Anda di halaman 1dari 7

http://mech-idr.blogspot.com/2015/03/pembebanan-pada-struktur.

html

Dalam menjalankan fungsinya, setiap struktur Teknik Sipil akan menerima pengaruh dari luar
yang perlu dipikul. Selain pengaruh dari luar, sistem struktur yang terbuat dari material
bermassa, juga akan memikul beratnya sendiri akibat pengaruh gravitasi. Selain pengaruh dari
luar yang dapat diukur sebagai besaran gaya atau beban, seperti berat sendiri struktur, beban
akibat hunian atau penggunaan struktur, pengaruh angin atau getaran gempa, tekanan tanah
atau tekanan hidrostatik air, terdapat juga pengaruh luar yang tidak dapat diukur sebagai
gaya. Sebagai contoh adalah pengaruh penurunan pondasi pada struktur bangunan, atau
pengaruh temperatur / suhu pada elemen-elemen struktur.

Dalam melakukan analisis dan desain dari suatu struktur bangunan, perlu adanya gambaran
yang jelas mengenai perilaku dan besarnya beban yang bekerja pada struktur. Gambar 1
mengilustrasikan diagram dari beban-beban yang dapat bekerja pada struktur teknik sipil.
Hal penting yang berkaitan dengan karakteristik beban untuk keperluan analisis struktur
adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis. Secara umum, beban
luar yang bekerja pada struktur Teknik Sipil dapat dibedakan menjadi beban statis dan beban
dinamis.
Beban statis adalah beban yang bekerja secara terus-menerus pada suatu struktur. Beban
statis juga diasosiasikan dengan beban-beban yang secara perlahan-lahan timbul serta
mempunyai variabel besaran yang bersifat tetap (steady states). Dengan demikian, jika suatu
beban mempunyai perubahan intensitas yang berjalan cukup perlahan sedemikian rupa
sehingga pengaruh waktu tidak dominan, maka beban tersebut dapat dikelompokkan sebagai
beban statik (static load). Deformasi dari struktur akibat beban statik akan mencapai
puncaknya jika beban ini mencapai nilainya yang maksimum. Beban statis pada umumnya
dapat dibagi lagi menjadi beban mati, beban hidup, dan beban khusus, yaitu beban yang
diakibatkan oleh penurunan pondasi atau efek temperatur
Beban dinamis adalah beban yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur. Pada umumya,
beban ini tidak bersifat tetap (unsteady-state) serta mempunyai karakterisitik besaran dan
arah yang berubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat beban dinamik ini juga akan
berubah-ubah secara cepat.
Gb. Beban pada struktur Teknik Sipil
Dengan demikian, jika suatu beban mempunyai perubahan intensitas yang bervariasi secara
cepat terhadap waktu, maka beban tersebut disebut sebagai beban dinamis (dynamic
load). Beban dinamis dapat menyebabkan terjadinya osilasi sehingga deformasi puncak dari
struktur tidak terrjadi bersamaan dengan terjadinya beban yang maksimum. Pengaruh beban
statis dan beban dinamis pada struktur, dapat digambarkan pada Diagram Beban (P) – Waktu
(t), seperti pada Gambar di bawah :

Gb. Diagram Beban ( P ) – Waktu ( t )


Beban statis dapat dianggap sebagai beban dinamis dengan intensitas beban yang tetap dari
waktu ke waktu. Getaran mesin merupakan beban dinamis yang bersifat periodik karena
mempunyai intensitas beban dan frekuensi getar yang berulang. Bentuk dari getaran yang
ditimbulkan mesin pada umumnya berbentuk sinusoidal. Getaran gempa merupakan beban
dinamik dengan intesitas dan frekuensi getar yang acak dari waktu ke waktu. Meskipun terjadi
dalam waktu yang singkat, tetapi getaran gempa dapat menimbulkan kerusakan pada
struktur bangunan.
Untuk memudahkan prosedur analisis struktur terhadap pengaruh beban yang ditimbulkan
oleh ledakan, getaran mesin, dan pengaruh pergerakan kendaraan, sering dilakukan
memperlakukan beban-beban tersebut sebagai beban statik. Pengaruh dinamik yang
ditimbulkan oleh beban, diperhitungkan dengan mengalikan intensitas beban dengan suatu
faktor pembesaran dinamik yang dinamakan faktor kejut.
Untuk keperluan analisis struktur bangunan, sampai dengan tingkat intensitas beban tertentu
serta batasan dari kondisi struktur bangunan tertentu, beban dinamik yang bekerja pada
struktur, dapat diasumsikan sebagai beban statik ekuivalen. Sebagai contoh, analisis struktur
bangunan gedung terhadap getaran gempa dapat dilakukan dengan metode analisis statik
yang sederhana, yaitu Analisis Beban Gempa Statik Ekuivalen. Metode analisis statik ini dapat
digunakan untuk menggantikan metode analisis dinamik yang cukup rumit. dengan
persyaratan struktur yang dianalisis mempunyai bentuk yang simetris dengan ketinggaan
bangunan gedung tidak lebih dari 40 m. Untuk bangunan gedung dengan bentuk yang tidak
beraturan atau bangunan dengan ketinggian lebih dari 40 m, analisis struktur harus dilakukan
secara dinamik.
https://yulianamargareta.wordpress.com/201
2/01/25/perbedaan-antara-beban-dinamik-
dan-beban-statik/

Perbedaan antara Beban Dinamik dan


Beban Statik
JANUARY 25, 2012YULIANA MARGARETHA

Selama ini telah dipelajari perilaku struktur yang mendapat beban statis, artinya beban-
beban tersebut tetap, baik intensitasnya, tempatnya, arah garis kerjanya. Sedangkan
dalam dinamika struktur akan dipelajari perilaku struktur jika struktur tersebut mendapat
beban dinamis, yaitu beban yang berubah-ubah menurut fungsi waktu ( time varying ).

