelajari konsep bidang
III. METODE PRAKTIKUM
miring agar dapat terciptanya teknologi yang lebih berguna
dikemudian hari Tujuan dari praktikum ini adalah menyelidiki Percobaan Fluida I dibagi menjadi dua percobaan yaitu,
sifat gaya – gaya mekanis dan energy yang terjadi pada bidang gaya pada bindang miring, dan usaha pada bidang miring.
miring. Untuk melakukan percobaan tersebut memerlukan alat dan
bahan berupa dasar statif, kaki statif, batang statif pendek,
II. TINJAUAN PUSTAKA batang statif panjang, balok pendukung, pengait beban, balok
bertingkat, jepit penahan, katrol besar 100mm, steker
A. Gaya pada bidang miring
perangkai, beban 50gr, bidang miring, dynamometer 1,5N.
Gaya ada bidang miring prinsip kerjanya hampir sama seperti
gaya yang bekerja pada bidang datar, hanya saja benda pada Perocbaan pertama dilakukan adalah gaya pada bidang
bidang miring bergerak dengan sudut tertentu. Persamaan miring. Percobaan ini diawali dengan rakit statif sesuai
bidang miring dapat diketahui sebagai berikut: gambar
1 pada modul fluida 1 pada bagian gaya mekanik pada bidang Dapat diketahui dalam tabel 1 bahwa semakin tinggi
miring. Lalu, pasang balok pendukung pada batang statif. bidang miring maka gaya yang yang dihasilkan benda
Kemudian, gabungkan dua buah katrol besar (gambar 2), dan
menuruni bidang miring akan semakin besar (berlaku untuk
pasangkan pengait beban diantara kedua katrol tersebut, serta
pasangkan pula sebuah steker perangkai pada salah satu katrol. benda dengan tambahan beban maupun tanpa tambahan
Lalu, rakit bidang miring pada balok pendukung dengan beban). Dengan menghitung invers sin dari nilai 𝐹𝑅 /𝑤 akan
menggunakan jepitan penahan. Kemudian, untuk mengatur didapatkan sudut yang sama melalui perhitungan ℎ/𝑙.
kemiringan bidang, dapat dipergunakan balok bertingkat (bila sin−1 0,2 = 11,5°
diperlukan). Lalu, tentukan berat gabungan katrol (w = mg) sin−1 0,4 = 23,6°
dengan menggunakan dynamometer. Kemudian, pasang sin−1 0,6 = 36,9°
dynamometer pada pengait beban dan balok penahan melalui sin−1 0,8 = 53°
jepit penahan bidang miring dan letakkan katrol pada bidang Pada tinggi 40 cm tanpa beban terlihat akan menghasilkan
miring tersebut. Lalu, atur ketinggian (h) balok penahan sesuai sudut yang berbeda hal ini dapat terjadi karena kemungkinan
dengan tabel. Kemudian, pada setiap ketinggian (h) tertentu kesalahan pembacaan pada neraca pegas pada saat melakukan
bacalah gaya (𝐹𝑅) pada dynamometer dan isikan pada tabel.
percobaan. Sehingga dapat disimpulkan untuk mengukur gaya
Lalu, pasang beban pada steker di kiri dan kanan katrol yang dibutuhkan benda pada bidang miring dapat dihitung
gabungan. Kemudian, ulangi langkah (b) sampai (e) dan isikan
melalui:
hasil pengamatan dalam tabel.
𝐹 = 𝑤 SIN 𝜃
Percobaan kedua yang dilakukan adalah usaha pada bidang Uji coba:
miring. Percobaan ini diawali dengan rakit statif sesua gambar 0,5 SIN 11,5 = 0,1
1 pada modul fluida 1 pada bagian usaha pada bidang miring. 0,5 SIN 23,6 = 0,2
Lalu, pasang balok pendukung pada batang statif. Kemudian,  Usaha pada Bidang Miring
rakit bidang miring pada balok pendukung dengan a) Tanpa tambahan beban
menggunakan jepitan penahan. Lalu, gabungkan dua katrol
Tabel 2 Hasil pengamatan usaha pada bidang miring tanpa beban
kecil dengan menggunakan steker perangkai (gambar 2 pada
modul fluida bagian usaha pada bidang miring), dan Tinggi h w (N) w.h (𝐹𝑅) Usaha =
pasangkan pengait beban diantara kedua katrol tersebut. (m) (joule) (N) 𝐹𝑅. 𝑙
Kemudian, tentukan berat kedua katrol + steker perangkai (w 0,10 0,6 0,06 0,1 0,05
= mg). Catat hasil pengamatan pada tabel. Lalu, kaitkan katrol 0,15 0,6 0,09 0,2 0,1
pada dynamometer dan taruh di atas bidang miring. 0,20 0,6 0,12 0,2 0,1
Kemudian, atur ketinggian bidang miring (h = 10 cm). Lalu,
amati gaya yang terjadi (𝐹𝑅 ) pada dynamometer dan catat b) Katrol dengan beban
hasilnya pada tabel. Kemudian, lepaskan dynamometer dari Tabel 3 Hasil pengamatan usaha pada bidang miring dengan beban
katrol dan taruh katrol di atas bidang miring yang paling atas
(ketinggian di atas bidang horizontal h = 10 cm). Lalu, Tinggi h w (N) w.h (𝐹𝑅) Usaha =
lepaskan katrol agar menggelincir pada bidang miring hingga (m) (joule) (N) 𝐹𝑅. 𝑙
sampai pada bidang horizontal (di titik B pada gambar 3 pada 0,10 1,7 0,17 0,3 0,15
modul bidang miring bagian usaha pada bidang miring). 0,15 1,7 0,255 0,4 0,2
Usaha yang dilakukan gaya 𝐹𝑅 = 𝐹𝑅 . 𝑙 (𝑙 = panjang bidang 0,20 1,7 0,34 0,6 0,3
miring = 50 cm). Lalu, isikan nilai usaha = 𝐹𝑅 . 𝑙 pada tabel Menutur persamaan (2) dan (3) untuk mencari usaha pada
dan lengkapi pula harga w.h. Kemudian, ulangi langkah (b) bidang miring dapat diketahui dengan wxh dan 𝐹𝑅𝑥𝑙. Dalam
sampai (f) dengan mengubah ketinggian (h) bidang miring tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil dari wxh dan 𝐹𝑅𝑥𝑙 hampir
sesuai tabel dibawah ini. Lalu, ulangi langkah (a) sampai (g) memiliki nilai yang sama. Perbedaan nilai bisa terjadi
setelah menambah dua beban pada katrol. dimungkinkan karena kesalahan pembacaan gaya pada neraca
pegas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan (2) dan
(3) dapat digunakan untuk menghitung usaha pada bidang
IV. HASIL DAN ANALISIS miring.

