Anda di halaman 1dari 8

MODUL

FISIKA
DASAR II

EDISI 1

FAKULTAS TEKNIK UNTAG SEMARANG


Authored by: DHONY PRIYO SUSENO, S.T, M.T

1
MODUL 3
Gaya-gaya Dalam (Statika)

1. Pengantar

2. Mengenal Gaya Dalam

3. Teori fisika pada Gaya Dalam

2
I.1 Pengantar
Konstruksi suatu bangunan selalu diciptakan untuk dan harus dapat menahan berbagai macam
muatan. Muatan adalah beratnya benda atau bagian dari suatu bangunan yang bersifat tetap atau
akibat penghunian. Muatan yang membebani suatu konstruksi akan dirambatkan oleh konstruksi ke
dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya (dari tanah) yang akan memberi perlawanan terhadap gaya
rambat tersebut disebut REAKSI.

Konstruksi yang stabil harus diperhitungkan syarat keseimbangan luar tersebut, yakni Hukum
kesetimbangan AKSI = REAKSI. Muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan konstruksi disebut
GAYA LUAR. Dalam hal konstruksi mencapai keseimbangan ini, maka konstruksi dianggap freebody
yang menagan keseimbangan gaya luar. Konstruksi merambatkan gaya dari muatan sampai kepada
perletakan. Gaya rambat ini diimbangi oleh gaya yang berasal dari kekuatan bahan konstruksi, berupa
gaya lawan dari konstruksi yang selanjutnya disebut GAYA DALAM.

I.2 Mengenal Gaya Dalam


Gaya Aksi
Biasa disebut dengan pembebanan/ Muatan. Muatan adalah beban yang bekerja pada suatu struktur
yang mempunyai besaran, arah dan garis gaya.
a. Muatan berdasarkan Permukaan singgung terhadap benda/ bentuk pembebanan/ Garis kerjanya:

1) Muatan/beban Titik/terpusat.
Muatan yang luas singgung terhadap benda kecil, sehingga diabaikan atau beban atau
muatan yang tertuju pada satu titik .
Contoh : manusia, perabot, benturan, muatan ban kereta api terhadap rel dll.
Beban Titik disimbulkan dengan Huruf P (P besar).

3
2) Muatan terbagi Rata/ Beban Merata
Beban atau muatan yang tidak tertuju pada satu titik, tapi terbagi pada bagian atau seluruh
elemen struktur tersebut.
Beban merata dilambangkan dengan q
satuan Kg/m atau T/m
Berat (Q) = q x l

3) Muatan tidak merata


Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi,
berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter pada bagian ban yang paling
besar lihat.
Contoh Perhitungan pembeban pada lantai dan Pembebanan tekanan air pada dinding kolam.

b. Berdasarkan Lamanya pembebanan


Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ( PPIUG ), beban atau muatan dibagi
atas 5 macam :
4
1. Beban Mati ( Dead Load ), adalah beban yang bersifat tetap atau konstan.
Contoh : beban struktur sendiri seperti atap, rangka atap, balok, lantai, dll.
2. Beban Hidup ( Live Load ) , adalah beban yang bersifat tidak tetap, bergerak, berubah sewaktu-
waktu. Contoh : manusia, berbagai perabot, dll.
3. Beban Angin ( Wind Load ), adalah beban berupa angin dengan segala arah dan kecepatannya.
4. Beban Gempa ( Earthquake Load ), adalah beban berupa gempa bumi atau pergerakan
(pergeseran) lapisan tanah bumi.
5. Beban Khusus ( Special Load ), adalah beban-beban yang merupakan penyederhanaan
kenyataan sehari-hari. Contoh : penurunan (settlement), efek cuaca, panas, suhu, temperatur,
susut (shrinkage), dll.

c. Berdasarkan Pengaruh Pembebanan


1) Muatan Momen
2) Momen puntir

d. Berdasarkan Sifat Pembebanan


1) Muatan Langsung, adalah beban atau muatan yang diteruskan secara langsung ke tanah atau
elemen-elemen struktur yang lain
2) Muatan Tak Langsung, adalah beban atau muatan yang diteruskan secara tidak langsung ke
tanah atau elemen-elemen struktur yang lain

Gaya Reaksi (Reaksi Tumpuan)


Tumpuan adalah tempat bersandarnya suatu konstruksi & tempat bekerjanya reaksi. Masing-masing
mempunyai karakteristik berbeda. Berguna bagi penopang atau untuk menahan gaya-gaya luar yang
bekerja pada konstruksi/struktur.

Macam-macam tumpuan:
1. Tumpuan bebas
Terjadi apabila kedua ujung balok dapat berputar secara bebas.
Akibat pelenturan pada balok akan terjadi putaran sudut pada ujung balok dan apabila terjadi
pelenturan maka panjang batang mendatar akan berkurang

5
2. Tumpuan sendi
yaitu tumpuan yang dapat menahan gaya yang searah dan gaya yang tegak lurus dengan bidang
perletakan atau tumpuan, tetapi tidak dapat menahan momen.
Engsel merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi vertikal dan gaya reaksi horisontal.
Tumpuan yang berpasak mampu melawan gaya yang bekerja dalam setiap arah dari bidang. Jadi pada
umumnya reaksi pada suatu tumpuan seperti ini mempunyai dua komponen yang satu dalam
arah horisontal dan yang lainnya dalam arah vertikal. Tidak seperti pada perbandingan tumpuan rol
atau penghubung, maka perbandingan antara komponen-komponen reaksi pada tumpuan yang
terpasak tidaklah tetap. Untuk menentukan kedua komponen ini, dua buah komponen statika harus
digunakan.

3. Tumpuan rol
Tumpuan rol, tumpuan yang hanya bisa menahan gaya yang tegak lurus terhadap bidang tumpuannya,
tidak bisa menahan gaya yang sejajar dan momen.
Rol merupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi vertikal. Alat ini mampu melawan
gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang spesifik. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini
dapat melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya dapat melawan beban
vertikal. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu tegak lurus pada bidang

6
I.3 Teori fisika pada Gaya Dalam

7
Untuk materi tambahan silahkan klik link video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=Rvz2vYixBfk

Daftar Pustaka :
https://www.sarastiana.com/2020/09/macam-macam-gaya.html
https://www.sarastiana.com/2020/08/muatan-gaya-aksi.html
https://www.sarastiana.com/2017/01/macam-macam-tumpuan.html
https://slideplayer.info/slide/2274363/
Gaya dan Beban oleh AgungSdy chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/viewer.html?pdfurl=http%3A%2F%2Frepository.uin-
malang.ac.id%2F602%2F1%2FGaya%2520%2526%2520Beban.pdf&clen=944887&chunk=true

Anda mungkin juga menyukai