PENDAHULUAN
1
dan ekonomis berbentuk ramuan?
1.2.4 Apa manfaat biji petai cina (Leucaena leucocephala) sebagai obat alami bagi
penderita diabetes mellitus?
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Tabel 1. Komposisi Kimia Biji Petai Cina
4
Biasanya petai cina dibudidayakan dengan menggunakan biji yang
sudah kering dan juga dapat dilakukan dengan cara stek batang. Petai
cina sebaiknya ditanam di awal musim hujan karena tanaman ini bisa
hidup di mana saja. Pada musim kemarau pun tumbuhan petai cina ini
masih bisa tumbuh dan berkembang dengan subur, asalkan
mendapatkan asupan gizi yang baik.
2.1.5.2 Pengolahan Tanah dan Produksi Tanaman
Tanaman petai cina menghendaki tanah dengan drainase yang baik,
subur, kandungan bahan organik yang tinggi, dan tekstur tanah yang
ringan. Biji ditanam sebanyak 3 atau 4 buah per lubang pada tanah
yang telah diberi lubang. Penanaman ini dilakukan pada awal atau
akhir musim hujan, tergantung pada kultivar dan jangka waktu
pertumbuhan menuju kematangan. Sedangkan jarak antar tanaman
adalah 3-6 meter, tergantung besarnya habitus tanamannya. Kemudian
tanaman muda ditutupi dengan rumput kering atau jerami kering pada
saat penanaman berlangsung.
2.1.5.3 Pemeliharaan
1. Pemupukan dan Pengairan
Sebelum penanaman, areal pertanaman dipupuk
menggunakan pupuk NPK beberapa hari sebelum penanaman
dilakukan. Pengairan merupakan hal yang tidak umum
dilakukan untuk mengairi tanaman ini. Hujan merupakan
sumber air yang paling diandalkan. Jika hujan tidak turun maka
harus dilakukan pengairan secara rutin.
2. Pengendalian Gulma, Hama dan Penyakit
Tanah yang subur tidak hanya baik untuk pertumbuhan
petai cina saja, tetapi baik juga untuk pertumbuhan gulma
seperti rumput genjer dan paku air. Cara pemberantasannya
biasanya dengan menyiangi atau mencabuti tanaman
pengganggu tersebut. Sekarang telah ditemukan bahan kimia
untuk pemberantas gulma yang disebut herbisida.
2.1.5.4 Pemanenan
5
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6-8` bulan.
Pada budidaya tanaman ini dikenal istilah panen tunggal (single
harvesting) dan panen ganda (double harvesting). Pada panen tunggal,
tanaman dipanen setelah musim berakhir. Panen terdiri dari panen
pertama (first harvest) dan panen kedua (secondharvest). Panen
pertama dilakukan pada saat pertengahan bulan, kira-kira 4-5 bulan
sesudah tanam, secara hati-hati agar tidak merusak bagian batangnya,
maka memanen biji harus sangatlah hati-hati. Selanjutnya biji yang
kering ditanam kembali sehingga tanaman akan membentuk lebih
banyak tumbuhan petai cina di sekitar pekarangan setelah panen
pertama. Saat tanaman mendewasa pada akhir musim, panen kedua
saatnya dilakukan.
2.1.5.5 Penyimpanan
Sebagian besar setelah memanen biji petai cina dikeringkan
terlebih dahulu dengan cara meggorengnya tanpa minyak.
Terdapat 3 faktor yang diperlukan agar penyimpanan berlangsung
efektif, yaitu :
1. Aerasi harus dijaga dengan baik. Hal ini diperlukan untuk
menjaga kelembaban kulit biji, sehingga mengurangi serangan
mikroorganisme, aerasi juga diperlukan agar biji dapat
berespirasi atau bernafas dan menghilangkan panas akibat
respirasi tersebut.
2. Suhu harus dijaga antara 12-150°C. Secara tradisional, petani
menyimpan biji pada ruang yang teduh atau tertutup.
3. Pengawasan harus dilakukan secara teratur. Biji yang rusak
harus segera dikeluarkan sebelum menginfeksi yang lain dan
mengawasi kemungkinan serangan oleh tikus atau serangga.
6
mellitus yang bergantung kepada insulin, penyakit diabetes mellitus yang tidak
bergantung kepada insulin (bagi penderita kurus maupun gemuk), dan
penderita yang berhubungan dengan kekurangan nutrisi. Disamping itu, ada
pula penyakit diabetes mellitus yang berkaitan dengan gejala pada organ
tertentu seperti pada pankreas, hal hormonal, zat-zat kimia, kelainan pada
insulin, serta dapat pula disebabkan oleh genetik.
Pada umumnya penyakit diabetes mellitus ini terjadi dikarenakan oleh
tidak berfungsinya sebagian atau dalam jumlah yang besar pada organ
pankreas yang seharusnya menghasilkan zat insulin, sehingga terjadilah yang
disebut sebagai kekurangan insulin. Selain itu dapat pula terjadi dikarenakan
adanya gangguan fungsi pada saat masuknya glukosa ke dalam sel manusia
yang disebabkan oleh obesitas atau kegemukan. Jenis diabetes mellitus yang
ditimbulkan oleh kurangnya insulin disebut diabetes mellitus tipe 1, sedangkan
diabetes dari tipe 2 atau disebut dengan istilah diabetes mellitus yang
dikarenakan malfungsi pada insulinnya. Insulin itu sendiri merupakan hormon
yang dihasilkan di pankreas, yang berbentuk kelenjar di bagian belakang
lambung. Insulin memiliki fungsi untuk mengatur glukosa pada tubuh untuk
berubah menjadi energi dan menyimpan sisanya di hati serta otot.
Ada beberapa gejala yang dapat anda kenali sebagai gejala umum yang
terjadi pada penderita diabetes mellitus yaitu penderita akan senantiasa merasa
haus sehingga banyak minum, kemudian penderita juga menjadi sering
berkemih, dan yang terakhir ada penurunan berat badan yang drastis. Mungkin
awalnya penderita mengalami kenaikan berat badan yang disebabkan oleh
tingginya kadar gula pada tubuh. Jadi, harus diwaspadai jika kita selalu merasa
haus dan selalu berasa lapar. Gejala lainnya yaitu adanya gangguan syaraf pada
kaki dalam bentuk sering terjadi kesemutan di malam hari, turunnya daya
penglihatan, berasa gatal pada kemaluan, luka yang sulit sembuh, adanya
gangguan saat ereksi serta adanya keputihan pada wanita.
2.2.2 Beberapa Klasifikasi Diabetes Mellitus
Menurut klasifikasinya diabetes mellitus terbagi sebagai berikut:
1. Tipe I:
Diabetes mellitus tergantung insulin. Yang meliputi simtoma ketoasidosis
hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau
menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus
7
dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria,
tidak termasuk pada penggolongan ini.
2. Tipe II:
Diabetes mellitus tidak tergantung insulin. Yang diakibatkan oleh
defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi
insulin
3. Tipe III:
Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom
lainnya.
4. Tipe IV:
Diabetes mellitus gestasional.
2.2.3 Cara Pengendaliannya
1. Makan seimbang
Makan seimbang artinya yang dimakan dan yang dikeluarkan
seimbang disesuiakan dengan aktifitas fisik dan kondisi tubuh, dengan
menghindari makanan yang mengandung tinggi lemak karena bisa
menyebabkan penyusutan konsumsi energi. Mengkonsusmsi makanan
dengan kandungan karbohidrat yang berserat tinggi dan bukan olahan.
2. Olahraga
Meningkatkan kegiatan olah raga yang berpengaruh pada
sensitifitas insulin dan menjaga berat badan agar tetap ideal.
8
berasal dari tumbuhan. Jenis obat ramuan ini mudah terurai di alam.
2.3.2 Beberapa Keistimewaan Obat Alami
1. Tidak menyebabkan efek samping.
2. Mudah didapat dan murah.
3. Penggunaanya sangat mudah.
2.3.3 Pembuatan Obat Alami untuk Mengobati Penyakit Diabetes
Mellitus dari Biji Petai Cina
Pembuatan obat dari biji petai cina ini sangat mudah. Biji petai cina
yang sudah mengering digoreng tanpa minyak dan di tumbuk halus.
Kemudian 1 sendok makan bubuk biji petai cina diseduh dengan segelas air
mendidih. Biji petai cina relatif mudah tumbuh di seluruh wilayah di
Indonesia, pembuatan obat atau ramuan ini sangat murah, bahkan hampir
tanpa biaya penderita menanam sendiri sepetak petai cina di tengah kebun
atau sawahnya.
Secara umum obat alami adalah suatu obat yang bahan dasarnya
berasal dari tumbuhan. Jenis obat ini mudah didapat di alam terutama di
daerah pedesaan, tidak menimbulkan efek samping, dan harganya sangat
murah.
Beberapa keistimewaan obat alami:
1. Tidak mengandung efek samping.
2. Efisien
3. Lebih ekononis dibandingkan dengan obat-obatan yang dijual dengan
harga yang sangat tinggi.
Keuntungan yang dapat diperoleh para penderita penyakit diabetes
mellitus dengan menggunakan obat alami dari biji petai cina adalah:
1. Membantu keuangan keluarga, karena harganya sangat terjangkau
2. Bagi penderita diabetes mellitus tidak perlu berobat dengan harga yang
cukup mahal
3. Bisa membuat ramuan sendiri di rumah, terbebas dari bahan kimia dll.
9
BAB III
HIPOTESIS
3.1 Hipotesis
3.1.1 Dalam penelitian ini kami mengemukakan hipotesis bahwa biji petai cina
(Leucaena leucocephala) dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengobati
penyakit diabetes mellitus.
3.1.2 Hipotesis pada penelitian yaitu:
3.1.2.1 Ha : Terdapat kandungan zat yang ada pada biji petai cina (Leucaena
leucocephala) sehingga tidak menimbulkan efek samping
seperti obat-obatan kimia.
Ho : Tidak terdapat kandungan zat yang ada pada biji petai cina
(Leucaena leucocephala) sehingga tidak menimbulkan efek
samping seperti obat-obatan kimia
3.1.2.2 Ha : Terdapat pengaruh pemberian obat alami biji petai cina
(Leucaena leucocephala) terhadap penderita diabetes mellitus.
Ho : Tidak terdapat pengaruh pemberian obat alami biji petai cina
(Leucaena leucocephala) terhadap penderita diabetes mellitus.
3.1.2.3 Ha : Terdapat cara mengolah biji petai cina (Leucaena
leucocephala) sehingga menjadi obat alami untuk mengobati
penyakit diabetes mellitus yang praktis dan ekonomis
berbentuk ramuan.
Ho : Tidak terdapat cara mengolah biji petai cina (Leucaena
leucocephala) sehingga menjadi obat alami untuk mengobati
penyakit diabetes mellitus yang praktis dan ekonomis
berbentuk ramuan.
3.1.2.4 Ha : Terdapat manfaat biji petai cina (Leucaena leucocephala)
sebagai obat alami bagi penderita diabetes mellitus.
Ho : Tidak terdapat manfaat biji petai cina (Leucaena leucocephala)
sebagai obat alami bagi penderita diabetes mellitus.
3.2 Asumsi
3.2.1 Hipotesis di atas dikemukakan berdasarkan asumsi :
10
3.2.1.1 Adanya kandungan zat yang ada pada biji petai cina (Leucaena
leucocephala) sehingga tidak menimbulkan efek samping seperti obat-
obatan kimia.
3.2.1.2 Adanya pengaruh pemberian obat alami biji petai cina (Leucaena
leucocephala) terhadap penderita diabetes mellitus.
3.2.1.3 Adanya cara mengolah biji petai cina (Leucaena leucocephala) sehingga
menjadi obat alami untuk mengobati penyakit diabetes mellitus yang
praktis dan ekonomis berbentuk ramuan.
3.2.1.4 Adanya manfaat biji petai cina (Leucaena leucocephala) sebagai obat
alami bagi penderita diabetes mellitus.
11
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Umum
Penelitian yang penulis lakukan secara umum menggunakan Metode Magnus,
diskriptif kuantitatif serta menggunakan Metode T-test yang disusun untuk
memecahkan permasalahan yang diteliti, yakni dengan cara penelitian.
4.1.1 Waktu Penelitian
Tanggal 21-30 April 2012
Persiapan eksperimen
Tanggal 1-18 Mei 2012
Observasi terhadap objek
Tanggal 1 Juni 2012 – 13 Juli 2012
Pengumpulan dan pengolahan data
4.1.2 Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Laboratorium Kimia dan Laboratorium
Biologi SMA Negeri 2 Lamongan.
12
4.3 Tahap-tahap Penelitian
Proses penelitian yang dilakukan ini pada dasarnya melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut:
Pertama : Pengumpulan data untuk eksperimen.
Penulis menentukan permasalahan yang ditentukan.
Kedua : Orientasi terfokus sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
Menetukan dan melakukan pengumpulan data sesuai dengan permasalahan di
atas.
Ketiga : Mengevaluasi kembali hasil-hasil penelitian untuk mendapatkan hasil akhir
yang sebenar-benarnya.
13
4.6.1.2 Pembuatan Obat Alami Biji Petai Cina (Leucaena
leucocephala)
Pembuatan obat dari biji petai cina ini sangat mudah. Biji petai
cina yang sudah mengering digoreng tanpa minyak dan di tumbuk
halus. Kemudian 1 sendok makan bubuk biji petai cina diseduh
dengan air. Biji petai cina relatif mudah tumbuh di seluruh wilayah di
Indonesia, pembuatan obat atau ramuan ini sangat murah, bahkan
hampir tanpa biaya penderita menanam sendiri sepetak petai cina di
tengah kebun atau sawahnya.
4.6.1.3 Penelitian dilakukan
Anakan tikus yang dipakai dalam percobaan bukan terdiri dari
ras tertentu, yang didapatkan dari pasar tanpa melihat jenis kelaminnya,
dengan berat anakan tikus sekitar 100 gram – 250 gram dengan melihat
kondisi anakan tikus yang sudah ditanam bibit diabetes mellitus.
4.6.2 Cara Kerja Kepastian Dosis Minimum
Korelasi dosis dan respon dilihat menggunakan percobaan dengan
memberikan obat alami biji petai cina, konsentrasi tertentu dengan volume
besar yang diberikan, misalnya digunakan obat alami dengan konsentrasi 6%
(konsentrasi terkecil) sebanyak masing-masing 0,06cc; 0,2cc; 0,3cc; 0,5cc; 0,9;
dan 1,7cc.
Dilakukan percobaan terhadap efek obat alami biji petai cina
(Leucaena leucocephala) pada kontraksi anakan tikus (mencit), dimana efek
tersebut bereaksi pada anakan tikus (mencit) yang sudah melalui fase
penetasan obat alami biji petai cina (Leucaena leucocephala). Pemberian obat
alami biji petai cina (Leucaena leucocephala) yang diberikan kepada anakan
tikus (mencit) tersebut beradabtasi 5-10 menit. Setiap percobaan diberikan
rektum baru.
14
15
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Uji Pendahuluan Pengaruh Larutan Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala)
dan Obat Kimia
terhadap Penyakit Diabetes Mellitus
Pengaruh Larutan
Ruang Eksperimen Variabel
terhadap Anakan Tikus
Lama terjadi
pengurangan gejala
1 Kontrol
diabetes mellitus dan
menimbulkan efek
Cepat berkurangnya
gejala diabetes mellitus 1
2 Eksperimen
dan Tidak menimbulkan
16 efek
Uji Kepastian
Dalam uji kepastian ini, peneliti menggunakan sample tikus putih sebanyak 8
ekor. Dan 100 gram biji petai cina. Dari hasil uji kepastian yang telah dilakukan, maka
dapat diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2
Uji Kepastian Dosis Terendah terhadap Pengurangan Penyakit Diabetes Mellitus
Bagan 1
Cara Mengolah Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala) sehingga Menjadi Obat
Alami untuk mengobati Penyakit Diabetes Mellitus yang Praktis dan Ekonomis
Berbentuk Ramuan
5.2 Pembahasan
5.2.1 Berdasarkan data 5.1.1 diketahui bahwa biji petai cina memiliki kandungan
kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A,
vitamin B1, vitamin C. Dengan adanya kandungan tersebut, biji petai cina
mempunyai khasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit diabetes mellitus.
5.2.2 Berdasarkan data 5.1.2 pada tabel 1 dan 2 diketahui bahwa tingkat efektifitas
senyawa saponin pada biji petai cina (Leucaena leucocephala) dalam
18
mengobati diabetes mellitus lebih cepat dibandingkan dengan obat kimia.
Selain itu efek samping yang ditimbulkan lebih sedikit.
5.2.3 Berdasarkan data 5.1.3 bagan 1 diketahui bahwa terdapat cara pengolahan biji
petai cina (Leucaena leucocephala) untuk menyembuhkan penyakit diabetes
mellitus yaitu :
1. Penyortiran : Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan
selesai dipanen. Pilih biji yang tidak cacat dan
warnanya hitam kecoklatan. Segera pisahkan juga gulma
yang menempel.
2. Pencucian : Pencucian harus menggunakan air bersih dengan cara
merendam. Perendaman tidak boleh terlalu lama
karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat
larut dalam air sehingga mutu bahan menurun.
3. Pengeringan : Selesai pencucian, biji ditiriskan dengan saringan.
Lakukan pengeringan ±1 hari. Setelah kering rimpang
disortir kembali.
4. Penyimpanan : Jika belum diolah bahan dapat disimpan dengan
wadah yang tidak mudah basah.
5. Pengolahan : Siapkan 20g biji petai cina, tumbuk sampai halus dan
berubah menjadi bubuk. Setelah itu, ambil 1 sendok
makan, seduh dengan segelas air mendidih. Lalu minum
dua kali sehari masing-masing 200 ml.
5.2.4 Berdasarkan data 5.1.4 diketahui bahwa biji petai cina relatif mudah tumbuh di
seluruh wilayah di Indonesia, pembuatan obat atau ramuan ini sangat murah,
bahkan hampir tanpa biaya penderita menanam sendiri sepetak petai cina di
tengah kebun atau sawahnya. Adapun keuntungan yang dapat diperoleh para
penderita penyakit diabetes mellitus dengan menggunakan obat alami dari biji
petai cina adalah membantu keunagan keluarga, karena harganya sangat
terjangkau. Bagi penderita diabetes mellitus tidak perlu berobat dengan harga
yang cukup mahal. Bisa membuat ramuan sendiri di rumah, terbebas dari bahan
kimia dll.
19
5.3.1 Bahwa terdapat kandungan zat yang ada pada biji petai cina (Leucaena
leucocephala) sehingga tidak menimbulkan efek samping seperti obat-obatan
kimia.
5.3.1.1 Pada data 5.1.1 disimpulkan bahwa biji petai cina memiliki kandungan
kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A,
vitamin B1, vitamin C. Dengan adanya kandungan tersebut, biji petai
cina mempunyai khasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit
diabetes mellitus.
5.3.2 Bahwa terdapat pengaruh pemberian obat alami biji petai cina (Leucaena
leucocephala) terhadap penderita diabetes mellitus.
5.3.2.1 Pada data 5.1.2 pada tabel 1 dan 2 diketahui bahwa tingkat efektifitas
senyawa saponin pada biji petai cina (Leucaena leucocephala) dalam
mengobati diabetes mellitus lebih cepat dibandingkan dengan obat
kimia. Selain itu efek samping yang ditimbulkan lebih sedikit.
5.3.3 Bahwa terdapat cara mengolah biji petai cina (Leucaena leucocephala) sehingga
menjadi obat alami untuk mengobati penyakit diabetes mellitus yang praktis
dan ekonomis berbentuk ramuan.
Hipotesis ini dapat dibuktikan oleh data:
5.3.3.1 Pada data 5.1.3 bagan 1 diketahui bahwa terdapat cara pengolahan biji
peti cina (Leucaena leucocephala) untuk menyembuhkan penyakit
diabetes mellitus yaitu dengan penyortiran, pencucian, pengeringan,
penyimpanan, dan pengolahan.
5.3.4 Bahwa terdapat manfaat biji petai cina (Leucaena leucocephala) sebagai obat
alami bagi penderita diabetes mellitus. Hipotesis ini dapat dibuktikan oleh data:
5.3.4.1 Pada data 5.1.4 diketahui bahwa biji petai cina relatif mudah tumbuh di
seluruh wilayah di Indonesia, pembuatan obat atau ramuan ini sangat
murah, bahkan hampir tanpa biaya penderita menanam sendiri sepetak
petai cina di tengah kebun atau sawahnya. Adapun keuntungan yang
dapat diperoleh para penderita penyakit diabetes mellitus dengan
menggunakan obat alami dari biji petai cina adalah membantu keuangan
keluarga, karena harganya sangat terjangkau. Bagi penderita diabetes
mellitus tidak perlu berobat dengan harga yang cukup mahal. Bisa
membuat ramuan sendiri di rumah, terbebas dari bahan kimia dll.
20
BAB VI
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
21
6.1 Kelebihan Penelitian
6.1.1 Belum pernah ada penelitian serupa yang membahas tentang pemanfaatan biji
petai cina (Leucaena leucocephala) sebagai obat alami untuk mengobati
penyakit diabetes mellitus.
6.1.2 Adanya alternatif baru tentang pemanfaatan biji petai cina (Leucaena
leucocephala) sebagai obat alami untuk mengobati penyakit diabetes mellitus.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
22
7.1 Simpulan
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:
7.1.1 Biji petai cina memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium,
fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C. Dengan adanya kandungan
tersebut, biji petai cina mempunyai khasiat untuk mencegah dan mengobati
penyakit diabetes mellitus.
7.1.2 Tingkat efektifitas senyawa saponin pada biji petai cina (Leucaena leucocephala)
dalam mengobati diabetes mellitus lebih cepat dibandingkan dengan obat kimia.
Selain itu efek samping yang ditimbulkan lebih sedikit.
7.1.3 Cara mengolah biji petai cina (Leucaena leucocephala) sehingga menjadi obat
alami yang praktis dan ekonomis yang berbentuk ramuan adalah:
1. Biji petai cina dengan kulit dipisah
2. Dicuci sampai bersih
3. Digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus
4. Kemudian, ambil 1 sendok makan bubuk biji petai cina
5. Seduh dengan 1 gelas air yang mendidih dan aduk rata
7.1.4 Keuntungan yang dapat diperoleh para penderita penyakit diabetes mellitus
dengan menggunakan obat alami dari biji petai cina adalah membantu keunagan
keluarga, karena harganya sangat terjangkau. Bagi penderita diabetes mellitus
tidak perlu berobat dengan harga yang cukup mahal. Bisa membuat ramuan
sendiri di rumah, terbebas dari bahan kimia dll.
7.2 SARAN
7.2.1 Penelitian ini merupakan penelitian awal biji petai cina (Leucaena leucocephala)
untuk melumpuhkan kerja aktif diabetes mellitus, semoga dapat diadakan
penelitin dengan metode-metode baru dan skala yang besar.
7.2.2 Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat tentang pemanfaatan biji petai cina
(Leucaena leucocephala) sebagai obat alami untuk mengobati penyakit diabetes
mellitus.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN 1
FOTO / DOKUMENTASI
25
Gb. 3 Pengumpulan Data dari Literatur dan Internet
26
Gb. 5.1 Penyortiran Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala)
Gb. 5 Proses Pembuatan Obat Alami dari Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala)
27
Gb. 5.3 Penumbukan Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala)
28
Gb.6 Eksperimen percobaan
Gb.6.1 Sample percobaan
Gb. 6.2 Pemberian Obat Alami dari Petai Cina (Leucaena leucocephala)
pada Mencit yang Menderita Diabetes Mellitus
pada Mencit yang Menderita Diabetes Mellitus
29
LAMPIRAN 2
Ketuakelompok
Nama : Mar’atus Sholekhah
Tempat Tanggal Lahir : Lamongan, 10 Agustus 1996
Nomor Induk Siswa : 12897
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Lamongan
Kelas : X4 (Sepuluh Empat)
Alamat lengkap sekolah :
Jl. Veteran No. 1
Kec. Lamongan
Kab / Kota Lamongan
Kode Pos 62212
Prov. Jawa Timur
Telp. (0322) 321187
Nama Ayah : Mukar
Pekerjaan Ayah : Petani tambak
Nama Ibu : Rujianah
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : Ds. Balun Kec. Turi Kab. Lamongan
Pelajaran Favorit : Agama dan Biologi
Hobi : Mendengarkan musik, membaca buku, dan bersepeda.
Cita-Cita : Dokter kandungan
HP : 085730002962
30
Anggota 1
Nama : Salamatus Sholikha
Tempat Tanggal Lahir : Lamongan, 27 Juni 1996
Nomor Induk Siswa : 12973
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Lamongan
Kelas : X4 (Sepuluh Empat)
Alamat lengkap sekolah :
Jl. Veteran No. 1
Kec. Lamongan
Kab / Kota Lamongan
Kode Pos 62212
Prov. Jawa Timur
Telp. (0322) 321187
Nama Ayah : Wiadi
Pekerjaan Ayah : Wirausaha
Nama Ibu : Khoirul Bariyah
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : Ds. Rejotengah Kec. Deket Kab. Lamongan
Pelajaran Favorit : Sejarah
Hobi : Membaca dan mendengarkan musik
Cita-Cita : Arkeolog
HP : 085733346923
31