Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM KOMPUTER

Analisis Pemerograman Komputer dalam Mencari


Titik Berat
Diusulkan Oleh:

Arifan Muslim P (135060107111010)


Kholilurrohman (1350601001110)

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.
yang selalu melimpahkan rezeki,rahmat dan karunia-Nya sehingga kami penulis dapat
menyelesaikan proposal ini dengan lancar.
Penulisan ini ditujukan untuk Proposal Pemerograman Komputer dengan judul
Analisis Pemerograman Komputer dalam mencari titik berat sebuah penampang
seperti pada mata kuliah mekban
Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dosen Pemerograman Komputer dengan hal ini dikhusukan oleh Bapak Dr.
Eng. Indradi Wijatmiko,ST., M.eng dan Ibu Christine Remayanti, ST. MT.
2. Dosen-dosen Teknik sipil Universitas Brawijaya
3. Berbagai pihak yang telah membantu proses terselesaikannya proposal ini.
Penulis menyadari proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan
karya ilmiah ini.

Malang,21 September 2016

Penulis
\\

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa
struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok
utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang
bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya
(gaya reaksi dan gaya internal).
Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan
adalah:
- Stabilitas
- keseimbangan gaya
- kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya elastisitas
Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya
struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan
material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan)
dalam menerima beban tersebut.
2. Gaya luar
Adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan
konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi
ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan
terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi.

Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat
kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin.
Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya:
- Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan
misalnya 40 kN/m2, arahnya umum mendatar.
- Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak
lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN.
- Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air
dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya.
Berdasarkan pengertian tersebut muatan-muatan dapat dibedakan atas beberapa
kelompok menurut cara kerjanya.

1. Ada muatan yang bekerjanya sementara dan ada pula yang terus-menerus (permanen).
Mutan yang dimaksud adalah:
1.1.
Muatan mati, yaitu muatan tetap pada konstruksi yang tidak dapat
dipindahkan atau tidak habis. Misalnya:
Berat sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan
Berat tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2.
2.

Ada muatan yang garis kerjanya dianggap suatu titik, ada yang tersebar. Muatan
yang dimaksud adalah:

2.1.
Muatan titik atau muatan terpusat. Yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap
bekerja melalui satu titik, misalnya:

Berat seseorang melalui kaki misalnya 60 kN dan

Berat kolom pada pondasi misalnya 5000 kN;


Muatan terbagi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap
satuan luas.

Muatan terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan yang terbagi tidak sama berat
untuk setiap satuan luas.
3.

Muatan momen, yaitu muatan momen akibat dari muatan titik pada konstruksi
sandaran. Gaya horizontal pada sandaran menyebabkan momen pada balok.

4.

Muatan puntir, suatu gaya nonkoplanar mungkin bekerja pada suatu balok sehingga
menimbulkan suatu muatan puntir, namun masih pada batas struktur statik tertentu.

5.

Dalam kehiduypan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak


langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak
langsung pada kuda-kuda.

Perletakan
Perletakan adalah suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan
tertentu.
Tugas utama suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang
bekerja padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan
baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa
semua beban diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya.
Kondisi yang harus dipertimbangkan?

Pertama yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu


konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi
akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh
konstruksi kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi
disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan. Berikut
ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum
digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya
horizontal.dan ada maca-macam perletakan yang perlu dipahami yaitu:
Perletakan sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan
demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan
sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat
poros.
Perletakan geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini
licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang
singgung di mana poros ini diletakkan.
Perletakan pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya
diketahui.

