Anda di halaman 1dari 7

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 201

PERENCANAAN STRUKTUR ATAP CANGKANG PADA MASJID AGUNG


KUBAH KECUBUNG KOTA PALANGKA RAYA
Oleh: Jonny Ari Ananta1), Maryanto2), dan Okta Meilawaty3)

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang didasari dengan kemajuan ilmu pengetahuan
di beberapa bidang, salah satunya bidang konstruksi, banyak diperlukannya tenaga ahli dibidang
perencanaan struktur bangunan. Seorang lulusan teknik sipil diharapkan mampu memahami dasar-
dasar perencanaan struktur bangunan.
Studi perencanaan ini secara garis besar melalui beberapa tahapan: (1) Mengumpulkan data
teknis perencanaan. (2) Kajian literatur teori struktur pelat dan cangkang. (3) Menentukan bentuk
geometri, material, sistem struktur dan metode pelaksanaan konstruksi. (4) Analisis pembebanan
pada struktur cangkang. (5) Desain penulangan struktur cangkang. (6) Gambar desain.
Setelah selesai dilakukannya analisis dan desain maka direncanakan struktur menggunakan
material beton mutu K-400 (setara fc‟ = 33,20 Mpa) dengan tebal cangkang 80 mm yang diperkuat
dengan tulangan mutu BJTD-40 (setara fy = 390 Mpa). Tulangan pada arah meridional direncanakan
D 13-100 mm dan pada arah melingkar direncanakan D 13-150 mm.
Kata Kunci: Perencanaan Struktur, Struktur Cangkang, Kubah Masjid

PENDAHULUAN bantuan software yang berbasis elemen


hingga yaitu Structural Analysis Program
Latar Belakang
(SAP2000).
Seiring dengan berkembangnya teknologi
Maksud & Tujuan
yang didasari dengan kemajuan ilmu
pengetahuan di beberapa bidang, salah Maksud dari penelitian studi perencanaan ini
satunya bidang konstruksi, banyak yaitu untuk menerapkan materi perkuliahan
diperlukannya tenaga ahli di bidang yang telah diperoleh ke dalam bentuk
perencanaan struktur bangunan. Perencanaan penerapan secara utuh. Penerapan materi
bangunan yang menyangkut aspek perkuliahan yang telah diperoleh diaplikasikan
keamanan, ekonomis dan estetika bangunan. dengan merencanakan suatu struktur
Struktur cangkang merupakan salah satu jenis bangunan cangkang.
struktur yang mempunyai nilai estetika dari
Tujuan dari penelitian studi perencanaan ini
sisi bentuk.
yaitu dapat memperoleh ilmu pengetahuan
Penelitian ini berisi tentang studi perencanaan yang aplikatif dan mampu merencanakan
yang dilakukan pada rencana pembangunan suatu struktur bangunan yang lebih kompleks.
Masjid Agung Kubah Kecubung Kota Palangka Tidak hanya dalam bidang struktur saja tapi
Raya yang berlokasi di Jl. RTA. Milono. diharapkan bisa merencanakan suatu
Pengambilan obyek tersebut dikarenakan bangunan sipil lainnya seperti jalan,
jenis struktur cangkang bentang lebar masih jembatan, irigasi, bendungan, drainase,
langka ditemui di Kalimantan Tengah. pelabuhan, lapangan terbang, bangunan
pantai dan bangunan lainya yang terkait
Rumusan Masalah dalam bidang teknik sipil khususnya.
Rumusan masalah dari penelitian ini STUDI PUSTAKA
membahas tentang studi perencanaan yang
meliputi geometri struktur, material struktur, Perbedaan Pelat dan Cangkang
sistem struktur, dimensi struktur, Pelat (plate) adalah struktur dua dimensi yang
pembebanan struktur dan metode datar atau tidak melengkung dan tebalnya
pelaksanaan. Analisis struktur meliputi analisis jauh lebih kecil jika dibanding dengan
beban-beban yang bekerja pada struktur dan bentang. Menurut Asroni (2010), pelat ( plate)
mencari gaya-gaya dalam pada struktur adalah struktur tipis dengan bidang yang
cangkang. Serta mempelajari juga bagaimana arahnya horizontal dan beban yang bekerja
membuat pemodelan struktur dengan tegak lurus pada bidang struktur tersebut.
____________________________
1) Jonny Ari Ananta adalah mahasiswa di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
2) Ir. Maryanto, M.T adalah staf pengajar di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
3) Okta Meilawati, S.T., M.T adalah staf pengajar di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 202