 Gaya pada Bidang Miring I V. KESIMPULAN


Tabel 1 hasil pengamata gaya pada bidang miring I Gaya pada bidang miring terbukti dapat dicari dengan cara
mengalikan berat benda dengan sinus sudut dari bidang miring
Tanpa Tambahan Dengan terhadap bidang datar. Persamaannya dapat dituliskan sebagai
Beban Tambahan Beban berikut:
w = 0,5 N w = 1,5 N 𝐹 = 𝑤 SIN 𝜃
Tinggi Gaya(𝐹𝑅 ) 𝐹𝑅/𝑤 Gaya(𝐹𝑅 ) 𝐹𝑅/𝑤 sin 𝛼 Usaha pada bidang miring terbukti dapat dicari dengan 2
(cm) (N) = ℎ/𝑙 cara yaitu, mengalikan gaya benda pada bidang miring dengan
10 0,1 0,2 0,3 0,2 11,5° panjang sisi miring bidang miring dan membagi berat benda
20 0,2 0,4 0,6 0,4 23,6° dengan tinggi bidang miring. Persamaannya dapat dituliskan
30 0,3 0,6 0,9 0,6 36,9°
40 0,3 0,6 1,2 0,8 53° sebagai
𝑊 = 𝐹. 𝑠 [2] "Bidang Miring (Pengertian, Rumus, Contoh) -
𝑊 = 𝑤. ℎ Pengertian Ahli", Pengertian Ahli, 2018. [Online].
Available: http://pengertianahli.id/2015/03/bidang-
miring-pengertian-rumus-contoh.html#. [Accessed: 21-
DAFTAR PUSTAKA Dec- 2018].
[1] "Bidang Miring (Pengertian, Rumus, Contoh) -
Pengertian Ahli", Pengertian Ahli, 2018. [Online].
Available: http://pengertianahli.id/2015/03/bidang-
miring-pengertian-rumus-contoh.html. [Accessed: 21-
Dec- 2018].

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai