Anda di halaman 1dari 3

Penilaian :

Individu :
Presentasi

: 10%

Keaktifan

: 30%

Kebenaran

: 10%

Kelompok :
Laporan

: 50%

Isi (Bab 1-5) : 30%


Gambar

: 10%

Kerapian

: 10%

Pertanyaan :
1. Jelaskan konsep desain sistem ganda yang kalian ketahui?
2. Mengapa jika T di etabs > Ta max, kita gunakan Ta max?
3. Mengapa Inersia torsi di reduksi juga?
4. Mengapa harus didesain strong column weak beam?
5. Sebutkan elemen yang leleh lebih dlu leleh hingga leleh terakhir?
6. Maksudnya mode 1 , 2, 3, dst?
7. Bedanya membrane dan shell?
8. Sambungan kolom mengapa diusahakan di tengah bentang?
9. Apa peranan shearwall?, bagaimana peranannya terhadap bangunan ini?
10.Apa itu daktilitas? Dari pemodelan nilai mana yang menunjukkan daktilitas?
11.Apa itu faktor redundansi?
Jawab:
1. Dijawab sendiri
2. Dijelaskan dengan respons spectra, kalau T semakin ke kanan semakin kecil
gaya gempanya. Posisi Ta max itu dimana posisi gaya gempa max
3. Inersia torsi direduksi dikarenakan inersia momen kita reduksi juga.
4. Karena jika kolom roboh maka bangunan akan roboh, namun jika balok roboh
tidak masalah karena 1 bangunan tdk roboh, strong column weak beam
membuat plastis terjadi di balok dulu sehingga menghindari plastisitas di kolom
5. Dalam desain leleh yang lebih dulu terjadi : balok, kolom dasar, shear wall dasar
kolom shearwall
6. Ragam getar merupakan sifat struktur yang dipengaruhi oleh massa dan
kekakuan struktur.
7. Membran: menyebarkan gaya ke seluruh sisinya (balok dan kolom) kalau shell
akan menyebarkan beban ke ujung saja (kolom).
8. Sambungan kolom diusahakan di lokasi yang gaya dalam momennya 0 (tengah
bentang) agar menjamin integritas kolom secara keseluruhan.

9. Memikul gaya aksial serta gaya gempa bolak balik pada bangunan. Jika
kontribusi sw > 75% maka boros.
10.Daktilitas adalah kemampuan bangunan untuk berdeformasi lagi setlah terjadi
deformasi elastis.
11.Faktor redundansi adalah faktor pengali gaya gempa dimana gaya gempa
Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis static ekivalen? Analisis apakah yang
kalian gunakan dalam pemodelan terhadap beban gempa?
2. Sebutkan 3 filosofi bangunan tahan gempa?
Tidak terjadi kerusakan sama sekali pada struktur saat gempa kecil.
Ketika terjadi gempa sedang, struktur diperbolehkan terjadi kerusakan

arsitektural namun bukan kerusakan yang bersifat struktural.


Struktur diperbolehkan terjadi kerusakan struktural dan non struktural
pada gempa kuat, namun kerusakan yang terjadi tidak sampai

menyebabkan bangunan runtuh.


3. Bagaimana cara menjamin bahwa hanya elemen-elemen struktur bangunan
tertentu saja yang mengalami kerusakan (plastifikasi)?
Elemen-elemen struktur yang diharapkan untuk dapat berperilaku
elastis pada saat gempa perlu didesain lebih kuat daripada elemenelemen yang terpilih untuk mengalami plastifikasi. Untuk mencapai hal
tersebut, maka pada perencanaan elemen struktur yang diharapkan
berperilaku elastis dikenakan faktor overstrength ().
4. Apakah yang mempengaruhi dalam pemilihan suatu sistem pada struktur
bangunan?
Lokasi
Jenis tanah
Tinggi bangunan
5. Mengapa diizinkan kolom dasar untuk leleh terlebih dahulu?
Kolom dasar plastis deformasi besar balok leleh energy yang
terserap besar
Kolom dasar tidak plastis deformasi kecil balok tidak leleh
Tapi ada juga tipe bangunan yang tanpa kolom dasar plastis,
deformasinya sudah besar sehingga balok terlebih dahulu leleh
6. Apakah guna dari confinement? Bedanya dengan tulangan sengkang / geser?
Meningkatkan kekuatan aksial dan daktilitas elemen.
7. Mana yang harus dibuat lebih kuat, sambungan kolom balok atau balok?
Mengapa?
Sambungan atau joint harus dibuat lebih kuat untuk menjamin terjadinya
kelelehan pada balok.
8. Bagaimana kita memastikan performasi atau kinerja dari bangunan baik atau
tidak?
Push over analysis atau nonlinear time history analysis.

9. Jika kalian dihadapkan pada suatu lokasi yang berkontur tanah lunak/jelek
seperti di Kalimantan, perencanaan apa yang kalian pertimbangkan dalam
membangun bangunan tahan gempa disana?
10.Mengapa pelat tidak direncanakan menahan gempa pada sistem SRPM?
SRPM adalah suatu sistem yang mencoba mereduksi gempa melalui
mekanisme sendi plastis pada balok dan kolom. Sedangkan pelat yang
direncanakan untuk menahan gempa ada pada sistem flat slab

Anda mungkin juga menyukai