Serta ketebalannya relatif sangat kecil Kebutuhan teori cangkang yang


dibandingkan dengan panjang/lebar menggabungkan perilaku membran dengan
bidangnya. lentur telah menyebabkan teori cangkang
Cangkang ( shell) adalah plat yang yang lebih komprehensif termasuk lentur.
melengkung ke satu arah atau lebih dan Hubungan menggambarkan akan diturunkan
tebalnya jauh lebih kecil daripada di sini (Peerdeman, 2008).
bentangnya. Menurut Schodek (1991), Ventsel dan Krauthammer (2001)
Cangkang ( shell) adalah bentuk struktural merumuskan beberapa definisi serta prinsip-
tiga dimensional yang kaku dan tipis serta prinsip dalam teori cangkang. Istilah
mempunyai permukaan lengkung.
cangkang diterapkan untuk badan yang
Sedangkan menurut Peerdeman (2008),
dibatasi oleh dua permukaan melengkung,
cangkang adalah permukaan melengkung
di mana jarak antara permukaan kecil
tiga dimensi. Permukaan tersebut pada
dasarnya plat melengkung. Teori yang dibandingkan dengan dimensi tubuh
berhubungan dengan perpanjangan lainnya. Tempat titik-titik yang terletak pada
cangkang disebut teori membran. Teori jarak yang sama dari dua permukaan
membran menjelaskan cangkang dalam aksi melengkung ini mendefinisikan permukaan
membran murni ideal, hanya ada gaya tengah cangkang. Panjang segmen yang
normal dan gaya geser yang dihasilkan tegak lurus terhadap permukaan
dan seragam didistribusikan melalui melengkung disebut ketebalan cangkang
ketebalan. dan dilambangkan dengan h. Geometri
cangkang sepenuhnya didefinisikan dengan
Teori Umum Cangkang
menentukan bentuk permukaan tengah dan
Sebuah cangkang adalah permukaan ketebalan cangkang pada setiap titik.
melengkung tiga dimensi. Cangkang pada
dasarnya pelat yang melengkung, kombinasi Cangkang memiliki semua karakteristik dari
pelat dalam perluasan dan pelat di lentur. pelat, bersama dengan tambahan satu
Teori yang berhubungan dengan perluasan kelengkungan. Kelengkungan bisa dipilih
cangkang disebut teori membran. Teori sebagai alat pemisah utama cangkang
membran menjelaskan cangkang dalam aksi karena perilaku cangkang di bawah memuat
membran murni ideal yaitu hanya ada gaya diterapkan terutama diatur oleh
normal dan memanjang tegangan geser kelengkungan. Tergantung pada
yang dihasilkan, seragam didistribusikan kelengkungan permukaan, cangkang dibagi
melalui ketebalan. Dengan demikian, dalam menjadi silinder (melingkar dan tidak
kasus perluasan permukaan tengah melingkar), kerucut, bola, ellipsoid,
cangkang tipis tetap bebas dari melengkung paraboloid, toroidal, dan cangkang
dan memutar momen serta gaya geser paraboloidal hiperbolik. Karena
melintang (Peerdeman, 2008). kelengkungan permukaan, cangkang lebih
Oleh karena itu kekuatan medan membran, rumit daripada pelat datar karena gaya
menyebabkan peregangan atau kontraksi lenturnya tidak bisa secara umum terlepas
cangkang sebagai membran, tanpa dari peregangan (Ventsel dan Krauthammer,
menghasilkan lenturan apapun dan/atau 2001).
perubahan kelengkungan lokal. Namun, Ada dua kelas yang berbeda dari cangkang
dalam banyak cangkang masalah kehadiran yaitu cangkang tebal dan cangkang tipis.
momen dan gaya geser yang diperlukan Sebuah cangkang disebut tipis jika nilai
untuk memikul atau menerima berbagai maksimum rasio h/r (di mana r adalah jari-
jenis beban dalam memenuhi kondisi jari kelengkungan permukaan tengah) dapat
cangkang batas. Misalnya, lentur akhirnya diabaikan dibandingkan dengan kesatuan.
terjadi karena (sebatas) deformasi dari Untuk akurasi rekayasa, cangkang dapat
cangkang menyebabkan kelengkungan dan dianggap sebagai tipis jika:
dengan demikian momen lentur tersebut
tidak membawa beban dan karena itu dapat
juga disebut sebagai momen kompatibilitas.

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 203

Gambar 1. Permukaan Melengkung Cangkang

Oleh karena itu, cangkang yang


ketidaksetaraan ini dilanggar disebut
cangkang sebagai tebal. Untuk sejumlah
besar aplikasi praktis, ketebalan cangkang
terletak dikisaran

Kajian Perencanaan Struktur Cangkang


Bentang cangkang dapat mencapai hingga
200 m dan bisa lebih. Perhatian utama
cangkang bentang panjang yaitu pertanyaan
tentang stabilitas struktur cangkang. Sampai
dengan hari ini tercatat struktur cangkang
dengan bentang terbesar yaitu 218 m dari
CAT di Paris (Peerdeman, 2008).
Ketebalan cangkang merupaka parameter
penting dalam desain cangkang, karena bobot
mati dari cangkang sering mewakili sebagian Gambar 2. Diagram Alir Perencanaan
besar dari total beban. Bagaimanapun
Material struktur yang akan digunakan dalam
mengurangi ketebalan cangkang kurang
perencanaan yaitu beton bertulang dengan
menguntungkan ketika munculnya momen.
spesifikasi material sebagai berikut:
Menentukan ketebalan cangkang sehubungan
1. Material Beton (K-400)
dengan pertimbangan praktis berarti
Kuat tekan beton fc‟= 33,20 Mpa
memberikan ruang yang cukup untuk
Modulus Elastisitas Ec= 27.081,14 Mpa
penulangan (dalam kombinasi dengan
Angka Poison μ= 0,20
penutup beton) dan agregat maksimum.
Modulus Geser G= 11.283,81
Sebagai aturan umum bisa dikatakan bahwa
2. Material Tulangan
ketebalan minimal harus sama dengan tiga
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm
sampai empat kali dimensi agregat maksimum
digunakan baja tulangan Uliryaitu BJTD-39
(Haas dalam Peerdeman, 2008). selimut
dengan tegangan leleh baja, fy= 390 Mpa.
beton pertimbangan iklim memainkan peran
Untuk baja tulangan dengan Ø < 12 mm
besar, karena permukaan cangkang sering
digunakan baja tulangan polos yaitu BJTP-
tidak terjaga oleh selimut beton untuk
24 dengan tegangan leleh baja, fy= 240
menghindari air mencapai tulangan dan untuk
Mpa.
mencegah risiko korosi.
KONSEP PERENCANAAN ANALISIS DAN DESAIN
Bahwa dalam proses desain struktur akan
Diagram alir digunakan untuk menjelaskan
melalui beberapa tahapan atau prosedur yang
secara ringkas urutan-urutan pekerjaan
berkaitan satu sama lainnya, terkait dengan
perencanaan yang akan dilakukan. Berikut
tugas akhir ini beberapa tahapan secara garis
diagram alir perencanaan dapat dilihat pada
besar yang dilakukan yaitu:
Gambar 2.

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 204

1. Analisis Pembebanan
2. Analisis Struktur
3. Kontrol Hasil Output
4. Desain Penulangan
5. Gambar Desain
Beban mati sering juga disebut sebagai
beban tetap atau statis yang bekerja pada
struktur. Material yang akan direncanakan
pada struktur cangkang ini menggunakan
beton bertulang yang memiliki berat spesifik
antara 23 kN/m 3 sampai dengan 25 kN/m 3.
Dalam desain ini diambil berat spesifik 24
kN/m 3. Berat tersebut dikalikan dengan
ketebalan struktur cangkang yang akan
memberikan beban mati yang bekerja pada Gambar 3. Grafik Koefisien Tekanan Angin
permukaan cangkang.
Desain Penulangan
Beban hidup pada bangunan ini berupa
Untuk desain penulangan digunakan
beban pekerja pada saat finishing dan pendekatan dengan rumus pelat beton
perawatan dikemudian hari, yang besaran bertulang, di mana struktur cangkang
bebannya di dalam peraturan pembebanan tersebut dibagi menjadi beberapa elemen
yaitu sebesar 100 kg. Beban tersebut kecil atau bisa juga disebut segmen.
diasumsikan bekerja secara terpusat Pembagian segmen tersebut untuk
dibeberapa titik permukaan cangkang. memudahkan dalam analisis dan desain
tulangan yang akan digunakan, di mana
Beban angin dihitung dalam bentuk segmen tersebut akan dibagi menjadi dua
koefisien tekanan yang bekerja pada sumbu yaitu searah gaya meridional dan
permukaan cangkang. Tekanan angin juga sumbu searah gaya melingkar.
dihitung dengan mempertimbangkan bentuk
Pada Gambar 4 menunjukan pembagian
dan ukuran struktur. Dalam menentukan segmen sumbu meridional yang dibagi
besaran koefisian tekanan angin digunakan menjadi 8 segmen dan sumbu melingkar
grafik koefisien tekanan angin untuk atap dibagi menjadi 16 segmen. Terlihat juga pada
kubah yang diadaptasi dari Eurocode, 1995. Gambar 5 potongan dari struktur cangkang,
Dapat terlihat pada Gambar 3 berikut. disitu terlihat juga pembagian segmen
cangkang pada sumbu meridional.
Berdasarkan nilai f/d = 24 m / 30 m = 0,8
dari grafik koefisien tekanan angin diperoleh
harga cpe yaitu A = + 0,8 B = - 1,3 dan C
= -0,5. Besarnya tekanan angin
diasumsikan 40 kg/m 2 yang diambil dari
PPUIG 1983.
A = +0,8 x 40 kg/m2 = 32 kg/m2
B = - 1,3 x 40 kg/m2 = 52 kg/m2
C = - 0,5 x 40 kg/m2= 20 kg/m2
Gambar 4. Tampak Pembagian Segmen
Cangkang

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 205

Penulangan Arah Melingkar


Desain penulangan arah sumbu melingkar
pembagian segmennya seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Output yang
digunakan dalam desain cangkang yaitu
momen maksimum yang terjadi pada setiap
segmennya.
Pada sumbu melingkar segmen Y2 momen
Gambar 5. Potongan dari Struktur Cangkang maksimum yang terjadi berada pada sumbu
Penulangan Arah Meridional meridional segmen X6 yaitu sebesar 10167
Nm/m.
Desain penulangan arah sumbu meridional
pembagian segmennya seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Output yang
digunakan dalam desain cangkang yaitu
momen maksimum yang terjadi pada setiap
segmennya.
Pada sumbu meridional segmen X4=X13
momen maksimum yang terjadi berada pada
sumbu melingkar segmen Y3 yaitu sebesar Gambar 7. Output Momen Segmen Y2
14012 Nm/m.
Perhitungan tulangan:

Gambar 6. Output Momen Segmen X4=X13


Perhitungan tulangan:

PENUTUP
Kesimpulan
Beberapa tahapan telah dilakukan, mulai dari
perumusan masalah dan tujuan,
mengumpulkan data teknis perencanaan,
studi pustaka tentang teori dan metode
pelaksanaan pekerjaan untuk struktur

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 206

cangkang, serta analisis dan desain struktur suatu software maka seorang tersebut bisa
cangkang sudah selesai. Maka dapat ditarik menyikapinya baik.
kesimpulan setelah melalui tahapan-tahapan
DAFTAR PUSTAKA
tersebut.
Agung, Dwi Pratomo Putra & Hendra
1. Geometri struktur termasuk jenis Missile
Kurniawan. 2007. Redesain Struktur
Head yaitu cangkang permukaan revolusi
Gedung Kantor BNI 46 Wilayah 05
yang memiliki dua jari-jari dengan nilai
Semarang. Tugas Akhir Diploma-III,
yang sama.
Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik
2. Material yang digunakan yaitu beton mutu
Universitas Negeri Semarang.
K-400 (setara fc‟ = 33,20 Mpa) dengan
tebal cangkang 80 mm dan tulangan D 13 Aidil, Mohamad. 2015. Finite Element Analysis
mm dengan mutu BJTD-40 (setara fy = of a Geodesic Dome Structure by Using
390 Mpa), serta selimut beton yang STAAD-Pro Software. Faculty of Civil
direncanakan 35 mm. Engineering and Earth Resources.
3. Penulangan pada arah meridional dalam University Malaysia, Pahang.
analisis bervariasi mulai dari tulangan D
Dewobroto, Wiryanto. 2013. Komputer
13-100 mm s/d tulangan D 13-200 mm.
Rekayasa Struktur dengan SAP 2000.
Maka tulangan rencana yang akan
Jakarta: Penerbit Dapur Buku.
digunakan pada arah meridional yaitu D
13-100 mm. Danang Agustian A & Abie Surya F. 2007.
4. Penulangan pada arah melingkar dalam Perencanaan Pembangunan Gedung
analisis bervariasi mulai dari tulangan D Kuliah dan Laboratorium 3 Lantai Jurusan
13-150 mm s/d tulangan D 13-300 mm. Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan
Maka tulangan rencana yang akan Bahasa Indonesia FBS UNNES. Tugas
digunakan pada arah melingkar yaitu D Akhir Diploma-III, Jurusan Teknik Sipil.
13-150 mm. Fakultas Teknik Universitas Negeri
5. Metode pelaksanaan konstruksi Semarang.
direncanakan menggunakan sistem
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
prafabrikasi. Di mana pada sistem ini
1983. Peraturan Pembebanan Indonesia
cangkang akan dicetak di workshop
untuk Gedung. Bandung: Yayasan
menjadi elemen-elemen yang kecil, setelah
Lembaga Penyelidikan Masalah
elemen-elemen tersebut selesai dicetak
Bangunan.
barulah dilakukannya proses ereksi. Ereksi
tersebut meliputi penyambungan elemen- Gusty, Fathony Tamara & Johannes Tarigan.
elemen yang sudah didetak tersebut 2014. Analisis Perbandingan Perhitungan
dengan dibantu oleh bekesting sementara Struktur Cangkang Kubah (Dome)
dan tower crane untuk mengangkat Material Beton dan Material Baja dengan
elemen-elemen tersebut ke puncaknya, Program. Tugas Akhir, Program Studi
karena bobotnya begitu berat. Teknik Sipil. Universitas Sumatra Utara
Medan.
Saran
Haryanto. 2004. Aplikasi Struktur Shell pada
Dalam analisis dan desain struktur cangkang
Royan Market Hall Royan Perancis. Tugas
maupun struktur seperti balok, kolom, pelat
Akhir, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik.
dan pondasi pentingnya untuk memahami
Universitas Diponegoro Semarang.
teori-teori klasik terlebih dahulu sebelum
seorang perencana masuk dan menggunakan Haryanto. 2005. Aplikasi Struktur Shell pada
software yang berbasis elemen hingga seperti Sydney Opera House Australia. Tugas
SAP2000 maupun semisalnya. Akhir, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik.
Universitas Diponegoro Semarang.
Dengan seorang itu terlebih dahulu
memahami dasar yaitu teori-teori klasik akan Hauso, Andreas. 2014. “Analysis Methods for
membuat lebih mudah dalam memahami Thin Concrete Shells of Revolutions”. Civil
perilaku struktur tersebut, sehingga apabila and Environmental Engineering.
ada beberapa kejanggalan pada hasil output Norwegian University of Science and

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 207

Tecnology Departement of Structural Universitas Muhammadiyah Magelang.


Engineering. Tugas Akhir Diploma-III, Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri
Holmes, Jhon D. 2007. Wind Loading
Semarang.
Structures Second Edition. Newyork:
Penerbit Taylor and Francis London. Sarac, Yavuz. 2005. “Optimum Design of Pin
Jointed 3D Dome Structures using Global
Jawad, Maan H. 2003. Design of Plate and
Optimization Techniques”. The Graduate
Shell Structures. St. Louis: Global
School of Natural and Applied Sciences
Engineering and Teknology.
Middle East Technical University.
Jaegar, L. G. 1969. Elementary Theory of
Sarwiji Agung N & Septian Iskandar. 2007.
Elastic Plates. Montreal: Mc Gill
Perancangan struktur Masjid (dengan
University.
Atap Kubah). Tugas Akhir Strata-I,
Kanto, Nilandri. 2015. Design of a Thin Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik.
Concrete Shell Roof for a Basketball Universitas Diponegoro Semarang.
Arena of 20.000 Spertator Capacity.
Schodeck, Daniel. 1991. Struktur. Bandung:
Master of Science Thesis, Faculty of Civil
PT. Eresco.
Engineering and Geosciences Delft
University of Technology. Sitohang, Hendri. 2008. Analisis Pelat Satu
Arah (One Way Slab) dari Teori M. Levy.
Karjono. 2006. Perencanaan Struktur Gedung
Tugas Akhir S-I, Jurusan Struktur
5 (lima) Lantai Dekranasda Dinas
Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Utara,Medan.
Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 04
Semarang. Tugas Akhir Diploma-III, SK-SNI T-15-1991-03 Tentang Tata Cara
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Perhitungan Struktur Beton Untuk
Universitas Negeri Semarang. Bangunan Gedung.
Lau, Wanda W .2002. Equilibrium Analysis of SNI-1727-2013 Tentang Beban Minimum
Masonry Domes. B.S. Michigan State untuk Perancangan Bangunan Gedung
University: Civil Engineering. dan Struktur Lain.
Lan, Tien T. 2005. Handbook of Structural SNI 03-2847-2002 Tentang Tata Cara
Engineering Institute of Building Perhitungan Struktur Beton Untuk
Structures. Beijing China: Chinese Bangunan Gedung.
Academy of Building Research.
Sudarsono. 2007. Perencanaan Struktur
Mechta, Kison C & Coulbourne, William L. Gedung Showroom 5 Lantai Jl. Imam
2013. Guide to The Wind Load Provisions Bonjol 200 Semarang. Tugas Akhir
of ASCE 7-10. Virginia: American Society Diploma-III, Jurusan Teknik Sipil.
of Civil Engineers. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
Peerdeman, Bart. 2008. Analysis of Thin
Concrete Shells Revisited, Delft University Ventsel, Eduard & Theodor Krauthammer.
of Technology. Faculty of Civil 2001. Thin Plates and Shells Theory,
Engineering and Geosciences Structural Analysis and Aplications. The
and Building Engineering. Pennsylvania State University.
Pennsylvania: University Park.
Rokhmad Irfan Susanto & Andreas Rakhman
W. 2006. Perencanaan Gedung Kampus

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya

Anda mungkin juga menyukai