Anda di halaman 1dari 45

TUGAS

STABILITAS STRUKTUR

“KUMPULAN MATERI STABILITAS STRUKTUR”

OLEH :

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO

16021101158

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

MANADO

2019
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Bab 1

Konsep Dasar

A. Stabilitas Struktur Secara umum

Pada struktur stabil, deformasi yang diakibatkan beban pada umumnya kecil dan gaya
dakhil (internal) yang timbul dalam struktur mempunyai kecenderugan mengembalikan
bentuk semula apabila bebannya dihilangkan. Pada struktur tidak stabil, deformasi yang
diakibatkan oleh beban pada umumnya mempunyai kecenderungan untuk terus bertambah
selama struktur dibebani. Struktur yang tidak stabil mudah mengalami keruntuhan secara
menyeluruh dan seketika begitu dibebani. Sebagai contoh, bayangkan tiga buah balok
disusun membentuk rangka segiempat. Berikan gaya horizontal diujung rangka atas balok
tersebut. Maka lama kelamaan rangka itu roboh. Salah satu cara untuk membuatnya lebih
stabil dengan bracing atau mengisinya dengan dinding. Selain dengan yang disebutkan tadi,
ketidakstabilitas struktur bisa diakibatkan juga oleh kelemahan kolom yang diakibatkan
tekuk maupun efek P-Delta.

Salah satu syarat agar sebuah bangunan memenuhi syarat dan layak dipakai adalah kestabilan
struktur yang bagus. Kestabilan memiliki arti bangunan tidak akan runtuh (collapse) jika
mendapat pengaruh gaya-gaya dari luar. Lihat gambar 1.1 di bawah ini sebagai contoh
memahami kestabilan sebuah struktur.

Gambar 1.1 Kestabilan struktur jika diberi gaya luar

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Pada gambar yang berada di sebelah kiri, struktur yang sangat sederhana akan mengalami
perpindahan (deformasi) yang cukup besar jika diberi beban luar. Struktur ini akan jatuh
(collapse) dan dikatakan tidak stabil terhadap perubahan gaya dari luar. Kondisi ini berbeda
jika kita melihat gambar yang berada di sebelah kanan, struktur yang diberi pengaku
(bracing) dikatakan stabil ketika menerima beban-beban dari luar.

Setidaknya ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk membuat struktur yang stabil:

 Pemasangan pengaku (diagonal bracing) pada struktur.


 Pembuatan bidang rangka yang kaku (diaphragm)
 Pemasangan sambungan yang kaku (rigid)

Ketiga cara di atas diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1.2 Tiga cara untuk membuat struktur stabil

Pemasangan pengaku, selain untuk membuat struktur stabil, biasanya dilakukan untuk membantu
mencegah struktur mengalami deformasi yang besar pada arah horizontal. Pengaku biasanya
banyak dipasang pada strukur yang terbuat dari kayu atau baja. Pada struktur bangunan tinggi
(lebih dari 300 meter), pemasangan pengaku biasanya lebih sering dilakukan dibandingkan
dengan struktur bangunan yang rendah dengan alasan struktur yang rendah masih sangat rigid
(deformasinya kecil) dan tidak membutuhkan bantuan bracing.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Bidang rangka kaku atau biasa disebut diaphragm adalah sistem di mana dinding atau pelat
lantai dipasang sangat kaku pada rangka struktur. Hal ini menyebabkan sambungan (joint) tidak
lagi berperilaku sebagai sendi, namun sambungan ini akan kaku dan berubah fungsi sebagai
jepit. Contoh yang bisa kita lihat adalah pelat lantai yang terbuat dari beton yang disambung
dengan balok-balok di sekelilingnya.Jika pada sistem diaphragm kita memasang bidang yang
akan mengubah perilaku sambungan, maka pada cara yang ketiga ini, sambungan secara
langsung dipasang dengan kaku tanpa perlu bantuan dinding atau pelat. Biasanya sistem seperti
ini bisa dilakukan pada sambungan las baja atau sambungan balok kolom pada beton bertulang.

J
Gambar 1.2 Jumlah minimum pengaku atau bidang yang diperlukan untuk kestabilan struktur

Untuk membuat sistem struktur yang stabil, paling tidak diperlukan sejumlah elemen-
elemen minimum yang dipasang pada struktur. Pada gambar di atas, bidang pengaku dan
pengaku diagonal hanya dipasang di sebuah bidang di sebuah sisi struktur. Struktur pada kondisi

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

ini sudah stabil, namun jika ada gaya horizontal pada arah tegak lurus bracing, struktur
akanmengalami torsi yang cukup besar akibat pemasangan struktur yang tidak simetris. Untuk
itulah diperlukan pemasangan elemen-elemen yang simetris pada struktur.

Gambar 1.4 Struktur dengan pengaku yang simetris

Dengan pemasangan struktur yang stabil dan tepat, diharapkan struktur tidak akan mengalami
jatuh (collapse), memenuhi syarat deformasi yang ditetapkan, dan mampu memberikan kuat
layan yang baik untuk dipakai para penggunanya

 Jumlah minimum pengaku atau bidang yang diperlukan untuk kestabilan struktur
Untuk membuat sistem struktur yang stabil, paling tidak diperlukan sejumlah elemen-
elemen minimum yang dipasang pada struktur. Pada gambar di atas, bidang pengaku dan
pengaku diagonal hanya dipasang di sebuah bidang di sebuah sisi struktur. Struktur pada
kondisi ini sudah stabil, namun jika ada gaya horizontal pada arah tegak lurus bracing,
struktur akanmengalami torsi yang cukup besar akibat pemasangan struktur yang tidak
simetris. Untuk itulah diperlukan pemasangan elemen-elemen yang simetris pada struktur.

 Struktur dengan pengaku yang simetris


Dengan pemasangan struktur yang stabil dan tepat, diharapkan struktur tidak akan
mengalami jatuh (collapse), memenuhi syarat deformasi yang ditetapkan, dan mampu
memberikan kuat layan yang baik untuk dipakai para penggunanya.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

B. Konsep Stabilitas Struktur


Instabilitas merupakan keadaan dimana perubahan geometri pada struktur atau komponen
struktur di bawah gaya tekan mengakibatkan kehilangan kemampuan untuk menahan beban
(Chen, W.F. dan Lui, E.M., 1987). Konsep stabilitas struktur dapat digambarkan dengan tiga
cara, yaitu sebagai berikut :

1. Stabilitas berdasarkan posisi keseimbangan.


Sebuah bola dalam posisi keseimbangan di atas permukaan cekung bila diberi gangguan
beban yang dapat mengakibatkan sedikit perpindahan struktur akan kembali pada semula
(Gambar 2.1a). Posisi ini disebut posisi keseimbangan stabil (stable equilibrium). Jika
gangguan beban diberikan terhadap bola pada posisi permukaan cembung (Gambar 2.1c),
bola akan berpindah seterusnya dan tidak kembali ke posisi semula. Posisi bola ini disebut
keseimbangan tidak stabil (unstable equilibrium). Jika gangguan beban diberikan terhadap
bola pada posisi permukaan rata (Gambar 2.1b), bola akan berada pada keadaan
keseimbangan pada posisi baru. Posisi ini disebut keseimbangan netral (neutral
equilibrium).

2. Stabilitas berdasarkan sistem kekakuan.


Sistem struktur berderajat kebebasan tertentu, hubungam gaya dan perpindahan sistem
dinyatakan dalam fungsi matriks kekakuan. Jika fungsi matriks kekakuan positive definite,
sistem dikatakan stabil. Transisi antara sistem dari keadaan keseimbangan stabil ke netral
maupun tidak stabil ditandai oleh titik batas stabilitas (stability limit point), dimana
kekakuan tangen pada titik ini hilang atau sangat kecil mendekati nol.

3. Stabilitas berdasarkan prinsip energi potensial total nol.


Pada sistem elastis selalu menunjukkan tendensi keadaan dimana energi potensial total pada
keadaan minimum. Sistem dalam keseimbangan stabil jika deviasi dari keseimbangan
keadaan semula meningkatkan total energi potensial, dan sebaliknya keadaan tidak stabil
jika deviasi dari keseimbangan semula mengurangi total energi potensial sistem. Sistem
dalam kondisi netral jika deviasi dari keseimbangan semula tidak menghasilkan
peningkatan atau pengurangan energi potensial total sistem.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Gambar 1.5 Konsep stabilitas digambarkan bola di atas bidang lengkung : (a)Keseimbangan
stabil, (b)Keseimbangan netral, dan (c)Keseimbangan tidak stabil .

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Bab 2

Kolom

Teori beban kritis klasik dari kolom sempurna didasarkan pada asumsi hal-hal berikut :
a. Kolom lurus sempurna
b. Kolom ini dimuat secara terpusat, yaitu garis aksi dari kompresi
gaya bertepatan dengan centroid di dua ujung kolom.
c. Bahannya homogen dan isotropik dan mematuhi hukum Hooke.
d. Asumsi teori lentur berlaku baik juga untuk teori beban yang kritis,
yaitu bagian-bagian pesawat tetap polos sebelum dan sesudah deformasi
dan kemiringan di setiap bagian kecil dibandingkan dengan kesatuan.
e. Kekakuan lentur EI konstan sepanjang panjangnya.
Tentunya, persyaratan ini menggambarkan kolom ideal yang tidak bisa diwujudkan dalam
kenyataan. Namun studi tentang kolom seperti itu diperlukan untuk suatu peningkatan
pemahaman tentang perilaku kolom.

A. BEBAN KRITIS UNTUK KONDISI BATAS STANDAR


Mari kita pertimbangkan kolom kondisi batas standar dan memperoleh ekspresi untuk beban
kritis.
1. KOLOM BERENGSEL-ENGSEL (KOLOM EULER)

Gambar 2.1 menunjukkan kolom ideal yang bergantung pada kedua ujung sasaran dan ke gaya
tekan aksial P. Beban kritis dapat diperoleh dengan mempertimbangkan keadaan keseimbangan
kolom dalam bentuk bengkoknya, yang disebabkan oleh gangguan. Mengambil sumbu koordinat
seperti yang ditunjukkan dan menyamakan diterapkan.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Gambar 2.1 Euler Kolom


Momen eksternal ke momen melawan internal, kita mendapatkan persamaan diferensial yang
mengatur persamaan

Karena tekuk (tekukan akan terjadi pada bidang lentur minimum kekakuan, bidang simetri
diambil di sini sebagai bidang tekuk dan nilai minimum Elvis yang akan digunakan pada
Persamaan. (2.1). Memperkenalkan Parameter & k² = P / EI yang mengatur persamaan
diferensial keseimbangan ditulis ulang sebagai

Solusi umum dari persamaan ini adalah,

Di mana, A1 dan A2 adalah konstanta integrasi yang tidak diketahui, Konstanta integrasi
ditentukan dengan membutuhkan solusi, [Persamaan (2.3)] untuk memenuhi persyaratan batas
yang ditentukan, yaitu,

Karena persyaratan pertama Persamaan (2.4), kita memperoleh A2=0.Untuk memenuhi


persyaratan batas lain yang kita butuhkan.

Jika A1 diatur sama dengan nol, maka w = 0 di mana-mana panjang rentang ini adalah solusi
sepele, artinya bentuk lurus dari kolom adalah satu-satunya keadaan kesetimbangan di bawah
gaya P ini dan tidak ada keadaan kesetimbangan yang ditekuk tersedia. Karena kita tertarik untuk

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

menentukan beban kritis, keadaan kesetimbangan netral yang sesuai membutuhkan kolom di
bawah gaya P untuk dapat tetap dalam kesetimbangan baik dalam bentuk lurus dan bengkok.
Karenanya,

solusi dari persamaan ini adalah

Atau

Yang terkecil ini sesuai dengan n = 1. Dengan demikian,

Ketika gaya P mengambil salah satu dari nilai-nilai yang didefinisikan oleh Persamaan. (2.6), sin
kL = 0 , A1 ≠ 0 di sana dengan menunjukkan keseimbangan kolom di bawah gaya ini dalam
bentuk bengkoknya, diwakili oleh Persamaan. (2.3) sebagai,

Mungkin di tunjukkan disini, bahwa karena kondisi bahwa keadaan ekuilibrium membungkuk
non-sepele harus bersaksabat dengan keadaan ekuilibrium lurus untuk memenuhi asumsi dasar
yang dinyatakan sebelumnya, A1 Harus tetap konstan, urutan besarnya kecil. Perlu disebutkan
bahwa ketika gaya P berbeda dari nilai yang didefinisikan oleh Persamaan. (2.6), kemudian
untuk memenuhi hubungan dalam Persamaan. (2.5) A1 harus nol. Oleh karena itu hanya bentuk
lurus sederhana dari kolom yang tersedia. Ketika memaksa P mengambil salah satu dari nilai
yang didefinisikan oleh Persamaan. (2.6), hubungan baik di persamaan (2.5) penuhi dengan yang
lain A1 = 0 dan A1 ≠ 0 itu berarti bahwa pada nilai-nilai ini keadaan kesetimbangan
membungkuk dan non-trivial dimungkinkan. Oleh karena itu nilai-nilai ini kadang-kadang
dikenal sebagai beban 'bifurkasi'.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Secara kebetulan, persamaan diferensial homogen dari equilibrium [Persamaan.(2.2)] bersama


dengan kondisi batas homogen [Persamaan. (2.4)] membentuk kelas masalah yang dikenal
sebagai 'masalah nilai eigen'. Nilai-nilai Pcr ".ditetapkan oleh Persamaan (2.6) disebut nilai eigen
dan Persamaan (2.8) fungsi eigen yang pasti.

Gambar 2.2 (a) menunjukkan bentuk kolom-lentur dari kolom untuk yang beban kritis “Pcr”
terendah Untuk n = 2, 3, ... nilai yang lebih tinggi dari beban kritis diperoleh; mode-mode
melingkar yang sesuai dari kolom yang didefinisikan oleh Persamaan. (2.8) ditunjukkan dalam
Gambar. 2.2 (b) dan (c).

Gambar 2.2 Bentuk Kolom Lentur

2. Kolom Kantilever
Gambar 2 .3 menunjukkan kolom kantilever yang ditindaki oleh gaya tekan P pada ujung bebas,
Momen lentur eksternal pada setiap penampang melengkung dalam konfigurasi kolom adalah

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Gambar 2.3 Kolom Kantilever

Dan persamaan diferensial dari ekuilibrium kolom menjadi :

Seperti sebelumnya, persamaan mengambil bentuk :

solusi umum di antaranya :

Dimana A1 dan A2 = konstanta integrasi yang tidak diketahui


∆ = defleksi tidak dikenal diujung bebas

Konstanta A1 dan A2 ditentukan dengan membutuhkan solusi peraamaan (2.10) untuk


memenuhi kondisi batas yang ditentukan pada akhir tetap, yaitu :

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Ini dipenuhi jika :

Bentuk terbaik dari keseimbangan kolom yang direfleksikan diberikan oleh:

Kondisi pada ujung bebas adalah bahwa lendutan menjadi sama dengan ∆ untuk x=L, yaitu :

Solusi untuk pertanyaan ini ∆ = 0 atau cos kL= 0. Jika ∆ = 0, satu-satunya kondisi keseimbangan
di bawah gaya P yang tersedia adalah bentuk lurus yang sepele dari kolom. Oleh karena itu,
untuk memastikan solusi tidak sepele, kita membutuhkan:

Solusi siapa :

Atau

Yang terkecil ini sesuai dengan n = 1; demikian

Bentuk kolom yang tertekuk dielus oleh Persamaan. (2.1l) sebagai

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Untuk n = 2,3 dalam Persamaan. (2.12), kita memperoleh nilai-nilai f yang sesuai
kekuatan tekan sebagai

Bentuk kolom yang dibelokkan diberikan oleh Persamaan. (2.11) sebagai

Bentuk-bentuk kolom kantilever yang dibelokkan ini ditunjukkan dalam Gambar. 2,4 (a)
dan B). Beban-beban kritis yang lebih tinggi ini dan bentuk-bentuk modenya yang bersesuaian
benar-benar tidak memiliki arti praktis karena mereka tidak dapat direalisasikan meskipun
mereka ada secara matematis.
Kolom yang didukung sederhana dan kolom kantilever adalah kasus-kasus di mana struktur
secara statis ditentukan. kedua struktur ini menyediakan kasus-kasus mendasar dari tekuk kolom
yang sempurna.

Gambar 2.4 Mode Beban Kritis Tinggi

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

3. KOLOM DIPERBAIKI DI SATU UJUNG DAN BERENGSEL DIUJUNG LAINNYA

Kolom yang ditunjukkan pada Gambar 2.5 ditetapkan pada akhir A dan berengsel pada ujung
lainnya B. Hal ini tunduk pada gaya tekan P. Saat lentur eksternal pada setiap bagian dari
konfigurasi yang sedikit melengkung dari kolom ini.

Dimana QB mewakili reaksi pada akhir B

Gambar 2.5 Fixed-Hinged Column

Persamaan diferensial yang mengatur keseimbangan dalam kasus ini adalah

Membedakan persamaan di atas dua kali dengan memperhatikan x, kita dapatkan :

Solusi umum dari persamaan ini adalah :

Kondisi batas yang harus dipenuhi adalah :

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Persyaratan ini Memimpin ke empat persamaan aljabar linear homogen di


konstanta thc A1 - A4

Solusi non-sepele ada jika keempat konstanta tidak sama dengan nol. ini hanya mungkin jika
determinan dari koefisien A1 (i = 1 – 4 ) lenyap. Yaitu :

yang akhirnya mengarah ke :

Dan juga dikenal sebagai persamaan karakteristik. Ini adalah persamaan transendental yang
dapat dipecahkan baik secara numerik maupun grafis seperti yang ditunjukkan pada Gambar.2.6.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Gaya kritis terendah ditentukan dari akar terkecil Persamaan (2.15) yang ditemukan sama dengan
4'493

Akar-akar lain dari persamaan (2.15) merepresentasikan nilai kritis yang lebih tinggi P²cr, P³cr,,.
. . . Bentuk mode tertekuk sesuai gaya rerata terendah diberikan oleh :

4. Kolom Tetap-tetap
Pertimbangkan kolom tetap di kedua ujungnya dan dikenakan p gaya tekan seperti ditunjukkan
pada Gambar 2.7. Eksternal momen lentur di setiap bagian adalah

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Di mana Qb dan Mb mewakili reaksi, dan momen lentur di B masing-masing ujung tetap.
Seperti sebelumnya, persamaan diferensial yang mengatur kesetimbangan menjadi :

Membedakan persamaan ini dua kali terhadap x :

Ini persis Sama dengan Persamaan (2.13). Faktanya, ini adalah diferensial yang mengatur.
persamaan keseimbangan semua kolom sempurna dalam konfigurasi bengkoknya di hadapan
gaya aksial P. hanya kondisi batas akan perubahan.

Kondisi batas untuk kolom tetap-tetap adalah :

Solusi dari persamaan diferensial yang mengatur diberikan oleh Persamaan. (2,14) dan
harus memenuhi kondisi batas [persamaan (2.16)].
Persamaan karakteristik Diperoleh sebagai berikut

Perluasan ini menentukan mengarah pada :

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Yang dapat disederhanakan untuk :

Kemudian
Hasil solusi sebelumnya di bawah beban kritis

Angkatan paling kritis yang sesuai

Bentuk modus sesuai

5. Konsep pannjang-effektif

Hal ini jelas bahwa beban kritis kolom sempurna tergantung pada kondisi akhir kolom. Untuk
semua kemungkinan batas kondisi, beban kritis hanya dapat dinyatakan sebagai

di mana L disebut panjang efektif kolom dan sama dengan L untuk kolom Euler.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Sebagaimana jelas dari gambar 2.8, panjang efektif L adalah benar-benar jarak antara poin contra
lentur. Kritis stres terkait, kemudian, diberikan :

di mana adalah jari-jari gyration. Parameter l/r dikenal sebagai rasio slenderness.

B. ELASTIS MENAHAN KOLOM YANG SEMPURNA


Dalam kebanyakan struktur, kolom adalah struktur penting. Unsur-unsur kolom ini terhubung
atau bergabung dengan anggota lain struktural yang menyediakan elastis jenis dukungan atau
pembatasan pada kedua ujungnya kolom.

Ini elastis atau restrailts yang mirip dengan mendukung rotasi musim semi (ll N mm per radian)
serta tipe ekstensional (I N per mm). Mengetahui sifat struktural anggota pada kedua ujungnya
kolom, satu dapat memperkirakan keheningan akhir (musim semi konstan) musim semi yang
sesuai untuk kolom. 2.9 angka menunjukkan kolom sempurna elastis didukung pada kedua
ujungnya dengan dan p sebagai ekstensional dan rotasi musim semi konstanta masing-masing.
Persamaan diferensial pemerintahan untuk Tekuk kolom adalah, seperti sebelumnya,

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Kondisi batas

Persamaan pertama mewakili kondisi kesetimbangan saat sementara persamaan kedua mewakili
kondisi kesetimbangan untuk geser pasukan di ujung kiri. Demikian pula, kondisi batas akhir
tepat X=L yang memperkenalkan parameter baru

Kondisi batas yang menjadi

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Menggantikan solusi umum persamaan diferensial pemerintahan di EQ (2.18) mengarah ke


empat berikut linier homogen Aljabar persamaan dalam Ai (i = l, 2, 3, 4).

Untuk solusi non-sepele menentukan dari koefisien AI, s harus menghilang. Yaitu

Menunjukkan kL oleh u persamaan karakteristik yang diperoleh dalam bentuk berikut

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Akar persamaan ini menghasilkan beban kritis dan akar terkecil U mewakili beban kritis Euler
pertama

Semua solusi sebelumnya masalah stabilitas kolom dapat dengan mudah diperoleh dari
persamaan umum. (2,19) dengan menggantikan nilai untuk ya constantsd musim semi, α0, αl, β0
dan βl, sesuai dengan berbagai akhir kondisi
Kedua ujungnya bergantung
Untuk mewakili kondisi akhir ini kita harus membiarkan

Jika persamaan (2,19) dibagi melalui dengan α0, αl. dan jika kita membiarkan 1 α0 β0 1 αl βl,
pendekatan nol, mengurangi persamaan karakteristik

Solusi persamaan ini adalah

Kedua ujungnya tetap ,Kondisi ini ditandai dengan α0 = αl = β0 = βl = tak terhingga.


Membagi persamaan (2,19) melalui keluar oleh α0, αl, β0, βl, dan mengambil batas sebagai 1 α0,
1 αl, 1 β0 1/βl, cenderung nol, kita mendapatkan persamaan karakteristik sesuai.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Beban kritis terkecil diberikan oleh dosa U/2 = 0 yaitu

Salah satu ujung tetap dan lainnya gratis


Untuk kasus ini:

Dalam kedua kasus persamaan karakteristik menjadi

Dan

Satu akhir tetap dan kondisi akhir lain berengsel ini menyadari dengan membiarkan

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Persamaan karakteristik yang diperoleh untuk kedua kasus sebagai

Kedua berakhir terhadap terjemahan bebas dan menahan diri terhadap rotasi ini akhir kondisi
yang ditandai dengan

Membagi persamaan (2.19) dari

Kemudia, saat

Dan

Karakteristik persamaan sederhana untuk

Jadi

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

1. Parsial frame

Anggota kolom frame adalah contoh khas elastis terkendali kolom. Pertimbangkan parsial frame
yang ditunjukan dalam gambar 2.10(a) dan (b). Perbedaan antara dua bingkai parsial adalah
kondisi dukungan di A dasar sebagai beban meningkat P mungkin untuk mencapai beberapa nilai
p yang frame akan gesper seperti ditunjukkan pada gambar 2.10. Kolom AB adalah kolom
terkendali elastis, elastis kekangan yang disediakan oleh sinar BC. Kekakuan lentur atau rotasi
balok BC 4(EI) 1 b dan kekakuan aksial atau ekstensional normal ke arah AB (EA) 1 /b. Dalam
kasus-kasus yang paling praktis kekakuan aksial diambil jauh besar. Untuk kasus tersebut,
kolom model untuk frame parsial makan yang ditunjukkan dalam gambar 2. ll (a) dan (b).

Formulasi matematical untuk kasus (a) dan (b) didasarkan pada persamaan diferensial sama
kesetimbangan, tetapi kondisi batas yang berbeda.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Kasus (i)
Kondisi batas

Dan

Dari pertama dua kondisi batas,

Menggunakan kondisi batas yang ketiga dan keempat

untuk mendapatkan solusi non-sepele, menentukan dari koefisien dari A1 dan A3 harus
menghilang. Ini hasil dalam persamaan karakteristik

dimana, sekarang 2U = KL
Akar smalles ini merupakan persamaan pertama beban kritis untuk Tekuk bingkai parsial dalam
gambar 2.10(a). jika (EI)1 = EI, dan L= b persamaan karakteristik menjadi dan akar terkecil

dan

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Ciri-ciri persamaan (2,21) dapat diperoleh dari persamaan Umum (2,19)


Dengan :

Kasus (ii)
Kondisi batas

Dan

Kondisi batas yang empat ini menyebabkan aljabar linear empat equationsin homogen A {i = l,
2, 3, 4).

Untuk solusi non-sepele, persamaan karakteristik adalah yang dapat diselesaikan untuk nilai
terendah k.

2. Portal frame

Pertimbangkan dua bingkai portal simetris pada gambar 2.12(a) dan (b). perbedaan antara dua
bingkai portal adalah kondisi dasar, salah satunya adalah tetap di dasar, sementara yang lain
adalah bergantung.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Mari kita menentukan nilai beban P yang akan menyebabkan frame untuk gesper samping cara
dalam modus antisynrmetric seperti yang ditunjukkan. Tekuk frame dapat dipandang sebagai
Tekuk kolom anggota dengan rotasi
pengekangan yang disediakan oleh anggota horisontal balok, dengan adalah 6 (EI 1/b. Kekakuan
aksial ini anggota yang diambil inlinitely besar. Elastis
kolom terkendali model untuk frame yang ditampilkan pada gambar 2.13(a) dan (b).

Kasus (ii)
Kondisi batas

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Dimana :

Menggunakan solusi umum dari persamaan diferensial dan menerapkan kondisi batas lEq.
(2.2q1, kita memperoleh persamaan karakteristik

Dimana, 2u =kL
Dari Gambar 2.74 kita melihat bahwa, tergantung pada nilai b EI/L (EI) nilai kritis 2u bervariasi
antara π/2 dan π, seperti yang diharapkan

Karakteristik persaman (2.25) bias juga didapat dari (2.29) dengan

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Kasus (ii)
Kondisi batas

Menggunakan solusi umum dan kondisi batas [Persamaan. (2.27)], kita mendapatkan persamaan
karakteristik

Persamaan karakteristik. (2.28) juga dapat diturunkan dari Persamaan (2.19) dengan

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

C. PENGARUH MELINTANG GESER PADA TEKUK

Salah satu asumsi yang dibuat dalam menurunkan persamaan diferensial yang mengatur untuk
pembengkokan lentur balok adalah bahwa efek geser melintang pada deformasi diabaikan.
Kecuali untuk balok pendek atau balok dengan jaring tipis, asumsi ini dapat dibenarkan. Jika
shetrr itu signifikan, anggapan itu rileks dan berkasnya disebut balok Timoshenko. Dalam teori
balok Timoshenko, defleksi sepa-tingkat ke dalam jumlah dari displacernents disebabkan oleh
geser dan lentur. Kemiringan: rnd kelengkungan, menjadi turunan dari defleksi, juga
memisahkan menjadi dua dari dua istilah.

Gambar 2.16 menunjukkan bagian dari sinar homo-qenaous prismatik yang dikenai momen
lentur Mdd, gaya geser V. Kurvatur K1 kurva lendutan disebabkan oleh momen bendins M
adalah

Di mana EI adalah kekakuan lentur dari balok

Jika, untuk kesederhanaan, bagian diperlakukan sebagai elemen, gaya geser Z menyebabkan
sudut geser (kemiringan karena geser) (Gbr. 2. I 7).

Dimana p menunjukkan kekakuan geser konstan.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Ekspresi untuk β dapat diturunkan sebagai berikut. Distribusi tegangan geser pada bidang-bidang
klosal didekati oleh rumus dasar dari sebuah balok

Dimana V: gaya geser pada penampang melintang

b: lebar penampang pada ordinat

Q: saat area di atas garis dengan ordinat 4 tentang sumbu € (Gambar 2.18).

Juga, dengan teori elastisitas, energi regangan per satuan volume karena tegangan geser adalah
r2/2G di mana G adalah modulus geser. Memperkenalkan dari Persamaan. (2.30) dan
memadukan seluruh volume pancaran, kita memperoleh rumus berikut untuk energi regangan
karena gaya geser

Di sini, ʎ adalah konstanta tanpa dimensi, yang didefinisikan oleh:

Untuk "a. Penampang persegi panjang yang padat ʎ: 1,20, untuk crosssection melingkar padat, ʎ
: 1,11 dan untuk I balok ʎ: 1 .2 (A/Af) di mana, {adalah luas penampang dan Alis bidang kedua
flensa Karena hubungan tegangan-regangan adalah linier, energi regangan geser diberikan oleh

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Dengan Persamaan. (2.31), hasil ini

dan karenanya

Setiap variasi y dengan x (Gbr.2.18) adalah kelengkungan karena geser, i'e.

Sehingga persamaan diferensial kurva defleksi adalah

Pertimbangkan kasus kolom Euler hanya didukung dan mengalami gaya tekan aksial P. momen
lentur dan gaya geser

Karena itu, F, q. (2.32) menjadi

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Terlepas dari signifikansi yang dimodifikasi dari k2, persamaan diferensial identik dengan
Persamaan. (2.2). Juga, kondisi batas masih diberikan oleh Persamaan. (2.4). Menurut
Persamaan. (2.6) nilai eigen terkecil

Perbandingan dengan Persamaan. (2.7) menunjukkan bahwa beban kritis terkecil [Persamaan.
(2.33)] di luar yang kolom tidak stabil, menurun karena geser, yaitu

D. KOLOM DENGAN IMPERFEKSI GEOMETRIK

Pertimbangkan kolom yang didukung dengan ketidaksempurnaan geometrik awal, wo (x),


dimuat sepanjang sumbu yang menghubungkan titik-titik cnd, seperti ditunjukkan pada Gambar
2.19

Persamaan diferensial yang mengatur untuk kasus ini dinyatakan sebagai hubungan antara
perubahan kelengkungan dan momen lentur, yaitu

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Kondisi batas untuk masalah ini adalah w (0): w (.L) = 0. Notethat wo (O): wo (L): 0. Karena
bentuk awal kontinyu dan memiliki jumlah maksimal dan minimum dalam kisaran 0 < x < Z, itu
dapat diwakili oleh seri sinus (tidak ada momen awal pada batas).

Persamaan diferensial. (2.34) sekarang diasumsi dari

Solusi seri dapat diasumsikan, masing-masing istilah yang memenuhi syarat batas. Yaitu

Substitusi dalam Persamaan. (2.35) mengarah ke persamaan

Dengan demikian, solusinya menjadi

Menulis ulang Persamaan. (2,36) dalam bentuk yang diperluas, kita dapatkan

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

1. Southwell Plot

Southwell menganggap masalah ini dari ketidak sempurnaan geometris awal dan menyimpulkan
bahwa selama ketidak sempurnaan adalah seperti yang ada, yang kritis kondisi muncul sebagai P
-> π2EI/L2, i,e yaitu u + 1. Selanjutnya, karena dalam tes seseorang dapat mengukur P dan
defleksi net 6 pada titik tengah, yaitu

ia menyusun plot dari mana P1 = Pcr ", dapat ditentukan dengan bantuan data eksperimen. Ini
dikenal sebagai Southwell Plot. Asumsikan bahwa a1 ≠ 0 dan & semua an = 0 untuk n: 2,3,4, ....
Kemudian, untuk Persamaan. (2.37) kita dapatkan

yang mengarah ke hubungan linear antara δ/P dan δ

Karena, seperti P -> P1 (a->1), istilah pertama dalam seri thc [Persamaan. (2.37)] adalah yang
utama, dapat diasumsikan dengan aman bahwa Persamaan. (2.38) berlaku untuk nilai P yang
besar (tapi <P1). Jadi, jika kita merencanakan δ /P vs δ pada nilai yang lebih tinggi dari δ, maka
rangkuman adalah linier dan intersep memberikan a 1(dan a1/P1 (Fig.2.20)

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

E. KOLOM DENGAN BEBAN MELALUI TITIK TETAP

Dalam banyak aplikasi praktis, di mana stabilitas adalah kriteria desain dasar, gaya tidak tetap
dalam arah tetapi melewati titik tetap, Sebagai contoh, gaya P dapat dihasilkan oleh tegangan
kabel yang selalu melewati titik tersebut, 4 pada sumbu x, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar. 2,21 (a), (b) dan (c). Masalah ini berbeda dari kasus Euler yang biasa, seperti selama
tekuk ada gaya geser di ujung atas bar 'Gaya ini sama dengan komponen horizontal dari gaya P
dan untuk defleksi kecil.

Kondisi batasnya

Dengan menggunakan solusi persamaan diferensial orde keempat dan kondisi batas sebelumnya,
seseorang mendapatkan kartesius karakteristik berikut

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Jika C / L lebih besar dari satu, sisi kanan Persamaan. (2.39) adalah negatif dan nilai terkecil dari
kL yang memenuhi persamaan adalah antara π/2 dan, π. Ini berarti bahwa beban kritis lebih besar
dari π2EI/4L2. Ini bisa terjadi dijelaskan dengan mencatat bahwa gaya transversal P δ/C melawan
kecenderungan itu

untuk tekuk dan karenanya beban kritis yang lebih besar diperlukan. Jika C/L meningkat, nilai
kL mendekati nilai π / 2 dan ketika C/L akhirnya menjadi jauh lebih besar, kami memiliki

yang merupakan hasil yang sama seperti halnya ketika beban selalu vertikal. Jika C / L kurang
dari satu, sisi kanan dalam Persamaan. (2.39) positif; nilai terkecil dari kL yang memenuhi
persamaan adalah suatu tempat antara π dan 3π/2. Kurva defleksi memiliki titik infleksi D seperti
yang ditunjukkan pada Fig.2.2lc.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Akhirnya, ketika C / L: 0, Persamaan (2.39) menjadi sama dengan Persamaan. (2.15) dan kami
memiliki kasus bar yang disematkan di bagian atas dan tetap di pangkalan

F. ORTHOGONALITY OF BUCKING MODES

Dari diskusi awal kami tentang tekuk kolom ideal yang didukung [lihat Persamaan. (2.2) dan.
Gambar 2.Ij, harus jelas bahwa solusi dari persamaan diferensial homogen (2.2) menunjukkan
bahwa, untuk nilai-nilai tertentu dari parameter k:√𝑃/𝐸𝐼 konfigurasi yang dibengkokkan dari
kolom ideal yang dimuat secara aksial ada. Persamaan (2.6) melengkapi jumlah nilai ft yang
tidak terbatas yang mendefinisikan jumlah tak terhingga dari beban kritis Pn masing-masing
sesuai dengan tipe tertentu dari mode tekuk [Persamaan. (2.8) 1. Mode tekuk disebut fungsi
karakteristik atau fungsi eigen dari diffelentialEq homogen. (2.2) terkait dengan kondisi batas
tertentu dari kasus yang dipertimbangkan. Fungsi-fungsi karakteristik ini (mode tekuk) dikenal
sebagai orthogonal satu sama lain.

Dalam ruang dimensi, dua vector

disebut orthogonal ketika produk skalar mereka lenyap, yaitu

Dengan cara yang sama, dua fungsi f(r) dan g (x) dikatakan orthogonal dalam interval 0 <x ,Z
saat

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Sekarang, pertimbangkan dua mode tekuk dari kolom yang persyaratan batasnya ditentukan,
misalnya wi(x) dan rf(x). Karena ini adalah solusi dari Eqasic kolom Persamaan. (2.13) sesuai
dengan beban tekuk Pi dan Pj masing-masing

Integrasi oleh hasil bagian

Istilah-istilah dalam kurung di sisi kanan menghilang untuk setiap kombinasi-combina dari
kondisi batas berikut, yang paling sering ditemui

Sejak Pi dan Pj adalah dua persamaan diferensial beban kritis

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Memperkenalkan Ec1. Q.42a) ke dalam Persamaan. (2.40a) atau Persamaan. (2'4la) hasil kondisi
batas yang sesuai

Persamaan (2.42) menyiratkan bahwa mode tekuk yang berbeda (fungsi karakteristik) dari
persamaan diferensial orde keempat adalah orthogonal. Urutan fungsi dari semua fungsi
karakteristik wn (n: 7, 2, 3,.. ') Untuk kondisi batas tertentu akan disebut sebagai sistem lengkap
fungsi ortogonal. Dapat dibuktikan dengan teliti bahwa jika koefisien perluasan fungsi arbitrer,
dalam hal anggota satu set lengkap fungsi karakteristik dari masalah, dapat diperoleh dengan
baik dengan mengintegrasikan istilah dengan istilah, seri konvergen ke fungsi ' Jika EI konstan.
Persamaan Q.al mempermudah untuk

Contoh terbaik dari sistem lengkap fungsi ortogonal yang memenuhi Persamaan. Q.a3) adalah
urutan fungsi

yang merupakan solusi karakteristik dari Persamaan diferensial homogen. (2.2) untuk masalah
tekuk kolom yang didukung saja.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

G. TEORI DEFLEKSI BESAR DARI KOLOM


Demi kesederhanaan, kami mempertimbangkan kolom yang didukung, ditunjukkan pada
Gambar. 2.23. Koordinat diambil sepanjang bentuk kolom yang dibengkokkan. Persamaan
diferensial yang mengatur adalah

dimana Ө adalah kemiringan pada jarak apa saja sehingga dwlds = sin d. Kemudian, Persamaan.
(2,44) dapat ditulis ulang sebagai

Konstanta integrasi C diperoleh dari kondisi Ө = a dan dӨ/ds = 0 pada titik asal. Persamaan Q.a
kemudian menjadi

Tanda negatif diambil karena Ө berkurang karena peningkatan.

Karena Ө = a dan s = 0 dan Ө = 0 di s =L/2 karena simetri persamaan (2.46) terintegrsi untuk di
beri Integral sebelumnya diubah menjadi bentuk standar integral eliptik oleh substitusi, sin af 2:
4, sin 012 = a sin d.

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Demikian Integral lEq.Q.all ditabulasikan untuk berbagai nilai dari suatu tabel pada integral
eliptik. Namun, untuk nilai-nilai kecil, solusi diperoleh dengan mudah oleh ekspansi binomial
dari integran.

Persamaan (2.48) menunjukkan bahwa jika kL <π, tidak ada solusi selain Ө: 0. Namun, jika kL>
π, ada bentuk-bentuk ekuilibrium yang dibengkokkan dari kolom. Akibatnya, bifurkasi terjadi di
kL= π, yaitu di P=π2EI/L= Per, yang Persamaan. (2.7). Lebih lanjut, jika itu sendiri diambil untuk
menjadi kecil, yaitu a> a/2, maka dari Persamaan. (2.a8),

yang menunjukkan bahwa lintasan pasca-lekukan adalah kurva naik ke atas. Namun, kolom
"menopang hanya sedikit peningkatan beban di atas beban tekuk Euler. Sebagai contoh, beban
thc berkoresponden dengan o (= 30o, sebagaimana diperoleh dari Persamaan (2.47), hanya l 03
P1er

H. ECCENTRICALLY LOADED COLUMN

Pertimbangkan kolom yang dikenai beban tekan yang diterapkan pada eksentrisitas e pada kedua
ujungnya (Gambar 2.24). Dengan mengambil sistem koordinat yang ditunjukkan pada gambar,
jelas bahwa perilaku kolom diatur oleh Persamaan (2.2) dengan kondisi batas w = e pada x = 0,
L. ini adalah masalah sederhana untuk menunjukkan bahwa, dalam hal ini,

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK STABILITAS STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2019

Daftar Pustaka

Marwan Juna.2017. Makalah Stabilitas Struktur di

https://www.scribd.com/document/361526995/Stabilitas-Struktur (diakses 29 Mei 2019)

Ashwini Kumar. 1985. Stability Theory of Structures. Halaman 13 – 49.

Duken info. 2011. Kestabilan Structure di

http://duken.info/sipil/2011/07/28/kestabilan-struktur/ (Diakses 29 Mei 2019)

FRINSILIA JAGLIEN LIANDO (16021101158)

Anda mungkin juga menyukai