Anda di halaman 1dari 1

TUGAS KPIP KEVIN NATHANIEL/16612193

Krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental di Indonesia, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang sangat diperlukan bagi manusia modern. Bahkan sebagian besar aktivitas manusia ditunjang dengan sebuah peralatan dan teknologi yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Saat ini, pembangkit energi listrik masih disokong oleh bahan bakar fosil. Pada tahun 2007, menteri energi dan sumber daya mineral menyatakan bahwa persediaan minyak bumi yang dimiliki Indonesia masih bisa bertahan 11 tahun, gas bumi 30 tahun, dan batu bara 50 tahun lagi (Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008). Untuk mengatasi krisis energi fosil dan mendukung visi pemerintah, maka telah dilakukan penghematan, pemberdayaan energi fosil yang masih banyak cadangannya seperti batu bara, dan mencari berbagai energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang banyak dikembangkan saat ini adalah teknologi Piezoelektrik, hal ini dikarenakan Piezoelektrik tidak memiliki zat buang sehingga tidak mencemari lingkungan hidup, sumbernya tersedia sangat melimpah, dan mudah untuk diimplementasikan. Perlu diketahui nama piezoelektrik ini diberikan oleh Hankel pada tahun 1881 untuk fenomena yang ditemukan oleh Pierre and Jacques Curie setahun sebelumnya. Kedua ilmuwan ini mengamati bahwa terjadi pengumpulan muatan pada permukaan sebuah kristal Dengan teknologi Piezoelektrik, hampir setiap benda yang dapat ditekan dapat diimplementasikan dengan Piezoelektrik sehingga mampu menghasilkan tegangan listrik. Berikut adalah beberapa pengembangan teknologi piezoelektrik sampai saat ini : Peneliti dari Australia telah menemukan cara untuk bisa mengisi baterai laptop hanya dengan menggunakan energi saat kita mengetik. Dr Madhu Bhaskaran, peneliti teknologi nano mengatakan, piezoelektrik juga sudah dapat diintegrasikan dengan sepatu lari yang dapat mengisi baterai ponsel. Di Jepang sudah dikembangkan stasiun kereta api listrik yang menggunakan teknologi piezoelektrik yaitu pada bantalan rel kereta apinya, sehingga energi yang dihasilkan dapat menggerakan satu buah kereta listrik. Perusahaan 'Solar Botanic' mengembangkan teknologi NanoLeaves piezoelektrik pada pohon sehingga ketika ada angin yang menghembuskan dedaunan, ranting, tangkai, cabang, NanoLeaves ini dapat mengkonversikannya menjadi energi listrik. Selain itu Nanoleaves juga dapat mengkonversi cahaya tak terlihat dari matahari, yang dikenal sebagai cahaya inframerah atau radiasi menjadi energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai