Ilmu fisika yang mempelajari tentang difraksi, interferensi, dan polarisasi cahaya adalah optika fisis
Ilmu fisika yang mempelajari tentang pemantulan dan pembiasaan cahaya adalah optika geometris
Gelombang Cahaya (gelombang elektromagnetik)
C =
= 3 x 10
8
m/s
o = permeabilitas vakum = 4 x 10
-7
Wb A
-1
m
-1
o = permisivitas vakum = 8,85 x 10
-12
C
2
N
-1
m
-2
E = cB
E = medan listrik
C = kecepatan cahaya
B = medan magnetik
Polarisasi cahaya adalah terserapnya sebagian arah getar cahaya
Polarisasi dengan Penyerapan Selektif
Kuat medan listrik yang diteruskan oleh analisator
E
2
= E cos teta
Intensitas cahaya terpolarisasi Io yang melewati polarisator I1 adalah
I
1
= Io
Intensitas I1 ini kemudian datang pada analisator dan cahaya yang keluar dari analisator akan
memiliki intensitas I2
I
2
= I1 cos
2
= Io cos
2
Analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi
Intensitas cahaya yang diteruskan oleh sistem polaroid mencapai maksimu jika kedua sumbu
polarisasi adalah sejajar (teta = 0 atau 180) dan mencapai minimum jika kedua sumbu polarisasi
saling tegak lurus atau teta = 90
Difraksi Cahaya/Pelenturan Cahaya
Difraksi Celah Tunggal
Interferensi minimum (pita gelap) terjadi jika kedua gelombang berbeda fase 180 atau beda
lintasannya sama dengan setengah panjang gelombang
Pita gelap ke-n, n =1,2,3
D sin = D