Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Fisikia Dasar I di program studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknik pada Universitas Palangkaraya. Selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Wita Kristiana, ST., MT selaku
dosen pembimbing mata kuliah Fisika Dasar I dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mampu memperluas pengetahuan mengenai
gerak lurus, gerak dalam bidang datar, gerak peluru, gerak harmonik sederhana makalah yang
kami sajikan berdasarkan dari referensi maupun blog.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang baru kepada pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu
kepada Bapak/Ibu maupun pembaca, kami meminta masukannya demi perbaikan makalah
ini.

Palangkaraya, Desember 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
1

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II

PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Gerak Lurus
2
Gerak Dalam Bidang Datar
Gerak Peluru
5
Gerak Harmonis Sederhana

BAB III

SOAL DAN PENYELESAIAN

BAB IV

PENUTUP

3
7
12

19

A. Kesimpulan
B. Saran
20

19

DAFTAR PUSTAKA 21

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif dan bersifat semu. Gerak bersifat relatif artinya gerak
suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat
dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh meja yang ada di bumi pasti dikatakan tidak
bergerak oleh manusia yang ada di bumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka
meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Sedangkan gerak bersifat semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah
bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada
dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu.
Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Pada makalah ini akan dibahas tentang gerak dalam Fisika serta macammacamnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penyusun merumuskan
beberapa permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1) Pengertian gerak
2) Macam-Macam gerak
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Agar kita mengetahui pengertian dari gerak dalam Fisika
2) Agar kita mengetahui dan memahami tentang macam-macam gerak

BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerak Lurus

Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang
waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama.
Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.
1. Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak
ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
dengan arti dan satuan dalam SI:
s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
2. Gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan dapat
berupa bertambah beraturan (dipercepat) atau berkurang beraturan (diperlambat).

Gambar di atas menunjukkan grafik sebuah benda yang bergerak lurus berubah
beraturan dari keadaan awal v0. Setelah t sekon, besar kecepatan benda itu
berubah menjadi vt. Dari persamaan itu diperoleh :

sehinggan diperoleh persamaan :


Keterangan :
vt = besar kecepatan pada t sekon (m/s)
v0 = besar kecepatan awal (m/s)
a = besar percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Jarak yang ditempuh benda pada saat t detik dapat dituliskan dengan persamaan
berikut :

Dari persamaan di atas diperoleh hubungan S, v, dan a pada gerak GLBB seperti
persamaan di bawah :

B. Gerak Dalam Bidang Datar


Gerak dalam bidang datar merupakan gerak dalam dua dimensi. Contoh gerak
pada bidang datar adalah gerak peluru, gerak melingkar dan gerak relatif.
A. Vektor Posisi, Kecepatan dan Percepatan
Andaikan partikel Bergerak pada lintasan melengkung
1. Vektor Posisi
y

A
r r
O
r
1

B
x

Vektor Posisi r1 =
Vektor Posisi r2 =
Pergeseran
=
=
=

OA = x1 i + y1 j
OB = x2 i + y2 j
r = AB = r2 r1
(x2 i + y2 j) - x1 i + y1 j
(x2 - x1) i (y2 - y1) j
3

= x i y j
2. Kecepatan
Perubahan posisi per satuan waktu
A. Kecepatan Rata-rata
y

r r

r r2 r1

tt2
t1

B
x

Catatan :
Kecepatan rata-rata tidak tergantung lintasan partikel tetapi tergantung
pada posisi awal (r1) dan posisi akhir (r2).
B. Kecepatan Sesaat
r dr
V lim

dt
t 0 t
Kecepatan pada waktu yang sangat singkat r 0

Vdx
dtidy
dtj
3. Percepatan
Perubahan kecepatan per satuan waktu.
A. Percepatan Rata-rata
y

A
r

v
1

r
2

v
2

a vt vt2 vt1
21

a vtxi vtyj

B. Percepatan Sesaat
Percepatan pada waktu yang sangat singkat t 0
4

a lim
t 0

v dv

t dt

adv
dtxidv
dty j

C. Gerak Peluru
Gerak peluru adalah gerakan suatu partikel yang besar yang besar percepatan
serta rahnya selalu tetap. Gerak sebuah peluru yang ditembakkan dengan sudut elevasi
dengan kecepatan awal v0 lintasannya berupa parabola. Geral peluru atau parabola
pada dasarnya merupakan perpaduan antara gerak horizontal (searah dengan sumbu x)
dengan vertikal (searah sumbu y).

A. Kecepatan
disebabkan gerak parabola merupakan perpaduan antara dua gerak maka masingmasing elemen gerak kita cari secara terpisah. Rumusnya sebagai berikut :

Jadi vx merupakan peruraian kecepatan awal (vo) terhadap sumbu x


sedangkan vy merupakan peruraian kecepatan awal (vo) terhadap sumbu y.Nilai
vx sepanjang waktu terjadinya gerak parabola bersifat tetap karena merupakan
GLB. Namun nilai vy berubah karena pengaruh percepatan grafitasi bumi,
sehingga saat peluru naik merupakan GLBB diperlambat dan saat peluru turn
merupakan GLBB dipercepat.
Setelah kita mendapatkan nilai vx dan vy, dapat dicari kecepatan
gabungannya dengan menggunakan rumus :

disaat peluru mencapai titik tertinggi maka vy = 0 maka v = vx . Selain itu rumus
vy di atas hanya berlaku untuk awal peluru bergerak sampai mencapai titik
tertinggi. maka kita harus hati2 dalam mengerjakan soal....apakah waktu yang
diketahui kurang dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi atau
justru melebihinya. namun untuk mengantisipasinya kita tidak perlu mencari
besar waktu saat mencapai titik tertinggi saat nilai vy < 0 atau negatif maka rumus
tersebut tidak berlaku lagi.
B. Jarak Tempuh
Jarak tempuh Peluru juga terdiri atas dua jenis yakni ketinggian peluru (y) dan
jarak hrizontal/mendatar peluru (x). adapun rumus jarak tempuh sebagai berikut :

Seperti halnya kecepatan peluru rumus di atas untuk yang bagian ketinggian
peluru (y) hanya berlaku untuk setengah gerakan awal yakni awal peluru bergerak
hingga titik tertinggi. saat melampaui titik tertinggi maka gerakan vertikalnya
sama halnya dengan gerak jatuh bebas baik kecepatannya (vy) maupun
ketinggiannya (y atau h)
C. Ketinggian Maksimal (hmaks) dan Jarak Tempuh Maksimal (xmaks)
Rumus ketinggian maksimum adalah :

dan waktu saat ketinggian maksimum terjadi :

bila diketahui ketinggan maksimumnya juga dapat dicari waktunya dengan


rumus :

demikian pula bila waktu saat ketinggian maksimum diketahui maka


ketinggian maksimumnya dapat dicari dengan rumus :
6

Sedangkan jarak tempuh horizontal terjauh/maksimalnya dapat dicari dengan


rumus :

waktu untuk mencapai jarak tempuh terjauh sama dengan dua kali waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi :

Keterangan :
hmaks= Ketinggian maksimum (m)
xmaks = Jarak tempuh mendatar/horizontal terjauh (m)
t

= Waktu (s)

D. Gerak Harmonik Sederhana


Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui
titik keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
sama atau konstan. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu
yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut
juga sebagai gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada
lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas.
Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Apabila dibuatkan grafik,
gerak harmonis akan membentuk grafik sinus atau sinusoidal seperti berikut:

Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
diantaranya:

Simpangan (y): jarak benda dari titik keseimbangan


Amplitudo (A): simpangan maksimum atau jarak terjauh
Frekuensi (f): banyaknya getaran setaip waktu
Perioda (T):banyaknya waktu dalam satu getaran
7

Contoh Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana


Biasanya dijelaskan pada kasus Ayunan Bandul dan Pegas
1. Gerak Harmonik Bandul

Persamaan:

Dalam ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari


panjang tali dan gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga
periodanya. Seperti persamaan berikut:

Keterangan:
T = Perioda (s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s*2)
Bandul sederhana maupun pegas biasanya kita pergunakan untuk
menentukan nilai percepatan gravitasi bumi dalam praktikum.

2. Gerak Harmonik Pegas

Untuk pegas nilai periodanya ditentukan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)
Pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta
pegas. Semakin besar massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda
halnya dengan konstanta pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin
kecil nilai periodanya.
Persamaan Simpangan, Kecepatan dan Percepatan Getar Gerak
Harmonis Sederhana.
1. Persamaan Simpangan Getar:
Keterangan :
Y = simpangan (m)
A = simpangan maksimum (amplitudo) (m)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
= kecepatan sudut (rad/s)
Jika possi sudut awal adalah

, maka persamaan gerak harmonik

sederhana menjadi:
2.

Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana


Dari persamaan gerak harmonik sederhana
Kecepatan gerak harmonik sederhana :

Kecepatan maksimum diperoleh jika nilai

atau

sehingga :
3. Kecepatan untuk Berbagai Simpangan
Persamaan tersebut dikuadratkan
, maka :

...(1)
Dari persamaan :

...(2)
Persamaan (1) dan (2) dikalikan, sehingga didapatkan :

Keterangan :
v = kecepatan benda pada simpangan tertentu (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)
A = amplitudo (m)
Y = simpangan (m)
4. Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
Dari persamaan kecepatan :

10

, maka :

Percepatan maksimum jika

atau

= 900 =

Keterangan :
a maks = percepatan maksimum (m/s*2)
A = amplitudo (m)
= kecepatan sudut (rad/s)
Note:
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam gerak harmonis,
percepatan getar benda berbanding lurus dengan simpangannya. semakin
besar simpangannya maka semakin besar pula percepatannya.

BAB III
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN
A. Contoh Soal Gerak Lurus
1. Sebuah bus bergerak dari kota P ke kota Q sepanjang 400 m. Kemudian bus
melanjutkan perjalanan ke kota R sepanjang 300 m. Tentukan (a) jarak yang

11

ditempuh bus, (b) perpindahan yang dialami bus.

Penyelesaian: Jarak = panjang lintasan yang ditempuh bus


= panjang PQ + panjang QR
= 400 m + 300 m = 700 m
Perpindahan bus dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : Posisi awal bus di kota
P dan posisi akhir bus di kota R. Berarti perpindahan yang dialami bus adalah
panjang PR.
Panjang PR dapt dihitung dengan menggunakan dalil Phytagoras yang hasilnya = 500
m.
2. Sebuah bus bergerak dari kota P ke kota Q sepanjang 400 m, kemudian bus

melanjutkan perjalanan ke kota R sepanjang 300 m selama 0,5 jam. Tentukan (a) laju
rata-rata bus, (b) kecepatan rata-rata bus selama bergerak dari Kota P ke kota R

12

Penyelesaian :
Laju rata-rata bus = jarak yang ditempuh/waktu tempuh
= 700 m / 0,5 jam
= 0,7 km/0,5 jam
= 1,4 km/jam
Kecepatan rata-rata bus = perpindahan yang dialami bus/waktu tempuh
= 500 m/0,5 jam
= 0,5 km/0,5 jam
= 1 km/jam
B. Contoh Gerak Dalam Bidang Datar
1. Sebuah BOLA di lontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah (h = 10
m) dengan kelajuan awal (v = 1o m/s) jika percepatan gravitasi bumi adalah (10 ms)
sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola dengan arah horizontal adalah 30 dan
gesekan BOLA dengan udara di abaikan.
Tentukan :
a. Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah ?
b. Jarak mendatar yang di capai bola ?
Penyelesaian :
a. Waktu yg diperlukan bola untuk menyentuh tanah ketinggian gedung (h=y) :
Y = (v sin )t - gt
-10 = 10()t - (10)t
5t - 5t 10 = o
t - t 2 = 0
(t-2)(t+1) = 0
(t= 2 sekon ) v (t= -1 sekon)
b. Jarak mendatar yg dicapai bola :
x = (v cos )t
x = 10.( 3 )(2)
x = 10 3 meter
2. Sebuah BOLA kasti di ikat dengan seutas tali dan di putar melingkar beraturan
dengan jari-jari 0,5 m di atas sebuah meja. Bola kasti melakukan 2 kali putaran setiap
detiknya . Berapakah laju linear kasti tersebut ?
Penyelesaian :
Dik : f = 2 Hz ; R = 0,5 m
v = 2 R f = 2(3,14)(0,5 m)(2 s)
v = 6,28 ms
3. Roda sepeda berputar dengan percepatan anguler konstan 2 rads. Jika roda
awalnya dalam keadaan diam, berapakah jumlah putaran yang dihasilkan dalam 8
sekon ?
13

Penyelesaian :
Dik : = 2 rads ; t = 8 s
Oleh karena = 0 (roda mulai dari keadaan diam) sehingga
= t + t
= 0 + (2 rads)(8 s) = 64 radian
Jadi, jumlah putarannya adalah
n = 64 radian 1 putaran
2 radian
= 32 putaran = 10,2 putaran.

C. Contoh Soal Gerak Peluru


1. Seseorang memegang bola pada ketinggian 20 meter lalu melempar horisontal ke
depan dengan kecepatan awal 5 m/s. Tentukan :
(a) Selang waktu bola tiba di tanah
(b) Jarak horisontal terjauh yang dicapai bola
(c) Kelajuan bola ketika tiba di tanah

Pembahasan
(a) Selang waktu bola tiba di tanah (t)
Penyelesaiannya seperti menentukan selang waktu benda yang melakukan gerak jatuh
bebas.

(b) Jarak horisontal terjauh yang dicapai bola (s)


Diketahui :
vox = 5 m/s (laju awal pada arah horisontal)
t = 2 sekon (selang waktu bola di udara)
Ditanya : s
14

Jawab :
v=s/t
s = v t = (5)(2) = 10 meter
(c) Kelajuan bola ketika tiba di tanah (vt)
vox = vtx = vx = 5 m/s
vty = . ?
Kelajuan akhir pada arah vertikal dihitung seperti menghitung kelajuan akhir pada
gerak jatuh bebas.
Diketahui : voy = 0, g = 10, h = 20
Ditanya : vt
Jawab :

2. Bola disepak membentuk sudut 30o terhadap permukaan lapangan dengan


kecepatan awal 10 m/s. Tentukan :
(a) Ketinggian maksimum
(b) Kelajuan bola pada ketinggian maksimum
(c) Selang waktu bola tiba di permukaan lapangan
(d) Jarak horisontal terjauh yang dicapai bola

Pembahasan
(a) Ketinggian maksimum
Penyelesaiannya seperti menentukan ketinggian maksimum pada gerak vertikal ke
atas.
Diketahui :
vo = 10 m/s
15

voy = vo sin 30 = (10)(0,5) = 5 m/s


g = -10 m/s2
vty = 0
Ditanya : h maksimum

(b) Kelajuan bola pada ketinggian maksimum


Kelajuan pada ketinggian maksimum = kelajuan pada arah horisontal = vx.
vx = vo cos 30 = (10)(0,87) = 8,7 m/s
(c) Selang waktu
Penyelesaiannya seperti menentukan selang waktu pada gerak vertikal ke atas.
Diketahui :
voy = vo sin 30 = (10)(0,5) = 5 m/s
g = -10 m/s2
h=0
Ditanya : t
Jawab :

(d) Jarak horisontal terjauh


x = vx t = (8,7)(1) = 8,7 meter
D. Contoh Soal Gerak Harmonik Sederhana
1. Seutas kawat berdiameter 2 cm digunakan untuk menggantungkan lampu 31,4 kg
pada langit-langit kamar. Tegangan (stress) yang dialami kawat sekitar (g=10 m/s2)
A. 0,01 kN/m2
16

B. 0,1 kN/m2
C. 1 kN/m2
D. 10 kN/m2
E. 100 kN/m2
Pembahasan:
Diketahui : d = 2 cm = 2 x 10-2 m
r = 1 cm = 1 x 10-2 m
m = 31,4 kg
g = 10 m/s2
Ditanyakan : Tegangan ()
Jawab :
F=m.g
F = 31,4 . 10
F = 314 N
A = .r2
A= 3,14 . (1 X 10-2)2
A= 3,14 . 10-4
=100. 104
= 106 N/m2
= 103 kN/m2
JAWABAN : D
2. Sebuah pegas digantungkan pada langit-langit sebuah lift. Di ujung bawah pegas
tergantung beban 50 g. Ketika lift diam, pertambahan panjang pegas 5 cm.
Pertambahan panjang pegas jika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s 2
adalah (g=10 m/s2)
A. 2,5 cm
B. 3,5 cm
C. 4,5 cm
D. 5,0 cm
E. 6,0 cm
Pembahasan :
Diketahui : m = 50 g
x1 (Keadaan lift diam) = 5 cm = 0,05 m
a= 3 m/s2
Ditanyakan : x2 (Keadaan lift bergerak)
Jawab :
Keadaan Lift Diam
F = k . x1
m.g = k . 0,05
0,05 . 10 = 0,05 k
K = 10
JAWABAN : B

Keadaan Lift Bergerak


F = m.a
w Fp = m.a
mg - k . x2 = m.a
0,05.10 10x2 = 0,05.3
0,5 - 10x2 = 0,15
10x2 = 0,35
x2 = 0,035 m = 3, 5 cm

BAB IV
PENUTUP
17

A. Kesimpulan
Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang
waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat
dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.
1. Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam
gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang
ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
2. Gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan
dapat berupa bertambah beraturan (dipercepat) atau berkurang beraturan
(diperlambat).
Gerak dalam bidang datar merupakan gerak dalam dua dimensi. Contoh
gerak pada bidang datar adalah gerak peluru, gerak melingkar dan gerak relatif.
Gerak peluru adalah gerakan suatu partikel yang besar yang besar
percepatan serta rahnya selalu tetap. Gerak sebuah peluru yang ditembakkan
dengan sudut elevasi dengan kecepatan awal v0 lintasannya berupa parabola.
Geral peluru atau parabola pada dasarnya merupakan perpaduan antara gerak
horizontal (searah dengan sumbu x) dengan vertikal (searah sumbu y).
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur
melalui titik keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap
sekon selalu sama atau konstan. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam
selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara
teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik. Apabila suatu partikel
melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak
osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana.
B. Saran
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
18

dan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_lurus
http://dinaamalia31121992.blogspot.com/2012/05/gerak-lurus-1005120917.html
http://fisika-edu.blogspot.com/2013/08/gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb.html
http://hansphysicsuad.wordpress.com/fisika-2/materi-fisika-sma/gerak-parabola/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/computer-systems1/fisika-kimia-dasar-1/gerak-dalam-bidang-datar/view
http://adf.ly/2450150/int/http://about-physic.blogspot.com/2012/10/gerak-dalam-bidangdatar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_harmonik_sederhana
http://www.gomuda.com/2012/12/gerak-harmonik-sederhana-kelas-xi-sma.html
19

20

Anda mungkin juga menyukai