Perbedaan antara Beban Dinamik dan Beban Statik :

Beban Statik :

Adalah beban tetap, baik besarnya (intensitasnya), titik bekerjanya dan arah garis
kerjanya tetap.

Beban Dinamik :

1. Beban yang besarnya ( intensitasnya ) berubah-ubah menurut waktu, sehingga dapat dikatakan
besarnya beban merupakan fungsi waktu.
2. Bekerja hanya untuk rentang waktu tertentu saja, akan tetapi walaupun hanya bekerja sesaat akibat
yang ditimbulkan dapat merusakkan struktur bangunan, oleh karena itu beban ini harus
diperhitungkan didalam merencanakan struktur bangunan.
3. Beban dinamik dapat menyebabkan timbulnya gaya inersia pada pusat massa yang arahnya
berlawanan dengan arah gerakan. Contoh gaya inersia yang paling sederhana adalah tumpukan kotak
pada bak belakang truk akan terguling kedepan bila truk direm mendadak, dan akan terguling
kebelakang bila truk dengan mendadak dijalankan.
4. Beban dinamis lebih kompleks dari pada beban statis, baik jika ditinjau dari bentuk fungsi bebannya
maupun akibat yang ditimbulkan.
5. Karena beban dinamik adalah fungsi dari waktu, maka pengaruhnya terhadap struktur juga akan
berubah-ubah.menurut waktu. Oleh karena itu penyelesaian persoalan dinamik harus dilakukan secara
berulang-ulang mengikuti sejarah pembebanan yang ada. Jika penyelesaian problem statik bersifat
tunggal (single solution ), maka dalam penyelesaian problem dinamik bersifat penyelesaian
berulangulang ( multiple solution ).
6. Karena beban dinamik menimbulkan repons yang berubah-ubah menurut waktu, maka struktur yang
bersangkutan akan ikut bergetar.
Pada saat bergetar bahan dari struktur akan melakukan resistensi/perlawanan terhadap
getaran/gerakan, dan pada umumnya dikatakan bahan yang bersangkutan mempunyai
kemampuan untuk meredam getaran. Dengan demikian pada pembebanan dinamik
akan terdapat
peristiwa redaman yang hal ini tidak terdapat pada pembebanan statik.

Contoh-contoh Beban Dinamik :

1. Getaran yang di-akibatkan oleh generator.


2. Getaran dijembatan yang diakibatkan oleh gerakan kendaraan.
3. Getaran yang di-akibatkan oleh suara yang keras, seperti mesin jet pesawat terbang.
4. Angin.
Angin dengan kecepatan tinggi dan menerpa suatu struktur bangunan dapat diekivalenkan sebagai
suatu gaya yang bekerja sekaligus menggetarkan struktur bangunan.
5. Beban Gelombang Air Laut.
Gelombang air laut menimpa bangunan pantai seperti pemecah gelombang ( breakwater), dermaga
dll. juga merupakan beban dinamik yang di-ekivalenkan suatu gaya yang bekerja pada bangunan-
bangunan tersebut.
Energi gelombang ini dapat disebabkan adanya tiupan angin yang kencang, maupun gempa bumi
yang terjadi didasar laut dapat menimbulkan gelombang tsunami.
6. Gempa bumi.
7. Ledakan bahan peledak atau bom.
8. Dan lain-lain.
http://ilcapitanoramadhani.blogspot.com/2011/05/dinamika-struktur.html

Rabu, 18 Mei 2011

DINAMIKA STRUKTUR

DINAMIKA STRUKTUR

Secara sederhana 'dinamik' dapat diartikan sebagai variasi atau perubahan terhadap waktu dalam
konteks gaya yang bekerja (eksitasi) pada struktur. Beban dinamis dapat berupa variasi besarannya
(magnitude), arahnya (direction) atau posisinya (point of application) berubah terhadap waktu.
Demikian pula respons struktur terhadap beban dinamik, yaitu lendutan dan tegangan yang dihasilkan

juga perubahan-waktu, atau bersifat dinamik.

(a) (b)

Gambar 1.1. Balok kantilever dengan (a) beban statis dan (b) beban dinamis.

Pada gambar diatas terlihat balok kantilever dengan dua jenis pembebanan berbeda yaitu beban statis
dan dinamis.

a. Gambar 1.1 (a) menunjukan balok kantilever dengan beban statis, responnya dipengaruhi oleh
beban P.

b. Gambar 1.1 (b) menunjukan balok kantilever dengan beban dinamis atau beban yang bervariasi
terhadap waktu P(t).

Lendutan dan tegangan internal yang timbul dalam kasus beban statis hanya ditimbulkan langsung oleh
beban P, sedangkan dalam kasus beban dinamis, percepatan yang dialami oleh balok akibat P(t)
menimbulkan gaya inersia yang terdistribusi pada seluruh bagian balok. Lendutan dan tegangan pada
balok sangat dipengaruhi pula oleh gaya inersia yang ditimbulkan oleh massa balok ketika mengalami
percepatan. Jika pengaruh gaya inersia yang terjadi sangat signifikan, maka perlu dilakukan analisa
dinamis. Perbedaan respon untuk beban statis dandinamis juga dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut:

(a) (b)

Gambar 1.2. Balok dengan (a) beban statis dan (b) beban dinamis

Anda mungkin juga menyukai