Anda di halaman 1dari 10

Memahami Ilmu Dasar Mekanika Teknik dan Mengetahui

Penerapannya

Jika anda sedang berjalan-jalan di kota dan melihat kiri-kanan Anda tampak bangunan
menjulang tinggi. Bangunan atau gedung tersebut dalam perencanaannya sampai pelaksanaan
pembangunan konstruksi melibatkan tenaga ahli di bidang teknik, baik konstruksi bangunan
maupun non konstruksi. Ahli Bidang Konstruksi Bangunan wajib menguasai perhitungan-
perhitungan konstruksi seperti konsruksi kayu, beton dan baja. Dasar dari perhitungan
Konstruksi adalah Mekanika Teknik Statis. Dalam Teknik Sipil disebut STATIKA. Ilmu
Statika adalah ilmu yang menganalisa objek yang diam bila pada objek tersebut diberi gaya
luar (beban luar).

1. Sejarah dari Mekanika Teknik dapat dipaparkan sebagai berikut :

Mekanika adalah cabang dari ilmu fisika yang membahas benda yang diam atau
bergerak di bawah pengaruh/aksi gaya. Benda yang bergerak memakai ilmu DINAMIKA,
sedang bendan yang diam memakai ilmu STATIKA.

Rumusan prinsip-prinsip Statika diawali dengan hukum kombinasi vektor gaya oleh
Stevianus, antara tahun1548 – 1620 M. Prinsip-prinsip Statika sangat tergantung pada
pemahaman matematika dan geometri benda yang menjadi penerapan prinsip-prinsip statika
pada penyelesaian persoalan – persoalan yang praktis.

2. KONSEP-KONSEP DASAR
Pemahaman tetang benda diam pada Statika disebut Struktur.
Struktur yang dianalisa oleh ilmu statika dibagi menjadi 2 bagian umum; yaitu: Struktur
Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu.

Struktur Statis Tertentu adalah: struktur yang tidak memiliki kendala yang lebih dari yang
diperlukan untuk mempertahankan kesetimbangan. Pada analisa struktur tersebut hanya
menggunakan persamaan kesetimbangan, cukup untuk menentukan semua reaksi yang tak
diketahui; yaitu :

F=0M=0
 Diagram benda-bebas, arah gaya, dan arah momen merupakan tahapan terpenting
dalam penyelesaian persoalan statika.
 Bila arah gaya beban ke atas diberi tanda positif ( + ); dan sebaliknya ( - ).
 Bila arah momen searah jarum jam diberi tanda positif ( + ); dan sebaliknya ( - ).

Hasil dari analisa statis tertentu ini untuk mendapatkan reaksi gaya-gaya dalam; yaitu : gaya
Shear dan Momen.

Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berhubungan dengan analisis
gaya-gaya yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan diam/statis dan setimbang.
Gaya-gaya yang dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen.
Di dalam statika, sistem struktur diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga pengaruh
dari lendutan tidak diperhatikan. Ilmu statika umumnya merupakan salah satu mata kuliah
bidang teknik pertama yang diberikan di level universitas. Prinsip-prinsip yang dipelajari
dalam statika cukup mendasar dan mudah dipahami, hanya memerlukan sedikit dari hukum-
hukum fisika mekanika dan matematika dasar. Akan tetapi, karena bidang teknik adalah
bidang yang mengaplikasikan teori ke dalam dunia praktis, banyak penyederhanaan yang
harus dilakukan sebelum suatu struktur bisa dianalisis dengan ilmu statika. Ini yang kadang
membuat statika sulit untuk dipahami oleh sebagian orang. Elemen-elemen struktur yang
dibahas dalam statika sudah berupa model dari bangunan fisik. Sedangkan pemodelan itu
sendiri tidak secara terinci dibahas dalam statika, karena memerlukan tingkat pengetahuan
yang lebih tinggi dan juga pengalaman. Perlu ditekankan disini bahwa meskipun dalam
statika hanya membahas hal-hal yang relatif mudah, bukan berarti pengetahuan yang didapat
disini tidak ada pengaplikasiannya di dunia kerja. Banyak struktur-struktur penting yang telah
berhasil dibangun dan beroperasi hanya dengan mengunakan prinsip-prinsip statika. Gambar-
gambar berikut adalah contoh-contoh struktur jembatan yang didesain dengan menggunakan
konsep-konsep dasar yang pelajari dalam statika.

Konsep dasar dari statika adalah kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur.
Artinya semua gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur adalah dalam keadaan setimbang,
baik struktur itu ditinjau secara keseluruhan maupun sebagian. Jadi hukum Newton ketiga,
yaitu jika ada aksi maka akan diimbangi oleh reaksi. Artinya jumlah gaya-gaya yang bekerja
adalah nol. Berikut akan kita coba bahas hal-hal penting di dalam statika seperti gaya,
momen, free-body diagram.
Gaya
Gaya secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu tarikan atau dorongan terhadap sebuah
objek. Jadi kalau kamu menarik tambang yang diikatkan ke sebuah pohon, berarti kamu
memberi gaya yang berupa tarikan terhadap pohon tersebut. Tergantung besarnya pohon dan
juga gaya tarik yang kamu berikan, pohon itu bisa roboh, miring atau sama sekali tidak
bergeming. Jadi jelas disini bahwa gaya (tarikan atau dorongan/tekanan) tidak selalu
menyebabkan objek yang dikenakan bergerak/berubah lokasi. Untuk yang dorongan bisa
dicontohkan dengan mobil yang sedang berada di atas jembatan. Mobil itu akan berusaha
mendorong/menekan jembatan ke bawah. Besarnya dorongan oleh mobil terhadap jembatan
dalam hal ini adalah sebesar berat dari mobil tersebut karna gaya berat bekerja ke arah
bawah. Kalau jembatan didesain secara benar harusnya jembatan tersebut sanggup menahan
gaya akibat mobil tersebut. Secara ringkas gaya adalah sebuah besaran yang bertendensi
mendorong/merubah bentuk objek yang dikenakan dalam arah gaya tersebut bekerja. Bukan
berarti objek yang dikenakan gaya akan berubah bentuk atau bergerak.

Gaya adalah sebuah besaran vektor, yang secara umum artinya sebuah besaran yang tidak
hanya bergantung pada besarnya saja, tapi juga arahnya. Untuk gaya, selain dua hal di atas
juga bergantung pada titik bekerjanya. Jadi gaya mempunyai tiga karakteristik, yaitu
besarnya, arahnya dan juga titik/lokasi bekerjanya yang biasanya direpresentasikan garis
bertanda panah seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Titik aplikasi bisa direpresentasikan
oleh pangkal atau ujung/kepala dari gambar anak panah. Artinya jika satu atau lebih dari tiga
karakteristik ini dirubah, maka efeknya terhadap objek yang dikenakan gaya tersebut akan
berubah juga. Besarnya gaya jelas pengaruhnya. Sebagai contoh, kalau kita berusaha
mendorong mobil yang relative besar sendirian, kemungkinan besar mobil tidak bergerak
karena gaya yang kita berikan ke mobil tidak cukup besar. Tetapi jika kita minta bantuan dua
orang lagi untuk membantu mendorong mobil, maka besar kemungkinan mobil bisa didorong
oleh tiga orang tersebut karena gaya yang ditimbulkan oleh ketiga orang tersebut lebih besar
dibandingkan dengan gaya yang dihasilkan oleh satu orang. Arah dari gaya jelas mempunyai
efek terhadap benda yang dikenai gaya tersebut seperti terlihat pada gambar dibawah ini
dimana sebuah gaya diaplikasikan terhadap sebuah peti dalam dua arah berbeda, horisontal
dan vertikal. Walaupun kedua gaya tersebut mempunyai besar dan titik aplikasi yang sama,
akan tetapi reaksi peti tersebut terhadap gaya horisontal akan berbeda jika dibandingkan
dengan reaksi terhadap gaya vertikal.

Sedangkan titik aplikasi bisa di gambarkan sebagai berikut dimana sebuah jembatan
sederhana yang didukung oleh tumpuan kiri dan tumpuan kanan. Jika gaya yang bekerja
posisinya dekat dengan tumpuan yang sebelah kiri (gaya direpresentasikan oleh garis penuh)
maka kita dapat merasakan bahwa tumpuan yang kiri akan menerima gaya yang lebih besar
dari tumpuan yang sebelah kanan. Sebaliknya jika gaya yang bekerja dekat dengan tumpuan
yang sebelah kanan (gaya direpresentasikan oleh garis putus-putus) maka tumpuan sebelah
kanan yang akan menerima gaya yang lebih besar. Disini terlihat bagaimana merubah titik
aplikasi dari gaya merubah reaksi yang terjadi dari sistem struktur.

Momen
Momen adalah besarnya tendensi dari suatu gaya untuk memutar suatu objek/benda terhadap
suatu titik. Dalam bentuk skalar, besarnya momen adalah gaya dikali lengan momen yang
merupakan jarak tegak lurus antara titik yang ditinjau dan garis kerja gayanya. Gambar
berikut mengilustrasikan sebuah moment. Jadi besarnya momen tergantung pada dua faktor,
yaitu lengan momen dan gaya yang bekerja. Jika gaya yang bekerja besarnya tetap, maka
besarnya momen akan berbanding lurus dengan lengan momen. Lengan momen besar, maka
momen yang dihasilkan juga besar dan sebaliknya.
Jadi jelas di sini bahwa dalam statika kita mempelajari analisis gaya-gaya, baik gaya-gaya
yang bekerja maupun gaya-gaya dalam. Untuk menggeluti bidang teknik pada umumnya dan
bidang tehnik sipil pada khususnya memerlukan latar belakang yang kuat dalam bidang fisika
mekanika dan juga matematika. Selain itu juga diperlukan kreativitas yang tinggi sehingga
memecahkan persoalan dan juga menghasilkan inovasi-inovasi dan/penemuan yang
bermanfaat.

KONSEP DASAR MEKANIKA

Konsep-konsep dasar dari mekanika meliputi ruang, waktu, massa, gaya, partikel, dan benda
tegar. Ruang adalah daerah geometri yang ditempati oleh benda yang posisinya digambarkan oleh
pengukuran linier dan anguler relatif terhadap sistem koordinat. Untuk persoalan tiga dimensi, ruang
membutuhkan tiga koordinat bebas, sedangkan untuk persoalan dua dimensi diperlukan hanya dua
koordinat saja. Ruang dapat dimasukkan dalam analisis persoalan statika. Waktu adalah ukuran
persitiwa yang berurutan dan merupakan besaran dasar dalam dinamika. Waktu tidak dapat
dimasukkan langsung dalam analisis persoalan statika

Massa adalah ukuran kelembaman benda, yang merupakan penghambat terhadap perubahan
kecepatan. Massa merupakan hal penting untuk persoalan statika, karena massa juga merupakan sifat
setiap benda yang mengalami gaya tarik-menarik dengan benda lain. Gaya adalah aksi suatu benda
terhadap benda lain. Suatu gaya cenderung menggerakkan sebuah benda menurut arah kerjanya.
Aksi sebuah gaya dicirikan oleh besarannya, arah kerjanya, dan titik kerjanya. Aksi sebuah gaya pada
suatu benda dapat digolongkan ke dalam dua pengaruh yakni luar (eksternal) dan dalam (internal).
Sebuah benda yang dimensinya dapat diabaikan disebut partikel. Dalam pengertian matematis,
sebuah partikel adalah benda yang dimensinya mendekati nol, sehingga dapat dianalisis sebagai massa
titik. Partikel tidak dapat dimasukkan dalam analisis persoalan statika. Benda tegar, jika gerakan
relatif antar bagian-bagiannya dapat diabaikan langsung. Statika terutama membahas perhitungan
gaya luar yang bekerja pada benda tegar yang berada dalam kesetimbangan.

SISTEM SATUAN

Dalam membandingkan suatu besaran secara kuantitatif, perlu sistem satuan yang tepat. Apakah
satuan itu ? Satuan adalah ukuran tertentu suatu besaran, yang kelipatannya digunakan untuk
menyatakan nilai besaran tersebut.
Perhatikan kata-kata yang bercetak miring dalam kalimat berikut :
1. Ibu membeli kemiri 5 ons
2. Renovasi rumah saya selama 45 hari
3. Panjang meja komputer ani 5 meter
4. Adik dapat melompati galah yang tingginya 2,5 depa
Apa kata-kata yang dicetak miring tersebut ?
Ada Hal yang menarik ketika kita mengukur panjang dengan jengkal atau depa. Ukuran jengkal dan
depa setiap orang berbeda-beda sehingga hasil pengukuran akan berbeda oleh orang-orang yang
berbeda. Selain itu, kita akan mengalami kesulitan dalam mengonversikan (mengubah) ke dalam
bentuk satuan lain. Dari hal yang menarik ini kemudian muncul gerakan untuk mempromosikan
penggunaan satu jenis satuan dunia.
Sampai sekarang masih ada dua jenis sistem satuan yang digunakan, :
- sistem metrik
- sistem Inggris (Imperial System)
Dalam sistem matrik dikenal satuan MKS dan CGris S. Satuan-satuan MKS didasarkan pada satuan
acuannya yang terdiri atas meter, kilogram, dan sekon. Sementara itu sistem CGS didasarkan pada
satuan acuannya yang terdiri atas sentimeter (centimeter), gram dan sekon.
Sistem Inggris dikenal dengan fps karena satuan acuannya yang terdiri atas foot (kaki), pound (pon)
dan second (detik).

Notasi Ilmiah

Satu keunggulan sistem metrik yang digunakan dalam satuan SI yaitu sistem dibentuk baku/notasi
ilmiah. Hasil pengukuran suatu besaran kadang berupa angka yang sangat besar atau juga angka yang
sangat kecil. Penulisan angka-angka yang sangat besar atau sangat kecil dapat dipermudah dengan
menggunakan awalan yang merupakan kelipatan sepuluh. Nama awalan tersaji dalam tabel berikut :
Tabel : Awalan dalam Satuan SI

No Nama Symbol Artinya


1 Eksa E 10 18
2 Deka P 10 15
3 Tera T 10 12
4 Giga G 10 9
5 Mega M 10 6
6 Kilo k 10 3
7 Hekto h 10 2
8 Deka da 10 1
9 Desi d 10 -1
10 Centi c 10 -2
11 Mili m 10 -3
12 Mikro m 10 -6
13 Nano n 10 -9
14 Piko p 10 -12
15 Femto f 10 -15
16 atto a 10 -18

Hal penting yang perlu diketahui

Selama ini sebagian besar masyarakat kita telah melakukan suatu kesalahan konversi satuan massa
secara turun temurun. Di masyarakat atau bahkan banyak dijumpai pula dalam buku-buku pelajaran di
negara kita yang salah dalam penyajian kesetaraan satuan massa, antara lain :
- 1 ons = 100 gram
- 1 pon = 500 gram = 5 ons
Konversi yang betul adalah :
- 1 ons (once/onza) = 28,35 gram
- 1 pon = 16 ons (bukan 5 ons) = 453 gram (bukan 500 gram)

SISTEM SATUAN INTERNATIONAL


Seperti materi yang telah kamu pelajari, satuan Sistem International merupakan pengembangan dari
Sistem Matrik. Jenis satuan yang termasuk dalam satuan Sistem International disajikan tabel sebagai
berikut :
Satuan SI untuk besaran pokok

No Nama Besaran Nama Satuan Simbol Satuan


1
Massa Kilogram kg
2
Panjang Meter m
3
Waktu Sekon s
4
Kuat arus listrik Ampere A
5
Suhu Kelvin K
6
Intensitas penerangan Candela Cd
7
Jumlah zat mole mol
Tabel satuan SI untuk besaran turunan

Besaran pokok Satuan SI


No Symbol
Nama Besaran Nama Satuan Simbol Satuan
Besaran
1 A
Luas Meter persegi m2
2 v
Kecepatan Meter/sekon m
3 w
Berat Newton N
4 V
Volume Meter kubik m3
5 P
Massa jenis Kilogram/meter kubik kg/m2
6 F
Gaya Newton N
7 q
Muatan listrik Coulomb C
8 V
Potensial Volt V
9 E
Energy Joule J
10 P
Tekanan Pascal(N/m2) Pa= N/m2
11 P
Daya Watt W
12 R
Resistensi Ohm Ω
13 G
konduktansi siemens S

Sebagaimana besaran turunan yang dinyatakan dalam besaran pokoknya maka satuan dari besaran
turunan dapat dinyatakan juga dari satuan dari besaran turunan dapat dinyatakan juga dari satuan
pokoknya (dasarnya)

Contoh soal 1
Satuan usaha yang ditentukan dengan persamaan W = Fs adalah Joule (J). Nyatakan J dalam satuan
dasarnya.
Jawab :
W = Fs = (ma)s
J = Nm = (Kg m/s2 )m = kgm2 /s2 = kgm2s-2
Jadi, satuan dasar untuk Joule adalah kg, m dan sekon

Contoh soal 2
Energi listrik yang dihasilkan dinyatakan dengan persamaan energi = VIt. Berdasarkan persamaan
energi tersebut, nyatakan volt yang merupakan satuan potensial ke dalam satuan dasarnya.
Jawab :
V = W/(it)

Vtegak = J/(As) = (Kg m2/s2)/As = Kg m2 /(As3) = kg m2 A-1 s-3

Anda mungkin juga menyukai