Perletakan jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada
perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan
bahkan dapat menahan torsi.
Besaran atau properti yang pertama kali dibahas adalah titik berat penampang
dan inersia penampang. Berkaitan dengan berat sebuah badan dapat dipahami bahwa
bumi mengeluarkan gaya gravitasi pada setiap partikel pembentuk sebuah benda.
Gaya-gaya ini dapat digantikan oleh sebuah gaya ekivalen yang sama dengan berat
benda dan diaplikasikan pada pusat gravitasi (center of gravity) dari benda.
Sentroid/titik berat dari sebuah luasan adalah analogi dari pusat gravitasi sebuah
benda. Konsep momen pertama (statis momen) atas masa sebuah luasan digunakan
untuk mencari lokasi sentroid ini. Untuk menjelaskan pusat grafitasi sebuah pelat
dapat digambarkan sebuah pelat tanpa tebal yang memiliki masa merata pada seluruh
penampang pelat seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Maksud dan Tujuan


Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
Menganalisis titik berat,Ix,Iy,Rx,Ry dengan pendekatan pemerograman
computer
Memebandingkan titik berat,Ix,Iy,Rx,Ry dengan yang asli
Mengetahui titik berat,Ix,Iy,Rx,Ry dalam berbagai penampang

Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
Dapat mempermudah dalam menganalisis dalam mengetahui titik
berat,Ix,Iy,Rx,Ry dalam berbagai penampang
Mempercepat dalam perhitungan
Mengurangi biaya dan waktu dalam perhitungan titik berat,Ix,Iy,Rx,Ry
Sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan pergitungan titik
berat,Ix,Iy,Rx,Ry

Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana
cara membuat dan menganalisis perbandingan pada campuran beton dapat
diaplikasikan atau digunakan dalam pemerograman computer untuk mengetahui titik
berat,Ix,Iy,Rx,Ry dalam berbagai penampang

Batasan Masalah
Penulisan yang akan dilakukan ini untuk menganalisa dalam pemerograman
computer dalam perhitungan titik berat,Ix,Iy,Rx,Ry yang digunakan untuk penulisan
ini adalah berbagaipenampang. Untuk mencegah terjadinya perluasan masalah, maka
dalam penulusan ini digunakan beberapa pembatasan maslah sebagai berikut :
Keadaan khusus penampang
Sebuah area dikatakan simetris terhadap sumbu BB jika untuk setiap titik P terdapat
sebuah titik P sedemikian hingga PP tegaklurus terhadap BB dan terbagi dua bagian
yang simetris terhadap sumbu BB jika untuk setiap titik P terdapat sebuah
titik P sedemikian hingga PP tegaklurus terhadap BB dan terbagi dua bagian yang
sama oleh BB. Demikian halnya dengan penampang berbentuk jajaran genjang yang
simetris terhadap sumbu y, di mana pada jarak yang sama dari garis y = 0 dapat
ditinjau luasan kecil yang sama sebesar dan Statis momen sebuah luasan terhadap
sebuah garis simetri adalah nol yaitu jumlah dari (+x.dA) dan (xdA).
Jadi, jika sebuah luasan memiliki 2 buah garis simetri, sentroidnya
berada pada sumbu tersebut Dan, jika sebuah luasan memiliki 2 garis simetri, sentroid
berada pada potongan keduanya. Sebaliknya jika untuk setiap elemen dA pada (xy)
terdapat area dA yang sama pada (-x, -y) maka sentroid dari luasan
mempunyai pusat yang sama dengan pusat simetri.

Daftar Pustaka
Anonimous, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI
T-15-1991-03), Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
Anonimous, 1992, Makalah Seminar PT. Sika Nusa Pratama, Yogyakarta : Penerbit
UGM.
Anonimous, 1993, Guide for Structural Lighweight Aggregate Concrete (ACI 213R-87),
Detroit: American Concrete Institute
Anonimous, 1994, Metode Pengujian Berat Isi Beton Ringan Struktural (SNI 03-34021994), Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
Anonimous, 2004, Brosur PT. Sika Nusa Pratama Indonesia, Jakarta
Aman Subakti, 1994, Teknologi Beton Dalam Praktek, Surabaya: Jurusan Teknik Sipil
FTSP Institut Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai